Anda di halaman 1dari 9

TUGAS CRITICAL JURNAL REVIEW

DOSEN PENGAMPU : Yeni Marito Harahap, M.Pd, M.Psi, Psikolog

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN


KECENDERUNGAN MEMAAFKAN PADA REMAJA AKHIR

Oleh :

NAMA : RIZKINA HAKIKI

NIM : 4192431016

KELOMPOK : 5

KELAS : KIMIA DIK A 2019

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
FORMAT REVIEW JURNAL

1 Judul Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan


Kecenderungan Memaafkan Pada Remaja Akhir
2 Jurnal Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
3 Download :http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/110511131_1v.pdf
4 Volume dan Halaman Vol. 1, (2) Halaman 1-7
5 Tahun 2012
6 Penulis Radhitia Paramitasari dan Ilham Nur Alfian
7 Reviewer Rizkina Hakiki
8 Tanggal 1 Oktober 2019
9 Abstrak Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan
memaafkan pada remaja akhir. Penelitian dilakukan pada
remaja akhir dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 121
remaja, yang terdiri dari 72 remaja perempuan dan 49 remaja
laki-laki. Alat pengumpulan data berupa kuesioner
kematangan emosi yang terdiri dari 43 item disusun oleh
penulis dan alat ukur memaafkan terdiri dari 46 item yang
diadaptasi dari The Enright Forgiveness Inventory (EFI)
yang dikembangkan oleh Enright and Human Development
Study Group. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh
nilai korelasi antara kematangan emosi dengan
kecenderungan memaafkan menghasilkan nilai r sebesar
0,864 dengan nilai P=0,000<0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan xy yang signifikan antara
kematangan emosi dengan kecenderungan memaafkan pada
remaja akhir.
-Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan
memaafkan pada remaja akhir.
-Subjek Penelitian Remaja akhir yang berusia 17 sampai 21 tahun.
-Assesment Data Pendekatan kuesioner atau angket.
-Kata Kunci Kematangan emosi, memaafkan, remaja akhir
10 Pendahuluan Dalam berinteraksi dengan individu lain, seseorang kadang-
kadang berbuat salah kepada individu lain. Padasisi lain, ia
tentu pernah mengalami perlakuan dan situasi yang
mengecewakan atau menyakitkan. Tidak semua orang mau
dan mampu secara tulus memaafkan dan melupakan
kesalahan orang lain. Beberapa penelitian (Darby &
Schlenker,1982; Ohbuchi dkk1989) menemukan bahwa
meminta maaf sangat efektif dalam mengatasi konflik
interpersonal, karena permintaan maaf merupakan sebuah
pernyataan tanggung jawab tidak bersyarat atas kesalahan
dan sebuah komitmen untuk memperbaikinya. Menurut
Hughes (1975 Girard & Mullet, 1997) memaafkan
merupakan cara untuk memperbaiki harmoni sosial. Untuk
sebagian orang memaafkan adalah suatu kebutuhan karena
dapat memperbaiki hubungan dengan orang lain.
McCullough dkk. (2007) mengemukakan bahwa memaafkan
dapat dijadikan seperangkat motivasi untuk mengubah
seseorang untuk tidak membalas dendam dan meredakan
dorongan untuk memelihara (Anderson, 2006) kebencian
terhadap pihak yang menyakiti serta meningkatkan dorongan
untuk konsiliasi hubungan dengan pihak yang menyakiti.
-Latar Belakang dan Remaja dituntut untuk mampu mengontrol atau
Teori mengendalikan perasaan mereka, dalam proses
perkembangan menuju kematangan emosi. Hal ini tidak
berarti seorang remaja harus mengendalikan semua gejolak
emosi yang membuat mereka tidak lagi merasa sakit dan
menderita dengan perasaan mereka sendiri, bisa melepaskan
semua amarah, dan tidak lagi mempunyai perasaan untuk
membalas semua sakit hati, sehingga bisa membangun
kembali relasi yang baik, melalui perilaku memaafkan.
Kematangan emosi pada masa remaja diharapkan
dapat membantu untuk menumbuhkan perilaku memaafkan
pada remaja.
11 Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode penelitian
penjelasan (explanatory research), yang menyoroti
hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbum
& Effendi, 2006). Variabel X dalam penelitian ini adalah
kematangan emosi, sedangkan variabel Y adalah
kecenderungan memaafkan.
-Langkah Penelitian 1. Pengumpulan data
Pengumpulandatadalampenelitianini menggunakan
kuesioneratauangket, yaitudaftarpernyataanyang
disusunsecaratertulismengenai suatuhal
dengantujuanuntukmengumpulkaninformasi dari
respondenyang bersangkutan(Sugiyono, 2006).
2. Analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
teknik korelasi product moment dari Pearson. Teknik
korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel.
Pengujian product moment ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan computer program SPSS for
windows versi 16.0.
-Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang menyatakan
bahwa hubungan antara kematangan emosi dan
kecenderungan memaafkan diterima, sehingga terdapat
hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan
kecenderungan memaafkan pada remaja akhir. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin positif kematangan emosi pada
remaja akhir maka semakin tinggi kecenderungan
memaafkan, dan sebaliknya.
Terbukti secara empirik dalam penelitian ini bahwa
kematangan emosi mempunyai kontribusi pada tingkat
kecenderungan memaafkan pada remaja akhir. Jika remaja
dengan kematangan dengan yang tinggi, maka
kecenderungan memaafkannya juga tinggi. Sehingga remaja
dapat lebih adaptif. Sebaliknya remaja dengan kematangan
emosi rendah, maka kecenderungan memaafkannya juga
rendah McCullough dan Worthington (1995) menyatakan,
dalam masyarakat modern, dengan meningkatnya jumlah
stres, kekerasan, kemarahan dan perselisihan, memaafkan
bisa membuktikan dapat mencegah masalah dan
meningkatkan kesejahteraan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sesorang yang dapat memaafkan mengalami
penurunan kemarahan, kecemasan, dan depresi yang
signifikan (Anderson, 2006).
-Diskusi Penelitian Dilihat dari hasil analisis penulis mengambil batas usia 17
sampai 21 tahun deskriptif dari masing-masing variabel yaitu
yang tergolong dalam kematangan emosi sedang
mengembangkan kemampuan tingkah laku dan sebanyak 45
orang atau sekitar 37,19% dari jumlah sampel, dan yang
tergolong mempunyai kematangan emosi rendah sebanyak
35 orang atau sebesar 28,03% dari jumlah seluruh sampel,
dan yang tergolong mempunyai kematangan emosi sangat
rendah sebanyak 5 orang atau sekitar 4,13%. remaja laki-
laki. Sedang frekuensi untuk remaja yang kematangan
emosinyanya tergolong sangat tinggi dan tinggi secara
berturut-turut sebagai berikut 7 orang atau sekitar 5,78% dan
29 orang dengan persentase 23,97%.
Sedangkan dari hasil analisis deskriptif skala memaafkan
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 121 orang
yang tergolong dalam kecenderungan memaafkan sedang
sebanyak 48 orang atau sekitar 39,67% dari jumlah sampel,
dan yang tergolong mempunyai kecenderungan memaafkan
rendah sebanyak 32 orang atau sebesar 26,45% dari jumlah
seluruh sampel, dan yang tergolong mempunyai
kecenderungan memaafkan sangat rendah sebanyak 6 orang
atau sekitar 4,96%. Sedang frekuensi untuk remaja yang
kecenderungan memaafkannya tergolong sangat tinggi dan
tinggi secara berturut-turut sebagai berikut 7 orang atau
sekitar 5,78% dan 28 orang dengan persentase 23,14%
-Daftar Pustaka Paramitasari,R dan Ilham Nur Alfian.2012. Hubungan
Antara Kematangan Emosi Dengan Kecenderungan
Memaafkan Pada Remaja Akhir.Jurnal Psikologi pendidikan
dan Perkembangan, volume 1,(2): 1-7
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Penulisan jurnal sesuai dengan EYD, walaupun masih ada
beberapa penulisan huruf dan tanda baca yang salah (typo).
Jurnal ini juga telah memenuhi syarat-syarat penulisan
sebuah jurnal yaitu dalam jurnal terdapat judul, abstrak,
pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan
daftar pustaka. Bahasa yang digunakan juga sangat
komutatif, mudah dipahami, sangat jelas dan memiliki
pembahassn yang lengkap serta banyak mencantumkan
pendapat para ahli. Subjek penelitian dalam jurnal pun
sangagt terarah.
-Kelemahan Penelitian Pada bagian abstrak jurnal tidak di cantumkan metode oleh
penulis, padahal seharusnya dalam abstrak itu harus lengkap
karena abstrak merupakan gagasan utama dalam jurnal. Pada
hasil analisis data disebutkan perhitungan dilakukan dengan
teknik korelasi Produk Moment, tetapi penulis tidak
menjelaskan bagaimana yang dimaksud dengan tekhnik
korelasi Produk Moment tersebut. Penulis langsung saja
menuliskan hasilnya tanpa tau dari mana datangnya angka
tersebut.
13 Kesimpulan Dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
kematangan emosi dengan kecenderungan
memaafkan pada remaja akhir. Hubungan dalam penelitian
ini berbentuk korelasi positif sehingga semakin tinggi
kematangan emosi maka semakin tinggi kecenderungan
memaafkan pada remaja. Begitu juga sebaliknya, semakin
rendah kematangan emosi maka semakin rendah
kecenderungan memaafkan pada remaja akhir.
14 Saran Berdasarkan hasil penelitian, bagi remaja diharapkan bisa
memahami serta menguasai emosinya, sehingga mampu
mencapai kondisi emosional yang adaptif, serta dapat
mengembangan perilaku memaafkan sebagai upaya remaja
untuk mendapat tempat, peran dan penerimaan diri dari
lingkungan. Bagi orang tua, diharapkan orang tua mampu
mengetahui kebutuhan anak dan mampu bersikap bijaksana
dalam segala permasalahan yang dihadapi oleh anak.
Diharapkan orang tua dapat berperan dengan baik dalam
membimbing anak-anak mereka menuju kedewasaan.
15 Reverensi Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan
Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan
Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika Aditama

Anderson, M.A. (2006). The Relationship among Resiliance,


Forgiveness, and Anger Expression in
Adolescents. Maine: The University of Maine

Chaplin, C.P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta:


Rajawali PressGrafindo Persada.

Enright, R. D., & Fitzgibbons, R. P. (2002). Helping clients


forgive: An empirical guide for resolving anger
and restoring hope. Washington, DC: American
Psychological Association

Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. New York:


McGraw-Hill

McCullough, Michael E. , Pargament K. E., Thoresen C.E.


(2000). Forgiveness: Theory, research, and
practice. New York: Guilford Press

Girarld M. & Mullet,E. (1997). Forgiveness in Adolescent,


Young, Middle Aged, and Older Adult. Journal of
Adult development vol.4 no.4

Singarimbun, Effendi S. (2006). Metode Penelitian Survai.


Jakarta: LP3ES

Snyder,C.R. & Lopez J. S. (2007). Positive Psychology:The


Scientific and Practical Explorations of Human
Strengths. California: Sage Publication

Anda mungkin juga menyukai