Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DASAR PENGARAHAN

A. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengarahan adalah pemberian
petunjuk atau pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Menurut Muninjaya, (1999) pengarahan merupakan hubungan manusia dalam
kepemimpinan yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia
menyumbangkan tenaganya untuk secara bersama-sama mencapai tujuan suatu
organisasi. Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena menyangkut
manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda.
Pengarahan atau disebut juga penggerakan merupakan upaya mempengaruhi staf agar
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
1. (What) Apa yang harus dilakukan oleh staf perawat/perawat pelaksanan
2. (Who) Siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan
3. (When) Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam
pulang)
4. (Why) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan
5. (Where) dimana? Tentunya di ruang atau tempat masing masing pengarahan
yang dilakukan pimpinan keperawatan dapat dikatakan efektif bila bawahan
atau staf atau perawat pelaksana dapat melaksanakan semua pekerjaan yang
ditunjukkan atau diberikan kepadanya secara konsistensi dengan kebijakan
unit dan dapat melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.
6. (How) Bagaimana caranya mengerjakan dan berapa frequensi seharusnya
dikerjakan.
B. Tujuan Pengarahan Dalam Manajemen Keperawatan
Muninjaya (1999) menyebutkan tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu :
1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien Komunikasi antara atasan dan
bawahan berpotensi menjadi lebih baik, efisiensi kerja dapat tercapai dengan
kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan bawahannya, misalnya melalui
supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan kepala ruang berdampak pada
minimalnya kesalahan tindakan yang pada akhirnya dapat menghemat bahan,
alat dan waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak dilakukan
supervisi tindakan keperawatan oleh kepala ruang.
2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf Supervisi, pendelegasian
merupakan sebagian kegiatan terkait dengan fungsi pengarahan. Kegiatan
tersebut memberikan peluang bagi bawahan untuk mengerjakan tugas sesuai
dengan tanggung jawabnya secara mandiri
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan Pengarahan yang
dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukan kesalahan, memberi
motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasi saat kinerja baik akan
dapat meningkatkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi kerja staf Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan
suasana lingkungan yang kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal
yang harmonis, kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam
memberikan motivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat
pelaksana
5. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang
bermanfaat bagi semua perawat sehingga akan mempermudah semua perawat
untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat organisasi
berkembang lebih dinamis.
( https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:ac4RjEwQX48J:https://www.academia.edu/37748594/
Pengarahan_dan_Pengendalian_dalam_Manajemen_Keperawatan+&cd=6&hl
=id&ct=clnk&gl=id )
C. Model Supervisi Klinik Keperawatan Model 4S
Model ini diperkenalkan oleh Page dan Wosket dari hasil penelitian di Greater
Manchester UK dan New York tahun 1995. Model supervisor ini dikembangkan
dengan empat (4) strategi, yaitu Structure, Skills, Support dan Sustainability. Dalam
model ini, kegiatan structure dilakukan oleh perawat RN’s dalam melakukan
pengkajian dan asuhan pasien dimana perawat yang dibina sekitar 6-8 orang. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pengalaman perawat dalam hal konsultasi,
fasilitasi dan assisting. Kegiatan skills dilakukan supervisor untuk meningkatkan
ketrampilan praktis (contoh: menjahit luka, interpretasi EKG, pasang CAPD dsb).
Kegiatan support dilakukan dengan tujuan untuk will keep practice fresh, sharing,
kebutuhan-kebutuhan training tertentu yang bernilai kebaruan (contoh: transfer
pengalaman supervisor kepada perawat pelaksana (contoh: supervisor membuat
modul tentang berbagai ketrampilan teknik yang dibagikan kepada semua perawat
pelaksana). ( https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/510/4h.pdf )

Anda mungkin juga menyukai