Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PENYAJIAN MUSIK ENSAMBEL GONDANG BATAK YANG

AKAN DIGELAR
DI SMA KATOLIK SIBOLGA

Yang diajukan oleh :


Wendis Kristover Sihotang
XII IPA 2

A. Pendahuluaan
Kebudayaan indonesia di zaman modern ini sangat jauh tertinggal bahkan hampir punah dikarenakan masuknya
kebudayaan-kebudayaan barat yang telah menghipnotis para pemuda sebagai penerus bangsa Indonesia.

Musik tradisional adalah musik yang repertoarnya (kumpulan komposisi siap pakai), strukturnya, idiomnya,
instrumentasinya serta gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya ritma, melodi, modus atau tangga nada tidak
diambil dari repertoire atau sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan masyarakat pemilik musik dimaksud. Oleh
karena itu, musik tradisional masyarakat Sumatera Utara adalah musik yang berakar pada tradisi suku-suku atau
kelompok etnis yang ada di Sumatera Utara, yakni: Suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing, dan
Angkola Sipiriok-Suku Melayu (termasuk Langkat, Deli, Serdang, Asahan, Kota Pinang, Batubara), Pesisir dan Nias.

Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian, fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk musik yang berkualitas
untuk dapat di dengar dan dinikmati manusia. Hal yang berkaitan erat dengan tujuan serta beberapa jenis musik yang akan
di sajikan dalam bentuk penyajian, musik menjadi satu kesatuan dalam bentuk penyajian. Berbagai macam musik yang
ada saat ini, memiliki bentuk penyajian yang berbeda juga terdapat pada musik tradisional yaitu Gondang Sabangunan.
Dimana yaitu seperangkat gendang dan gong merupakan instrument inti musik gondang batak, di adat batak ada dikenal
dengan Gondang Sabangunan atau ogung.

Gondang digunakan sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan sang pencipta, sehingga musik yang dimainkan
memiliki makna sebagai persembahan pujian dan doa. Gondang sabangunan biasanya dimainkan di halaman rumah.
Dalam ansamble Gondang Sabangunan yang ada di Sumatera Utara, terdapat lima alat musik yang digunakan, yaitu
Sarune Bolon, Taganing, Gordong, Ogung, dan Hesek.

B. Isi
1. Bentuk Penyajian

 Tahap Persiapan
Dalam tahapan pertama ini yang paling utama untuk saya persiapkan adalah :
 Awalnya saya memikirkan konsep musik yang akan saya pegelarkan.
 Mengobservasi perkembangan minat dan bakat siswa di SMA Katolik Sibolga
 Mencari Anggota yang dapat memainkan alat musik yang saya pilih untuk ditampilkan di Pergelaran
Musik Tradiional tersebut dengan memperhatikan repertor yang sudah saya konsep.
 Mencari anggota (pemeran) untuk pelakon drama musikal tersebut.
 Meminta persetujuan kepada Pihak Sekolah untuk mengadakan Pergelaran Musik tradional untuk
mengembangkan kembali kultur Budaya yang mulai berkurang ditelan era globalisasi.

 Tahapan Pelaksanaan
Untuk tahapan ini langkah yang akan saya lakukan adalah :
 Mengadakan dekorai.
 Wawancara yang di berikan merupakan pertanyaan dari awal disediakannya alat musik hingga
penyajian musik itu sendiri.
 Mencari Anggota yang dapat memainkan alat music yang saya pilih untuk ditampilkan di
Pergelaran Musik Gondang Sabangunan tersebut
 Mencari anggota (pemeran) untuk pelakon drama musikal tersebut.
 Tahapan Akhir
Pada tahapan akhir ini saya melakukan :
 Mengadakan analisis data kepada siswa mengenai kepuasan mereka tentang konsep musik tersebut.
Apakah setelah mereka melihat pegelaran musik terebut, mereka akan semakin cinta dan bangga
dengan budaya mereka sendiri ?.
 Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data.

2. Bentuk dan Konsep Penyajian Musik Tradisional

Baiklah, disini saya akan mennyajikan konsep musik yang telah saya rancang. Konsep penyajian musik ini, saya
buat dengan cara menggabungkannya dengan Drama musikal (OPERA) seperti yang sudah tertera di Proposal saya.
Dalam penyajian musik ini, saya menggunakan repertoar baru akan tetapi tidak menghilangkan rasa tradisionalnya, dan
saya menggabungkannya dengan alat musik modern(BARAT).

Untuk repertoar musik tradisionalnya, saya menggunakan (TAGANING, SULIM, HASAPI, GORDANG) dan untuk alat
musik Modern, saya menggunakan (GITAR AKUSTIK, BASS, dan KEYBOARD).

Dalam penyajian konsep musik ini, alur cerita yang akan dibawakan adalah :

Tentang masuknya budaya Barat ke masyarakat Batak Toba. Budaya Barat masuk ke masyarakat Toba melalui proses
penyebaran agama kristen yang dibawah oleh 3 Misionaris yaitu, SAMUEL MUNSON, HENRY LYMAN, dan IGWER
LUDWIG NOMMENSEN.

Ada 4 bagian dalam Konsep ini :

Bagian 1

Bagian ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Batak Toba yang belum terpengaruh sama sekali dengan
budaya apapun. Dalam bagian ini, alat musik Batak Toba berperan sebagai masyarakat Batak Toba. Repertoar yang
dimainkan merupakan repertoar baru namun tidak menghilangkan rasa tradisionalnya seperti yang udah di jelakan di atas.
Taganing, sulim, dan hasapi layaknya manusia, mereka jalan bersama menjalani kehidupan, secara musikal mereka
memainkan satu repertoar secara bersama.

Bagian 2

Bagian ini menceritakan tentang kedatangan SAMUEL MUNSON dan HENRY LYMAN dan beberapa orang
Barat yang melakanakan tugas sebagai misionaris. Dalam bagian ini, alat musik bass , gitar dan keyboard berperan
sebagai masyarkat Barat. Musik akan dimainkan dalam birama 5/8 yang merupakan birama yang berasal dari mayarakat
Barat. Selanjutnya masyarakat Toba datang mengikuti mereka dan bertanya-tanya siapa orang ini. Masyarakat Toba
mencoba untuk mengikuti apa yang diajarkan mereka, walaupun mereka masih bingung dan masih belajar hal yang baru
yang dibawa dari barat. Dalam bagian ini, alat musik batak toba ikut mengikuti birama permainan alat musik Barat.
Ditengah perjalan, masyarakat Toba gelisah akan kedatangan mereka, walaupun mereka udah mencoba untuk mengikuti
ajaran tersebut, mereka tetap tidak mengerti, dikarenakankomunikasi dari misionari yang kurang baik. Mereka tidak
menguasai bahasa kita sepenuhnya sehingga tidak semua pesan itu sampai. Demi keberhasilan misi, orang Barat mencoba
berkomunikasi dengan bahasa isyarat, tetapi masyarakat Toba tetap tidak mengerti. Dalam hal ini Gitar dan Bass
memainkan teknik harmonic dimana teknik itu merupakan bahasa isyarat yang dilakukan orang Barat tersebut.

Bagian 3

Bagian ketiga ini menceritakan tentang masyarakat Batak Toba marah dan berencana akan membunuh kedua
misionaris tersebut. Dalam bagian ini Taganing memainkan pola ritem Gondang sabangunan yang semakin lama semakin
cepat. Alat musik Barat ikut bermain tetapi hanya mengunakan satu akord saja. Hal ini menceritakan tentang perlawanan
mereka yang sangat minim.

Bagian 4

Bagian keempat ini menceritakan tentang kedatangan Nommensen ke tanah Batak. Nommensen datang dengan
bekal dan persiapan yang matang. Sebelum menginjakkan kaki ke tanah Batak, Nommensen mempelajari bahasa Batak
supaya dapat berkomunikasi dengan baik agar orang Batak mengerti dan mengikuti apa yang dikatakan Nommensen.
Dalam bagian ini Keyboard berperan sebagai Nommensen, gitar dan bass sebagai orang barat yang ikut bersama
Nommensen. Keyboard memainkan repertoar yang di bagian I. Hal ini menceritakan tentang bahwa Nommensen
mempelajari bahasa mereka. Di tengah repertoar, alat musik Batak Toba memainkan dan melanjutkan repertoar itu sampai
selesai. Setelah itu, alat musik Batak Toba dan barat bermain bersamaan memainkan repertoar tersebut. Hal ini
menceritakan bahwa apa yang dibawa dari barat di terima oleh masyarakat Toba, akan tetapi budayanya tidak hilang,
hanya mengalami perubahan. Dulu tidak ada agama dalam masyarakat Batak Toba, sekarang menjadi ada. Tetapi sampai
saat ini kita dapat menjalani ibadah dengan bahasa kita juga.

C. Penutup
Demikian konsep penyajian musik tradisional yang saya buat. Konsep ini adalah konsep yang sangat menarik
yang saya dapat dari media YouTube dimana konsep ini menggunakan repertoar gondang Sabangunan dan repertoar Baru
namun tidak menghilangkan rasa tradisionalnya. Dan ini merupakan konsep yang sudah lama saya angan-angankan agar
saya dapat memperkenalkan dan mempertunjukkan kepada generai milenial seperti kita ini. Agar supaya kultur budaya
kita tetap lestari dan tidak hilang ditelan zaman. Semoga konep muik ini dapat diterima dan dipentaakan dalam
acara/kegiatan OSIS SMA KATOLIK. Sekian dan terimakaih.

Anda mungkin juga menyukai