Anda di halaman 1dari 13

TAKE HOME TEST

FILSAFAT ILMU

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN

MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU


SMK SWASTA DI KECAMATAN TAMAN PEMALANG

Disusun Oleh:
Nama
NIM
Kelas
Dosen

: HERU SUBEKTI
: 1552020068
: Msi 17 A
: Dr. Basukianto, M.S

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2016
PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN

MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU


SMK SWASTA DI KECAMATAN TAMAN PEMALANG
A. Latar Belakang Masalah
Amanat Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha ESa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Menurut Yamin (2007:1) bahwa rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia bukan diakibatkan oleh input pendidikan, akan tetapi diakibatkan
oleh proses pendidikan yang tidak maksimal dan rendahnya kualitas guru.
Sebenarnya akar permasalahan adalah minimnya proses yang dilakukan di
sekolah. Proses yang tidak sempurna ini mengakibatkan kualitas produk yang
tidak baik, sedangkan proses pendidikan di sekolah terletak di tangan guru,
bagaimana melaksanakan pembelajaran, penguasaan materi, komunikasi yang
dilakukan terhadap peserta didik, memberi motivasi belajar, menciptakan
pembelajaran yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas yang
dimiliki guru rendah.
Konsekuensi

peningkatan

kualitas

pendidikan

adalah

perlu

ditingkatkannya keseluruhan komponen sistem pendidikan, baik yang bersifat


material reseources maupun yang bersifat human reseources. Sumber
material reseources adalah sumber pendukung untuk belajar yang dapat
2

berupa peralatan dan materi yang digunakan dalam proses belajar mengajar,
pendanaan, dan fasilitas. Sedangkan human reseources adalah sumber yang
berasal dari kualitas sumber daya manusia yakni kompetensi yang dimiliki
oleh guru. Peningkatan material reseources melalui program bantuan Biaya
Operasioanal Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bantuan
swadana pendidikan. Sedangkan peningkatan human reseources melalui
program sertifikasi guru, beasiswa guru, workshop dan diklat guru.
Bila kita menyimak kondisi sumber daya manusia (Guru SMK
Swasta) yang berada di kecamatan Taman Kabupaten Pemalang pada tahun
2014 berdasarkan data dari SMK PGRI 1 Taman sejumlah 65 guru, SMK
PGRI 2 Taman sejumlah 60 guru dan SMK Satya Praja 3 sejumlah 25 guru
sehingga jumlah keseluruhan guru ada 150 guru, kondisi guru lebih rinci
menunjukan data sebagai berikut.
Tabel 1.1 Data Guru SMK Swasta di Kecamatan Taman
No

Keterangan

Jumlah

Guru Bersertifikasi

53

35%

Guru Belum Bersertifikasi

97

65%

Guru Memiliki AKTA IV

138

92%

Guru Tidak Memiliki AKTA IV

12

8%

Guru Mengajar sesuai Ijazah

120

80%

Guru mengajar tidak sesuai Ijazah

30

20%

Berdasarkan data tersebut menunjukan, guru yang mengajar tidak


sesuai dengan kualifikasi akademik sebesar 20% dari 150 guru, guru yang
tidak memiliki akta mengajar sebesar 8% dari 150 guru dan guru yang belum
memiliki sertifikat pendidik sebesar 92% dari 150 guru. Kondisi demikian
tidak sejalan dengan amanat UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

pasal 8 yang menyatakan Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,


kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini mengandung
konsekuensi bahwa perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui berbagai langkah nyata yang sangat membantu peningkatan kualitas
guru swasta di Kecamatan Taman.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga di Kabupaten Pemalang untuk meningkatkan kualitas pendidikan
melalui berbagai program yang diperuntukan bagi Guru SMK baik guru
produktif maupun guru non produktif. Program untuk pembinaan dan
pengembangan professional guru meliputi antara lain: penataran dan
pelatihan kurikulum, Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
dan untuk upaya peningkatan kualifikasi standar Guru SMK khususnya untuk
produktif harus memiliki sertifikat profesi dari lembaga profesi nasional.
Sedangkan guru yang belum bersertifikasi pemerintah kabupaten Pemalang
berupaya untuk melaksanakan UKG (Uji Kompetensi Guru).
Peningkatan kualitas dari komponen sistem pendidikan yang terbukti
dapat berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan adalah komponen
yang bersifat sumber daya manusia (human reseouces). Hal ini dapat
dipahami bahwa guru adalah ujung tombak kemajuan pendidikan nasional,
guru merupakan salah satu potensi pencetak sumber daya manusia di sekolah.
Besarnya perhatian pemerintah terhadap guru antara lain dapat dilihat
dari banyaknya kebijaksanaan khusus seperti adanya kenaikan pangkat
otomatis atau inpasing, adanya tunjangan fungsional bagi guru serta tunjang

sertifikasi profesi. Untuk itu kinerja guru tentunya akan menjadi perhatian
semua pihak. Guru harus benar-benar kompeten dibidangnya dan guru juga
harus mampu mengabdi secara optimal.
Kinerja adalah faktor-faktor yang menentukan hasil kerja yang dicapai
oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugasnya dalam periode
tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu
dari institusi tempat individu tersebut bekerja dengan maksud untuk dapat
mencapai tujuan organisasi. Kinerja guru ini merupakan segenap unjuk kerja
guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diaplikasikan
dalam kompetensi guru seperti pada amanat Undang-Undang RI Nomor 14
Tahun 2005.
Guru merupakan ujung tombak pelaksana pendidikan, keberhasilan
guru dalam melaksanakan tugasnya merupakan cerminan dari kinerja guru,
dan

hal

tersebut

terlihat

dari

aktualisasi

kompetensi

guru

dalam

merealisasikan tugas profesinya. Dengan demikian kinerja guru menjadi


faktor utama keberhasilan pendidikan, tinggi rendahnya kinerja guru dapat
menentukan tinggi rendahnya kualitas hasil belajar dan prestasi siswa.
Data nilai Ujian Nasional (UN) Tahun 2013/2014 pada SMK PGRI 2
Taman sebagai salah satu SMK Swasta di Kecamatan Taman menunjukan
hasil sebagai berikut:

Tabel 1.2 Hasil Nilai UN 2 tahun terakhir


Data Ujian

Bhs. Indonesia

Bhs. Inggris

Matematika

Kompetensi

Nasional

NT

NR RT

NT

NR RT

NT

NR RT

NT

NR RT

UN Tahun 2013/2014

9,80

3,60

7,69

8,00

2,80

4,98

9,25

1,50

4,55

9,44

6,60

8,01

UN Tahun 2012/2013

9,40

3,20

7,20

8,20

4,20

5,99

8,75

3,00

4,57

9,48

8,33

8,85

Sumber : Dokumen SMK PGRI 2 Taman


Keterangan:
NT
: Nilai Tertinggi
NR
: Nilai Terendah
RT
: Rata-rata
Berdasarkan data hasil Ujian Nasional (UN) diatas menunjukan
adanya tingkat prestasi siswa yang menurun. Menurunnya prestasi belajar
siswa sangat dipengaruhi oleh kinerja guru, sedangkan kinerja guru
dipengaruhi oleh banyak faktor yakni faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor internal seperti kemampuan (ability), keterampilan (skill), dan
motivasi (motivation) akan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas
kinerja personil apabila disertai dengan upaya (effort) yang dilakukan untuk
mewujudkannya. Faktor internal guru kinerja dapat dilihat dari motivasi.
Motivasi berprestasi merupakan perspektif individu mengenai dorongan
dalam diri individu guru untuk melakukan tugas dan kewajiban guru untuk
memiliki prestasi yang baik. Arti dari hubungan di atas adalah jika seseorang
rendah pada salah satu komponennya, maka kinerja akan rendah pula.
Dengan kata lain apabila kinerja seseorang rendah hal ini dapat merupakan
hasil dari motivasi yang rendah atau kemampuannya tidak baik, atau hasil
komponen motivasi dan kemampuan yang rendah.
Sedangkan dari faktor eksternal, kinerja guru dapat dilihat dari iklim
organisasi atau iklim sekolah tempat bekerja. Iklim sekolah yang kondusif
akademik baik fisik maupun non fisik merupakan landasan bagi

penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan produktif. Sekolah perlu


menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuh kembangkan semangat
guru dalam mengajar. Dengan iklim yang kondusif diharapkan tercipta
suasana yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan tenang dan menyenangkan.
Berdasarkan data empiris dari studi awal SMK di Kecamatan Taman
menunjukan motivasi berprestasi rendah. Indikator motivasi berprestasi
rendah yakni belum adanya prestasi guru yang mampu mengantarkan peserta
didiknya dalam perlombaan akademik maupun lomba non akademik pada
tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Pada sekolah menengah Kejuruan
dengan bidang keahlian yang sama SMK PGRI 1 Taman pada program
keahlian Otomotif tidak mampu bersaing dengan SMK Nusantara Comal
dalam lomba ketrampilan siswa ditingkat kabupaten. Sedangkan SMK PGRI
2 Taman dan SMK Satya Praja 3 Taman dengan program keahlian Akuntansi
tidak mampu bersaing dengan SMK Negeri 1 Pemalang dalam lomba
keterampilan siswa di tingkat kabupaten. Faktor lain motivasi berprestasi
guru SMK Swasta di Kecamatan Taman masih lemah dari data empiris
menunjukan: hanya ada 5 dari 150 guru SMK Swasta di kecamatan Taman
yang meningkatkan kualifikasi akademiknya melalui program pascasarjana
(S2), dan hanya ada 5 dari 60 guru produktif yang meningkatkan
kompetensinya melalui uji kompetensi lembaga profesi. Guru memiliki
tingkat kepuasan yang rendah, hanya ada 15 guru dari 150 guru yang
mengembangan bahan ajar dan metode pembelajaran kreatif untuk peserta
didik. Guru dalam mengajar masih sebagai sumber belajar atau teacher

oriented, yakni ada 90 guru dari 150 guru mengajar masih menggunakan
metode ceramah. Guru memiliki kompetensi pedagogic yang lemah, yakni
ada 60 guru dari 150 guru tidak membuat analisis ketercapaian siswa dalam
evaluasi pembelajaran. Ada 30 guru dari 150 guru mengajar tidak sesuai
dengan kualifikasi akademik, menjadikan guru mengajar tidak memahami
kedalaman materi yang diajarkan. Guru cepat puas dalam menerima hasil
prestasi kerjanya, sehingga tidak ada tantangan untuk mencoba teknik,
metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang baru.
Selanjutnya pada iklim organisasi kurang kondusif, indikator tersebut
dilihat dari adanya protes dan unjuk rasa yang pernah terjadi pada tahun 2012
dan tahun 2013. Hal ini menunjukan iklim organisasi pada sekolah tidak
kondusif baik secara internal sekolah maupun eksternal sekolah, sehingga
komponen-komponen warga di sekolah tidak merasakan adanya kehangatan
dan kenyamanan dalam sekolah.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul: Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi
Berprestasi Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta Di Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang.

B. Identifikasi Masalah
Masalah yang terlihat dan terjadi pada iklim organisasi sekolah,
motivasi kerja guru dan kinerja guru SMK Swasta di Kecamatan Taman
Pemalanag antara lain:
1.

Minimnya prestasi guru SMK Swasta di kecamatan Taman, baik dalam


membawa peserta didiknya di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.

2.

Karya yang dihasilkan guru berupa modul bahan ajar untuk peserta
didik masih sedikit.

3.

Motivasi para guru SMK Swasta di kecamatan Taman dalam


mengembangkan profesionalismenya masih kurang, hal ini dapat dilihat
dari minimnya sekolah melaksanakan seminar atau workshop tentang
peningkatan profesi guru.

4.

Guru belum banyak yang melakukan inovasi dalam perencanaan


pembelajaran, hal ini terlihat pada RPP dan alat evaluasi yang
cenderung tidak ada perubahan dari tahun ke tahun.

C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada variabel iklim organisasi sekolah,
motivasi berprestasi guru dan kinerja guru. Penelitian dilakukan terhadap
guru SMK Swasta yang ada di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang,
meliputi guru di SMK PGRI 1 Taman, SMK PGRI 2 Taman dan SMK Satya
Praja 3 Taman Kabupaten Pemalang.

D.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.

Apakah iklim organisasi sekolah berpengarah terhadap kinerja guru


SMK di Kecamatan Taman?

2.

Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja guru SMK


di Kecamatan Taman?

3.

Apakah iklim organisasi sekolah dan motivasi berprestasi guru secara


bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru SMK di Kecamatan
Taman?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tentang pengaruh iklim organisasi sekolah, motivasi
berprestasi terhadap kinerja guru SMK Swasta di Kecamatan Taman
Pemalang ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap kinerja guru

SMK Swasta di Kecamatan Taman.


2. Mengetahui pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap kinerja guru

SMK Swasta di Kecamatan Taman.


3. Mengetahui iklim organisasi sekolah dan motivasi berprestasi guru

secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMK Swasta di Kecamatan


Taman.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tentang pengaruh iklim organisasi sekolah,
motivasi berprestasi terhadap kinerja guru SMK Swasta di Kecamatan Taman
Pemalang ini adalah:
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pengembangan
keilmuan di bidang manajemen pendidikan, khususnya yang berhubungan
dengan iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru di
sekolah.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi
pendidikan dan pelaksana pendidikan yakni:
1)

Dinas Pendidikan (a) sebagai bahan masukan dalam pengambilan


kebijakan tentang pengelolaan dan manajemen sekolah (b) sebagai
acuan dalam program pengembangan kinerja guru, khususnya di
kabupaten Pemalang.

2) Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan program


kerja sekolah, sebagai acuan pengelolaan sekolah yang berkualitas dan
sebagai alat evaluasi kinerja sekolah khususnya SMK di kabupaten
Pemalang.
3)

Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
guru

dalam

meningkatkan

motivasi

bekerja

dalam

upaya

meningkatkan prestasi peserta didik, sebagai acuan pengembangan


profesionalisme guru dan peningkatan kinerja guru.

G. Batasan Istilah
Batasan permasalahan pada penelitian ini adalah pada persepsi guru
dalam menilai iklim organisasi sekolah dan motivasi berprestasi terhadap
kinerja dirinya sendiri. Lebih lanjut dijabarkan sebagai berikut:
a. Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang
dapat dicapai oleh seorang guru di satuan pendidikan (sekolah) sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya didasarkan
kecakapan, pengalaman dan profesionalismenya dalam mencapai tujuan
pendidikan. Indikator kinerja guru pada penelitiaan ini merujuk pada UU
No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yaitu: (1) merencanakan
pembelajaran, (2) melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, (3)
mengevaluasi hasil

pembelajaran, (4) mengembangkan kualifikasi

akademik dan kompetensi secara berkelanjutan, (5) menjunjung tinggi


peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik guru, nilai agama, dan
etika, dan (6) memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Variabel kinerja
guru dalam penelitian ini diukur berdasarkan persepsi guru terhadap
kinerja guru.
b. Iklim organisasi sekolah adalah suatu karakteristik organisasi yang dapat
diukur yang berpengaruh pada pekerjaan anggotanya untuk mencapai
suatu tujuan dan yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi
lainnya.
Indikator variabel iklim organisasi sekolah dalam penelitian ini meliputi
(1) Responsibility (tanggung jawab), (2) Identity (identitas), (3) Warmth
(kehangatan), (4) Support (dukungan) dan (5) Conflict (konflik).

c. Motivasi

berprestasi

adalah

suatu

perilaku

atau

sikap

yang

mampu

memberikan kekuatan dan dorongan untuk menggerakkan diri sesseorang pada


perilaku tertentu untuk melakukan kegiatan yang memberikan arah pencapaian
tujuan. Variabel motivasi berprestasi dalam penelitian ini meliputi

kebutuhan

akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi.

Anda mungkin juga menyukai