kondisi di meja makan. Saat waktu makan bersama keluarga misalnya, tentu adanya pengaturan kursi-
kursi yang diperuntukkan untuk memperlihatkan perbedaa dari status anggota keluarga yang ada. Ayah
sebagai kepala keluarga akan ada di bagian kepala meja, dan lainnya berada di samping. Begitupun saat
memulai waktu makan, ayah terlebih dulu lah yang akan menyendok makanan terlebih dahulu.
Keteraturan dari situasi sosial saat makan bersama inilah yang dapat anda lihat dari urutan urutan yang
terjadi saat pengambilan makanan
struktur sosial masyarakat kampung NgresapMasyarakat Kampung Ngresap sangat memegang teguh
prinsip gotong-royong dan musyawarah untuk mufakat dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini terlihat
ketika akan memperbaiki Masjid atau jalan. Sebelum memulai pekerjaan mereka bermusyawarah untuk
membahas pembelian material dan kemudian dalam melakukan perbaikan pun dikerjakan secara gotong
royong oleh masyarakat setempat. Hal ini merupakan salah satu bukti eksistensi dari nilai sosial di
kampung ini. Dalam struktur masyarakat Kampung Ngresap terdapat dua kelompok sosial yang memiliki
perbedaan mendasar. Perbedaan tersebut terdapat pada faktor produksi utama dalam pertanian, yaitu
tanah. Kelompok sosial yang terbentuk di Kampung Ngresap adalah kelompok petani dan kelompok
buruh. Kelompok petani adalah mereka yang punya lahan sedangkan mereka yang tidak punya lahan
adalah kelompok buruh yang hanya menggarap sawah.
"Masyarakat" pedesaan yang ditandai dengan kegiatan produksi pertanian, "struktur sosial"nya
terbentuk berdasarkan pada "struktur sosial" agraris tertentu. "Struktur sosial" desa sebenarnya
Gunawan Wiradi, telah menarik beberapa ciri-ciri umum "struktur sosial" agraris pedesaan Jawa yang
disimpulkan dari berbagai laporan penelitian, antara lain:
b. Pemilikan tanah cenderung sempit-sempit tetapi relatif merata bila dibanding luar Jawa maupun
negara-negara berkembang lainnya.
c. Status/bentuk pemilikan tanah sangat beragam. Ada beberapa status pemilikan tanah, apakah itu
berdasarkan hukum adat, kolonial maupun nasional.
d. Sebagian besar usaha tani terdiri dari usaha tani yang digarap oleh pemilik tanahnya sendiri.
e. Proporsi penggunaan tenaga kerja luar keluarga untuk kegiatan pra panen sangat besar (untuk
kegiatan pemanenan lebih besar lagi).
f. Hampir semua tenaga kerja luar keluarga terdiri dari tenaga upahan/bayaran.
Sekolah, seperti sistem sosial lainnya dapat dipelajari berdasarkan kedudukan anggota dalam
kelompok itu. Setiap orang dalam kelompok itu mempunyai bayangan atau gambaran tentang
kedudukan masing-masing dalam kelompok itu.
Pada umumnya dapat kita bedakan dua tingkat dalam struktur sosial yakni yang
berkenaan dengan orang dewasa dan hubungan diantara mereka. Dan tingkat kedua berkenaan
dengan sistem kedudukan dan hubungan antar murid-murid.
STRUKTUR SOSIAL ORANG DEWASA DI SEKOLAH Kepala sekolah sebagai administrator sekolah
sebagaimana yang tergambar pada struktur sekolah melalui kebijakan desentralisasi pendidikan akan
memposisikan dirinya sebagai orang yang berpengaruh di lingkungan sekolahnya. Pernyataan itu dapat
ditafsirkan tercapai tidaknya tujuan sekolah, khususnya bagi peningkatan kinerja guru, sangat ditentukan
oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah akan berjalan baik apabila kepala
sekolah tersebut memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bawahannya.GURU DALAM STRUKTUR
SOSIAL DI SEKOLAHKedudukan guru lebih rendah dari kepala sekolah oleh sebab itu seorang guru harus
menaati aturan-aturan ataupun nasihat yang diberikan seorang kepala sekolah. Dalam organisasi
sekolah, guru hanya dianggap sebagai pegawai biasa dan dengan kedudukannya itu guru harus
mematuhi segala aturan yang ditetapkan oleh atasan Pemerintah ataupun yayasan. Pelanggaran yang
dilakukan dapat diberi tindakan yang setimpal, bahkan dapat berujung pada sebuah pemecatan yang
berarti akan hilang atau pencabutan sumber pendapatan yang selama ini didapatnya dari menjadi guru. .
ORANG DEWASA TIDAK MENGAJAR