Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENJASKES

(BULUTANGKIS)

OLEH

KELOMPOK 4

1. Azzahra Putri Salsabila


2. Klara Novtasya
3. Muhammad Adrian Gunara
4. Septya Windy

XII IPA 1

Tahun Ajaran 2019/2020


DAFTAR ISI

Daftar Isi..............................................................................................2
Kata Pengantar ...................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................
1.2. Tujuan Penulisan ..............................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah BuluTangkis ............................................................
2.1.1Pengertian BuluTangkis ...........................................
2.1.2 Teknik Permainan Bulu Tangkis ..............................
2.1.3 Peraturan Permainan BuluTangkis ..........................
2.2. Tanya jawab
2.3. Stretching/pemanasan
2.4. Pendinginan
2.5. Permainan pemanasan
2.6. Ujian
BAB III PENUTUP ....................................................................................
3.1. Kesimpulan .........................................................................
3.2. Saran ...................................................................................
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “BULUTANGKIS”.
Dalam membuat makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak baik bantuan dari keluarga dan juga dari teman –
teman. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih.
Makalah ini masih belum sempurna karena keterbatasan
pengetahuan kami dalam membuat makalah. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kirtik dari pembaca terhadap makalah kami
ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para
pembaca.

Pekanbaru, Oktober 2019

Kelompok 4
BAB I

1.1. Latar Belakang

Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang


terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai
kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun
wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk
tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan
bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang
melawan dua orang. Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat
pemukulnya ringan, bola mudah dipukul, tidak membutuhkan
lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk


menyelesaikan tugas kelompok makalah penjaskes tentang bulu
tangkis dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin
menumbukan minta dan bakat para pembaca dengan membaca
makalah ini.
BAB II

2.1. Sejarah BuluTangkis

Permainan bulu tangkis berkembang di Mesir Kuno sekitar


2000 tahun yang lalu, akan tetapi juga disebut berasal dari India
dan RRC.Dan seiringnya perkembangan permainan bulu tangkis
dikenal luas oleh masyarakat dunia pada abad pertengahan di
Inggris, yaitu sebuah permainan tradisional anak-anak setempat
yang bernama battledore dan shuttlecocks.Anak-anak pada waktu
itu biasanya akan menggunakan dayung atau tongkat dan bersiasat
bersama untuk menjaga kok agar tetap diudara dan mencegah
menyentuh tanah.Dan olahraga bulu tangkis diciptakan oleh
petugas tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 pada saat
mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan.Kemudian para tentara membawa permainan itu
kembali ke Inggris pada tahun 1850-an. Dan pada tahun 1877
rancangan peraturan pertama kali ditulis oleh Klub Badminton
Bath.Selanjutnya pada tahun 1893 Asosiasi bulu tangkis Inggris di
bentuk dan kejuaraan internasional pertamanya pada tahun 1899
dengan kejuaraan All England.

Setelah itu bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di


dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini
mendominasi olah raga ini dan di negara-negara
Skandinavia.Karena perkembangannya yang sangat pesat maka
perlu didirikannya organisasi internasional untuk mengatur
kegiatan bulu tangkis internasional.  Lalu diberi nama international
badminton federation (IBF) pada tanggal 5 juli 1934 yang
beranggotakan dari beberapa negara. Di negara Indonesia dibentuk
organisasi induk bulu tangkis tunggal nasional, yaitu persatuan bulu
tangkis seluruh indonesia (PBSI) pada tanggal 5 mei 1951.

2.1.1Pengertian BuluTangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam


kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang
direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan
sebuah raket dan shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu
memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan
lawan, sehingga jalan bola menyilang.

2.1.2 Teknik Permainan BuluTangkis

 Cara Memegang Raket (Grip)

Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar,
yaitu forehand grip dan backhand grip.

a. Forehand Grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh
dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai
Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.

b. Backhand Grip

Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke


kanan dari pegangan forehead.

 Teknik Pukulan

1) Pukulan Servis
 Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket
untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara
diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan.Macam-
macam pukulan servis, yaitu:

 Pukulan Servis Drive


Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat,
mendatar, dan setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah
sudut titik-titik perpotongan antara garis belakang dengan garis
tengah lapangan.  Cara melakukan pukulan servis ini adalah dengan
melemparkan kok agak jauh dari badan.  Lengan bergerak bebas
dan leluasa dalam mengayunkan raket.

 Pukulan Servis Pendek


Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati
net. Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis
servis depan dengan garis tengah atau garis servis dan garis tepi.

 Pukulan Servis Panjang


Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya
sehingga jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada
permainan tunggal, servis panjang dilakukan dengan memukul
penuh kok.

2) Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang
bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin
mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan.

3) Pukulan Smash
Smash adalah suatu jenis pukulan yangdilakukan dengan tenaga
keras danumumnya ditujukan untuk meraih skor yangmengarah
kebawah lapangan lawan padaolahraga bulutangkis, tenis, dan voli.
2.1.3Peraturan permainan bulu tangkis

Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World


Badminton Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :

1. Ukuran Lapangan
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam,
atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm
(1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah
lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan
kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-
masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau
sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan
servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8
cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah
ditentukan.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda
batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda
hanya untuk permainan tunggal. Garis batas belakang juga menjadi
garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring
akan ditempatkan pada garis samping lapangan.

2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang
harus kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis
batas samping lapangan.

3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan
jaring 1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm.
Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada
pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya.
Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta
bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang
ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.

4. Kok atau Shuttlecock


Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan
mempunyai 14-16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari
gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah
sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah
6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan
berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan
benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.

5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di
satu sisi lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing
dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan
tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi
dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis
dinamakan sisi luar (outside).

6. Jumlah poin
Jumlah nilai dalam pertandingan byulu tangkis adalah 15, jika
tidak mengalami deuce. Hal itu berlaku pada permainan tungal
putra dan ganda yaitu ganda putra, putri dan campuran.
Jumlah nilai dalam pertandingan tunggal putrid adalah apabila
tidak terjadi deuce adalah 11. Apabila terjadi deuce pada skor
13, maka akan diberi tambahan angka 5 jika terjadi deuce pada
angka 14 maka dilakukan penambahan 2 angka.
Untuk permainan tunggal putri, jika deuce terjadi yaitu pada
angka 9, dilakukan penambahan angka 3 dan jika terjadi deuce
pada angka 10, maka dilakukan penambahan 2 angka.
2.2. Tanya Jawab

No Nama Pertanyaan Jawaban


2.3. Stretching/pemanasan

Lakukan pemanasan sebelum bermain untuk menghindari cedera.


Pemanasan secukupnya selama 10 menit mulai dari meregangkan otot
dengan berlari-lari kecil atau melangkahkan kaki. Cukup pemanasan
sederhana dengan melibatkan pergerakan seluruh tubuh seperti kaki,
tumit, tangan, jari, lengan, pergelangan tangan hingga pinggang. Dengan
pemanasan yang cukup, otot akan lebih siap dan meminimalisisr cidera
saat bermain bulutangkis.

2.4. Pendinginan

Selesai bermain bulutangkis, tetap lakukan peregangan atau stretching


untuk meregangkan otot. Stretching setelah bermain tetaplah penting
untuk dilakukan. Caranya, regangkan kaki dengan duduk di lantai dengan
posisi kaki yang lurus, sejajar dengan lantai. Lemaskan otot, terutama
bagian kaki sambil memijat-mijat kekcil bagian paha dan betis. Sebaliknya
jangan duduk bersila setelah bermainn atau menekuk kaki sebab dapat
menghambat pembuluh darah setelah beraktivitas.
2.5. Permainan Pemanasan

Nama permainan :

No Nama Poin Nilai


1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.
17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

Penilaian : > 40 = 90 16 – 20 = 80
30 – 39 = 88 <15 = 78
21 – 29 = 85
2.6. Ujian
Permainan Ganda.

Peraturan :

No Nama Skor
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.
17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.
Penilaian :
BAB III

3.1. Kesimpulan
Permainan bulutangkis merupakan permainan yang sangat
digemari di Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang
tidak terlalu luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal
dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang.

3.2. Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk
menghasilkan bibit atlit yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar
Indonesia perlu mendidik anak usia dini dalam bermain bulutangkis
agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai