BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT ILMU
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh di mana-mana asalkan manusia sadar dalam
proses belajar. Pengetahuan (Knowlegde) pada hakikatnya lepas dari ingatan manusia karena
memang pengetahuan pada ruang bebas, tetapi manusia mempunyai potensi kesadaran untuk
berusaha memiliki pengetahuan. Pertama, kesadaran atau kemampuan terhadap sesuatu
disebut Knower dan kedua, nalar atau kemampuan terhadap sesuatu disebut (Knowing).
Dengan adanya kesadaran atau keinginan yang dilandasi suatu nalar atau berpikir terhadap
sesuatu, maka Output-nya menjadi pengetahuan (Knowledge) manusia. (Makmur, 2007:1)
Kaitannya antara kemampuan untuk mengetahui sesuatu (Knower) dengan kemampuan
menalar atau berpikir terhadap sesuatu berupa Kognitif adalah kemampuan menalar atau
berpikir terhadap suatu aksi dan reaksi, Afektif adalah kemampuan untuk merasakan apa
yang telah diketahui, dan Konatif adalah kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan.
(Makmur, 2007:1)
Istilah ilmu atau science merupakan segenap pengetahuan yang bermakna ganda
(mengandung dari berbagai arti). Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang rasional dan
kognitif dengan disusun secara sistematis dan menggunakan metode tertentu yang dapat
dipelajari sehingga memberikan manfaat baik dibidang wawasan berpikir maupun dibidang
pekerjaan. (Makmur, 2007:2)
Kesadaran yang dapat dialami manusia dapat dibagi atas tiga jenis yaitu Kesadaran Indrawi
(Dunia Nyata), Kesadaran Akal (Alam Pikiran), dan Kesadaran Rohani (Dunia Rasa). Reaksi
atas kesadaran ini dapat mendorong manusia untuk mempergunakan potensi nalar atau
pikiran, sehingga mampu mengargumentasikan terhadap reaksi tersebut. (Makmur, 2007:2)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, tetapi disisi lain juga
menimbulkan kekhawatiran karena:
1. Ada golongan manusia yang memuja ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi banyak juga
yang takut terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena dapat
menciptakan kesengsaraan dan penderitaan yang amat pedih.
2. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengaburkan antara nyata
dengan semu dan antara benar dengan salah.
3. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat menerima
kekerasan sebagai suatu yang wajar dan menerima kelembutan sebagai ketidakwajaran.
Dalam salah satu pemikiran ilmiah tertentu, bisa terjadi banyak macam realisasi. Misalnya,
dapat terjadi pemikiran ilmiah dasarnya dan baik, namun suatu kejadian dalam dunia realita
membuat pemikiran yang baik dan benar mengalami pergeseran menjadi keburukan dan
kesalahan, disinilah gambaran relatif kebenaran ilmiah.
B. HAKIKAT KONSEP ADMINISTRASI
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu,
memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
(http://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmu-administrasi-bab-1-4/
diakses tanggal 26 Mei 2013 jam 16.30 WIB)
1. Administer = pembantu, abdi, kaki tangan, penganut.
2. Adminitratio = pemberian bantuan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan, pimpinan,
pemerintahan, pengelolaan.
3. Administro = membantu, mengabdi, memelihara, menguruskan, memimpin,
mengemudikan, mengatur.
4. Administrator = pengurus, pengelola, pemimpin.
Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut :
Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).
Administrasi secara sempit diatas dapat dirangkumkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Korespondensi atau surat-menyurat yaitu, rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan
pengriman informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan
pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
2. Ekspedisi, yaitu aktivitas mencatat setiap informasi yang dikirim atau diterima.
3. Pengarsipan, yaitu proses pengaturan dan penyimpanan informasi secara sistematis
sehingga dapat dengan mudah dan cepat ditemukan setiap diperlukan
Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
1. Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu. (The Liang
Gie, 1980)
2. Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja sama demi tercapainya tujuan
yang ditentukan sebelumnya. (Sondang P. Siagian, 1980)
3. Administrasi (lat. Administrare), meliputi segala proses pelaksanaan tindakan kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Ensiklopedia
Indonesia, 1980)
4. Administrasi adalah suatu daya upaya manusia yang kooperatif, yang mempunyai tingkat
rasionalitas tinggi. (Dwight Waldo, 1971)
5. Administrasi adalah keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara
efesien dengan dan melalui orang lain. (Stephen P. Robins, 1983)
Ciri pokok untuk disebut sebagai administrasi, yaitu:
1. Sekelompok orang, artinya kegiatan adminstrasi hanya mungkin terjadi jika dilakukan oleh
lebih dari satu orang.
2. Kerja sama, artinya kegiatan administrasi hanya munkin terjadi jika dua orang atau lebih
bekerja sama. Menurut Gibson, dkk (1983) kelompok kerjasama formal dan informal
dibentuk karena pemuasan kebutuhan (the statisfaction of needs), kedekatan dan daya tarik
(proximity and attraction), tujuan kelompok (group goals), dan alasan ekonomi (economic
reasons)
3. Pembagian tugas, artinya kegiatan administrasi bukan sekedar kegiatan kerja sama,
melainkan kerja sama tersebut harus didasarkan pada pembagian kerja yang jelas.
4. Kegiatan yang runtut dalam suatu proses, artinya kegiatan administrasi berlangsung dalam
tahapan-tahapan tertentu secara berkesinambungan.
5. Tujuan, artinya sesuatu yang diinginkan untuk dicapai melalui kegiatan kerja sama.
C. HAKIKAT ILMU ADMINISTRASI
Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia yang disusun
berdasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang
objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan suatu keteraturan dari berbagai aksi dan
reaksi yang dilakukan oleh manusia dan objek material, yaitu manusia yang melakukan
aktivitas administrasi dalam bentuk kerja sama menuju terwujudnya tujuan tertentu.
(Makmur, 2007:5-6)
Perkembangan atau kemajuan yang dihasilkan ilmu administrasi seolah telah mengalami
puncaknya, apa yang dianggap mustahil pada masa lalu kini menjadi kenyataan yang
menakjubkan. Pengembangan pemikiran dan penalaran manusia yang berdasarkan kaidah dan
norma-norma administrasi tidak hanya dipandang sebagai ilmu pengetahuan, tetapi
merupakan bagian kehidupan manusia yang menuntut terciptanya spesialisasi menuju
kemahiran terhadap suatu keterampilan dari berbagai bidang kegiatan dalam memenuhi
kehidupan manusia.
1. Administrasi Sebagai Ilmu
Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia, yang
pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif. Hakikat
perkembangan administrasi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dapat
membentuk pola pikir manusia, sebagai berikut: (Makmur, 2007:7)
a. Upaya spekulasi dalam menciptakan pandangan yang sistematis mengenai seluruh realita
penalaran ilmu administrasi.
b. Melukiskan realita awal dan akhir perkembangan ilmu administrasi yang berada dalam
pemikiran manusia.
c. Menentukan batas-batas, jangkauan, dan keabsahan serta nilai-nilai dasar ilmu administrasi
dalam realita kehidupan manusia.
d. Penyelidik secara kritis atas pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai ilmuwan,
baik secara empirikal maupun secara transidental terhadap ilmu administrasi.
e. Disiplin ilmu yang dapat mengantar para ilmuwan administrasi untuk berpikir kritis,
rasional, objektif, efisien dan efektif.
Berpikir dengan nilai normatif ilmu administrasi merupakan suatu kajian yang mendalam
didalam nalar manusia yang dapat menembus cakrawala dunia, ditandai dengan gerak
langkah rasionalitas dibidang filsafat ilmu administrasi sebagai berikut: (Makmur, 2007:7-8)
a. Ontologis, nilai dasar pemikiran manusia yang menggambarkan tentang kebenaran dasar
(apriori), berakar dari pangkal pikir yang dikandung oleh ilmu administrasi itu sendiri.
b. Epistemologis, perkembangan ilmu administrasi dalam pemikiran manusia terhadap
rasionalitas melahirkan pandangan yang bercakrawala dan tidak dapat dijangkau sampai batas
akhirnya.
c. Aksiologis, ilmu administrasi akan memberikan makna yang hakiki apabila dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga memberi kemudahan dan
kelayakan berpikir serta bertindak bagi manusia yang menandai ilmu administrasi.
2. Administrasi Sebagai Pekerjaan
Administrasi sebagai suatu profesi atau pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan
memuaskan. Administrasi sebagai ilmu outputnya berupa pemikiran yang sistematis dan
berkembang pada dunia maya atau abstrak. (Makmur, 2007:10)
Proses administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk mencapai
suatu hasil tertentu dengan profesional sesuai tuntutan kegiatan yang harus dilakukan,
sehingga hasil yang diinginkan terwujud. Kemampuan seorang administrator dalam
menentukan tujuan lazimnya mempertahankan bentuk moralitas administrasi berdasarkan
rasionalitas pembagian kerja dalam suatu organisasi, walaupun kadang tidak terhindarkan
pembagian kerja yang dipaksakan karena dipengaruhi berbagai variabel yang subjektif
terhadap administrator yang bersangkutan.
Pekerjaan administrasi dapat diselesaikan secara efektif apabila seluruh pekerja yang
berjenjang dapat memahami struktur pekerjaan masing-masing dalam suatu organisasi. Setiap
posisi pekerja dalam suatu organisasi selalu membutuhkan teknik dan metode antara posisi
pekerjaan yang satu dengan posisi pekerjaan yang lainnya.
D. KESISTEMAN ADMINISTRASI
Kondisi masyarakat manapun, dalam pertumbuhan dan perkembangannya, senantiasa
mengharapkan ketertiban dan keteraturan dalam menjalankan aktivitas menuju kelangsungan
hidup yang diimpikannya. Konsep ketertiban dan keteraturan hidup, baik secara individu,
kelompok, maupun organisasi menjadi kajian utama ilmu administrasi. Semua kehidupan
manusia, baik sederhana maupun kompleks, senantiasa membutuhkan kehadiran ilmu
administrasi sebagai acuan berpikir dan bertindak. Bagi manusia yang kondisinya masih
hidup sederhana memerlukan kehadiran ilmu administrasi yang sederhana pula. Demikian
pula sebaliknya, apabila kehidupan masyarakat kompleks maka diperlukan kehadiran ilmu
administrasi yang kompleks dan rumit. (Makmur, 2007:13-14)
Berpikir tentang sistem berarti berpikir tentang keterkaitan, keharmonisan, dan keutuhan
antar bagian-bagian, sehingga membentuk suatu kebulatan. Sistem secara garis besar terdiri
atas sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terbentuk karena alam; dan sistem
buatan manusia (man made system) adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau
perbuatan manusia.
Sistem alamiah (natural system) sangat banyak macamnya atau jenisnya, antara lain sistem
tata surya, sistem cuaca, dan sebagainya yang proses pembentukannya bukan hasil pemikiran
manusia. Sedangkan sistem buatan manusia juga banyak jenisnya, antara lain sistem sosial,
sistem kepegawaian, sistem hukum, sistem kerja, sistem pemerintahan, sistem politik,
ekonomi dan lain sebagainya yang merupakan hasil ciptaan manusia.
Apakah sistem administrasi termasuk sistem alamiah ataukan sistem buatan manusia? Secara
kenyataan, sistem administrasi lahir dari hasil pemikiran manusia. Dalam definisi yang
sederhana dapat dikemukakan bahwa sistem administrasi adalah sekumpulan bagian-bagian,
baik sebagai pemikiran konseptual maupun sebagai aktivitas, yang saling berkaitan dan saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kebulatan yang utuh, atau diistilahkan totalitas dari
sub-sub sistem itu sendiri.
Perkembangan sistem administrasi, khususnya dalam dunia birokrasi, terdapat dua versi
dalam cara memandangnya. Pertama, sistem administrasi dipandang kelahirannya dari
pemikiran yang negatif, dan ada pula yang memandang dari pemikiran positif. Pemikiran
negatif dalam administrasi senantiasa mengarahkan prasangka tidak percaya dan selalu
timbul rasa kecurigaan. Pemikiran positif senantiasa meyakini bahwa kebenaran yang
dilontarkan sistem administrasi akan memberikan manfaat dalam kehidupan individu,
kelompok, maupun organisasi yang lebih besar.
Akumulasi bagian-bagian yang terangkum dalam administrasi membentuk suatu kesatuan
utuh, yang diistilahkan dengan totalitas. Bagian-bagian dalam sistem administrasi dapat
digambarkan sebagai berikut : (Makmur, 2007:15-16)
Gambar diatas merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Simbol persegi empat adalah administrasi, memberikan konseptual yang berlaku secara
universal yang mengarah kepada proses kerja sama dengan dilandasi pemikiran rasional.
2. Simbol lingkaran pertama adalah organisasi. Apabila administrasi memberikan pemaknaan
keteraturan dalam kerjasama manusia, maka organisasi berfungsi sebagai wadah berserikat
manusia untuk melakukan kerjasama.
3. Simbol lingkaran kedua adalah manajemen. Memikirkan pelaksanaan suatu kegiatan yang
telah ditentukan sebelumnya, dengan membagi habis kegiatan ke dalam unit-unit organisasi
secara profesional.
4. Simbol lingkaran ketiga adalah kepemimpinan. Berfungsi untuk mengarahkan manusia
yang melakukan kerjasama, sehingga terlaksana kepercayaan antara satu dengan yang
lainnya.
5. Simbol lingkaran keempat adalah hubungan manusia. Aktivitas administrasi akan
mengalami hambatan atau kelancaran sangat tergantung kepada hubungan baik atau tidaknya
manusia dalam suatu organisasi.
6. Simbol lingkaran kelima adalah perilaku manusia. Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
daripada aktivitas atau kegiatan administrasi juga ditentukan oleh perilaku dari seluruh
manusia dalam organisasi.
3. Komunikasi
Komunikasi secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan penyampaian informasi
dan pemindahan secara cermat buah pikiran dari seorang kepada pihak lain didalam usaha
kerjasama yang bersangkutan.
4. Kepegawaian
Kepegawaian secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan pengaturan dan
pengurusan penggunaan tenaga kerja manusia yang diperlukan dalam usaha kerja yang
berlangsung.
5. Keuangan
Keuangan secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan pengelolaan keuangan
yang meliputi aspek pembiayaan, penggunaan hingga pertanggungjawaban dalam usaha
kerjasama yang dilakukan.
6. Perbekalan
Perbekalan secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan, pemakaian, pengendalian, perawatan dan penghapusan barang-barang yang
diperlukan dalam usaha kerjasama yang dilakukan.
7. Tata Usaha
Tata usaha secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
penghimpunan, pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman dan penyimpanan
berbagai keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama yang dilakukan.
8. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan penciptaan hubungan dan dukungan dari masyarakat terhadap usaha kerjasama yang
dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran dari administrasi itu adalah menciptakan keteraturan dan keamanan di dalam
kehidupan masyarakat sehingga masyarakat dapat dengan mudah meyelesaikan segala
urusannya dan dapat hidup dengan penuh rasa aman. Lebih jauh dari itu, ilmu administrasi
merupakan suatu penjaga kelangsungan peradaban manusia.
Administrasi diciptakan untuk melayani organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai
dengan baik. Oleh karena itu, administrasi dituntut untuk menetapkan tujuan jangka pendek
dan jangka menengah. Hal ini mencakup keteraturan aktivitas yang dilaksanakan, penyediaan
dan penggunaan SDM dan material secara bijaksana, pengurangan pemborosan,
keekonomisan dalam operasional, kepuasan pelanggan, kesejahteraan pegawai, pemecahan
masalah secara cepat dan lain-lain.
3.2 Saran
3.2.1 Selain mempelajari ilmu administrasi secara konsep haruslah kita sebagai mahasiswa
nantinya ketika terjun di dunia kerja senantiasa menerapkan pengetahuan tentang administrasi
didalam bentuk kegiatan. Sehingga kita tidak hanya berusaha menghayati dan mengerti
permasalahan administrasi, tetapi juga mampu memecahkan permasalahan yang kelak
ditemui dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Pustaka:
Makmur.2007.Patologi Serta Terapinya Dalam Ilmu Administrasi Dan
Organisasi.Bandung:Refika Aditama.
Ali,Faried.1997.Ilmu Administrasi dan Pemerintahan.Jakarta:Raja
definisi administrasi dan adm sebagai ilmu
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dalam suatu sistem terbuka.
Manusia sangat membutuhkan lingkungan sekitarnya, hal ini dilihat dari kepentigan
tiap-tiap orang yang saling terkait.
1. Kebijakan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan, dan
4. Pengendalian.
Dimana administrasi dan organisasi merupakan sebuah sistem untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.
Ruang lingkup administrasi mencakup berbagai aspek yang didasarkan pada proses
kerja sama, dari pendekatan praktik ruang lingkup administrasi meliputi:
1. Manajemen
2. Organisasi
3. Komunikasi
4. Hubungan masyarakat.