Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMU ADMINISTRASI

MAKALAH ILMU ADMINISTRASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas
“Konsepsi Administrasi Dalam Berbagai Khazanah Kehidupan”
Diampu oleh: Jumiyanto Widodo.,S.Sos.,M.Si

Nama Anggota Kelompok 1:


1. Arif Wahyu Wirawan                       (K7411024)
2. Muhammad Zaky Syaifudin Anshori (K7411092)
3. Nina Sucahyani                                (K7411109)
4. Siwi Aprianti                                   (K7411152)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BKK ADMINISTRASI PERKANTORAN
Mei, 2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia selalu hidup berkelompok dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu kelompok
itu ialah sebuah usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ilmu administrasi adalah
segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu dipelajari oleh suatu cabang ilmu. Kita bisa melihat, bahwa istilah
Administrasi itu bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita juga
sering menjumpainya dimana saja dan kapan saja dalam aspek kehidupan kita. Namun,
banyak orang yang tidak tahu dan mengerti tentang apa arti dan makna yang sebenar-
benarnya tentang administrasi. Oleh sebab itu, pentingnya pelajaran/studi administrasi untuk
dipelajari dan difahami oleh manusia untuk lebih mengenal dan tahu tentang administrasi
yang sebenarnya.
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Apakah hakikat ilmu, konsep administrasi, ilmu administrasi?
1.2.3 Bagaimana kesisteman administrasi?
1.2.4 Bagaimana fenomena dan nomena administrasi?
1.2.5 Bagaimana penjelasan tentang manusia dalam administrasi?
1.2.6 Apa sajakah fokus kajian administrasi?
1.2.6 Bagaimana peranan administrasi dalam kehidupan?
1.2.7 Apakah peran administrasi untuk memberi keteraturan dalam menjalani hidup?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Agar mahasiswa lebih memahami konsep administrasi
1.3.2 Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan konsep administrasi dalam
kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT ILMU
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh di mana-mana asalkan manusia sadar dalam
proses belajar. Pengetahuan (Knowlegde) pada hakikatnya lepas dari ingatan manusia karena
memang pengetahuan pada ruang bebas, tetapi manusia mempunyai potensi kesadaran untuk
berusaha memiliki pengetahuan. Pertama, kesadaran atau kemampuan terhadap sesuatu
disebut Knower dan kedua, nalar atau kemampuan terhadap sesuatu disebut (Knowing).
Dengan adanya kesadaran atau keinginan yang dilandasi suatu nalar atau berpikir terhadap
sesuatu, maka Output-nya menjadi pengetahuan (Knowledge) manusia. (Makmur, 2007:1)
Kaitannya antara kemampuan untuk mengetahui sesuatu (Knower) dengan kemampuan
menalar atau berpikir terhadap sesuatu berupa Kognitif adalah kemampuan menalar atau
berpikir terhadap suatu aksi dan reaksi, Afektif adalah kemampuan untuk merasakan apa
yang telah diketahui, dan Konatif adalah kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan.
(Makmur, 2007:1)
Istilah ilmu atau science merupakan segenap pengetahuan yang bermakna ganda
(mengandung dari berbagai arti). Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang rasional dan
kognitif dengan disusun secara sistematis dan menggunakan metode tertentu yang dapat
dipelajari sehingga memberikan manfaat baik dibidang wawasan berpikir maupun dibidang
pekerjaan. (Makmur, 2007:2)

Mekanisme ilmu dalam kehidupan manusia dapat digabarkan sebagai berikut :

Kesadaran yang dapat dialami manusia dapat dibagi atas tiga jenis yaitu Kesadaran Indrawi
(Dunia Nyata), Kesadaran Akal (Alam Pikiran), dan Kesadaran Rohani (Dunia Rasa). Reaksi
atas kesadaran ini dapat mendorong manusia untuk mempergunakan potensi nalar atau
pikiran, sehingga mampu mengargumentasikan terhadap reaksi tersebut. (Makmur, 2007:2)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, tetapi disisi lain juga
menimbulkan kekhawatiran karena:
1. Ada golongan manusia yang memuja ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi banyak juga
yang takut terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena dapat
menciptakan kesengsaraan dan penderitaan yang amat pedih.
2. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengaburkan antara nyata
dengan semu dan antara benar dengan salah.
3. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat menerima
kekerasan sebagai suatu yang wajar dan menerima kelembutan sebagai ketidakwajaran.
Dalam salah satu pemikiran ilmiah tertentu, bisa terjadi banyak macam realisasi. Misalnya,
dapat terjadi pemikiran ilmiah dasarnya dan baik, namun suatu kejadian dalam dunia realita
membuat pemikiran yang baik dan benar mengalami pergeseran menjadi keburukan dan
kesalahan, disinilah gambaran relatif kebenaran ilmiah.
B. HAKIKAT KONSEP ADMINISTRASI
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu,
memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
(http://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmu-administrasi-bab-1-4/
diakses tanggal 26 Mei 2013 jam 16.30 WIB)
1. Administer = pembantu, abdi, kaki tangan, penganut.
2. Adminitratio = pemberian bantuan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan, pimpinan,
pemerintahan, pengelolaan.
3. Administro = membantu, mengabdi, memelihara, menguruskan, memimpin,
mengemudikan, mengatur.
4. Administrator = pengurus, pengelola, pemimpin.
Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut :
Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).
Administrasi secara sempit diatas dapat dirangkumkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Korespondensi atau surat-menyurat yaitu, rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan
pengriman informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan
pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
2. Ekspedisi, yaitu aktivitas mencatat setiap informasi yang dikirim atau diterima.
3. Pengarsipan, yaitu proses pengaturan dan penyimpanan informasi secara sistematis
sehingga dapat dengan mudah dan cepat ditemukan setiap diperlukan
Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
1. Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu. (The Liang
Gie, 1980)
2. Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja sama demi tercapainya tujuan
yang ditentukan sebelumnya. (Sondang P. Siagian, 1980)
3. Administrasi (lat. Administrare), meliputi segala proses pelaksanaan tindakan kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (Ensiklopedia
Indonesia, 1980)
4. Administrasi adalah suatu daya upaya manusia yang kooperatif, yang mempunyai tingkat
rasionalitas tinggi. (Dwight Waldo, 1971)
5. Administrasi adalah keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara
efesien dengan dan melalui orang lain. (Stephen P. Robins, 1983)
Ciri pokok untuk disebut sebagai administrasi, yaitu:
1. Sekelompok orang, artinya kegiatan adminstrasi hanya mungkin terjadi jika dilakukan oleh
lebih dari satu orang.
2. Kerja sama, artinya kegiatan administrasi hanya munkin terjadi jika dua orang atau lebih
bekerja sama. Menurut Gibson, dkk (1983) kelompok kerjasama formal dan informal
dibentuk karena pemuasan kebutuhan (the statisfaction of needs), kedekatan dan daya tarik
(proximity and attraction), tujuan kelompok (group goals), dan alasan ekonomi (economic
reasons)
3. Pembagian tugas, artinya kegiatan administrasi bukan sekedar kegiatan kerja sama,
melainkan kerja sama tersebut harus didasarkan pada pembagian kerja yang jelas.
4. Kegiatan yang runtut dalam suatu proses, artinya kegiatan administrasi berlangsung dalam
tahapan-tahapan tertentu secara berkesinambungan.
5. Tujuan, artinya sesuatu yang diinginkan untuk dicapai melalui kegiatan kerja sama.
C. HAKIKAT ILMU ADMINISTRASI
Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia yang disusun
berdasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang
objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan suatu keteraturan dari berbagai aksi dan
reaksi yang dilakukan oleh manusia dan objek material, yaitu manusia yang melakukan
aktivitas administrasi dalam bentuk kerja sama menuju terwujudnya tujuan tertentu.
(Makmur, 2007:5-6)
Perkembangan atau kemajuan yang dihasilkan ilmu administrasi seolah telah mengalami
puncaknya, apa yang dianggap mustahil pada masa lalu kini menjadi kenyataan yang
menakjubkan. Pengembangan pemikiran dan penalaran manusia yang berdasarkan kaidah dan
norma-norma administrasi tidak hanya dipandang sebagai ilmu pengetahuan, tetapi
merupakan bagian kehidupan manusia yang menuntut terciptanya spesialisasi menuju
kemahiran terhadap suatu keterampilan dari berbagai bidang kegiatan dalam memenuhi
kehidupan manusia.
1. Administrasi Sebagai Ilmu
Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia, yang
pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif. Hakikat
perkembangan administrasi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dapat
membentuk pola pikir manusia, sebagai berikut: (Makmur, 2007:7)

a. Upaya spekulasi dalam menciptakan pandangan yang sistematis mengenai seluruh realita
penalaran ilmu administrasi.
b. Melukiskan realita awal dan akhir perkembangan ilmu administrasi yang berada dalam
pemikiran manusia.
c. Menentukan batas-batas, jangkauan, dan keabsahan serta nilai-nilai dasar ilmu administrasi
dalam realita kehidupan manusia.
d. Penyelidik secara kritis atas pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai ilmuwan,
baik secara empirikal maupun secara transidental terhadap ilmu administrasi.
e. Disiplin ilmu yang dapat mengantar para ilmuwan administrasi untuk berpikir kritis,
rasional, objektif, efisien dan efektif.
Berpikir dengan nilai normatif ilmu administrasi merupakan suatu kajian yang mendalam
didalam nalar manusia yang dapat menembus cakrawala dunia, ditandai dengan gerak
langkah rasionalitas dibidang filsafat ilmu administrasi sebagai berikut: (Makmur, 2007:7-8)
a. Ontologis, nilai dasar pemikiran manusia yang menggambarkan tentang kebenaran dasar
(apriori), berakar dari pangkal pikir yang dikandung oleh ilmu administrasi itu sendiri.
b. Epistemologis, perkembangan ilmu administrasi dalam pemikiran manusia terhadap
rasionalitas melahirkan pandangan yang bercakrawala dan tidak dapat dijangkau sampai batas
akhirnya.
c. Aksiologis, ilmu administrasi akan memberikan makna yang hakiki apabila dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga memberi kemudahan dan
kelayakan berpikir serta bertindak bagi manusia yang menandai ilmu administrasi.
2. Administrasi Sebagai Pekerjaan
Administrasi sebagai suatu profesi atau pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan
memuaskan. Administrasi sebagai ilmu outputnya berupa pemikiran yang sistematis dan
berkembang pada dunia maya atau abstrak. (Makmur, 2007:10)
Proses administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk mencapai
suatu hasil tertentu dengan profesional sesuai tuntutan kegiatan yang harus dilakukan,
sehingga hasil yang diinginkan terwujud. Kemampuan seorang administrator dalam
menentukan tujuan lazimnya mempertahankan bentuk moralitas administrasi berdasarkan
rasionalitas pembagian kerja dalam suatu organisasi, walaupun kadang tidak terhindarkan
pembagian kerja yang dipaksakan karena dipengaruhi berbagai variabel yang subjektif
terhadap administrator yang bersangkutan.
Pekerjaan administrasi dapat diselesaikan secara efektif apabila seluruh pekerja yang
berjenjang dapat memahami struktur pekerjaan masing-masing dalam suatu organisasi. Setiap
posisi pekerja dalam suatu organisasi selalu membutuhkan teknik dan metode antara posisi
pekerjaan yang satu dengan posisi pekerjaan yang lainnya.

D. KESISTEMAN ADMINISTRASI
Kondisi masyarakat manapun, dalam pertumbuhan dan perkembangannya, senantiasa
mengharapkan ketertiban dan keteraturan dalam menjalankan aktivitas menuju kelangsungan
hidup yang diimpikannya. Konsep ketertiban dan keteraturan hidup, baik secara individu,
kelompok, maupun organisasi menjadi kajian utama ilmu administrasi. Semua kehidupan
manusia, baik sederhana maupun kompleks, senantiasa membutuhkan kehadiran ilmu
administrasi sebagai acuan berpikir dan bertindak. Bagi manusia yang kondisinya masih
hidup sederhana memerlukan kehadiran ilmu administrasi yang sederhana pula. Demikian
pula sebaliknya, apabila kehidupan masyarakat kompleks maka diperlukan kehadiran ilmu
administrasi yang kompleks dan rumit. (Makmur, 2007:13-14)
Berpikir tentang sistem berarti berpikir tentang keterkaitan, keharmonisan, dan keutuhan
antar bagian-bagian, sehingga membentuk suatu kebulatan. Sistem secara garis besar terdiri
atas sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terbentuk karena alam; dan sistem
buatan manusia (man made system) adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau
perbuatan manusia.
Sistem alamiah (natural system) sangat banyak macamnya atau jenisnya, antara lain sistem
tata surya, sistem cuaca, dan sebagainya yang proses pembentukannya bukan hasil pemikiran
manusia. Sedangkan sistem buatan manusia juga banyak jenisnya, antara lain sistem sosial,
sistem kepegawaian, sistem hukum, sistem kerja, sistem pemerintahan, sistem politik,
ekonomi dan lain sebagainya yang merupakan hasil ciptaan manusia.
Apakah sistem administrasi termasuk sistem alamiah ataukan sistem buatan manusia? Secara
kenyataan, sistem administrasi lahir dari hasil pemikiran manusia. Dalam definisi yang
sederhana dapat dikemukakan bahwa sistem administrasi adalah sekumpulan bagian-bagian,
baik sebagai pemikiran konseptual maupun sebagai aktivitas, yang saling berkaitan dan saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kebulatan yang utuh, atau diistilahkan totalitas dari
sub-sub sistem itu sendiri.
Perkembangan sistem administrasi, khususnya dalam dunia birokrasi, terdapat dua versi
dalam cara memandangnya. Pertama, sistem administrasi dipandang kelahirannya dari
pemikiran yang negatif, dan ada pula yang memandang dari pemikiran positif. Pemikiran
negatif dalam administrasi senantiasa mengarahkan prasangka tidak percaya dan selalu
timbul rasa kecurigaan. Pemikiran positif senantiasa meyakini bahwa kebenaran yang
dilontarkan sistem administrasi akan memberikan manfaat dalam kehidupan individu,
kelompok, maupun organisasi yang lebih besar.
Akumulasi bagian-bagian yang terangkum dalam administrasi membentuk suatu kesatuan
utuh, yang diistilahkan dengan totalitas. Bagian-bagian dalam sistem administrasi dapat
digambarkan sebagai berikut : (Makmur, 2007:15-16)

Gambar diatas merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Simbol persegi empat adalah administrasi, memberikan konseptual yang berlaku secara
universal yang mengarah kepada proses kerja sama dengan dilandasi pemikiran rasional.
2. Simbol lingkaran pertama adalah organisasi. Apabila administrasi memberikan pemaknaan
keteraturan dalam kerjasama manusia, maka organisasi berfungsi sebagai wadah berserikat
manusia untuk melakukan kerjasama.
3. Simbol lingkaran kedua adalah manajemen. Memikirkan pelaksanaan suatu kegiatan yang
telah ditentukan sebelumnya, dengan membagi habis kegiatan ke dalam unit-unit organisasi
secara profesional.
4. Simbol lingkaran ketiga adalah kepemimpinan. Berfungsi untuk mengarahkan manusia
yang melakukan kerjasama, sehingga terlaksana kepercayaan antara satu dengan yang
lainnya.
5. Simbol lingkaran keempat adalah hubungan manusia. Aktivitas administrasi akan
mengalami hambatan atau kelancaran sangat tergantung kepada hubungan baik atau tidaknya
manusia dalam suatu organisasi.
6. Simbol lingkaran kelima adalah perilaku manusia. Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
daripada aktivitas atau kegiatan administrasi juga ditentukan oleh perilaku dari seluruh
manusia dalam organisasi.

E. FENOMENA DAN NOMENA ADMINISTRASI


Fenomena dan nomena administrasi terhadap pertumbuhan atau perubahan suatu organisasi
dapat diamati pada pola dinamisasi sosial yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat. Fenomena dan nomena masyarakat administrasi seperti solidaritas,
kepemimpinan, mata pencaharian, dan kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh tipe
kepemimpinan yang dimorali rasa cinta kepada kearifan, kepedulian terhadap keadilan, dan
kemapanan penanganan terciptanya suasana kondisi kestabilan dalam kehidupan masyarakat,
demikian pula sebaliknya (Laurer, 1993).
Proses administrasi dapat menciptakan kemampuan pengelolaan suatu aktivitas untuk
meredam atau mendeteksi berbagai pengaruh, baik yang datangnya dari dalam (internal)
maupun dari luar (eksternal) dalam organisasi. Oleh karena itu, peran ilmu administrasi
sebagai pangkal pikir manusia khususnya yang di daerah akan menentukan keberhasilan atau
kegagalan visi dan misi organisasi birokrasi pada masa datang. (Makmur, 2007:16)
Masalah-masalah administrasi yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan organisasi merupakan tugas kunci manajemen. Oleh sebab itu, organisasi
sebagai wadah untuk beraktivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan yang
memerlukan struktur, sarana, dan fasilitas serta manusia yang ada dalam organisasi.
Pengendalian dan pemanfaatan manusia dalam organisasi harus menjadi pusat perhatian para
pemimpin utamanya yang memegang fungsi sebagai pengatur dan pembina, karena manusia
merupakan unsur utama dan pertama dalam organisasi. Ketidakdinamisan dan
ketidakmampuan manusia akan dapat menghancurkan suatu organisasi yang bersangkutan.
Konsep tentang keefektifan membuat perbedaan antara tindakan dan hasil yang dicapai,
sehingga peranan manusia dalam administrasi dalam menjalankan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat semakin diperlukan.
Dalam memperlancar jalannya pemerintahan, tentunya kaum birokrat utamanya pemegang
kekuasaan sangat menentukan corak dan ragam pelaksanaan aktivitas yang ditetapkan oleh
administrasi sebelumnya.
Administrasi merupakan sasaran pemikiran manusia untuk menggerakkan berbagai aktivitas
dengan menggunakan sumber-sumber (resources) kekuatan dalam organisasi. Untuk
mencapai keberhasilan dalam pengelolaan resources yang dimiliki oleh organisasi secara
efisien dan efektif, maka para tingkatan pimpinan yang terdapat dalam organisasi harus
mampu menggolongkan tugas-tugas yang sejenis menjadi satu kesatuan yang utuh dan
terpadu. Hal inilah yang disebut dengan fungsi manajemen yang diartikan sebagai akumulasi
tugas-tugas yang sejenis, antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut : (Makmur, 2007:17-18)
1. Fungsi administrasi di bidang pengaturan, yaitu seluruh tugas-tugas atau aktivitas yang
ditetapkan administrasi tergolong dalam kegiatan untuk menciptakan perangkat aturan yang
dapat digunakan untuk mengatur manusia dan non manusia dalam organisasi. Tindakan
melalui proses administrasi ini biasanya tidak terlalu banyak mengalami hambatan karena
telah diperhitungkan secara matang sebelum melaksanakan aktivitas yang bersangkutan.
2. Fungsi administrasi di bidang penataan, yaitu seluruh tugas atau aktivitas dalam organisasi
yang tergolong dalam kegiatan penataan, disebut juga fungsi penataan. Fungsi administrasi di
bidang penataan ini merupakan kewenangan para birokrat dalam organisasi untuk melakukan
suatu tindakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
berdaya guna dan berhasil guna.
3. Fungsi administrasi di bidang pembinaan, yaitu seluruh tugas atau aktivitas dalam
organisasi yang tergolong dalam kegiatan pembinaan, disebut juga fungsi pembinaan. Tujuan
pembinaan ini adalah mengefektifkan pemanfaatan seluruh sumber daya, baik manusia
maupun sumber material lainnya.
Fungsi-fungsi administrasi tersebut pengimplementasiannya dilakukan oleh manusia yang
tergabung dalam organisasi. Birokrasi pemerintahan merupakan salah satu bentuk organisasi
yang harus taat dan tunduk terhadap sejumlah jenis derajat ketentuan dalam pelaksanaan
urusannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
F. BIDANG KAJIAN ILMU ADMINISTRASI
Bidang kajian ilmu administrasi mencakupi aspek yang luas dan mendalam. Secara
konseptual bidang ini adalah merupakan bidang ilmu yang mempelajari proses kerjasama
manusia atas dasar rasional dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. (Ali, 1997: 14-24)
a. Administrasi dari aspek unsur
Administrasi dari aspek ini, dipahami dari unsur-unsur yang menjadi bidang kegiatannya.
Terhadap hal ini, The Liang Gie dkk membagi administrasi ke dalam delapan unsur :
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan penyusunan wadah
dari usaha kerja sama.
2. Manajemen
Manajemen secara konseptual dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan menggerakkan
orang dan mengerahkan sejumlah fasilitas untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Komunikasi
Komunikasi secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan penyampaian informasi
dan pemindahan secara cermat buah pikiran dari seorang kepada pihak lain didalam usaha
kerjasama yang bersangkutan.
4. Kepegawaian
Kepegawaian secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan pengaturan dan
pengurusan penggunaan tenaga kerja manusia yang diperlukan dalam usaha kerja yang
berlangsung.
5. Keuangan
Keuangan secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan pengelolaan keuangan
yang meliputi aspek pembiayaan, penggunaan hingga pertanggungjawaban dalam usaha
kerjasama yang dilakukan.
6. Perbekalan
Perbekalan secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan, pemakaian, pengendalian, perawatan dan penghapusan barang-barang yang
diperlukan dalam usaha kerjasama yang dilakukan.
7. Tata Usaha
Tata usaha secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
penghimpunan, pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman dan penyimpanan
berbagai keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama yang dilakukan.
8. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat secara konseptual diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan penciptaan hubungan dan dukungan dari masyarakat terhadap usaha kerjasama yang
dilakukan.

b. Administrasi dari substansi


Administrasi dari sisi substansi dapat memberikan gambaran atas ruang lingkup kajian
sebagai berikut:
Administrasi secara substansial terdiri dari dua unsur pokok yaitu: organisasi dan manajemen.
Selanjutnya organisasi dan manajemen secara substansial berintikan kepemimpinan.
Sedangkan kepemimpinan secara substansial berintikkan pengambilan keputusan.
c. Administrasi sebagai pendekatan
Melahirkan berbagai bidang kajian administrasi dengan berbagai fokus seperti:
– Administrasi Pembangunan
– Administrasi Lingkungan
– Administrasi Pemerintahan
– Administrasi Kependudukan
d. Administrasi sebagai fokus kajian
Administrasi sebagai fokus kajian membagi ilmu administrasi dalam berbagai kajian seperti:
– Pembangunan administrasi
– Hukum administrasi
– Politik administrasi
– Etika administrasi
e. Administrasi dalam aspek sasaran
Administrasi dalam aspek sasaran membagi sasaran antara awal dan akhir. Sasaran antara
dari kegiatan administrasi adalah efektivitas, sedangkan sasaran akhirnya adalah efisiensi.
f. Administrasi dari bidang penerapan
Administrasi dari bidang penerapan membagi administrasi dalam tiga bidang yang besar
yaitu:
– Administrasi Negara
– Administrasi Niaga
– Administrasi Negara Niaga atau Niaga Negara
g. Administrasi dari aspek konsentrasi
Administrasi dari aspek konsentrasi dapat dibagi dalam berbagai konsentrasi bidang yang
diinginkan seperti:
– Konsentrasi manajemen pembangunan
– Konsentrasi manajemen pelayanan
– Konsentrasi manajemen perekonomian negara
– Konsentrasi manajemen perencanaan pembangunan daerah

G. MANUSIA DALAM ADMINISTRASI


Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial secara alami senantiasa berusaha
memiliki pemenuhan persyaratan hidup yang lebih layak karena keinginan secara individual
maupun secara sosial dipengaruhi desakan persyaratan sebagai anggota organisasi dimana
yang bersangkutan berada. (Makmur, 2007:27)
Manusia memiliki dua bagian body/badan. Bagian pertama adalah kepala, output kepala
manusia adalah ilmu pengetahuan. Bagian kedua adalah tangan dan kaki, berfungsi sebagai
pekerja dengan membutuhkan keterampilan, outputnya adalah kemampuan kerja yang
ditandai dengan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Untuk bagian kepala kerjanya berpikir
dan memerintah serta menikmati, sedangkan bagian tangan dan kaki kerjanya sebagai pekerja
dan penonton atas kenikmatan yang dinikmati kepala. Misalnya ketika makan yang menyuap
atau bekerja adalah tangan tetapi yang menikmati adalah kepala.
Nomena ini dalam kehidupan manusia serupa tetapi tidak sama dalam kehidupan organisasi.
Dalam kehidupan organisasi yang banyak menikmati hasil kerja adalah kepala atau pimpinan
organisasi, sedangkan yang banyak kerja dan melihat kenikmatan itu adalah bawahan. Oleh
sebab itu, manusia dalam organisasi senantiasa berusaha menjadi kepala yang sedikit kerja
banyak kenikmatan. Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk menikmati banyak
kemudahan dan kenikmatan tetapi ingat untuk mencapainya terlebih dahulu haruslah mengisi
kepalanya dengan ilmu.
Terlebih lagi di era modern sekarang ini dunia terus berkembang dan kehidupan masyarakat
kita terus maju dengan segala perubahannya yang sangat cepat dan pesat, sehingga untuk
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan timbul di dalam masyarakat itu, antara
negara, organisasi dan masyarakat sendiri harus melakukan kerjasama. Dalam pelaksanaan
pembangunan transportasi dan perhubungan stabilitas nasional, kemajuan ekonomi dapat
berlangsung dengan cepat, mudah dan tepat waktu melalui proses pengelolaan secara
administratif.
Ilmu Administrasi yang terdiri dari publik maupun bisnis, sangat besar sekali peranan dan
sumbangannya dalam proses kemajuan dan peradaban kehidupan manusia. Di kebanyakan
negara berkembang yang sudah mengalami perubahan menjadi negara maju, reformasi
administrasi negara merupakan langkah awal dan prioritas dalam pembangunan. Oleh sebab
itu banyak orang yang mengatakan, peradaban kehidupan manusia itu tergantung pada
administrasi yang mendasari dalam kegiatan manusia tersebut.
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa administrasi itu sangat dibutuhkan sekali
oleh manusia. Kita sebagai manusia sulit sekali membayangkan bagaimana kelangsungan
hidup manusia dalam proses sekarang yang modernisasi tanpa adanya seorang
pemimpin/administrator yang menggerakannya. Dengan ilmu administrasi, manusia dapat
ditolong dari efek-efek negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi
modern yang sangat cepat dan berkembang pesat.

H. PERANAN ADMINISTRASI DALAM KEHIDUPAN


Albert Lepawsky menunjukkan 6 peranan administrasi dalam kehidupan dan perkembangan
masyarakat: (http://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmu-administrasi-
bab-1-4/ diakses tanggal 26 Mei 2013 jam 16.30 WIB)
1. The Universal Importance of Administration
Bahwa administrasi sebagai studi ilmiah yang serius diperlihatkan dari disintegrasi bagi
kurangnya abilitas adminstrasi dan efisiensi manajemen terutama pada periode Perang Dunia
II. Fayol mengatakan, melalui pengetahuan administrasi kita mengerti peranan orang,
komando, koordinasi dan control yang jadi dasar untuk tenaga kerja (workman). Dengan
demikian tiap orang membutuhkan Administrasi sehingga administrasi adalah suatu subyek
dari kepentingan universal.
2. The stabilizing role of administration in society
Paul pigors menyatakan bahwa fungsi primer administrasi adalah untuk stabilisasi institusi-
institusi social.
3. The role administration in social change
Brook adam mengatakan bahwa fungsi pokok administrasi adalah jaminan stabilitas sosial
dengan sediakan fasilitas bagi perubahan sosial.
4. The treat of a managerial revolution
James burnham : kualitas esensial dari the emerging society adalah karakter manajemennya,
bahwa dalam kenyataan manajer-manajer mempersiapkan untuk taken over masyarakan
modern.

5. The prospect of a managerial evolution


Charles merriem: bahwa lambat laun akan diberikan atribut posisi manajer dari suatu
masyarakat demokratik. Ia menyebut organisasi pemerintahan tidak lain merupakan
organisasi manajerial.
6. Adminstration as the key to modern society
Charles A. Besrd : Masyarakat modern adalah masayarakat besar. Setiap usaha masyarakat
modern akan mendapatkan ketenangan dibawah adminstrasi.
I. ILMU ADMINISTRASI MEMBUAT MANUSIA MENGERTI KETERATURAN
DALAM MENJALANI HIDUP
Administrasi akan selalu ada dan akan selalu dipakai selama manusia masih hidup.Unsur-
unsur di dalam administrasi seperti organisasi, manajemen, komunikasi, tata usaha,
personalia, keuangan, material, dan humas, akan selalu ada dalam setiap kegiatan
administrasi walau bagaimanapun bentuknya.
Administrasi merupakan unsur absolute yang harus ada dalam setiap usaha kelompok dan
menandai setiap usaha pencapaian tujuan secara kolektif. Sekalipun administrasi itu berbeda
bentuknya sesuai dengan sifat usahanya, namun secara substansial ia adalah sama. Nilai-nilai
administrasi selalu ada, sekalipun ia berada di masyarakat primitif. Ia akan bertambah
canggih seiring dengan bertambah maju dan kompleksnya masyarakat.
Dalam praktik, tidak ada Administrasi apabila tidak ada pekerjaan pokok atau pekerjaan
induk. Dengan demikian proses Administrasi selalu berkaitan dengan pekerja pokok. Selain
daripada itu, dalam praktek akan tampak bahwa proses Administrasi dilakukan lebih awal,
bersamaan dan lebih akhir dari pada pekerjaan pokok. Atau pekerjaan induk.
J. MENGUASAI ILMU ADMINISTRASI BERARTI MENGUASAI KEHIDUPAN
Individu yang menetapkan semua ketentuan institusional yang ingin dicapai pada semua
kegiatan yang dilaksanakan. Seorang administrator tentu menguasai delapan unsur
administrasi, diantaranya
1. Organisasi
Kegiatan mengelompokkan dan menyusun kerangka kerja, jalinan hubungan kerjasama di
antara para pekerja dalam suatu wadah bagi segenap usaha mencapai tujuan tertentu.
2. Manajemen
Kegiatan yang berfungsi merencanakan, meng-organisasikan, membina membimbing,
menggerak-kan, dan mengawasi sekelompok orang, serta mengerahkan segenap fasilitas
kerja agar tujuan usaha kerjasama yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik.
3. Komunikasi
Kegiatan menyampaikan berita, pemberian ide, dan gagasan dari seseorang kepada orang
lain, yang bersifat timbal-balik antara pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan
bawahan, baik secara formal maupun nonformal mewujudkan usaha kerjasama.
4. Informasi
Kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, menyebarkan, dan menyimpan
berbagai keterangan obyektif yang diperlukan dalam usaha kerjasama.
5. Personalia
Kegiatan mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha
kerjasama.
6. Keuangan
Kegiatan mengatur dan mengolah penggunaan segi pembiayaan
7. Perbekalan
Kegiatan merencanakan, mengurus, dan mengatur penggunaan peralatan keperluan kerja
dalam usaha kerjasama. Mengurus perlengkapan ini penting agar tidak menimbulkan
pemborosan.
8. Humas
Kegiatan menciptakan hubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan masyarakat
sekitarnya terhadap usaha kerjasama perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran dari administrasi itu adalah menciptakan keteraturan dan keamanan di dalam
kehidupan masyarakat sehingga masyarakat dapat dengan mudah meyelesaikan segala
urusannya dan dapat hidup dengan penuh rasa aman. Lebih jauh dari itu, ilmu administrasi
merupakan suatu penjaga kelangsungan peradaban manusia.
Administrasi diciptakan untuk melayani organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai
dengan baik. Oleh karena itu, administrasi dituntut untuk menetapkan tujuan jangka pendek
dan jangka menengah. Hal ini mencakup keteraturan aktivitas yang dilaksanakan, penyediaan
dan penggunaan SDM dan material secara bijaksana, pengurangan pemborosan,
keekonomisan dalam operasional, kepuasan pelanggan, kesejahteraan pegawai, pemecahan
masalah secara cepat dan lain-lain.
3.2 Saran
3.2.1 Selain mempelajari ilmu administrasi secara konsep haruslah kita sebagai mahasiswa
nantinya ketika terjun di dunia kerja senantiasa menerapkan pengetahuan tentang administrasi
didalam bentuk kegiatan. Sehingga kita tidak hanya berusaha menghayati dan mengerti
permasalahan administrasi, tetapi juga mampu memecahkan permasalahan yang kelak
ditemui dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Pustaka:
Makmur.2007.Patologi Serta Terapinya Dalam Ilmu Administrasi Dan
Organisasi.Bandung:Refika Aditama.
Ali,Faried.1997.Ilmu Administrasi dan Pemerintahan.Jakarta:Raja
definisi administrasi dan adm sebagai ilmu

Administrasi sebagai fenomena sosial Keberadaan administrasi dapat dikatakan sangat


penting dalam kehidupan masyarakat. Di zaman yang serba modern ini kebutuhan manusia
amatlah kompleks, sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhannya, manusia membutuhkan
berbagai jalur organisasional. Sedangkan manusia organisasional itulah yang menjadi fokus
analisis ilmu administrasi. Dari sini dapat dikatakan administrasi dengan berbagai kiat,
metoda dan pengembangan kerjasama dalam pelaksanan dalam rangka membantu
pemenuhan kebutuhan masyarakat, merupakan fenomena sosial. -Administrasi sebagai proses
kerjasama bukanlah merupakan hal baru karena administrasi sesungguhnya timbul bersamaan
dengan timbulnya peradaban manusia. Dengan alasan itulah administrasi sebagai seni
merupakan suatu fenomena sosial. Siagian Dari pernyataan ini ada beberapa hal pokok yang
dapat menjelaskan bahwa administrasi merupakan fenomena sosial. Penekanan pertama
bahwa administrasi dijalankan minimal oleh dua orang yang saling menunjang dalam rangka
pencapaian tujuan. Ini menandakan adanya proses sosial, yang membuktikan bahwa manusia
tidak bisa sendiri dalam usaha pencapaian tujuan. Kedua, pelaksanaan administrasi sudah
dimulai sejak lahirnya peradaban manusia sehingga telah banyak bentuk kerjasama yang
tercipta dengan beragam variasi dari pemikiran manusia sebagai bentuk usaha untuk
mencapai tujuan. Kurun waktu yang panjang ini menjadikan bahwa administrasi yang
berkembang dan meluas dengan mencangkup berbagai aspek dan bidang dikatakan sebagai
fenomena sosial. Definisi Administrasi administrasi itu sendiri didefinisikan beragam oleh
para ahli Administrasi didefinisikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
atau lebih yang didasarkan atas rasional tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasaarana tertentu secara berdaya
guna dan berhasil guna”. Siagian Administrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama”.herbet A Simmon Administrasi adalah
suatu system pengetahuan dimana olehnya manusia dapat mengerti hubungan-hubungan,
meramalkan akibat-akibat dan mempengaruhi hasil-hasil pada suatu keadaan dimana orang-
orang secara teratur bekerjasama untuk tujuan bersama”.Gulick Tentunya akan sangat banyak
para ahli mendefinisikan administrasi, namun dari pengertian diatas, dikatakan administrasi
adalah proses kerjasama yang baik dan memerlukan konsep juga kiat-kiat dengan peramalan
atau planing tertentu yang diperlukan karena administrasi terikat pada situasi, kondisi , waktu
dan tempat yang tertentu pula, sehingga dengan segala kerumitan penyusunan konsep dengan
pemikiran rasional itulah yang dinilai sebagai seni. Dapat dilihat juga bahwa administrasi
dilaksanakan dengan pemanfaatan pralatan dan teknologi yang tepatdemi tercapainya tujuan.
Definisi diatas merupakan pengertian dalam arti luas. Sedangkan dalam arti sempit ialah:
“administrasi sebagaimana sering kita dengar sehari-hari yaitu tatausaha”* seperti gambaran
umum yang terlintas dikalangan masyarakat, administrasi dalam hal ini hanya dikaitkan
dengan kegiatan-kegiatan ketatausahaan yang mencakup korespondensi, kesekertariatan,
penyusunan laporan dan kearsipan. Walaupun begitu, ketatausahaan merupakan bagian yang
sangat penting bagi kegiatan organisasi karena berkaitan dengan informasi. Seperti kita
ketahui, informasi merupakan sistem dalam administrasi. “Kemudian informasi-informasi
tersebut akan dipakai dalam pelaksanaan yang unsur-unsurnya adalah: pengorganisasian,
manajemen, tatahubungan, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tatausaha dan perwakilan”.
Alur pemikiran yang logis mengenai administrasi adalah : Manusia-Human skill-
Pengambilan keputusan-Kepemimpinan-Manajemen-Administrasi. Jadi manajemen adalah
inti dari administrasi, manajemen garis besarnya adalah kepemimpinan, kepemimpinan
berorientasi pada pengambilan keputusan, human skill merupakan inti dari pengambilan
keputusan, dan human skill adalah manusia Karakteristik administrasi Karakteristik
administrasi dapat dilihat dari perbedaan ilmu administrasi dengan ilmu lainnya. “…cara lain
yang dapat digunakan untuk memahami administrasiialah dengan mendalami hakikat dan
makna dari komponennya. Ada tiga komponen utama administrasi, yaitu: manajemen,
organisasi dan kegiatan operasional. Siagian Dalam referensi diatas memang tidak ada
pernyataan bahwa ketiga komponen tersebut merupakan karakteristik administrasi, namun
komponen-komponen ini dapat membedakan antara administrasi dengan yang lainnya.
Administrasi tidak dapat lepas dari organisasi, manajemen dan kegiatan operasional. Karena
manajemen sebagai inti administrasi, yaitu kekuatan dalam rangka menyusun,
mengendalikan, memimpin dan mengorganisir sebuah organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan bersama. Selain itu karakter administrasi pada dasarnya dapat dilihat dari sistem
kerjanya, yaitu: pemasukan, penyimpanan, perawatan dan pemakaian informasi-informasi
menyangkut suatu hal yang harus diarsipkan. Dalam sebuah Negara posisi administrasi
berada pada badan eksekutif (penyelenggaraan). Walaupun hasil kebijakan akan administrasi
merupakan urusan dan campur tangan politik, namun administrasi harus tetap bersifat
objektif, artinya tidak pandang bulu. Dapat dicontohkan : bahwa pada setiap perkumpulan
sekalipun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan diluar administrasi, dimana mereka
mencari atau mengembangkan suatu disiplin ilmu, dalam pelaksanaannya organisasi tersebut
harus menggunakan administrasi yang baik agar tujuan mereka tercapai. Urgensi
keberadaan administrasi Kembali kepada pembahasan sebelumnya mengenai pemenuhan
kebutuhan masyarakat modern. Dapat kita katakana bahwa administrasi amatlah penting bagi
pemenuhan kebutuhan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa administrasi bertujuan atau
berfungsi pada masyarakat atau pihak lain. Pihak lain ini bisa berarti sekelompok orang yang
memanfaatkan fungsi administrasi sebagai jasa yang membantu tercapainya maksud tertentu.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Prof.DR. Sondang P. Siagian dalam bukunya kerangka
dasar administrasi: -“…salah satu ciri peradaban modern ialah makin banyaknya organisasi
yang diciptakan dan digunakan oleh manusia sebagai wahana untuk memuaskan berbagai
jenis kebutuhannya yang semakin kompleks”…”berbagai kebutuhan yang semakin kompleks
itu tidak lagi dapat dipuaskan oleh seseorang dengan berkarya sendirian”…”hanya dapat
dilakukan melalui dan dengan menggunakan berbagai jalur organisasional”. Manusia yang
berkecimpung dalam organisasional tersebut adalah fokus dalam administrasi, sehingga jika
administrasi dapat berfungsi baik, maka dapat digolongkan sebagai peradaban modern.
Negara/Nasion memerlikan ribuan macam tenaga ahli yang, dalam kedudukan sebagai
pejabat negeri dan atau pejabat Negara. Yakni yang akan menjalankan pemerintahan politik
dan administrative serta menyelesaikan banyak tugas, fungsi, kewajiban dan tanggung jawab
Negara. Administrasi amatlah penting juga karena dijadikan sebagai tolak ukur tingkat
kemajuan suatu Negara. …akan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa maju mundurnya
peradaban manusia dan tegak atau rubuhnya suatu Negara , rupanya tidak akan dikarenakan
perang atau malapetakakarena ulah manusia lainnya, akan tetapi akan bergantung pada baik
buruknya sistem administrasinya”. Siagian Jelas bahwa suatu bangsa yang menginginkan
kemajuan diberbagai aspek kehidupannya harus terus meningkatkan kemampuan system
administrasinya, karena administrasi tidak hanya pada Negara, namun terdapat pula di dalam
berbagai jenis organisasi yang ada pada masyarakat luas dan memiliki harapan besar bagi
peningkatan pembagunan Negara. Karena pada setiap aspek atau bidang mengandung
administrasi. System administrasi yang menentukan baik buruknya organisasi tersebut.
Missal dari pemasukan data, penyimpanan, sampai pemakaian harus dirancang effektif. Jika
setiap administrasi yang bergerak positif berjalan baik, maka otomatis pembangunan
negaranya akan meningkat. Konsep dan teori administrasi Manusia dilahirkan dan hidup
dalam suatu masyarakat yang telah mengenal tatacara kerjasama dan telah kita pelajari tanpa
disadari… ini adalah merupakan usaha-usaha manusia yang tak terkirakan dan hasil
pemikiran manusia secara sistematis ; cara-cara ini kadang-kadang adalah hasil dari ikatan-
ikatan ilham para jenius. Dari kutipan Dwight Waldo tersebut, poin utamanya adalah tatacara
kerjasama. Kerjasama bisa dibilang merupakan konstruksi pemikiran mengenai dasar dari
administrasi. Selanjutnya dikembangkann menjadi bentuk penyelenggaraan, Sedangkan teori
administrative digolongkan menjadi empat menurut para ahli, yaitu: Teori Normative yaitu
pembahasan mengenai peran peran administrasi dalam menjalankan kegiatan, tugas pokok
dan fungsinya Teori Deskriptif : lebih menekankan pada penggambaran dan penguraian
tentang administrasi termasuk juga hubungan dengan masyarakat dan komponen-komponen
administrasi teori Asumtif : berhubungan dengan manfaat peran-peran birokrasi yan dilakoni
dalam perubahan kebijakan umum. Juga langkah-langkah administrator dalam rangka
sumbang siur terhadap peran pemerintah modern. Teori Instrumental ; menyediakan teknik-
teknik administrasi manajemenuntuk merumuskan kebijakan-kebijakan Unsur Administrasi
Dari definisi-definisi administrasi pasti terdapat unsur-unsur yang sama yaitu kerjasama,
banyak orang, untuk mencapai tujuan bersama. dari kerjasama dapat dikatakan sebagai
metoda. Bisa dikembangkan juga sebagai pembagian tugas. Banyak orang berarti dilakukan
lebih dari satu orang, dan untuk mencapai tujuan bersama berarti memiliki tujuan yang
hendak dicapai, namun hal tambahan yang juga pokok adalah peralatan dan teknologi atau
sarana prasarana.- “Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu: adanya dua orang atau
lebih…adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan
tersedianya sarana dan prasarana tertentu”. Siagian, kerangka dasar ilmu adm Dari
pernyataan diatas administrasi memiliki empat unsur utama , yaitu: manusia lebih dari satu,
tujuan, tugas(metoda pelaksanaan), dan sarana prasarana (pralatan) yang mendukung atau
memudahkan pelaksanaan. Manusia melakukan kerjasama melalui koordinasi yang baik agar
ada keselarasan antara tugas dan kemampuan. Koordinasi juga memerlukan komunikasi yang
baik. Pembagian tugas tersebut merupakan mesin penggerak administrasi. Human skill akan
melakukan fungsinya, dan juga sebagai penentu tingkat pencapaian tujuan. Tujuan adalah hal
yang hendak dicapai suatu organisasi. Tujuan dibentuk melalui manajemen namun biasanya
merupakan kehendak dari pimpinan suatu organisasi. Tujuan yang baik adalah sesuatu yang
bisa dikelola lagi untuk tujuan selanjutnya jika tujuan awal berjalan. Dengan merumuskan
tujuan yang disusun melalui analisis SWOT. Maka akan menimbulkan asumsi-asumsi yang
selanjutnya dapat disusun rencana. Metoda tersusun dari analisis pencapaian tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Dengan metoda diharapkan kegagalan dan gangguan dalam
pelaksanaan kecil. Untuk itu diperlukan langkah yang tepat juga memperhatikan langkah-
langkah cadangan bilamana menemukan suatu masalah dalam pelaksanaaan. Peralatan adalah
sesuatu yang memudahkan sebuah pelaksanaan. Teknologi adalah akummulasi pengetahuan
yang dibuat manusia dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Peralatan dan teknologi
amatlah penting. Tanpanya pelaksanaan metoda akan sulit berhasil dan tujuan tidak akan
tercapai. Fungsi-fungsi administrasi -“…administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan
organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum…” Siagian Jadi administrasi berfungsi
sebagai kekuatan yang menetapkan tujuan dan mengarahkan kebijakan dalam sebuah
organisasi dan lalu manajemen berfungsi sebagai kekuatanuntuk memimpin, mengendalikan,
merencanakan dan mengorganisir kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan. -“keseluruhan fungsi-fungsi administrasi dan manajemen itu dapat dibagi
menjadi dua klasifikasi yaitu: Fungsi organik dan fungsi pelengkap”Siagian, Fungsi organik
merupakan fungsi mutlak yang harus dilakukan atau dijalankan. Keterbatasan untuk
menjalankan fungsi ini, akan berpengaruh pada tingkat pencapaian administrasi. Misal dalam
hal pemasukan data yaitu pengambilan berbagai informasi yang tidak akurat, akan sangat
berpengaruh pada hasil. Fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang tidak mutlak harus
dijalankan, namun pelaksanaannya akan sangat menunjang tingkat pencapaian tujuan.
Contohnya seperti fungsi penyediaan tempat kerja yang nyaman. Luther M.Gullick
mengemukakan suatu istilah singkatan kata POSDCORB sebagai suatu jembatan untuk
mengingat fungsi-fungsi eksekutif (dalam filsafat administrasi siagian dikatakan sebagai
fungsi mutlak) didalam administrasi P = Planning(perencanaan) O=
Organizing(pengorganisasian) S=Staffing(penyetapan) D= Directing(pemimpinan) CO=
Coordinating(pengkoordinasian) R = Reporting( pelaporan) B = Budgeting (penyediaan
dana) Penjelasan mengenai teori, konsep, unsure serta teori administrasi akan menegaskan
bahwa administrasi adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang diakui. Ilmu pengetahuan
itu konkret, sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji kebenarannya,
teratur, bersifat khas atau khususdalam arti memiliki metodologi, objek, sitematika dan teori
tersendiri. DAFTAR PUSTAKA Syafiie, Inu, Kencana. Tandjung, Djamaludin. Modeong,
Supardan. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Rineka Cipta. Atmosudirjo, Prajudi.
1990. Dasar-Dasar Administrasi Negara. Jakarta : Ghalia Indonesia. Siagian, Sondang, P.
1992. Kerangka Ilmu Administrasi. Jakarta : Rineka Cipta. Waldo, Dwight. 1979. Pengantar
Studi Public Administration. Jakarta : Aksara Baru. Siagian, Sondang, P. 1982. Filsafat
Administrasi. Jakarta : Gunung Agung
ADMINISTRASI BISNIS SEBAGAI FENOMENA
SOSIAL
Administrasi sebagai Fenomena Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dalam suatu sistem terbuka.
Manusia sangat membutuhkan lingkungan sekitarnya, hal ini dilihat dari kepentigan
tiap-tiap orang yang saling terkait.

Dinamika kebutuhan manusia, mengakibatkan dinamika upaya pemenuhan


kebutuhan itu sendiri. Secara alamiah, manusia akan membentuk kelompok yang
didasarkan pada rasionalitas dan kesamaan pandang yang menghasilkan pola
interaksi sebagai proses penyelenggaraan.

Berbagai proses penyelenggaraan tersebut mencakup diantaranya:

1. Kebijakan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan, dan
4. Pengendalian.

Berkembangnya kerjasama antar orang-orang yang tergabung kedalam organisasi


merupakan sebuah kondisi fenomena sosial.

Gambar diatas menunjukkan bahwa administrasi dilihat sebagai sebuah interaksi


manusia dalam suatu lingkungan yang membentuk suatu sistem sosial dalam upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kerjasama yang didasarkan pada kesamaan kepentingan akan menghasilkan
kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, dan lingkungan baru yang merupakan
sebuah sistem yang terbuka.

Aspirasi Administrasi Bisnis dalam Pembangunan


Perkembangan dunia bisnis saat sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan
kemajuan ilmu, pengetahuan, dan teknologi kini menjadi pusat perhatian masyarakat
secara luas karena melahirkan fenomena globalisasi.
Bisnis juga sangat erat kaitannya dengan struktur politik dan kekuasaan suatu
negara.
Bisnis pada dasarnya adalah kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
manusia dengan mengelola sumber-sumber yang tersedia.
Berkembangnya kebutuhan manusia yang semakin kompleks merupakan dampak
dari kemajuan teknologi, sehingga aktualisasi diri manusia berubah dari yang lokal
menjadi global.
Globalisasi sendiri bukan sesuatu hal yang bisa kita hindarkan, bertambahnya
kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi membuat negara-negara maju
menjadi lebih dominan terhadap negara-negara berkembang.
Perusahaan negara maju yang telah mendunia seperti LG, Honda, Samsung, Nike,
KFC mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan
pekerjaan dan peningkatan kualitas hidup, disisi lain keberadaan perusahaan besar
membuat kepentingan dan kemajuan bisnis nasional terganggu.

Perkembangan Administrasi Sebagai Sebuah Sistem


Administrasi sebagai sistem berkembang sebagai sebuah sistem yang terbuka yang
mempelajari proses kerja sama.
Kerja sama selalu dilakukan dalam sebuah organisasi.

Menurut Etzioni (1964) organisasi memiliki ciri-ciri:

1. Adanya pembagian pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab komunikasi


2. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi
pengendalian usaha-usaha organisasi agar organisasi mencapai tujuannya
3. Penggantian tenaga kerja melalui cara promosi, demosi dan mutasi.

Sturktur organisasi mengandung beberapa unsur pokok:

1. Sentralisasi dan desentralisasi, yaitu sampai sejauh mana keputusan berada


do puncak pimpinan atau dialihkan
2. Spesialisasi kerja, yaitu pembagian pekerjaan sesuai bidangnya
3. Formalisasi, sampai tingkat mana pekerjaan dibakukan
4. Rentang kendali, jumlah bawahan yang menjadi tanggung jawab untuk
dikendalikan dan diarahkan.

Administrasi dan organisasi memiliki persamaan dan perbedaan.

Dimana administrasi dan organisasi merupakan sebuah sistem untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.

Perbedaannya, administrasi merupakan proses dari kegiatan kerjasama, sedangkan


organisasi merupakan wadah dari kerjasama.
Fungsi-fungsi administrasi mengambarkan bahwa kegiatan utama administrasi
adalah merumuskan kebijakan organisasi yang didasarkan atas ide-ide seseorang
atau para pendiri atau pimpinan puncak organisasi.

Ruang lingkup administrasi mencakup berbagai aspek yang didasarkan pada proses
kerja sama, dari pendekatan praktik ruang lingkup administrasi meliputi:

1. Manajemen
2. Organisasi
3. Komunikasi
4. Hubungan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai