Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Personalia: Pengertian, Fungsi,

Tujuan, dan Tugasnya

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan manajemen personalia (personnel


management)? Istilah ini merujuk pada upaya yang dilakukan oleh perusahaan
dalam proses perekrutan dan pengembangan karyawan agar menjadi lebih bernilai
bagi perusahaan.

Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap topik seputar personnel management.
Setelah membaca artikel ini kamu akan memahami beberapa hal terkait
manajemen personalia berikut ini:

 Apa itu manajemen personalia (personnel management).


 Apa fungsi dan tujuan dari personnel management.
 Apa tugas dari personnel management.
 Perbedaan antara personalia dan HRD.
Personalia merupakan bagian penting dari manajemen yang berkaitan dengan
karyawan di tempat kerja dan dengan hubungan mereka di dalam organisasi.
Simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini.
Pengertian Manajemen Personalia
Daftar isi
Secara umum, pengertian manajemen personalia adalah jenis manajemen yang
berhubungan dengan perencanaan, pengerahan dan seleksi pegawai, pendidikan,
uraian tugas, pelatihan dan pengembangan, serta pemeliharaan sumber daya
manusia yang bertujuan untuk membantu tercapainya tujuan, baik itu tujuan
individu, perusahaan, maupun masyarakat.

Manajemen personalia juga tidak selalu tentang kompetensi karyawan yang kita
miliki, tapi juga bagaimana kita bisa menumbuhkan rasa “memiliki” seorang
karyawan terhadap perusahaan.

Jika suatu organisasi menguasai manajemen ini maka organisasi tersebut akan
dapat menjalankan fungsi perusahaan dengan baik, mulai dari perekrutan tenaga
kerja, mengadakan training, hingga memotivasi karyawan untuk bekerja secara
maksimal.

Baca juga: Pengertian Manajemen

Manajemen Personalia Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa itu manajemen personalia, maka kita dapat merujuk
pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Marihot Manullang
Menurut Marihot Manullang (2001: 156), manajemen personalia adalah sebuah
bidang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara memberikan suatu fasilitas
untuk perkembangan, pekerjaan, dan juga rasa partisipasi pekerjaan di dalam
suatu kegiatan atau aktivitas.

2. Malayu S. P. Hasibuan
Menurut Malayu Hasibuan, manajemen personalia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

3. Alex S. Nitisemito
Menurut Nitisemito (1996: 143), pengertian manajemen personalia adalah sebuah
ilmu seni dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sehingga
proses kerja menjadi lebih efektif serta efisiensi personalia dapat ditingkatkan
semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan.

4. John Soeprihanto
Menurut John Soeprihanto, pengertian Manajemen Personalia adalah pengawasan
terhadap fungsi-fungsi manajemen, pengadaan, penarikan, pengembangan dan
pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan, untuk membantu
tercapainya tujuan organisasi atau peruasahaan.

5. Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan


Menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, pengertian Manajemen
Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
dari pengadaan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan
tenaga kerja dengan maksud agar tujuan perusahaan tercapai.

6. Prof. Edwin B. Flippo


Menurut Flippo (Handoko; 2000), personnel management adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan,
organisasi, dan masyarakat.

7. Edward Francis Leopold Brech


Menurut Brech, personnel management merupakan bagian penting dari manajemen
sebuah perusahaan yang terutama berhubungan dengan sumber daya manusia
sebuah organisasi.

Baca juga: Pengertian Perencanaan

Fungsi Manajemen Personalia

Fungsi personnel management dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu:

A. Fungsi Manajemen

1. Fungsi Perencanaan (Planing)


Fungsi perencanaan berarti menentukan program personalia yang nantinya bisa
membantu pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut
harus ada campur tangan aktif dari manajer personalia.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organization)
Ketika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh
semua anggota, maka manajer personalia harus membentuk organisasi. Hal ini
dilakukan dengan merancang susunan dari berbagai hubungan diantara jabatan
personalia serta berbagai faktor fisik.

3. Fungsi Pengarahan (Directing)


Setelah manajer personalia melakukan perencanaan dan pengorganisasian, maka
selantunya adalah melakukan pengarahan terhadap pekerjaan. Fungsi ini berarti
mengupayakan agar para pegawai bekerja dengan efektif untuk mencapai tujuan
perusahaan.

4. Fungsi Pengawasan (Controling)


Fungsi pengawasan berarti manajer personalia melakukan observasi terhadap
kegiatan atau aktivitas karyawan. Di sini personnel management mengamati dan
membandingkan antara perencanaan dan pelaksanaan dan mengoreksinya bila
terjadi penyimpangan.

Dengan kata lain, pengawasan adalah fungsi yang menyangkut masalah


pengaturan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan rencana personalia yang sudah
disusun sebagai dasar analisis dari tujuan suatu organisasi fundamental.

B. Fungsi Operasional

1. Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement)


Fungsi ini berhubungan dengan usaha untuk pengadaan personel yang sesuai
dengan jenis dan jumlah yang dibutuhkan agar organisasi dapat mencapai
tujuannya.

2. Pengembangan Tenaga Kerja (Training Development)


Fungsi ini berkaitan dengan semua kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk
meningkatkan keterampilan karyawannya. Hal ini dilakukan melalui pengadaan
berbagai pelatihan agar karyawan dan menjalankan tugasnya dengan baik.
3. Pemberian Kompensasi (Compensation)
Fungsi ini berhubungan dengan pemberian penghargaan yang layak dan adil
terhadap para karyawan. Pemberian kompensasi ini harus disesuaikan dengan
kinerja karyawan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

4. Pengintegrasian (Integration)
Fungsi ini berkaitan dengan penyesuaian antara keingan organisasi dengan
kelompok atau perorangan di dalam organisasi tersebut. Dengan proses integrasi
yang baik maka semua pihak dalam organisasi dapat bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai bersama.

5. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi ini berhubungan dengan semua usaha yang dilakukan oleh perusahaan
untuk dapat mempertahankan kondisi fisik dan psikis karyawan. Hal ini juga
berkaitan dengan pelayanan yang diterima oleh karyawan.

Baca juga: Manajemen Kinerja

Tujuan Manajemen Personalia
Merujuk kembali pada definisi manajemen personalia, tujuan utamanya adalah
menyinergikan tujuan perusahaan dengan seluruh sumber daya yang ada.

Seperti yang dijelaskan oleh Manullang (2001:165), dimana ada dua macam tujuan
manajemen personalia, yaitu:

1. Production Minded (efisiensi dan daya guna)


2. People Minded (kerjasama)
Oleh karena itu, tujuan manajemen personalia sangat berhubungan dengan upaya
untuk menciptakan kondisi dimana setiap pegawai dapat memberikan sumbangsih
yang maksimal kepada atasannya. Alasannya, efisiensi hanya bisa tercapai bila ada
kerjasama yang maksimal dari para pegawai.

Baca juga: Pengertian Efektivitas


Tugas Manajemen Personalia
Personalia memiliki tugas dalam hal pengadaan tenaga kerja berkualitas dengan
kuantitas yang memadai. Karena manajemen personalia selalu berhubungan
dengan sumber daya manusia, maka tugas mereka antara lain:

 Melakukan seleksi tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan


perusahaan dan memastikan calon karyawan yang direkrut berada di
posisi yang tepat
 Merancang anggaran tenaga kerja
 Membuat job description, job specification dan job analysis
 Menentukan dan memberikan sumber daya manusia pada perusahaan
 Mengurus, mendidik, dan mengembangkan sumber daya manusia. Ini
meliputi proses pendidikan sumber daya manusia
 Mengurus segala hal tentang pensiun dan pemberhentian
 Mengurus kesejahteraan karyawan.
Baca juga: Pengertian Efisiensi

Perbedaan Personalia Dengan HRD


Banyak orang yang memiliki pemahaman bahwa departemen personalia
dan Human Resource Department (HRD) merupakan dua hal yang sama. Meskipun
keduanya sangat berkaitan, namun secara prinsip keduanya merupakan dua hal
yang berbeda.

Perbedaan yang paling mendasar antara HRD dan personalia adalah pada ruang
lingkup kerja keduanya. Manajemen personalia berada pada ruang lingkup
administrasi yang mendukung terlaksananya fungsi dari HRD.

Tanggung jawab personalia terbatas pada tugas yang berhubungan dengan


kepatuhan karyawan, administrasi, dan penyimpanan data. Dengan kata lain, tanpa
keberadaan personalia maka fungsi HRD akan sulit terlaksana karena keduanya
memiliki aspek yang berkaitan.

Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menggabungkan bagian personalia


dengan HRD dimana HRD nya mengerjakan tugas dari bagian personalia. Hal
tersebut membuat tingkat fokus dari HRD menjadi berkurang.

Artikel lain: Pengertian ISO

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa manajemen personalia
merupakan bagian dari suatu organisasi yang berhubungan langsung dengan
pengelolaan sumber daya manusia.

Bagian personalia memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda dengan HRD,
meskipun keduanya sangat berkaitan. Namun, ada beberapa organisasi yang
menggabungkan keduanya di dalam satu departemen sehingga pelaksanaan
tugasnya menjadi kurang fokus.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai personnel management, mulai dari


pengertiannya, tujuan, fungsi, serta tugas-tugasnya dalam suatu organisasi.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Daftar Pustaka
1. Marihot Manullang, 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
2. Hidjrachinan Ranupandojo dan Suad Husnan, 2002. Manajemen Personalia,
Edisi 4.
3. Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta: Graha Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai