OLEH :
KELAS : IX A
NIS : 0028168900
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : IX A
NIS : 0028168900
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Demikian pengesahan karya tulis ini. Karya tulis ini diajukan dalam rangka
memenuhi tugas mandiri mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX A tahun
pelajaran 2016/2017.
Mengetahui,
Guru Bahasa Indonesia (Pembimbing)
Dra .Nuriati
Nip 196803032007012030
i
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
banyak pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga materi dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
3. Metode Penulisan ................................................................................................... 2
4. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
1. Pengertian Kemiskinan dan Pemuda ............................................................. 3
2. Kemiskinan Di sekitar kita ................................................................................. 3
3. Pemudan dan Gerakan Menolak Kemiskinan ............................................ 4
4. Kepemudaan,Kemiskinan dan Spirit Kebangsaan ..................................... 4
5. Gerakan Kewirausahaan Pemuda Melawan Kemiskinan ...................... 5
6. Penataan Kebijakan Antikemiskinan Pemuda ............................................. 6
Bab III Penutup
1. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
2. Saran ............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENYUSUN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
), yang menuntut para praktisi yang berkompeten di bidangnya untuk lebih
intens dalam pengentasan kemiskinan di daerahnya. Pemuda perlu dibekali
pembedayaan seperti manajemen yang baik yang dapat memecahkan
permasalahan dalam pemberantasan kemiskinan di daerahnya, agar dalam
pelaksanaannya dapat bekerja lebih efektif dan efisien,
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah karya ilmiah ini adalah mengenai seputar kemiskinan
disekitar kita dan bagaimana pemudaberperan dalam menolak kemiskinan
dimasyarkat ini.
3. Metode Penulisan
Menggunakan metode pengumpulan data dari berbagai sumber baik internet
maupun buku.
4. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Kemiskinan dan Pemuda
Kemiskinan
Dalam kamus ilmiah populer, kata Miskin mengandung arti tidak berharta
(harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata fakir
diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang
terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini
bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi
negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa
dikatakan dengan suatu kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi
yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan
kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman
modern.
Pemuda
ialah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-
konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan
pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat
pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma
pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai
pemuda akan menguasai masa depan.
3
tersebut. Kemiskinan bukan saja mempengaruhi masalah ketahanan ekonomi
nasional, melainkan juga mempengaruhi sumber daya pemuda (dalam suatu
masyarakat). Di mana masalah kepemudaan sekarang ini menjadi sangat
krusial. Hal ini di karenakan pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus
menjadi garda depan bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendekatan
yang dapat dilaksanakan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kepemudaan saat ini salah satunya adalah mengikutserkatakan para pemuda
dalam berbagai macap sector yang dikira strategis untuk meningkatkan
potensi daerah maupun nasional
4
penduduknya. Di mana golongan ini merupakan tenaga kerja produktif yang
menempati posisi terpenting dalam pembangunan masa depan bangsa.
5
Dilihat dari tingkat populasinya, negara berkembang seperti Indonesia
justru memiliki potensi besar untuk dapat mengembangkan kreativitas dan
usaha-usaha baru. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, budaya,
maupun manusianya akan mampu untuk bangkit dari keterpurukan kemiskinan
melalui jiwa kewirausahaan rakyat. Terkait dengan usaha meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, RPJM 2004-2006 menetapkan prioritas dan arah
kebijakan pembangunan di bidang koperasi dan UKM. Dengan SDA dan SDM
yang melimpah, bukan tidak mungkin potensi wirausaha ke depan dapat mengisi
setengah dari produk nasional. Untuk mengoptimalkan operasi pemberdayaan
Mencari jalan pengentasan kemiskinan merupakan usaha yang komplek dan sulit.
Segala sesuatu yang menyangkut penyelesaian kemiskinan harus dimulai dengan
memperhatikan hal-hal kecil dalam keseharian, tanpa harus meninggalkan cita-cita
besar yang diharapkan mampu mengubah formasi-formasi sosial masyarakat. Para
pemuda harus sadar bahwa kemiskinan juga disebabkan oleh faktor-faktor eksternal.
Oleh karena itu masyarakat atau elemen kepemudaan harus mampu membangun
aliansi dan solidaritas. Memerangi kemiskinan, membangun motivasi dan cita-cita
diperlukan peran yang sangat fundamentas, yaitu agama. Paham dan keyakinan akan
perubahan itu harus ditanam dalam jiwa tiap-tiap individu, dengan dimulai dari
menelusuri potensi diri, kesunguhan berusaha, doa, serta cita-cita untuk berubah.
Aspek pembangunan mental dan spiritual generasi muda merupakan aspek pentik yang
harus ditingkatkan.
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari sini dapat terlihat kunci agar peran pemuda bisa lebih maksimal, efektif dan efisien
didalam upaya pengentasan kemiskinan di daerahnya., harus bermula dari partisipasi
mereka. Dari konsep yang mereka rencanakan dan kemudian diaplikasikan dan
diimplementasikan oleh mereka sendiri. Inilah yang menjadi tugas kita bersama.
Mencetak para pemuda yang mandiri dan turut berpartisipasi secara nyata di dalam
upaya pengentasan kemiskinan memang tidak mudah. Tetapi jika ada peran dari semua
pihak yang mau peduli dan memiliki komitmen nyata akan hal itu, kami yakin hal ini
akan segera terlihat. Pemuda dengan potensi besarnya itu merupakan modal dasar
didalam perbaikan kualitas kehidupan masyarakat di masa mendatang. Dan merupakan
sebuah kewajaran jika The Founding Fathers kita memiliki perhatian yang besar
terhadap para pemuda.Dengan menggerakkan peran para pemuda dalam melaksanakan
pengentasan kemiskinan, kami yakin bahwa pemberantasan kemiskinan dan
pengangguran akan berhasil dan apabila kemiskinan dan pengangguran dapat
diberantas maka Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional dapat pula terwujud. Karena
salah satu factor tingginya disintegrasi social adalah banyaknya orang miskin dan
banyaknya pengangguran.
2. Saran
Kita harus membenahi mekanisme partisipasi social para pemuda. Partisipasi mereka
dari tingkat bawah harus segera dibangun. Partisispasi yang benar-benar menggunakan
metode Bottom-Up. Tidak lagi Top Down. Biarkan para pemuda membuat dan
melaksanakan konsep yang telah mereka rencanakan. Pemerintah Daerah hanya tinggal
mendorong realisasi konsep tsb dalam bentuk stimulant-stimulan. Sehingga, ketika ada
kegiatan atau program dari mereka yang sudah berjalan segera di dorong untuk
memberikan hasil yang lebih maksimal lagi.. Ini yang harus segera dilakukan, ditengah
sejumlah kemudahan-kemudahan yang telah pemerintah daerah berikan kepada
mereka. Sebab, dalam pandangan kami, selama ini mereka telah terlena. Dan hal ini
yang membuat mereka minim dalam berpartisipasi. Mereka sekali lagi lebih senang
Menunggu Bola Penyakit inilah yang harus segera kita hentikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press
Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya
Pustaka.
https://agnessekar.wordpress.com/2009/09/27/peran-pemuda-dalam-pengentasan-
kemiskinan/
8
BIODATA PENYUSUN
Kelas : IX A
Nis : 0028168900
Agama : Kristen
Cita-cita : Pendidik
Hobi : Menyanyi
Ayah : ARIUS
Ibu : HERLIS