Anda di halaman 1dari 19

Makalah

PENILAIAN KINERJA GURU


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Profesi Kependidikan

Disusun oleh Kelompok 10:


1. Dini Apriliani (201014286206141)
2. Tia Ivana (201014286206172)
3. Ghea Clara Salsabila (201014286206145)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Ratih Juwita Novalia, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas dari dosen kami Ratih Juwita Novalia, M.Pdselaku dosen
pembimbing mata kuliah Profesi Kependidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempuraan
makalah ini.

Muara Bungo, 10 Juni 2023


Penulis,

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja Guru.................................................................. 3
B. Penilaian Kinerja Guru.................................................................... 5
C. Persyaratan Penilaian ...................................................................... 7
D. Prinsip Penilaian.............................................................................. 7
E. Aspek Penilaian................................................................................ 9
F. Prosedur Pelakasanaa Penilaian....................................................... 10
G. Upaya peningkatan Kinerja Guru.................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penilaian kinerja guru adalah salah satu dalam melaksanakan tugas
maupun fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan
sesuai aturan yang berlaku untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran
yang berkualitas disemua jenjang pendidikan. Pelaksanaan penilaian kinerja
guru bukan untuk menyulitkan guru namun penilaian kinerja guru dilakukan
untuk mewujudkan guru yang professional, dikarenakan harkat dan martabat
suatu profesi yang bermutu, menemukan secara tepat tentang kegiatan guru
didalam maupun diluar kelas untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang akan member konstribusi langsung pada peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan, sehingga dapat membantu
pengembangan karir guru sebagai tenaga professional.
Dengan demikian, untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang
professional di bidangnya maka penilaian kinerja guru harus dilakukan
terhadap guru disemua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah dan masyarakat. Guru yang dimaksud bukan hanya guru
yang bekerja disatuan pendidikan dibawah kewenangan Kementrian
Pendidikan Nasional namun mencangkup guru yang bekerja di satuan
pendidikan lingkungan Kementrian Agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kinerja Guru?
2. Bagaimana Penilaian Kinerja Guru?
3. Apa Persyaratan Penilaian ?
4. Bagaimana Prinsip Penilaian?
5. Apa saja Aspek Penilaian?
6. Bagaimana Prosedur Pelakasanaa Penilaian?
7. Apa Upaya peningkatan Kinerja Guru?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan Pengertian Kinerja Guru?
2. Untuk menjelaskan Penilaian Kinerja Guru?
3. Untuk menjelaskan Persyaratan Penilaian ?
4. Untuk menjelaskan Prinsip Penilaian?
5. Untuk menjelaskan Aspek Penilaian?
6. Untuk menjelaskan Prosedur Pelakasanaa Penilaian?
7. Untuk menjelaskan peningkatan Kinerja Guru?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat
dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang
dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan
dengan standar kinerja guru Sahertian sebagaimana dikutip Kusmianto (1997:
49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan
bahwa: “Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam
menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2)
persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media
pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan
(5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39
ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Keterangan lain menjelaskan dalam UU No. 14 Tahun 2005
Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar
prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil 18
pembelajaran.
Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar
mengajar merupakan bentuk kinerja guru. Pendapat lain diutarakan Soedijarto
(1993) menyatakan ada empat tugas gugusan kemampuan yang harus
dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang
guru, yaitu: (1) merencanakan program belajar mengajar; (2) melaksanakan
dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses belajar

3
mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik. Sedangkan
berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup
kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan
pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih
peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.
Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar
mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program
semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan
penilaian terhadap kinerja guru. Georgia Departemen of Education telah
mengembangkan teacher performance assessment instrument yang kemudian
dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru
(APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran
(teaching plans and materials) atau disebut dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan 19 Pembelajaran); (2) prosedur pembelajaran (classroom
procedure); dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
Proses belajar mengajar tidak sesederhana seperti yang terlihat pada saat
guru menyampaikan materi pelajaran di kelas, tetapi dalam melaksanakan
pembelajaran yang baik seorang guru harus mengadakan persiapan yang baik
agar pada saat melaksanakan pembelajaran dapat terarah sesuai tujuan
pembelajaran yang terdapat pada indikator keberhasilan pembelajaran. Proses
pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru
mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada
tahap akhir pembelajaran yaitu pelaksanaan evaluasi dan perbaikan untuk
siswa yang belum berhasil pada saat dilakukan evaluasi. Dari berbagai
pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi konsep kinerja guru
merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang
guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang
meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi (interpersonal) dengan
siswanya.

4
B. Penilaian Kinerja Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah
penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam
penguasaan dan penerapan kompetensinya. Dalam hal ini adalah kompetensi
yang sangat diperlukan bagi guru seperti yang diamanatkan oleh Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan dan penerapan
kompetensi sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran,
pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
yang sesuai dengan fungsi sekolah/madrasah. Untuk itu, perlu dikembangkan
sistem penilaian kinerja guru Sistem penilaian kinerja guru adalah sebuah
sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang didesain untuk mengevaluasi
tingkatan kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah
secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. Ini
merupakan bentuk penilaian yang sangat penting untuk mengukur kinerja
guru dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah.
Pada dasarnya sistem penilaian kinerja guru bertujuan: 1. menentukan
tingkat kompetensi seorang guru; 2. meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kinerja guru dan sekolah; 3. menyajikan suatu landasan untuk pengambilan
keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja
guru; 4. menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru; 5. menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan
tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam
mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya; 6.
menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya. Dalam konteks peraturan tersebut di atas,
penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk: 1. menilai
unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua kompetensi yang

5
diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian,
hasil penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang dapat memberikan
gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat
dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk
setiap guru yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru 6 2. menghitung angka
kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan.
Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari
proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsionalnya. Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat
bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas,
komprehensif, dan berdaya saing tinggi.
Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, penilaian
kinerja guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang
dinilai dan sebagai sarana untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan individu
dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya. Penilaian kinerja guru
dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran,
pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
Bagi guru kelas/mata pelajaran dan guru bimbingan dan
konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja
guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian,
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi
subkompetensi dan indikator yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam

6
berbagai kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan
berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang
dibebankan (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.
C. Persyaratan Penilaian Kinerja Guru
Untuk memperoleh hasil penilaian yang benar dan tepat, Penilaian kinerja
guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Valid Sistem penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai
benarbenar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam
melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Reliabel Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai
tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil
yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan
kapan pun.
3. Praktis Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat
dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas
dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan
persyaratan tambahan.
D. Prinsip Penilaian
Menurut peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 supaya pelaksanaan kinerja guru
dapat berjalan dengan maksimal maka penilaian kinerja guru harus memenuhi
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berdasarkan Ketentuan, penilaian kinerja guru harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku.

7
2. Berdasarkan Kinerja, aspek yang dinilai adalah kinerja yang dapat
diamati serta dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam
melakukan kegiatan proses pembelajaran, pembimbingan, dan tugas
tambahan sesuai dengan fungsi sekolah atau madrasah.
3. Berlandaskan dokumen Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang
terlibat dalam guru harus bisa memahami semua dokumen yang
berkaitan dengan sistem penilaian kinerja guru. Yang terpenting adalah
berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya
secara utuh.Dengan demikian penilai, guru, dan unsur yang lain terkait
dalam proses ini dapat mengetahui dan memahami tentang aspek yang
dinilai serta dasar dan yang digunakan dalam penilaian.
4. Dilaksanakan dengan konsisten Penilaian kinerja guru dilaksanakan
secara teratur setiap tahun dengan diawali evaluasi diri, dan
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Obyektif, penilaian kinerja guru harus dilaksanakan secara obyektif
sesuai dengan kondisi nyata guru dalam melakukan tugas sehari
hari.
b. Adil, penilai kinerja guru harus melakukan syarat, ketentuan,kriteria
serta prosedur standar kepada semua guru yang akan dinilai
c. Akuntabel, hasil harus dapat dipertanggungjawabkan.
d. Bermanfaat, dengan artian penilaian harus bermanfaat bagi guru
dalam meningkatkan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan serta
pengembangan karir profesinya.
e. Transparan, penilaian kinerja guru bagi penilai, guru yang dinilai,
dan pihak lain yang berkepentingan, harus memperoleh akses
informasi atas penyelenggaraan penilaian.
f. Berorientasi, berorintasi pada tujuan yang telah ditetapkan dalam
peraturan.
g. Berorientasi pada proses dalam penilaian ini guru tidak hanya
terfokus kepada hasil, namun juga perlu diperhatikan dalam proses,
yaitu bagaimana guru bisa mencapai hasil tersebut.

8
h. Berkelanjutan, penilaian ini dilaksanakan secara periodik, teratur,
dan berlangsung secara terus menerus (ongoing) selama seseorang
masih menjadi guru.
i. Rahasia, hasil dari penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui
oleh pihak terkait dan yang berkepentingan.
E. Aspek Penilaian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
guru adalah pendidik yang profesional memiliki tugas
mendidik,mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta
mengevaluasi peserta didiknya. Selain tugas tersebut, guru juga memiliki
tugas lain yang relevan memiliki fungsi sekolah atau madrasah. Dengan
demikian, penilaian kinerja guru tidak terbatas melalui aspek formal yang
secara langsung berkaitan dengan tugas dan fungsinya, namun juga mencakup
beberapa aspek utama yang berkaitan dengan kompetensi.
Kompetensi guru ada 4 (empat)yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi, profesional, maupun kompetensi sosial. Dapat
disimpulkan ada 3 aspek yang dinilai. Melalui aspek sebagai berikut:
Penilaian kinerja bagi guru mata pelajaran atau guru kelas dalam
melaksanakan proses pembelajaran, meliputi kegiatan merencanakan serta
melaksanakan pembelajaran, menilai, menganalisis hasil penilaian,
melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik dan
melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Pembelajaran mensyaratkan guru
untuk dapat menguasai 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi, kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial,
sesuai dengan peran dan fungsinya masingmasing.
Penilaian kinerja bagi guru BK penilaian kinerja dalam melakukan proses
bimbingan bagi guru bimbingan konseling/konseloriata melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut: kegiatan merencanakan serta melaksanakan
bimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil dari bimbingan, menganalisis
hasil evaluasi bimbingan, memanfaatkan hasil evaluasi bimbingan, dan yang

9
terakhir melaksanakan tindak lanjut hasil bimbingan. Dalam penilaian kinerja
terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan melalui fungsi
sekolah atau madrasah, pelaksanaan tugas tambahan ini dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu tugas tambahan tanpa mengurangi jam mengajar
tatap muka serta tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan
yang mengurangi jam tatap muka, terdiri :
a. Kepala sekolah.
b. Wakil kepala sekolah/madrasah per tahun.
c. Ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya.
d. Kepala perpustakaan.
e. Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, dan lainnya.

Tugas tambahan tidak mengurangi jam mengajar tatap muka,


dikelompokkan lagi menjadi dua bagian :
a. Menjadi wali kelas, guru pembimbing, serta program induksi.
b. Menjadi pengawas, penilai serta evaluasi pembelajaran, atau menyusun
kurikulum.
F. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Guru
Periode PKG dilakukan sekali dalam setahun, namun prosesnya
dilakukan sepanjang tahun terutama dalam memantau unjuk kerja guru
dalam mengimplementasikan kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Kegiatan penilaian kinerja guru diawali dengan kegiatan evaluasi
diri yang dilaksanakan pada awal semester. Rentang waktu antara
pelaksanaan kegiatan evaluasi diri dan kegiatan penilaian kinerja guru
adalah semester. Dalam waktu tersebut, guru wajib melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan supaya memperoleh pembinaan
keprofesiannya sebelum mengikuti penilaian kinerja guru.
a. Kegiatan Evaluasi Diri Evaluasi diri ini dilakukan untuk
memperoleh profil kompetensi guru yang bermanfaat sebagai salah
satu dasar bagi kepala sekolah atau madrasah dan koordinator
pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk merencanakan

10
program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang harus
dilaksanakan guru. Evaluasi diri dan penyusunan rencana
pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan dalam
kurun waktu 4 - 6 minggu di awal semester yang telah ditetapkan.
Bagi guru yang mutasi di pertengahan tahun ajaran, evaluasi
dirinya dapat diperoleh/menggunakan hasil evaluasi diri yang
dilaksanakan di sekolah asal.
b. Penilaian Kinerja Guru Penilaian kinerja guru dilakukan di akhir
rentang waktu 2 semester setelah melaksanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan sebagaimana telah direncanakan.
Penilaian kinerja guru ini harus dilaksanakan dalam waktu 4 - 6
minggu di akhir rentang waktu 2 semester. Hasil penilaian kinerja
ini digunakan sebagai dasar usulan penetapan angka kredit tahunan
guru kepada tim penilai angka kredit. Hasil penilaian kinerja di
akhir rentang waktu 2 semester ini juga digunakan sebagai salah
satu dasar pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan
untuk rentang waktu 2 semester berikutnya disamping hasil
evaluasi diri yang harus dilakukan secara periodik.
Metode penilaian kinerja guru Mengacu kepada Permennegpan dan RB
No. 16 Tahun 2009, terdapat 3 (tiga) kelompok guru yang wajib dinilai
kinerjanya, yaitu:
 Penilaian Guru melalui 4 Kompetensi Guru menurut Peraturan Menteri
Pendidikan NasionalRI No.16 tahun 2007 :
1. Kompetensi Pedadogik, penilaian meliputi pemahaman guru
terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik.
2. Kompetensi Sosial, penilaian meliputi cara atau kemampuan guru
untuk berkomunikasi dan bergaul secaa efektif dengan peserta didik,
sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali dan
masyarakat.

11
3. Kompetensi Kepribadian, yang meliputi cermin kepribadian yang
dewasa, arif, wibawa, dan menjadi teladan bagi siswa atau peserta
didik
4. Kompetansi Profesional, yang meliputi penguasaan materi
pembelajaran secara mendalam
G. Upaya Peningkatan Kinerja Guru
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan
merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyrakat
umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak
didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang sangat baik dipengaruhi oleh
kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi
tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara
umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan
kinerja yang ditunjukkan guru. Kinerja guru dapat dilihat dari
kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar yaitu
mempersiapkan Rencana Pembelajaran, mengelola program belajar
mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar,
memahami landasan kependidikan, melaksanakan program BP/BK,
melaksanakan evaluasi pembelajaran dan melaksanakan administrasi
sekolah untuk kelancaran proses belajar mengajar. 8 Peningkatan kinerja
guru dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan tempat guru
melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah memberikan kesempatan
kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya misalnya melalui
penataran, pelatihan, ikut serta dalam event atau perlombaan, melanjutkan
studi ke jenjang berikutnya, dan sebagainya.
Pengembangan profesionalisme guru merupakan suatu strategi
dalam meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Zamroni (2001:78) bahwa model pengembangan guru
menggunakan pola pikir linear yaitu Penataran Guru, Mutu Guru
Meningkat, Kualitas Kerja Guru Meningkat,Mutu Siswa Meningkat. 9
Selanjutnya menurut Amran dalam Nurdin (2004:139) menyatakan

12
bahwa peningkatan kinerja guru melalui pengembangan
profesionalisme guru dapat dilakukan melalui KASAH Knowledge,
Ability, Skill, Attitude, Habit 10 , yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Peningkatan Pengetahuan (Knowlwdge) Pengetahuan merupakan sesuatu
yang diperoleh melalui pengalaman yang tidak hanya melalui indra, tetapi
juga melalui suatu eksperimen, baik itu pengetahuan ilmiah maupun
pengetahuan filsafati.
Menambah ilmu pengetahuan merupakan hal yang mutlak.
Semakin banyak ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh guru, semakin
banyak pula wawasan tentang berbagai ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik. 2. Peningkatan Kemampuan (Ability)
Kemampuan terdiri dari dua unsur yaitu yang biasa dipelajari dan
yang alamiah. Seberapa besar kemamapuan bisa menghasilkan prestasi,
tergantung pada kemauan untuk terus mengasahnya. Karena prestasi
profesionalisme didapat dari unsur kemauan dan kemampuan.
Penigkatan Keterampilan (Skill) Keterampilan merupakan
keahlian yang bermanfaat untuk jangka panjang. Keterampilan
merupakan the requisite knowledge and ability. Keterampilan yang harus
dimiliki oleh guru dalam tugas mengajar dan peranannya di dalam kelas
adalah:
a. Guru sebagai pengajar
b. Guru sebagai pemimpin kelas
c. Guru sebagai pembimbing kelas
d. Guru sebagai pengatur lingkungan
e. Guru sebgai partisipan
f. Guru sebagai ekspeditur
g. Guru sebagai perencana
h. Guru sebagai supervisor
i. Guru sebagai motivator
j. Guru sebagai penanya
k. Guru sebagai pengajar

13
l. Guru sebagai evaluator
m. Guru sebagai konselor

Tanggung jawab guru mencari cara untuk mencerdaskan


kehidupan peserta didik dalam arti yang sempit dan bangsa dalam arti
yang luas. Bafadal (1992:37) mengemukakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang guru adalah
1. Keterampilan merencanakan pengajaran,
2. Keterampilan mengimplmentasikan pengajarasn,
3. Kereampilan menilai pengajaran.
4. Peningkatan sikap diri (attitude)
Sikap diri seseorang terbentuk oleh suasana lingkungan yang
mengitarinya. Pengembangan kebiasaan diri (Habit) Kebiasaan adalah
suatu kegiatan yang terus menerus dialakukan yang tumbuh dari dalam
pikiran. 12 Guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang meliputi
penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan
pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan
berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya, disamping itu guru
harus merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini
sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga
kependidikan berkewajiban
1. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis,
2. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
3. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat betapa peranan seorang guru sangat lah penting dan merupakan 
objek utama  yang akan menghasilkan banyak kader-kader pemimpin bangsa
maka , dapat disimpulkan bahwa aspek yang sangat penting untuk menunjang
kemampuan seorang guru yaitu dengan adanya penilaian kinerja guru, yang
menjamin ketercapaiannya suatu pembelajaran dan pendidikan dengan
konsep guru profesional. Penilaian Kinerja Guru (PKG) sangat lah penting     
dimana tingkat  pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya
kinerja guru.
 Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya,
karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Namun terlepas dari itu
adapun kendala dalam pelaksaan penilaian kinerja guru  karena, adanya
budaya ewuh pakewuh. Budaya ini yang biasanya akan mempengaruhi
objektivitas pelaksanaan penilaian kinerja guru di sekolah. Jika Kepala
Sekolah atau guru senior yang bertugas memberikan penilaian akan
cenderung memberikan kemudahan dan kemurahan bagi guru yang dinilai
yang telah banyak memberikan jasa sebelumnya. Budaya ini pada umumnya
sulit untuk dihindarkan atau dihilangkan.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.Budiawan,R.t. 2001. Penilaian Kinerja Guru Edisi 2. Jakarta :Gramedia.
Pamungkas, Setia. 1995. Kriteria kinerja Guru. Jakarta : Media Publising.
Simamora, hendry. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Penerbit STIE YKPN.
Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Adicita.

16

Anda mungkin juga menyukai