Anda di halaman 1dari 18

APS 2012

Mengapa kita mendengarkan musik?


Musik memiliki fungsi penting

dalam masyarakat: Mulai dari fungsi


hiburan dan sarana mengekspresikan
emosi, hingga fungsi lain untuk
mengiringi tarian atau aktivitas
religius.
The border between music and

noise is always culturally defined


which implies that, even within a
single society, this border doesnt
always pass through the same place.
In short, theres rarely a consensus.
By all accounts, theres no single and
intercultural universal concept
defining what music might be,
(Jean-Jacques Nattiez, musikolog)

Apa yang kita dengar dalam musik?


Musik dapat dinikmati sebagai sekadar

sebuah pemanis kehidupan, atau dapat


berupa sebuah pengalaman yang tak
terlupakan.
Respon seseorang terhadap sebuah karya

musik adalah sangat subyektif dan berakar


pada perasaan yang dalam.
Tidak ada sebuah Kebenaran Tunggal

mengenai apa yang kita dengar dan


rasakan.

Pertanyaan Mendasar
Apakah seorang musisi memproyeksikan

sebuah konsep, ide-ide visioner, atau sekadar


mengeskpresikan emosi?
Apakah ada bagian-bagian tertentu dalam

musik yang mengomunikasikan sesuatu pada


diri Anda?
Adalah sebuah pengalaman pribadi bagi

setiap orang (sebagai pendengar) untuk


mengevaluasi suatu pertunjukan musik
tertentu.

Steven Tyler, penyanyi utama


band Aerosmith.
Interaksi antara penyanyi dan
penonton mengandung sesuatu
yang ajaib, spontan, dan
memukau.

Musik menembus batasan dari


banyak hal. Misalnya pada gamelan
Bali dan penarinya, menyajikan
sesuatu yang spiritual.

Unsur-Unsur Pembentuk Gaya Musik


Musik terbentuk dari berbagai macam unsur.
GAYA MUSIK (Music Style) adalah cara-cara

tertentu dalam memakai dan


mengombinasikan unsur-unsur tersebut.
Banyak hal yang mempengaruhi GAYA

MUSIK, karena musik hidup dalam kultur


masyarakat pembentuknya: Berkaitan
dengan periode dimana musik itu ada,
bagaimana konsep/persepsi masyarakat
terhadap musik, latar belakang
penciptaannya, dsb.

Unsur-Unsur Pembentuk Gaya Musik


Dalam mata kuliah Apresiasi Musik,

dipelajari macam-macam GAYA MUSIK.


Untuk memahami suatu Gaya Musik dan

perubahan-perubahan yang terjadi di


dalamnya, perlu dipelajari latar belakang
penciptaan musik tersebut:
Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya,

tatanan masyarakat, pola pikir masyarakat,


fungsi musik dalam masyarakat, riwayat
komponis/musisi, bagaimana kaitan musik
dengan seni yang lain, dsb.

Kajian Mengenai Musik


Hingga saat ini terjadi dikotomi antara musik high

culture dan low culture, sebagaimana dikotomi antara


Barat dan Timur.

Musik High culture (disebut juga Art Music atau Musik

Klasik), mengacu pada musik warisan peradaban Barat


yang biasa disajikan dengan formal, dimana penonton
hadir dan menonton dengan duduk serius.

Musik Low culture mengacu pada musik selain High

Culture, yaitu jazz, blues, country, pop, dsb. yang bisa


disaksikan dimana saja, kapan pun, dan tanpa formalitas
tertentu.

Apakah dikotomi tersebut masih relevan saat ini?

Kajian Mengenai Musik


Dalam kebudayaan, semua bersifat cair dan

saling melengkapi.

Secar a sosiologis, pengategorian High Culture

dan Low Culture berakar pada status sosialekonomi dari musisi & penikmat musik
tersebut.

Pada Sejarah Musik Barat, kita akan melihat

(terutama) pada era Modern dimana musik


High Culture dapat melebur bersama musik
Low Culture.

Dalam kaidah akademis, kajian musik selain

Musik Peradaban Barat biasanya dikategorikan


dalam ilmu Etnomusikologi.

Kajian Sejarah Musik Barat


Berdasarkan perbedaan GAYA MUSIK-nya, sejarah musik Barat umumnya dibagi
dalam beberapa ERA:

Medieval/Abad Pertengahan (450-1450)

Renaissance (1450-1600)

Baroque (1600-1750)

Classic (1750-1820)

Romantic (1820-1900)

Modern (1900-sekarang)

Suara
Umumnya berupa NADA. Nada tersusun/terangkai

menjadi MELODI.

Dalam perspektif Era yang berlainan, ada perubahan

pandangan masyarakat akan konsep Suara. Ada musik


yang didominasi melodi, ada pula yang tidak.

Tahun 1952, komponis John Cage (1912-1992)

menciptakan karya berjudul: 433.

Tahun 1992, komponis kontemporer Slamet Abdul

Sjukur menciptakan Uwek-Uwek untuk 2 orang yang


meng-uwek-uwek mulut mereka dan Djemb (drum
Afrika).

Ritme & Tempo


Ritme adalah musik dalam hitungan satuan waktu:

Irama, birama, tempo.

Birama yang lazim ditemui adalah 2/4, 3/4, 4/4,

3/8, 6/8. Sedangkan birama yang tidak reguler


misalnya 5/4, 11/4, dsb.

Tempo adalah penanda cepat/lambat-nya suatu

lagu.

Contoh perbedaan persepsi akan Tempo secara

historis:

Era Medieval, musik belum mengenal tempo.


Era Baroque, tempo harus stabil, konstan, dan

tepat.
Era Romantik, mengenal istilah Tempo rubato,
yaitu tempo yang ditarik-ulur/fleksibel untuk
memberi ruang bagi musisi dalam
mengekspresikan perasaannya.

Dinamik
Dinamik adalah tingkat/derajat (Degrees) bunyi dalam sebuah

karya musik: Apakah keras atau lembut.

Dalam musik, dikenal berbagai istilah untuk dinamik:

Tekstur
Jumlah dan susunan alur suara (voice line) dalam musik, terbagi atas:
Monofoni: Hanya terdiri atas 1 alur suara tunggal.

Homofoni: Ada 1 alur suara (melodi) yang dominan, sementara suara lain

berfungsi sebagai iringan.

Melodi
Iringan

Polifoni: Terdiri atas banyak

alur suara, dimana semua


suara sama penting.

Musical Form/Bentuk
Penyusunan ide/tema/motif dalam struktur tertentu.
Contoh Form:
A B (Binary)
A B A (Ternary)
A B A C A (Rondo)

Lagu Twinkle Twinkle Little


Star merupakan contoh
format Ternary (A-B-A).

Harmoni
Harmoni adalah penyusunan akord (chords) kombinasi dari

tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan.


Fungsi harmoni adalah untuk memberikan warna dan nuansa

pada sebuah melodi (atau lagu secara keseluruhan).


Apa jadinya jika sebuah lagu tidak diberi harmoni?

Media
Sarana penyampaian musik:
Vokal: Solo, Paduan Suara.
Instrumental: Solo, Orkestra, Apa saja instrumennya.

Pianis Hlne Grimaud dalam


sebuah resital piano solo.

Penyanyi sopran Maria Callas (1923-1977)


dalam opera Tosca karya Giacomo Puccini.

Garis Besar Referensi


Music: An Appreciation (Roger

Kamien, McGraw-Hill International


Edition) Tiap tahun edisi diperbarui.
The Enjoyment of Music (Kristine

Forney & Joseph Machlis, WW Norton &


Company) Tiap tahun edisi diperbarui.

Anda mungkin juga menyukai