OLEH:
NAMA KELOMPOK :
1. GEDE GOVI UTAMA (19)
2. I MADE GANANTA (20)
3. NI MADE GITA WULANDARI (21)
4. KADEK LABA SUBAGIA (22)
5. LUH PUTU MIRAH CAHYANTHI (23)
6. NI PUTU MIA SARASWATI (24)
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan dapat menyusun serta
menyelesaikan laporan ini secara maksimal.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak I Ketut Suparsa, S.T, M.T selaku Kepala SMK Negeri 1 Denpasar.
2. Bapak Sang Putu Hendra Bayuna S.Pd.,M.Sn selaku Guru Mata Pelajaran Seni
Budaya.
3. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan masyarakat pada umumnya. Dengan menyadari ketidaksempurnaan adalah
dinamika kita sebagai manusia biasa, maka penulis memohon maaf apabila ada kesalahan
dalam menyusun laporan ini, serta kritik maupun saran akan sangat penulis hargai sebagai
perbaikan untuk kedepannya. Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan Laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan .............................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Musik Tradisional ..........................................................3
2.2 Pengertian Musik Klasik ..................................................................3
2.3 Pengertian Musik Modern................................................................3
2.4 Pengertian Kontemporer ..................................................................4
2.5 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Makna .....................................4
2.6 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Simbol ....................................5
2.7 Analisis Musik Kreasi Berdasarkan Estetika ...................................6
2.8 Unsur Pokok Musik .........................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengenai apa saja yang telah kami pelajari. Dengan demikian Bapak atau Ibu guru dapat
mengukur kemampuan siswa melalui laporan ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya
masyarakat tertentu. Pada umumnya musik tradisi baik vokal maupun instrumen menjadi
milik bersama, karena musik tradisi banyak yang tidak diketahui penciptanya, tahun
tercipta. Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya
leluhur yang memiliki nilai luhur, diakui keberadaannya karena mampu mengadaptasi
lingkungan tempat karya musik itu hidup dan berkembang.
Musik klasik adalah musik yang lahir dari masa sekitar akhir abad ke-18. Musik
klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik
yang berasal dari masa lalu. Musik klasik adalah musik kuno, musik klasik hidup dan
berkembang di lingkungan kaum bangsawan, di lingkungan istana atau keraton. Karya
musik klasik memiliki sifat yang mempertahankan nilai-nilai dan norma yang sangat
kuat
Musik Modern dikenal dengan sebutan musik kreasi baru. Musik modern adalah
musik yang bersumber dari musik tradisional dan musik klasik, yang dikemas dari hasil
sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap
dinamis yang menjadi tuntunan masyarakat. Musik modern secara prinsip mampu
memberi nuansa baru. Musik modern ini mendapatkan sentuhan instrument dan
teknologi. Musik modern memiliki aturan komposisi seperti tangga nada, notasi,
instrumen musik, dan lain sebagainya.
3
2.4 Pengertian Musik Kontemporer
Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan
tradisi sama sekali. Kriteria dari kontemporer adalah ketidak biasaan atau suatu
bayangan “kebebasan sepenuhnya”. Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya
tertentu, yang diartikan sebagai suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni
yang digeluti.
Karl Seashore seorang ahli psikologi musik berpendapat bahwa musik memiliki
makna sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang dapat membuat seseorang
gembira, sedih, semangat, galau, sesal, penuh harapan, riang, tenang, dan damai.
Bahkan musik dapat membawa kita seolah-olah mengangkat pikiran serta ingatan kita
melambung tinggi sehingga emosi kita melampaui diri kita sendiri, seolah-olah
gelombang-gelombang di laut lepas. Dalam bagian ini, penulis hanya ingin
menuangkan pemikiran penulis akan arti sebuah musik.
Berbeda bila sang manusia telah meyakini bahwa musik adalah bagian dari
hidupnya, maka jawaban dari apa itu musik akan lebih dalam lagi menuju pada
pemikiran-pemikiran filsafat mengenai musik.
Setiap musik pasti memiliki makna yang terkandung di dalamnya baik itu
secara langsung maupun tidak.
4
Biasanya makna lagu yang bersifat langsung tidak menggunakan
perumpamaan,makna lagu tersebut langsung tertuang dalam lirik lagu tersebut.
Sedangkan makna lagu yang bersifat tidak langsung akan menggunakan sebuah
perumpamaan. Jadi, untuk menentukan makna lagu yang menggunakan perumpamaan
setiap penikmat musik mempunyai pandangan makna yang berbeda
Simbol adalah sesuatu yang mewakili atau menjelaskan tentang sebuah bentuk.
Selain itu, simbol juga dapat digunakan untuk tanda bagi sebuah objek Musik pun
memiliki simbol. Simbol-simbol itu tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh
instrumen-instrumen itu, termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-
simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti :
Banyak istilah dan simbol musik yang digunakan untuk sebutan nada. Misalnya:
Pada umumnya nada diatonis yang memiliki arti dua jarak nada, yakni
dilambangkan sebagai berikut.
1. Nada Angka 1 2 3 4 5 6 7 1`
2. Nada Huruf do re mi fa so la si do`.
5
1. Karawitan Sunda
a. Angka 1 5 4 3 2 1 disebut nada relative
b. Huruf T S G P L T disebut nada mutlak dibaca da la ti na mi da
2. Karawitan Jawa
a. Angka 1 2 3 4 5 6 7
b. Huruf Ji ro lu pat mo nem pi
3. Karawitan Bali
Simbol musik juga dapat dilihat dari aspek non-musikalnya. Salah satu
contoh simbol non-musikal adalah instrumen musik berdasar pada bentuk,
bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada
instrumen itu. Salah satu contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan dasar
instrumennnya adalah instrumen tradisional masyarakat Sunda, seperti suling
Sunda, baik suling Sunda lubang enam atau lubang empat.
Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang aturan-aturan
serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari nilai-nilai intrinsik musik itu
sendiri, maupun dari segi relasi yang bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia.
Estetika musik mencakup segi-segi filsafat musik serta kritik-kritik yang bersifat
filosofis mengenai karya-karya musik. Dari satu segi, estetika musik merupakan
pembahasan-pembahasan tentang arti serta hakekat keindahan musik. Dari segi lain
membahas bagaimana keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti serta dapat
menghasilkan kesan idnah bagi pendengarnya.
6
Kata estetis atau indah dapat ditafsirkan bermacam-macam sehingga tidak
cukup kalau disimpulkan satu pengertian saja. Oleh karena itu estetika musik lebih tepat
tentang pembahasan tentang diri manusia dalam relasi dengan musik, termasuk aneka
konsep pemikirannya tentang musik, terutama tentang pengaruh serta peran musik
dalam kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena menjadi suatu pertanyaan, apakah
estetika musik dapat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam satu
konsep tunggal tanpa dipecah-pecah ke dalam beberapa disiplin ilmu musik lain seperti:
syarat musik, psikologi serta cara aturan dan cara mendengar musik, termasuk
dalamnya analisa historinya sociologis dari efek-efek yang dihasilkan oleh karya-karya
musik.
a. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya
nada dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada yang
seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya.
Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone.
7
Pitch juga biasa disebut timbre atau warna suara. pitch merupakan suatu
hal yang mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G.
Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang dinamakan
durasi. Not bisa dihasilkan dari berbagai macam alat musik dengan warna suara
yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone. Jika seniman musik ingin
mengungkapkan sebagian atau penuh nada-nada, maka melodi menjadi media
penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi merupakan bentuk penuh atau
sepenggal ungkapan nada yang ingin disampaikan kepada penikmat musik.
Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang memiliki interval yang
terjangkau oleh alat musik maupun oleh suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan
juga tidak teralu rendah.
b. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari
pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena
pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama
atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik. Cara merasakan
sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang. Ritme
akan melekat di benak penikmat musik jika selalu dilatih. Seperti misalnya
ketika kita mendengarkan sebuah lagu dan dengan tanpa sadar mengangguk-
angguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan memberikan perasaan ritmis,
karena irama sendiri akan menggerakkan perasaan seseorang seirama dengan
gerakan fisik.
c. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau
ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama
biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya.
Angka diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan.
Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut birama bainar, sedangakan
biara mang penyebutnya ganjil disebut birama ternair.
8
d. Tangga Nada
f. Tempo
Tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu
lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut. unsur
tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali),
Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato (sedang
Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto (Cepat Sekali).
9
Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya.
Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan ketukan yang
menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada
sebuah lagu dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60
ketukan.
g. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring (keras)
atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan seni musik,
seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp:
Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f: Keras),
Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu masih ada lagi tanda dinamik lainnya
yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Cresendo merupakan
penanda agar musik dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo
menandakan agar musik dimainkan dengan lembut.
Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau
perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan
dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamika dapat menujukan sebuah
karya seni musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamika
akan memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga akan
masuk kedalam musik yang didengarkan.
h. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre
sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan
timbre akan bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang
dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang
dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam nada
yang sama.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan.
1. Musik tradisional adalah musik yang dipengaruhi oleh adat, tradisi dan
budaya masyarakat tertentu.
2. Musik klasik yang pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk, sifat,
dan gaya dari musik yang berasal dari masa lalu.
3. Musik modern adalah musik yang bersumber dari musik tradisional
dan musik klasik, yang dikemas dari hasil sebuah proses kreasi dari
bentuk aslinya, biasanya kreasi musik ini mencerminkan sikap dinamis
yang menjadi tuntunan masyarakat.
4. Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak
berkaitan dengan tradisi sama sekali.
5. musik memiliki makna sebagai pesona jiwa yang merupakan alat yang
dapat membuat seseorang gembira, sedih, semangat, galau, sesal,
penuh harapan, riang, tenang, dan damai.
6. Musik pun memiliki simbol. Simbol-simbol itu tampak pada karakter
bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen itu, termasuk
vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik dapat
tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti nada (pitch), ritme,
dinamika, tempo.
7. Estetika musik adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang
aturan-aturan serta prinsip-prinsip keindahan musik, baik ditinjau dari
nilai-nilai intrinsik musik itu sendiri, maupun dari segi relasi yang
bersifat psikologis terhadap kehidupan manusia.
8. Unsur – unsur pokok musik yaitu melodi, irama, birama, tangga nada,
harmoni, tempo, dinamika dan timbre.
11
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, berikut ini adalah saran dari penulis
kepada para pembaca adalah rajin-rajinlah membaca agar dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman. Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk
mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam lagi, agar kita dapat
mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni budaya khususnya
seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.
12