Anda di halaman 1dari 34

PERENCANAAN SIANTAR MUSIC CENTER

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA

Laporan Tugas Akhir

Tugas Akhir Arsitektur Angkatan 55

TA. 2020/2021

Penyusun
Prans Willy Silalahi
(160320017)

Dosen Pembimbing
-
-

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK ST.THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Musik merupakan suatu karya hasil pemikiran manusia yang telah
ditemukan berabad-abad lamanya. Musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia dan tidak dipungkiri suatu bangsa maupun suku selalu mempunyai
musiknya sendiri dengan ciri khas dari alat-alat musik yang dipakai. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia musik adalah suara yang disusun demikian rupa
sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang
dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian. Walaupun
musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan
mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah
sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa
dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Pada awal perkembangannya musik klasik merupakan musik tertua dari
semua genre musik modern yang ada sekarang ini, musik ini awalnya dipakai
hanya untuk peribadatan di gereja-gereja eropa kemudian berkembang dan mulai
dipakai untuk acara-acara konser orkestra bagi kaum-kaum bangsawan.
Perkembangan musik modern banyak dipengaruhi oleh eropa dan amerika. Di
amerika muncul genre musik Jazz, Blues dan Country
Musik jazz merupakan musik yang ditemukan oleh bangsa afro-amerika
yaitu orang-orang afrika yang diperbudak di perkebunan amerika. Musik ini
merupakan kebalikan dari musik klasik yang rapi dan sesuai dengan tangga
nadanya, jazz lebih kepada kombinasi musik perkusif afrika dan dipengaruhi oleh
musik blues. Musik jazz telah menjadi populer sejak awal abad 20 dan banyak
diputar di radio-radio amerika , pentas musik dan sebagai musik latar dari suatu
film.
Musik blues dan country juga berkembang pada waktu yang sama dengan
musik Jazz. Musik blues merupakan rintihan para budak-budak afrika yang
bekerja di perkebunan, lama kelamaan mereka menggunakan gitar untuk
mengiringi nyanyian mereka. Musik country merupakan musik yang lebih sering
dipakai di gereja dan banyak dipengaruhi oleh musik blues.
Musik pop dan rock juga berkembang setelah ditemukannya gitar elektrik
dan semakin majunya perkembangan alat musik. Musik pop sering dipakai di
lantai-lantai dansa amerika dan menjadi musik populer sampai sekarang. Musik
rock semakin berkembang dengan ditemukannya efek dan ampli gitar, musik rock
semakin berjaya karena banyaknya anak muda yang menyukai musik ini dan
munculnya band-band papan atas dengan membawakan lagu-lagu bergenre rock.
Di Indonesia musik modern juga mendapat tempat di hati masyarakat, musik
ini awalnya dibawa oleh penjajah belanda pada tahun 1920’an dan mulai
dimainkan oleh musisi belanda maupun musisi indonesia baik di club-club atau
bar yang ada pada masa itu. Di makasar muncul musisi jazz indonesia yang
bernama Wage Rudolf Supratman pada tahun-tahun berikutnya juga muncul
musisi jazz yang ternama seperti Bubi Chen, Bill Saragih, Indra Lesmana, Jack
Lesmana, Benny Likumahua, dll.
Di Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) musik modern juga
awalnya dibawa oleh orang-orang belanda. Seiring dengan berjalannya waktu
musik mulai digemari oleh anak-anak muda di kota Siantar seperti dibentuknya
komunitas hip-Hop Siantar Community, Legato Music, dll. Komunitas ini sering
mengadakan event baik berupa klinik musik maupun acara ngeJam bareng yaitu
bermain musik secara spontan tanpa dipelajari sebelumnya untuk mengasah skill
improvisasi tiap-tiap anggotanya. Mereka pada umumnya berkumpul dan
membuat acara di café-café maupun menyewa studio musik.
Peminat musik di kota Siantar bisa dibilang cukup banyak hal ini terlihat
dari banyaknya kursus-kursus musik baik berupa lembaga musik maupun sekolah
musik sampai dengan tingkat universitas. Studio-studio musik juga menjamur
disana-sini dan tidak terlalu sulit untuk menemukan sebuah studio musik.
Event-event musik di kota Siantar bukanlah hal yang asing lagi hampir tiap
minggu terdapat acara musik baik dari genre rock, jazz, metal, dll. Acara-acara ini
sering diadakan di lapangan-lapangan terbuka dan ada juga di gedung-gedung
serba guna di hotel maupun café.
mendesain suatu bangunan untuk mewadahi kegiatan dari para pecinta
musik dan belum adanya bangunan hall untuk konser dengan ruangan akustik
yang baik di Kota Siantar. Dimana bangunan ini akan menjadi pusat kegiatan
musik yang ada di Kota Siantar. Bangunan akan dilengkapi dengan hall untuk
menampung konser musik dalam skala besar seperti Sumatera Jazz Festival dan
acara-acara konser musik yang sebelumnya diadakan di lapangan terbuka, padahal
beberapa jenis musik adalah musik yang lebih nikmat didengar di dalam ruangan
dengan penataan akustik yang bagus sehingga kualitas musiknya bisa lebih
dinikmati. Selain hall utama juga terdapat hall kecil untuk para komunitas musik
yang ingin membuat konser mini dengan jumlah penonton yang lebih sedikit.
Lembaga pendidikan musik yang ada di Siantar juga tersebar di segala
penjuru kota, pada umumnya bangunan sekolah musik ini bukanlah bangunan
khusus untuk sekolah musik tetapi bangunan ruko yang dibuat menjadi sekolah.
Siantar Music Center ini nantinya akan menjadi pusat edukasi musik dari
beberapa lembaga pendidikan musik yang sudah terkenal seperti Farabi, Era
Musika, Yamaha Music Shool, dll
Sesuai dengan tujuan arsitektur yaitu untuk dapat mewadahi segala aktifitas
manusia maka Siantar Music Center ini diharapakan akan dapat menampung
segala kegiatan musik yang ada di Kota Siantar bahkan menjadi pusat edukasi
para pemusik pemula menjadi pemusik profesional yang dikenal hingga ke
penjuru tanah air.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam perancangan Siantar Musik Center ini adalah:


 Bagaimana desain suatu teater dengan akustik ruangan yang baik dan
nyaman bagi para pengunjung.
 Penataan fungsi-fungsi didalam bangunan agar selaras dengan fungsi
masing-masing.
C. TUJUAN

Adapun tujuan dari perancangan Siantar Music Center ini adalah untuk
mewadahi kegiatan festival, konser, sewa studio musik dan sebagai pusat edukasi
bagi mereka yang mau belajar musik.

D. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dalam perancangan Siantar Music Center adalah:

 Mendapatkan informasi jumlah penonton dari kegiatan konser yang sering


diadakan di Siantar sehingga didapat kapasitas untuk hall yang akan
dirancang.
 Memperoleh data jumlah siswa dari lembaga pendidikan musik yang ada di
Siantar
 Memperoleh data dari Dinas Tata Kota Siantar untuk memperoleh
peruntukan lahan dan peraturan-peraturan tentang bangunan.
E. KERANGKA BERPIKIR

Adapun kerangka berpikir dari perancangan Siantar Music Center adalah:

JUDUL

RUMUSAN PERMASALAHAN

TUJUAN

feedback
SASARAN

DATA

ANALISA PROGRAM ANALISA TAPAK

KONSEP

DESAIN
DESKRIPSI PROYEK

F. TINJAUAN UMUM PROYEK


1. Pengertian Judul
 Siantar
Kota Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) adalah salah satu kota di
Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah
Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya
Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk
sebanyak 240.787 jiwa (2000).
 Music
Music atau Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik
mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik
terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi
budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki
bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.
Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Musik adalah: ilmu atau seni
menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk
menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan,
nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
 Center
 Center is place for particular activity (suatu tempat untuk aktivitas
tertentu)
 Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari suatu organisasi atau
kegiatan
 Tempat aktivitas utama dari kepentingan khusus yang dikosentrasikan
 Suatu tempat yang menarik untuk suatu aktivitas atau fungsi yang
terkumpul/terkonsentrasi
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan Siantar Music Center
adalah pusat dari kegiatan musik yang ada di Kota Siantar dimana didalamnya
terdapat fasilitas teater pertunjukan, studio musik, lembaga pendidikan musik dan
fasilitas pendukung lainnya. Fasilitas ini adalah untuk menampung hobby
bermusik komunitas-komunitas musik dan para peminat musik di kota siantar.

2. Pelaku Kegiatan
Adapun pengguna Siantar Music Center ini adalah:
1. Anak didik dari lembaga pendidikan musik
2. Orangtua yang mengantar anaknya untuk kursus
3. Pemusik yang merupakan artis undangan dari dalam dan luar negri
 Pemain gitar
 Pemain drum
 Pemain piano
 Pemain bass/kontra bass
 Pemain saxophone
 Brass section
 Pemain perkusi
 Pemain biola
4. Pengelola
 Pengelola fasilitas gedung
 Pengelola fasilitas cafe
 Pengelola lembaga musik
5. Pengunjung Pertunjukan Musik
6. Penyewa Studio Musik
7. Komunitas-komunitas musik

3. Kebutuhan Ruang
1. Fasilitas Penerima
 Lobby
 Pengelola Tiket
2. Fasilitas Teater Konser Musik
 Ruang konser
 Ruang make-up dan ganti
 Ruang ensembel
 Ruang soundman
 Ruang peralatan/support room
3. Fasilitas Lembaga Pendidikan Musik
 Receptionis
 Ruang les gitar
 Ruang les piano
 Ruang les biola
 Ruang les drum
 Ruang les keyboard
 Ruang les saxofone
 Ruang les vokal
4. Fasilitas Penunjang
 Café
 Retail Penjualan Alat Musik
5. Studio Musik
 Standart room
 Profesional room
 VIP room
6. Fasilitas Pengelola
7. Sarana Utilitas Bangunan
 Ruang Kontrol Panel Listrik
 Ruang Maintenance
 Ruang Pompa
 Ruang Generator Listrik
 Tempat Pembuangan Sampah
8. Fasilitas Parkir
 Parkir Pengunjung
 Parkir Pengelola

4. Musik
a. Sejarah Musik

Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni


sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa tahu bila manusia
mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi
seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu
telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak
manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih
terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak
ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi
dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari
bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama
hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan
nama panggilan untuk sesorang.

Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat


inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi
makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang
mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau
bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi suling
purba.

Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan


suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair
nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan
keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin
secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di
dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang
yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga
kayu tersebut besar menjadi gendang

b. Perkembangan Musik Dunia

1. Zaman Abad Pertengahan


Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara
berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama
Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini
disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat,
yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk
dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak
lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk
urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan
dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M).
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik
Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance
artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada
Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian
percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami
kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga
munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera
adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

3. Zaman Barok dan Rokoko


Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya
aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua
aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan
Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang
deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik
Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
a. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28
Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
o St. Mathew Passion.
o Misa dalam b minor.
o 13 buah konser piano dengan orkes
o 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach
menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan
lagu-lagu instrumental. Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta
dan meninggal di Leipzig
b. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London
tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat
keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg
untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali
mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
o Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik)
yang terkenal.
o Water Musik (Musik Air).
o Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling
terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster
Abbey.
4. Zaman Klasik (1750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok
dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan
Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando
(semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :
1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina
Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera,
100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony. Dalam
sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang
mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina
ia diakui sebagai Komponis Austria yang handal.
2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal
5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40
buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada
usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada
hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan
umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan
Tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang
ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga
dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin
dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan
dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk
yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.
5. Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan
saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan
untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak
dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :
a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.
b. Franz Peter Schubert dari Wina.
c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia
d. Robert Alexander Schumann dari jerman.
e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.
Riwayat Hidup Komponis Zaman Romantik :
a. Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret
1827 di Wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4
tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke
Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik
kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis
yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50
tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies
lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26
Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi
mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain
:
- 5 buah sonata cello dan piano.
- 9 buah symfoni
- 32 sonata piano.
b. Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828,
ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony,
Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert mempunyai suara yang
merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia
memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu
meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat
makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-
lagu solo.
c. Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883
di Venesia. Hasil ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von
Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.
c. Johannes Brahms (1883 – 1897)
Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina
Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem,
Kuartet gesek. pada usia 14 tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah
seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.
6. Zaman Modern (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanya hukum-hukum dan
peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat,
misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa
ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern:
1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.
c. Klasifikasi Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkan

 Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara


didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi
gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan
bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar,
konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini
adalah terompet, saxophone, flute, dll

Gambar 1.1. Saxophone Gambar 1.2. Trumpet


Sumber: Google.com Sumber: Google.com

 Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat
musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk
dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada,
akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah
drum (tak bernada), dan perkusi

Gambar 1.3. Percussion Set Gambar 1.4. Drum Set


Sumber: Google.com Sumber: Google.com
 Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui
dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.

Gambar 1.5. Guitar Electric Gambar 1.6. Guitar Acustic


Sumber: Google.com Sumber: Google.com

 Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat
musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.

Gambar 1.7. Alat Musik Gesek


Sumber: Google.com

 alat musik tekan tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan
rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat
musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk
meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh
dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik (chordofon pukul),
organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang
menggunakan papan kunci (keyboard).

Gambar 1.8. Grand Piano Gambar 1.9. Electric Piano


Sumber: Google.com Sumber: Google.com
7. Tema
Arsitektur Metafora
Metafora berasal dari bahasa latin yaitu “Methapherein” yang terdiri dari
2 buah kata yaitu “metha” yang berarti : setelah, melewati dan “pherein” yang
berarti :membawa.
Secara etimologis diartikan sebagai pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya,
melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.Pada
awal tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan bahasa,
menurut Charles Jenks dalam bukunya “The Language of Post Modern” dimana
Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara
metafora.Pengertian Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan
bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan
tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan
tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasikan pola
hubungan sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan
bermain-main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam bentuk karya 
arsitektur.

Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan


pertanyaan yang muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya
interpretasi baru. Karya –karya arsitektur dari arsitek terkenal yang menggunakan
metoda rancang metafora,hasil karyanya cenderung mempunyai langgam
Postmodern.
Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi dalam
arsitektur, yaitu menghubungkan di antara benda-benda. Tetapi hubungan ini
lebih bersifat abstrak ketimbang nyata yang biasanya terdapat dalam metode
analogi bentuk. Perumpamaan adalah metafora yang menggunakan kata-kata
senada dengan “bagaikan” atau “seperti” untuk mengungkapkan suatu hubungan.
Metafora dan perumpamaan mengidentifikasi pola hubungan sejajar.
Charles Moore, dalam suatu pembahasan tentang hal menarik hatinya,
mengemukakan bahwa ia ingin agar bangunan-bangunan menyerupai batu alam.
Metafora itu dikembangkannya dalam suatu skenario singkat:
Di Pulau St. Simon, Georgia, Kondominium-kondominium dekat pantai
melakukan sesuatu untuk menanggapi citra (bagai batu alam ) ini. Dalam hal ini
terjadi dialog antara konteks lingkungan dengan bangunan yang dibangun.
Rupanya ini adalah sebuah perkebunan Georgia tua, tapi sangat besar, di bagian
dalam maupun luarnya terdiri dari sekumpulan tembok yang berwarna cerah dan
meriah yang sangat dekoratif dalam sebuah ruang interior.
G. TINJAUAN KHUSUS PROYEK
1. Lembaga Pendidikan Musik
a. Data Lembaga Pendidikan Musik di Kota Siantar

NO NAMA LEMBAGA ALAMAT JUMLAH


SISWA
1 LEGATO MUSIK Jl. Jalan Sutomo no 56 765
Pematang Siantar
2 SANGGAR MUSIK GRACE Jl Kapten Tandean 987
Pematang Siantar

3 ERA MUSIK SIANTAR Jl Burjamhal 28-29B 280


Petisah Tengah, Medan Petisah

TOTAL JUMLAH SISWA 2032

H. STUDI BANDING
1. San Fransisco Jazz Center

San Fransisco Jazz Center adalah suatu bangunan pertunjukan untuk


musik jazz di kota san fransisco, bangunan ini mempunyai luas 36,550 kaki
persegi dengan 3 jumlah lantai. Pada bagian tengah bangunan ini terdapat hall
pertunjukan musik yang didesain unik agar para pemusik dapat melihat audiens
dan tercipta suatu hubungan seperti pada musik jazz awal mulanya dimana ada
ikatan emosi antara pemusik dengan penonton dan bukan sekedar hanya melihat
pertunjukan musik. Kapasitas hall ini 730 tempat duduk dan dibagi menjadi
beberapa tribun.

Gambar 2.26. Tampak Depan Gedung Konser


Sumber: Archdaily
Gambar 2.27. Tampak Depan Gedung Konser
Sumber: Archdaily

Gambar 2.28. Interior Gedung Konser


Sumber: Archdaily

Gambar 2.29. Denah Lantai 1


Sumber: Archdaily

Gambar 2.30. Denah Lantai 2


Sumber: Archdaily
Gambar 2.31. Potongan Bangunan
Sumber: Archdaily

Gambar 2.32. Tampak Bangunan


Sumber: Archdaily

Gambar 2.33. Tampak Bangunan


Sumber: Archdaily
Gambar 2.34. Service
Sumber: Archdaily

Gambar 2.35. Technical Support


Sumber:Archdaily

2. Chetham’s Music School

Chetham music school adalah sekolah musik terbesar yang ada di negara
Inggris. Sekolah ini dibangun diatas bangunan tua dari abad pertengahan. Adapun
fasilitas yang terdapat di sekolah ini adalah concert hall yang mempunyai
kapasitas 350 tempat duduk, recital hall dengan kapasitas 100 tempat duduk dan
juga ruang kelas dan ruang latihan musik.
Gambar 2.36. Foyer Gambar 2.37.Panel Dinding
Sumber: Archdaily Sumber: Archdaily

Foyer sendiri terletak di tengah ruangan dengan bentuk segitiga, terdapat bukaan
pada bagian plafond bangunan dengan 6 buah sirip-sirip yang besar sehingga
cahaya alami membanjiri ruangan foyer.

Gambar 2.38.Sirip Pada Plafond Gambar 2.39. Finishing Dinding Bata


Sumber: Archdaily Sumber: Archdaily

Eksterior bangunan diselesaikan dengan finishing bata ekspose, disain bangunan


ini dirancang agar selaras dengan wajah lingkungan sekitar.
Gambar 2.41. Bentuk Bangunan Terhadap Lingkungan
Sumber: Archdaily

Gambar 2.40. Ekspresi Garis-garis


Horizontal
Sumber: Archdaily

Bentuk bangunan merefleksikan bentuk yang mengalir dan instrumen dari musik
dan elevasi ketinggian bangunan mengekspresikan garis-garis horizontal yang
dipengaruhi oleh musikal stave dan pianola.

Gambar 2.43. Screning


Gambar 2.42. Elevasi Bangunan Sumber:Archdaily
Sumber: Archdaily

Ruangan latihan dilengkapi dengan panel-panel akustik yang menyerap suara


frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.

Gambar 2.44. Panel Akustik


Sumber: Archdaily
Gambar 2.45. Blok Plan
Sumber: Archdaily

Gambar 2.46. Lower Basement Plan


Sumber:Archdaily

Gambar 2.47. Upper Basement


Sumber: Archdaily
Gambar 2.48. Ground Floor
Sumber: Internet

Gambar 2.49. First Floor


Sumber: Archdaily

Gambar 2.50. Second Floor Plan


Sumber: Archdaily
Gambar 2.51. Third Floor Plan
Sumber: Archdaily

Gambar 2.52. Fourth Floor Plan


Sumber: Archdaily

Gambar 2.53. Fifth Floor Plan


Sumber: Archdaily
Gambar 2.54. Sixth Floor Plan
Sumber: Archdaily

I. TINJAUAN LOKASI
1. KRITERIA LOKASI TAPAK
Lokasi proyek disesuaikan dengan peraturan pemerintah tentang Tata
Ruang Kota, sehingga peruntukan lahan sesuai dengan fungsi bangunan. Adapun
Kota Madya Pematangsiantar ditetapkan beberapa wilayah pengembangan
pembangunan (WPP), yaitu:
Sektor / Sub
NO Jenis Potensi Titik Lokasi Pengembangan Keterangan
Sektor

 Kecamatan Siantar Marihat


dan Kecamatan Siantar  Merupakan produk basis
Marimbun, lahan irigasi berdasarkan hasil produksi
teknis ada di Kelurahan panen/Ha pertahunnya,
Nagahuta, Simarimbun, selain itu juga terdapat
Pertanian/Ta Padi sawah, Tong Marimbun, Marihat kawasan
naman Jagung, Jaya, Pematang Marihat, pengembangannya pada
1
Bahan ketela pohon, Bp Nauli, Sukaraja, RTRW Kota
Pangan ubi kayu, dll Tambun Nabolon, Tanjung Pematangsiantar
Tonga dan Sumber Jaya  Sub Terminal Agribisnis
 Mengaktifkan kembali Sub Suka Damai berada di
Terminal Agribisnis Suka Kecamatan Siantar Utara
Damai

Difokuskan pengembangan
Kerupuk, Kecamatan Siantar Marihat, industri kecil di Kecamatan
Tenun, Siantar Marimbun, Siantar Siantar Sitalasari khususnya
Industri/Indu
2 bordir, Ulos, Selatan, Siantar Utara, Siantar Kelurahan Setia Negara
stri kecil
Makanan Timur, Siantar Sitalasari dengan industri ramah
ringan (Kelurahan Setia Negara) lingkungan sesuai dengan
RTRW
Kecamatan Siantar Martoba,
Industri sedang fokus pada
Kelurahan Sumber Jaya,
Kerupuk,
Kelurahan Tambun Nabolon, Ditetapkan sesuai dengan
Industri tenun, tepung
Kelurahan Tanjung Pinggir, kawasan strategis RTRW
3 Sedang dan tapioka,
dan Tanjung Tongah. dengan pengembangan
Besar logam, kilang
Sedangkan industri besar Kawasan Industri Terpadu
padi, dll
berfokus pada Kelurahan
Nagapitu, Tanjung Pinggir
dan Tanjung Tongah

 Berpotensi tinggi karena


terdapat di pusat kota/zona
Pusat penetrasi, didukung oleh
perdagangan, pusat perdagangan dan
serta jasa dalam skala regional,
penyediaan perumahan, pendidikan
akomodasi Kecamatan Siantar Barat, dan kesehatan
Perdagangan
4 dan makan Siantar Utara, Siantar Selatan  Pusat kawasan pendidikan
dan Jasa
minum (toko, dan Siantar Timur berada di Kecamatan
hotel, Siantar Timur karena
restoran) jasa memiliki Universitas
keuangan HKBP Nomensen
(bank), dsb Kelurahan Siopat Suhu
dan STT HKBP Kelurahan
Pahlawan

5 Objek Wisata air,  Pancur Nauli Kecamatan Merupakan potensi objek


Wisata objek wisata Siantar Marihat wisata di Kota
kota, objek  Pusat Jajanan Siantar Pematangsiantar yang dapat
wisata sejarah Square dan Patung Dewi dikembangkan sebagai
Kuan Im serta kolam destinasi wisata
renang detis sari indah
Kecamatan Siantar
Selatan2. Pusat Jajanan
Siantar Square dan Patung
Dewi Kuan Im serta kolam
renang detis sari indah
Kecamatan Siantar Selatan
 Taman bunga, taman
hewan dan pusat jajanan,
Museum Simalungun serta
Tugu Becak di Kecamatan
Siantar Barat
 Pemandian Water Song di
Kelurahan Kahaen
Kecamatan Siantar Utara
 Wisata Siantar Water Park
Kelurahan Pondok Sayur,
Water Park Martoba
Kelurahan Tanjung Pinggir
Kecamatan Siantar Martoba
 Wisata Rindam, dan
Pemandian Sibatu-batu
Kecamatan Siantar
Sitalasari

Real Estate
Lahan Eks-HGU PTPN III Dapat dikembangan sebagai
klaster
6 Siantar Martoba dekat dengan kawasan klaster perumahan
perumahan
Kelurahan Tanjung Pinggir berdasarkan rencana RTRW
baru

Namun sudah over kapasitas


Kelurahan Pondok Sayur, sehingga dapat direlokasi di
7 TPA
Kecamatan Siantar Martoba Kelurahan Gurilla
Kecamatan Siantar Sitalasari

 Kelurahan Tanjung Tongah


Kecamatan Siantar Martoba Merupakan potensi di Kota
Transportasi dan Kawasan Pergudangan Pematangsiantar untuk
Kawasan di Kelurahan Martoba
8 dan tempat penyimpanan
pergudangan
pergudangan  Terminal Tipe A Kelurahan transportasi dan barang
Tanjung Pinggir, logistik perdagangan
Kecamatan Siantar Martoba

Pendukung Merupakan pintu keluar


Kawasan Kelurahan Simarimbun
kawasan masuk bagi masyarakat yang
9 Strategis tepatnya di simpang dua
strategis ingin menikmati wisata Kota
Nasional Kelurahan Simarimbun
nasional Pemtangsiantar

Sumber : bappeda.pematangsiantar.go.id

Sianar Music Center adalah suatu fasilitas yang lebih mengarah kepada fungsi
pendidikan dan fungsi jasa sewa bangunan dimana didalamnya terdapat fungsi
teater pertunjukan musik. Yang pada saat-saat tertentu akan membutuhkan
perhatian khusus seperti masalah kemacetan, pencapaian, dll.untuk itu kriteria
pemilihan lokasi untuk mendukung aktivitas tersebut adalah:

No Kriteria Lokasi
1 Tinjauan Berada di kawasan kota yang sesuai dengan peruntukan
terhadap lahan kota siantar. Yaitu sesuai untuk fungsi jasa dan
struktur kota pendidikan
2 pencapaian Akses pencapaian harus dekat dengan jalan utama dan
terdapat angkutan umum yang memudahkan masyarakat
mencapai Medan Music Center. Lokasi berada di pusat
kota medan agar mudah dicapai dari segala penjuru kota.
3 Area pelayanan Mall, sekolah dan bangunan-bangunan komersil di
sekitar bangunan akan saling mendukung terhadap
fungsi Siantar Music Center
4 Ukuran Lahan Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara
fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang direncanakan
(min. 10.000 m2)
5 Kemudahan Enterance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses
enterance oleh pengelola, pengunjung, dan siswa kursus musik.
6 Kontur tapak Kontur tapak sebaiknya datar untuk memudahkan
kelancaran transportasi dan kemudahan perletakan
fasilitas
7 kebisingan Keadaan bebas dari kebisingan dan getaran seperti
pabrik maupun bengkel yang ada di sekitar lingkungan
8 Loading dock Setiap artis maupun penyewa peralatan konser
membawa alat-alat dengan ukuran yang cukup besar dan
berjumlah banyak, untuk itu perlu adanya akses lain
diluar akses utama. Agar tidak mengganggu kegiatan
pendidikan maupun konser di dalam bangunan

2. LOKASI TAPAK

1. Lokasi
Terletak di jalan sisingamangaraja dan berada tepat di Pusat Kota Siantar
yaitu kecamatan Siantar Timur, Luas Lahan ± 10.200 m2. Terdapat dua akses
masuk yaitu melalui jalan sisingamangaraja dan jalan pendeta j.wismar.

PETA KOTA
Sumber : RTRW kota Pematangsiantar
Sumber : Google Earth
Tahun 2012-2032

DAFTAR PUSTAKA

Strong, Judith. (2010). Theatre Buildings a design guide. New York USA: Taylor
& Francis e-Library

Mediastika, Christina, (2005), Akustika Bangunan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Juwana, Jimmy, (2005), Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Neufert, Ernst. (2002), Data Arsitek. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Schodek, Daniel L. (1998), Struktur. Bandung: Refika Aditama.

(2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


AKSES INTERNET:

http://www.vsl.co.at/en/70/3139/3143/3144/5419.vsl diakses pada tanggal 11


Desember 2020

http://www.dimensionsinfo.com/saxophones-dimensions/ diakses pada tanggal 11


Desember 2020

http://www.indiamart.com/synergy-house/brass-silver-musical-instruments.html
diakses pada tanggal 11 Desember 2020

http://www.theatreprojects.com/files/pdf/Resources_IdeasInfo_typesandformsofth
eatre.pdf diakses pada tanggal 11 Desember 2020

http://jadwalevent.web.id diakses pada tanggal 11 Desember 2020


http://www.acara-acara.com/events/2354 diakses pada tanggal 11
Desember 2020

http://www.infokursus.net/download/0602131059KBK_musik_Diknas_2009.pdf
diakses pada tanggal 12 Desember 2020

http://www.dezeen.com/2013/07/02/chethams-music-school-by-stephenson-isa-
studio/ diakses pada tanggal 12 Desember 2020

http://bappeda.pematangsiantar.go.id/potensi.php/ diakses pada tanggal 13 Desember


2020

Anda mungkin juga menyukai