SUPERVISI AKADEMIK
TRIWULAN I
UPT SDN 14 BALAI TANGAH
KECAMATAN LINTAU BUO UTARA
TAHUN 2023
Oleh:
EDRIATI, S.Pd
NIP. 196908061991092001
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan kegiatan supervisi akademik kepala UPT SDN 14
Balai Tangah Kecamatan Lintau Buo Utara pada tahun 2023 menyusun laporan
pelaksanaan supervisi UPT SDN 14 Balai Tangah Kecamatan Lintau Buo Utara pada
Triwulan I dan di sahkan sebagai bukti pelaksanaan tugas pegawai pada Triwulan I.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang
keterbatasan dan kekurangan sesuai dengan ilmu yang di miliki, oleh sebab itu penulis
menerima saran dan keritikan dari pembaca demi kesempurnaan isi Program Literasi ini.
– teman yang telah banyak membantu dan memberi saran dalam Laporan Pelaksanaan
Pembiasaan Literasi ini. Atas bantuan, saran dan kritikan dari teman – teman saya
ucapkan terimakasih.
EDRIATI, S.Pd
NIP. 196806011990112001
iv
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala Sekolah sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi yang sangat mulia, berat
dan kompleks. Tugas pokok kepala sekolah sekolah adalah memantau, menilai
mensupervisi, membina, membimbing, dan melaporkan kualitas kinerja seorang guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kinerja kepemimpinan kepala sekolah
dalam mengelola satuan pendidikan. Tugas ini memiliki makna bahwa tugas pokok kepala
sekolah tidak hanya memberdayakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
tetapi juga harus mampu memberdayakan kepala sekolah dalam melaksanakan proses
manajerial. Dengan demikian, untuk melaksanakan tugas ini memerlukan berbagai
kompetensi atau keterampilan secara komprehensif.
Untuk melihat ketercapaian program kerja kepala sekolah yang dilakukan perlu
adanya laporan pelaksanaan supervisi baik dalam membimbing guru dalam meningkatkan
profesionalnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan hasil analisis data,
disusun laporan hasil supervisi yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas
kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru Sebagai tahap akhir dari satu siklus
kegiatan supervisi adalah menetapkan tindak lanjut untuk program kerja tahun berikutnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, diperlukan langkah-langkah kongkrit dalam
menjabarkan komponen-komponen yang bersifat teknis. Laporan supervisi merupakan
langkah awal yang tepat dalam pelaksanaan tugas-tugas kepala sekolah yang akan
menghasilkan kinerja yang bermutu. Dengan adanya kinerja kepala sekolah yang bermutu
diharapkan dapat menghasilkan guru – guru yang profesional di bidangnya.
B. Fokus Supevisi Akademik
Pokok permasalahan yang ada terkait dalam supervisi akademik seperti:
1. Administrasi Perencanaan Pembelajaran
Masih banyak administrasi guru belum lengkap dan belum memenuhi unsur
sesuai standar proses seperti sistematika, komponen isi dalam kegiatan
menunjang pembelajaran yang akan dilakukan serta menjadi pedoman bagi guru
dalam mengajar.
1
2. Proses Pembelajaran
Masih adanya kelemahan guru dalam mengajar baik dari Kurikulum 2013
C. Tujuan
bertujuan untuk meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
1. Tujuan Supervisi secara rinci adalah:
a. Meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP dan mengajar
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar di kelas
c. Meningkatkan profesionalisme guru dalam bidang pendidikan
d. Meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan administrasi sekolah,
e. Membantu kepala sekolah dalam menjalankan tugas sebagai supervisi.
2
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka Berpikir
Agar memperoleh hasil yang baik dari pelaksanaan program supervisi maka perlu
adanya kerangka yang jelas dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan tersebut, untuk itu
diperlukan suatu usaha dan kerja keras dari semua pihak, terutama peran kepala sekolah
dan guru harus betul-betul melaksanakan tugas secara professional. Akan tetapi
profesionalisme guru dapat terwujud bila mana, disertai dengan seluruh kompetensinya
baik tersebut.
Selain dari hal tersebut diatas maka kepala sekolah sekolah sebagai salah satu
unsur pembina teknis di sekolah mempunyai tugas yang sangat fundamental yaitu
supervisi, masing-masing hal ini tergambar dalam kerangka pikir di bawah ini
Pada kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan bahwa program pelakasanaan
supervisi yang di susun dan dilaksanakan kegiatan berdasarkan program pembinaan guru
dari PBM tersebut lalu diperoleh kesesuaian antara program yang dibuat dengan
pelaksanaan yang dilakukan apakah efektif atau tidak. Jika efektif dan berjalan dengan
baik maka akan diperoleh hasil supervisi baik atau sangat baik. Jika belum sesuai
dilakukan evaluasi terhadap kelemahan atau ketidak sesuai tersebut dan dilakukan
kembali pelaksanaan dalam bentuk pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah apabila
sesuai maka akan diperoleh hasil kompetensi guru baik atau sangat baik
B. Pemecahan Masalah
3
BAB III
METODE DAN PENDEKATAN
A. METODE
Agar memperoleh data yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan maka
sangat diperlukan sekali metode atau cara untuk dapat menyimpulkan atau menemukan
suatu kebenaran, pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan alat
yang relevan sesuai dengan aspek/permasalahan dari supervisi akademik kunjungan kelas
Di dalam laporan ini akan digunakan beberapa teknik dan alat pengumpul data antara
lain :
1. Studi dokumentasi adalah melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
dokumen hasil pembinaan formatif dan sumatif yang telah dilakukan dan mencari
kelemahanya.
2. Wawancara adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan interveu
dengan pihak kepala sekolah maupun guru tentang pelaksanaan pembinaan guru
di sekolah tentang kelemahan dari kegiatan yang dilakukan
3. Pemantauan adalah kegiatan memantau secara berkala kegiatan yang dilakukan
4. Membuat kuisioner tentang efektifitas pelaksanaan supervisi yang dilakukan
kepala sekolah
5. Pengamatan langsung yaitu melihat langsung pelaksanaan kegiatan hasil dari
pembinaan dan menganalisis kelemahanya
B. PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan dalam melakukan supervisi akademik kunjungan
kelas. Beberapa pendekatan yang digunakan dan diterapkan disekolah binaan, antara
lain :
1. Pendekatan langsung (Direktif)
yaitu : sebuah pendekatan pemecahan masalah secara langsung, pembina secara
langsung memberikan arahan dan bimbingan secara langsung kepada guru dalam
mengajar dengan supervisi akademik kunjungann kelas
2. Pendekatan tidak langsung (Non-Direktif)
Yaitu cara pendekatan terhadap pemecahan masalah yang sifatnya tidak
langsung menunjukkan permasalahannya. Tapi terlebih dulu mendengarkan dan
4
menyerap apa yang telah dilakukan oleh kepala sekolah maupun guru dalam
rangka memecahkan masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembinaan guru
dan kepala sekolah.
3. Pendekatan Kolaboratif
Yaitu cara pendekatan pemecahan masalah yang memadukan antara cara
Derektif dan cara Non-Direktif. Baik kepala sekolah atau guru sepakat untuk
menyelesaikan permasalahan bersama-sama dalam pelaksanaan PBM di kelas
C. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan supervisi ini adalah pada bulan Januari sampai Maret 2023
dengan rincian pelaksanaan pada guru sebagai berikut:
Tabel 1: Jumlah Pelaksanaan Supervisi Triwulan I
Jumlah Guru di
NO Bulan Ket
Supervisi
1 Januari 1 Orang
2 Februari 2 Orang
3 Maret 1 Orang
Jumlah 4 Orang
BAB IV
5
HASIL SUPERVISI GURU
A. Hasil Pelaksanaan pembinaan Guru
Setelah kegiatan Supervisi yang dilakukan kepala sekolah disesuaikan dengan
program supervisi atau program kerja kepala sekolah yang telah di susun diperoleh hasil
evaluasi dari aspek pembinaan guru tahun sebalumnya, adapun hasil pelaksanaan
supervisi akademik dari aspek RPP dan PBM sebagai berikut:
Tabel 1 : Rekapitulasi Hasil Supervisi Akademik Kunjungan Kelas pada Perencanaan
Hasil Tela ah RPP dan
Kurikulu Modul
No Kelas Ket
m RPP /
Pelaksanaan
Modul
1 Guru Kelas I Merdeka 80 82
2 Guru Kelas II 2013 83 88
3 Guru Kelas IV Merdeka 80 82
4 Guru Kelas V 2013 85 91
Rata - Rata 83 87
6
pendekatan scientific masih
belum terlihat dalam RPP guru
5. Pada kurikulum merdeka modul
ajar masih ada komponen yang
belum sistematis
Dari aspek telaah RPP dan modul ajar yang dilakukan kepala sekolah dari 2
kurikulum yang berbeda diperoleh hasil bawah pada kurikulum 2013 masih banyak
kelemahan pada RPP guru. Dari hasil analisis dan wawancara dengan guru salah satu
penyebab minimnya kemampuan guru pada kurikulum 2013 dan minimnya pembinaan
serta barunya kurikulum ini di sekolah sehingga guru kesulitan membuat RPP sesuai
dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Pada modul ajar kurikulum merdeka komponen pada modul ajar masih ada yang
belum sistematis. Umumnya modul aja masih belum dikembangkan sesuai dengan
kemampuan siswa di kelas. pada pertanyaan pamantik masih ada yang belum sesuai
dengan materi.
2. Telaah PBM
Tabel 2 : Pembahasan Hasil Telaah PBM Guru
No Aspek Yang dibina Ketercapa Belum Kelemahan Aspek Yang dibina
ian tercapai
2 Kegiatan 85% 15% Rata – rata kekurangan guru dalam
Pembelajaran mengajar adalah sebagai berikut:
1. Memancing peserta didik untuk
bertanya.
2. Menyajikan kegiatan yang
mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi/data.
3. Mengamati sikap dan perilaku
peserta didik dalam mengikuti
pelajaran.
4. Menyajikan kegiatan yang
mendorong peserta didik untuk
mengasosikan/mengolah
informasi.
5. Menyajikan kegiatan yang
mendorong peserta didik untuk
terampil mengkomunikasikan hasil
7
secara lisan maupun tertulis
6. Menunjukkan keterampilan dalam
pemanfaatan sumber belajar.
7. Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar
8. Menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik melalui interaksi
guru,peserta didik , dan sumber
belajar.
9. Menyampaikan pesan dan gaya
yang sesuai.
10. Pada kurikulum merdeka guru
perlu melakukan pembelajarab
sesuai dengan kemampuan siswa
di kelas
Dari aspek telaah PBM yag dilakukan kepala sekolah dari 2 kurikulum yang
berbeda diperoleh hasil bawah pada kurikulum 2013 masih banyak kelemahan pada PBM
guru. Dari hasil analisis dan wawancara dengan guru salah satu penyebab minimnya
kemampuan guru pada kurikulum 2013 dan minimnya pembinaan serta barunya kurikulum
ini di sekolah sehingga guru kesulitan menerapkan pendekatan scientific pada kurikulum
2013
Pada kurikulum merdeka tes diagnotik belum dijadikan dasar dalam pembelajaran
berdiferensiasi. Proses pembelajaran yang dilakukan guru masih perlu di sesuaikan
dengan gaya mengajar guru dengan siswa yang dihadapi di kelas.
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
b. Bimbingan langsung
c. Pendampingan
Lampiran 1
INSTRUMEN TELAAH MODUL AJAR DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
A. IDENTITAS
Nama : Guru Kelas I
Satuan Pendidikan : UPT SDN 14 Balai Tangah
Modul : Matematika
Fase :A
Materi Pokok : Bilangan cacah sampai 100
Kelas :I
Semester :I
Observer : Edriati, S.Pd
Waktu Pelaksanaan :
B. PETUJUNJUK
Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom yang paling sesua
Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir yang paling sesuai rubrik berikut ini :
0 = Tidak Ada / tidak sesuai
1 = Ada, namun kurang sesuai
2 = Ada dan sudah sesuai
LEMBAR OBSERVASI :
SKOR
No BUTIR PENGAMATAN CATATAN REVISI
1 2 3
I INFORMASI MODUL
A IDENTITAS MODUL
Terdapat : nama Sekolah, nama guru, Modul,
1. Fase, materi pokok, alokasi waktu, semester, 3
tahun pelajaran dan peminatan/program
B KOMPETENSI AWAL
Gambaran kompetensi awal yang mendasari
2 materi untuk mencapai tujuan pembelajaran pada 2
ranah pengetahuan dan ketrampilan pada materi
yanag menuju pada CP Mata Pelajaran
C PROFIL PELAJAR PANCASILA
Gambaran sikap prilaku Profil Pelajar Pancasila
3 yang diharapkan dimiliki peserta didik: Mandiri, 3
Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis,Gotong
Royong dan Kreatif yang tercermin pada (materi/isi
10
pelajaran, pedagogi dan/atau kegiatan projek atau
asesmen/penilaian)
D SARANA DAN PRASARANA
Memuat prasarana atau fasilitas yang digunakan
4 seperti: Ruang Kelas dan Laboratorium Komputer, 2
Jaringan Internet atau Fasilitas lainnya
Mempergunakan Modul ajar sesuai Teknologi
Informasi,
5 - Ketersediaan Materi mempertimbangkan 1
kebutuhan peserta didik,baik dengan keterbatasan
atau kelebihannya agar pembelajaran lebih dalam
dan bermakna
E TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular/tipikal umum tidak ada
6 kesulitan dalam mencerna dan memahami materi 3
ajar
Peserta didik dengan pencapaian tinggi mencerna
7 dan memahami dengan cepat, mampu mencapai 2
ketrampilan berfikir tinggi
F MODEL PEMBELAJARAN
Gambaran model pembelajaran yang diterapkan
8 dapat berupa model pembelajaran tatap muka 2
melalui diskusi kelompok
G KELENGKAPAN BAHAN AJAR
9 Lembar Observasi 1
10 Rubrik Penilaian 1
11 Insrumen Penilaian 2
II. KOMPETENSI INTI
Gambaran kompetensi / kemampuan peserta didik
memahami konsep materi, menerapkan dan
1 menggunakan materi pada bidang keilmuan yang 2
dipelajarinya.Mis: Mengidentifikasi, Mendevinisi,
Menjelaskan, Menerapkan
A TUJUAN PEMBELAJARAN
Gambaran Tujuan Akhir Fase berupa kemampuan
peserta didik yang dapat diuraikan secara
berjenjang dari pemahaman yang rendah,
2 meningkat sampai [ada penerapan, missal 2
memahami atau mengidentifikasi, menjelaskan
materi, menerapkan dan menggunakan materi
pada bidang keilmuan yang dipelajarinya
B PEMAHAMAN BERMAKNA
11
Adanya gambaran umum kontribusi mata pelajaran
dalam membentukpeserta didik memiliki
pemahaman pengetahuan dan ketrampilan, dalam
cara berpikir yang memungkinkan untuk
menguraikan suatu masalah menjadi
beberapabagian yang lebih kecil dan sederhana,
menemukan pola masalah, serta menyusun
langkah-langkah solusi mengatasi masalah,
3 melalui beebagai aktivitas proses saintifik dalam 2
melakukan eksperimen ilmiah, diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri dan
membekali peserta didik dengan seperangkat
penetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki
dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran
– mata pelajaran selanjutnya
C PERTANYAAN PAMANTIK
Pertanyaan pemantik untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri 2
4 peserta didik
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
5 Penugasan terbimbing terkait dengan materi 2
(dengan lembar kerja)
6 Eksplorasi pemahaman materi melalui sumber 3
belajar secara berkelompok
7 Penyusunan laporan hasil diskusi kelompok 2
8 Presentasi hasil diskusi kelompok 2
E ASESSMEN
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian
9 pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria 2
pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan
10 Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostic) 1
11 Asesman selama proses pembelajaran ( formatif) 2
12 Asesmen pada akhir pembelajaran ( sumatif) 1
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan :
a. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya 1
13 dan anekdot
b. Performa (presentasi, pameran hasil karya,
1
jurnal)
c. Tertulis ( tes objektif, essay, pilihan ganda,isian) 2
12
F PENGAYAAN DAN REMEDIAL
14 Pengayaan diberikan pada peserta didik 3
15 Remedial diberikan pada peserta didik 2
G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
REFLEKSI GURU
Adanya guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung sebagai bentuk
2
evaluasi proses kegiatan pembelajaran dalam
bentuk Pernyataan Evaluasi Diri masing-masing
12 guru
REFLEKSI PESERTA DIDIK
Peserta didik diminta untuk mmelakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung sebagai 2
bentuk evaluasi proses kegiatan pembelajaran
13 dalam bentuk tes lisan dan tertulis
H. GLOSARIUM
Adanya guru menghimpun dan mendefinisikan
setiap kata-kata yang perlu diberikan penjelasan
3
lebih lanjut
14
I DAFTAR PUSTAKA
Adanya daftar pustaka yang dijadikan
sumber/bahan referensi guru terkait materi dalam
15 3
bentuk Hardcopy (buku) atau Softcopy (e-book)
atau link materi berbasis digital/internet
III LAMPIRAN
LEMBAR KERJA DAN ATAU LEMBAR TUGAS
A PESERTA DIDIK
Melampirkan rubrik dan check list untuk penilaian 1
1 ketrampilan
B BAHAN AJAR
Adanya Bahan Ajar yang disusun secara mandiri
oleh guru berdasarkan bahan terkait materi yang 2
2 dibahas
8 38 21
Jumlah Maksimal 84
Jumlah Skor Perolehan 67
Skor Akhir=Skor perolehan/skor maks x 100= 80
Kategori/Preikat:
0 < 70 Kurang
71 – 80 Cukup
13
81 - 90 Baik
91 – 100 Amat Baik
14