By : WENDIS
SIHOTANG
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada bab ini adalah :
Kesatuan 2.
tunggal.
Pemerintah tunggal (pemrintah
negara/pusat).
3. Konstitusi tunggal (Konstitusi negara
kesatuan).
4. Hanya memiliki satu kepala negara, satu
dewan mentri(KABINET), dan satu
parlemen.
5. Pemerintah pusat memiliki kekuasaan dan
kewenangan untuk memberi atau
menyarahkan dan menetapkan kewenangan
NKRI Harg kepada pemerintah daerah.
a 6. Negara kesatuan memiliki dua sistem yaitu:
Mati sentralisasi dan desentralisasi.
Karekteristik Negara Kesatuan
Republik Indonesia
nia,2 02 1
ela Du
@Jend
Pembentukan negara kesatuan
bertujuan menyatukan seluruh
wilayah nusantara agar menjadi
negara yang besar dan kukuh
dengan kekuasaan negara yang
bersifat sentralistik.
nia,2 02 1
ela Du
@Jend
Karakteristik negara kesatuan indonesia
juga bisa dipandang dari segi
kewilayahan. Hal ini tertuang dalam
pasal 25 A UUD Negara RI Tahun 1945
bahwa, “Negara ke satuan Republik
Indonesia adalah negara kepulauan
yang berciri nusantara dengan wilayah
yang batas- batas dan hak-haknya
ditetapkan oleh undang-undang”.
nia,2 02 1
ela Du
@Jend
02
Dinamika Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia
dari Masa ke Masa
Proses mempertahankan keberadaan NKRI banyak mengalami dinamika. Peratuan
dan kesatuan bangsa yang menjadi modal utama mempertahankan NKRI tidak
selamanya berdiri kokoh tapi juga menghadapi ujian. Namun ujian itu tidak
memperlemah Negara Kesatuan Republik Indonesia tapi semakin memperkukuh
eksitensinya di dunia internasional.
PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA INDONESIA DARI
MASA ke MASA
Masa Masa
Orde Lama Orde Baru Masa Reformasi
● Bentuk negara adalah kesatuan.
● Bentuk pemerintahan republik dan presiden
berkedudukan sebagai kepala negara sekaligu
kepala pemerintahan.
PERSATUAN DAN ● Sistem pemerintahan presidensil.
● Lembaga MPR,DPR,DPA,BPK,dan MA belum
KESATUAN BANGSA PADA dapat diwujudkan meski terdapat dalam UUD
MASA REVOLUSi ●
1945.
Dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 14
KEMERDEKAAN November 1945 tentang perubhan pemerintah
presidensial menjadi sistem parlementer.
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949) ● Munculnya gerakan-gerakan antara lain;
Terimakasih.