Anda di halaman 1dari 25

1

Out Line : PESAN MOTIVASI LIRIK LAGU “JANGAN MENYERAH”

KARYA GRUP BAND D’ MASIV

1.1 Latar Belakang

Musik adalah hasil budaya manusia yang menarik di antara banyak

budaya yang lain, Di katakan menarik karena musik memegang peranan yang

banyak di berbagai bidang musik. Jika dilihat dari segi psikologisnya, musik

kerap menjadi sarana pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni

Berkreasi dari sisi sosial, musik dapat disebut sebagai cermin tatanan sosial yang

ada dalam masyarakat saat musik tersebut diciptakan. Dari segi ekonomi, musik

telah berkembang pesat menjadi suatu komoditi yang menguntungkan. Saussure

dalam bukunya Course in General Linguistik mengatakan bahwa bahasa adalah

suatu sistem tanda yang mengekspresikan ide - ide, pikiran, perasaan, benda atau

tindakan dari pemberi tanda ke penerima tanda (sebagai mana dikutip Sibarani,

1992:2). Hal ini dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, upacara - upacara

simbolis, isyarat - isyarat, dan sebagainya. Namun, menurut Saussure bahasa

adalah sistem tanda yang paling penting dari semua sistem tanda itu. masalah

kehidupan sebenarnya tidak terlepas dari fenomena yang terjadi di masyarakat,

banyaknya media massa yang memberitakan tentang bencana alam dan musibah

yang ada di negara ini dan mengakibatkan banyaknya masyarakat yang

kehilangan pekerjaannya dan keluarga sehingga banyak juga masyarakat yang

hidup di bawah garis kemiskinan yang akan berdampak besar bagi kehidupan.

Musibah dan bencana tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.


2

Musik sendiri menurut kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki makna

bunyi - bunyian yang ditata enak dan rapi. Dari definisi diatas dapat diketahui

bahwa musik dapat menciptakan sebuah lagu. Sebuah lagu yang dinyanyikan

biasanya terdiri dari tiga komponen yang saling melengkapi dan saling

bergantung. Komponen tersebut antara lain paduan alat musik atau instrument,

suara atau vokal dan yang terakhir adalah lirik lagunya. Instrument, dan kekuatan

vokal penyanyi adalah sebagai tubuh sedangkan lirik lagu adalah jiwa atau nyawa

adalah pengambaran musik itu sendiri. Para pencipta musik telah membuat hasil

karya musiknya dengan lirik lagu yang bisa di terima dan menarik perhatian oleh

para penikmat musik agar mendapat hasil peningkatan produk penjualan seni

musiknya sehingga dapat dikenal oleh khalayak, bahkan bisa mendapat

penghargaan berupa platinumnya dari angka penjualan sehinga bisa mengangkat

pamor atau popularitas dari sang pencipta karya seni. Lirik lagu adalah sebuah

media komunikasi verbal yang memiliki makna pesan di dalamnya, sebuah lirik

lagu bila tepat memilih nya bisa memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata atau

peristiwa, juga secara individu mampu untuk memikat perhatian. Sebuah karya

cipta dibanding musik juga harus memiliki jiwa keseluruhan dalam sebuah produk

musik yang telah tercipta, ada yang menyangkut pembicaraan autoritas mereka

melambangkan saling pengertian yang patut diagungkan dan dipatuhi orang dari

apa yang diawali mereka.

Isi lirik lagu musik dalam hal ini adalah, adanya tanda – tanda perantara emosi

yang dibangkitkan dalam diri pendengar. Langer berpendapat bahwa musik

merupakan ekspresi perasaan, bentuk simbolik yang signifikasinya dapat


3

dirasakan, tetapi tidak dapat didefinisikan karena ia hanya bersifat implisit, tetapi

secara konvensional tidak tetap. Para ahli ilmu musik yang telah berupaya

menemukan berbagai korelasi antara bentuk dan isi. sebagaimana bahasa, dapat

menjadi media komunikasi. Karena lewat lagu, pencipta berusaha menyampaikan

apa yang ingin diungkapkannya. Makna Pesan yang disampaikan seorang

pencipta lagu tentunya tidak berasal dari luar diri pencipta lagu tersebut, dalam

arti bahwa pesan tersebut bersumber pada pola pikirnya serta kerangka acuan dan

pengalaman sebagai hasil interaksinya dengan linkungan sosial di sekitarnya.

Pengunaan bahasa pada kegiatan pembuatan hasil karya lirik lagu pada sebuah

karya seni musik berbeda pada pemakaian sehari - hari (natural atau ordinary

language) perbedaan itu terlihat dari kalimat - kalimat yang dibuat tersebut karena

mengandung makna tersembunyi yang dapat dipersepsikan oleh khalayak sebagai

sebuah tanda tanya terhadap maksud dari lirik lagu tersebut. Makna pesan pada

kata - kata merupakan suatu jalinan asosiasi, pikiran yang berkaitan serta perasaan

yang melengkapi konsep yang diterapkan. Penciptaan sebuah karya seni musik

yang diciptakan seorang pencita lagu terkadang berkaitan dengan lingkungan

sekitarnya atau hasil pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai

fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa yang

utama yaitu sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dalam

kehidupannya. Pada umumnya seluruh kegiatan manusia selalu melibatkan bahasa

sebagai sarana untuk berinteraksi antar sesama. Seseorang dapat mengungkapkan


4

ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan menyampaikan informasi melalui bahasa

sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama.

Isi lirik musik dalam hal ini adalah, adanya tanda – tanda perantara emosi

yang dibangkitkan dalam diri pendengar. Langer berpendapat bahwa musik

merupakan ekspresi perasaan, bentuk simbolik yang signifikasinya dapat

dirasakan, tetapi tidak dapat didefinisikan karena ia hanya bersifat implisit, tetapi

secara konvensional tidak tetap. menyampaikan makna pesan dalam sebuah lirik

lagu yang diinginkan maka proses komunikasi dianggap tidak efektif atau bahkan

gagal. Sedangkan mazhab semiotika menganggap bahwa perbedaan makna yang

diterima oleh komunikan bukan merupakan indikasi kegagalan proses

komunikasi, melainkan hal tersebut lebih disebabkan oleh pengalaman kultural

dari tiap idividu yang berbeda. Ilustrasi gambar, bahkan dengan menggunakan

alunan musik. Alunan musik tersebut dikemas dengan menggabungkan lirik lagu

pada tiap baitnya. Hal ini dikarenakan, musik merupakan salah satu alat yang

dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi. Dengan

menggabungkan lirik pada tiap baitnya, sehingga lirik - lirik lagu tersebut dapat

menjadi satu kesatuan yang berkesinambungan, maka pesan yang ingin

disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Musik yang didengar

setiap individu berbeda - beda jenisnya. Banyak sekali jenis musik di dunia ini,

mulai dari yang bernada keras sampai yang bernada lembut. Pada saat ini, musik

di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini didukung

oleh bertambah banyaknya jumlah media massa, baik media cetak (surat kabar,

tabloid, majalah), media elektronik (televise dan radio) maupun dengan


5

menggunakan fasilitas internet. Dengan demikian jenis musik yang ada di

Indonesia semakin beragam seperti dangdut, pop, rock, jazz, reggae dan lain -

lain. Semua jenis musik tersebut memiliki karakter dan ciri khas masing - masing

untuk menarik pendengarnya. Apapun selera jenis musiknya, setiap individu yang

mendengarkan musik akan merasa tenang hati dan jiwanya.

Musik juga dapat menjadi inspirasi bagi orang yang mendengarkannya,

karena setiap lirik musik yang dialunkan memacu seseorang untuk bertindak,

berbuat, bahkan dapat mengubah pola hidupnya. Sebagai contoh, apabila

seseorang mendengarkan lirik musik religi, maka orang tersebut akan mengingat

dosa - dosa yang telah diperbuatnya selama ini. Selain dapat menghibur dan

menjadi inspirasi, di dalam musik juga terkandung makna dan pesan yang ingin

disampaikan oleh pencipta lagu melalui kata - kata yang terkandung dalam lirik

lagu pada tiap baitnya. Sehingga lewat lirik lagu, seorang pencipta lagu dapat

berkomunikasi dengan para pendengarnya. Didalam lirik lagu tersebut pencipta

lagu dapat menyampaikan perasaan, pendapat, bahkan kejadian sehari - hari yang

terjadi di dunia ini. Sehingga banyak lagu - lagu yang mengangkat tema suatu

kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari - hari. Tema - tema yang sering

diangkat oleh pencipta lagu adalah tema tentang cinta, perdamaian, religi,

nasionalisme dan sosial. Berangkat dari pokok - pokok pikiran diatas maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian semiotika mengenai makna pesan

motivasi dalam lirik lagu “Jangan Menyerah” karya Grup Band D’Masiv. Disini

peneliti akan menjelaskan tanda-tanda yang terdapat dalam lagu lirik tersebut,

makna dan tanda dari simbol tersebut merupakan sesuatu yang sangat dalam untuk
6

kita maknai dari segi pesan motivasi dalam lirik lagu. tanda - tanda yang akan

dimaknai adalah teks yaitu kata - kata yang terdapat dalam tiap bait lirik lagu

”Jangan Menyerah”. Dengan demikian peneliti berusaha mengangkat

permasalahan ini dengan mengambil judul sebagai berikut : PESAN MOTIVASI

LIRIK LAGU “JANGAN MENYERAH” KARYA GRUP BAND D’MASIV?

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana makna penanda (signifier) yang terdapat dalam lirik lagu

“Jangan Menyerah” karya Grup Band D’Masiv?

2. Bagaimana makna petanda (signified) yang disampaikan dalam lirik

lagu “Jangan Menyerah” karya Grup Band D’Masiv?

3. Bagaimana pesan motivasi yang terdapat dalam lirik lagu “jangan

menyerah” karya Grup Band D’Masiv?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang

strata satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

Bandung, Prodi Ilmu Komunikasi, pada bidang kajian Jurnalistik dan tujuannya

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui makna penanda (signifier) yang disampaikan dalam

lirik lagu “jangan menyerah” Karya Grup Band D’Masiv.


7

2. Untuk mengetahui makna petanda (signified) yang terdapat dalam lirik

lagu “Jangan Menyerah” Karya Grup Band D’Masiv

3. Untuk Mengetahui Isi Pesan Motivasi yang ingin disampaikan dalam

lirik lagu “jangan menyerah” Karya Grup Band D’Masiv.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini memberikan

manfaat :

1. Kegunaan teoretis

Penelitian ini memberikan manfaat terhadap pengaplikasian teori

semiotika. Secara teoritis bermanfaat untuk menambah literatur

penelitian kualitatif ilmu komunikasi khususnya mengenai analisis

berupa lirik lagu dengan menggunakan metode semiotik.

Selain itu dapat memberikan masukan secara umum mengenai

perkembangan pola komunikasi yang dapat dilakukan melalui alunan

lirik lagu, serta dapat memberikan manfaat tentang penggunaan metode

semiotika dalam mengungkap makna pesan sebuah teks, terutama yang

menggunakan lirik lagu.

2. Kegunaan praktis

Dengan penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan

pemikiran kepada para pecinta musik indonesia, secara praktis yaitu

membantu pembaca dalam memahami makna pesan atau tanda yang

menggambarkan kehidupan yang ada dalam lirik lagu jangan menyerah,


8

dan serta dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat

mengenai pesan motivasi kehidupan dalam lirik lagu “jangan

menyerah” karya Grup Band D’Masiv. sehingga masyarakat dapat

mengerti makna pesan motivasi dari lirik lagu Jangan Menyerah D’

Masiv.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan landasan teori semiotika komunikasi dari teori

Ferdinand de Saussure (1857-1913). Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua

bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda di

lihat sebagai bentuk / wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur,

sedang pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan

nilai - nilai yang terkandung didalam karya arsitektur. Eksistensi semiotika

Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa

disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang

mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau

konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda

tersebut. Menurut Ferdinand de Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi – bunyian dan

gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep - konsep dari bunyi - bunyian

dan gambar disebut signified. Komunikasi massa merupakan penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan dalam jumlah yang besar melalui media massa. Makna

Pesan dalam lirik lagu dapat memiliki berbagai macam bentuk, baik lisan maupun tulisan.

Demikian halnya media massa yang mempunyai beberapa bentuk seperti cetak dan

elektronik. Dengan demikian komunikan dapat leluasa memilih bentuk pesan dan melalui
9

media apa pesan tersebut akan disampaikan. Demikian pula dengan penyanyi sebagai

komunikator untuk menyampaikan pesannya yang berbentuk lirik Lagu atau lagu dalam

album musik dengan media seperti kaset, CD (compact disk) maupun VCD (video

compact disk). Musik dapat dimasukkan dalam suatu bentuk komunikasi massa karena

memiliki beberapa unsur, karakteristik dan fungsi yang sama dengan komunikasi

massa.

Lagu yang terbentuk dari hubungan antara unsur musik dengan unsur syair atau

lirik lagu merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada kondisi ini, lagu

sekaligus merupakan media penyampaian pesan oleh komunikator kepada

komunikan dalam jumlah yang besar melalui media massa. Pesan dapat memiliki

berbagai macam bentuk, baik lisan maupun tulisan. Lirik lagu memiliki bentuk

pesan berupa tulisan kata - kata dan kalimat yang dapat digunakan

untukmenciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya

sehingga dapat pula menciptakan makna-makna yang beragam. Dalam fungsinya

sebagai media komunikasi, lagu juga sering digunakan sebagai sarana untuk

mengajak bersimpati tentang realitas yang sedang terjadi maupun atas cerita -

cerita imajinatif. Dengan demikian lagu juga dapat digunakan untuk bebagai

tujuan, misalnya menyatukan perbedaan, pengobar semangat seperti pada masa

perjuangan, bahkan lagu dapat digunakan untuk memprovokasi atau sarana

propaganda untuk mendapatkan dukungan serta mempermainkan emosi dan

perasaan seseorang dengan tujuan menanamkan sikap atau nilai yang kemudian

dapat dirasakan orang sebagai hal yang wajar, benar dan tepat.
10

Sedangkan menurut Saussure yang dikutip Sobur Dalam bukunya


Semiotika Komunikasi merupakan bahwa, Semiotika atau semiologi
merupakan sebuah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah
masyarakat. (2009:12).

Gambar 1.1 Visualisasi Bentuk Model Saussure

Tanda

Realitas Eksternal

Penanda Petanda
(eksistensi (Konsep
fisik dari /Mental)
tanda)

Sumber : Fiske, John, 1990:66. Cultural and Communications Studies.


11

Teori interaksi simbolik merupakan kerangka teoritis yang sangat kuat

selama kurang lebih 60 tahun, menunjukkan bahwa teori ini memuaskan menurut

kriteria waktu. Teori ini menyediakan pandangan yang menonjol mengenai

perilaku komunikasi antar manusia dalam konteks yang sangat luas danbervariasi.

Teori ini dikembangkan dengan baik, mulai dari peranan diri dan kemudian

berkembang pada pelajaran mengenai diri dalam masyarakat. Secara umum,

interaksi simbolik harus menghadapi banyak kritik, tetapi teori tersebut

merupakan teori yang heuristik dan akan terus bertahan. Mekanisme ini

digunakan untuk menuntun perilaku dan sikap. Menurut Mead, salah satu dari

aktivitas penting yang diselesaikan orang melalui pemikiran adalah pengambilan

peran (role talking), atau kemampuan untuk secara simbolik menempatkan

dirinya sendiri dalam diri khayalan dari orang lain. Proses ini juga disebut

pengambilan perspektif karena kondisi ini mensyaratkan bahwa seseorang

menghentikan perspektifnya sendiri terhadap sebuah pengalaman dan sebaliknya

membayangkannya dari perspektif orang lain. Sekilas teori-teori interaksi

simbolik Berdasarkan penelitian George Herbert Mead. Orang tergerak untuk

bertindak berdasarkan makna yang diberikannya pada orang, benda, dan

peristiwa. Makna - makna ini diciptakan dalam bahasa yang digunakan orang

baik untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri, atau

pikiran pribadinya. Bahasa memungkinkan orang untuk mengembangkan

perasaan mengenai diri dan untuk berinteraksi dengan orang lainnya dalam

sebuah komunitas. Pentingnya makna bagi perilaku manusia, teori interaksi

simbolik berpegang bahwa individu membentuk makna melalui proses


12

komunikasi karena makna pesan tidak bersifat interinstik terhadap apapun. Dalam

Penelitian teori interaksi simbolik ini memiliki beberapa asumsi menurut

Larossan, yaitu mempertimbangkan bagaimana individu - individu

mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain, konsep diri

memberikan motif yang penting untuk perilaku, struktur sosial dihasilkan

melalui interaksi sosial, makna diciptakan dalam interaksi antar manusia.

Beberapa Asumsi ini menyatakan bahwa kita membangun perasaan akan diri

(sense of self) tidak selamanya melalui kontak dengan orang lain, orang-orang

tidak lahir dengan konsep diri. Mereka belajar tentang diri mereka melalui

interaksi. Teori - teori yang berhubungan dengan diri dan pesan biasanya melihat

dari cara orang berusaha dalam memperoleh kejelasan dan pemahaman. Sebelum

dan selama pembicaraan dengan orang lain, kita memproses sesuatu secara

kognitif untuk menentukan bagaimana mencapai makna pesan motivasi dalam

lirik lagu dengan baik.


13

Dari penjelasan di atas, kerangka pemikiran pada penelitian ini secara singkat

tergambar pada bagan di bawah ini :

Gambar 1.2

Bagan Kerangka Pemikiran Pesan Motivasi Lirik Lagu “Jangan Menyerah”

Karya Grup Band D’Masiv

Rumusan Masalah

Bagaimana Pesan Motivasi Lirik Lagu

“Jangan Menyerah” Karya Grup Band


D’Masiv

Teori Etnometodologi

Analisis Semiotika

Ferdinand de Saussure

Petanda
Penanda PESAN MOTIVASI

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2012


14

Tanda merupakan sarana utama dalam komunikasi. Dalam buku Analisis Teks

Media dari Sobur, ditegaskan Ferdinand de Saussure yaitu yang dikutip Alex

Sobur dalam bukunya Semiotika Komunikasi menjelaskan:

Bahasa itu merupakan suatu sistem tanda (sign). Suara -


suara, baik suara manusia, binatang, atau bunyi - bunyian,
hanya bisa dikatakan sebagai bahasa atau berfungsi
sebagai bahasa bilamana suara atau bunyi tersebut
mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide-
ide, pengertian - pengertian tertentu. Untuk itu suara-suara
tersebut harus merupakan bagian dari sebuah sistem
konvensi, sistem kesepakatan dan merupakan bagian dari
sebuah sistem tanda. (2003:46).
Berdasarkan objeknya, atau hubungan antara tanda dengan objek yang

diwakilinya, Saussure membagi tanda atas ikonik, indeksikal, dan simbol. Ikon

adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya yang bersifat

kesamaan (kemiripan bentuk alamiah). Indeks adalah tanda yang menunjukkan

adanya hubungan alamiah antar tanda dan penanda yang bersifat kausal atau

hubungan sebab akibat. Sedangkan simbol merupakan tanda yang menunjukkan

hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat

arbiter atau semena, dan terjadi berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat)

terdiri dari beberapa alat yang mengeluarkan suara dengan irama yang

dirangkai dengan tujuan menimbulkan suatu bunyi berirama yang harmonis dan

dapat dinikmati oleh pendengarnya. Sedangkan pengertian lagu adalah : ”ragam

suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan

sebagainya)” (1988 : 486).

Dari pengertian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa karakteristik

yang membedakan antara lagu dengan musik adalah terdapat pada ada tidaknya
15

suatu teks didalam susunan nada tersebut. Jadi pengertian lagu adalah nada-nada

tertentu yang dibentuk oleh melodi dan dinotasikan dengan sadar ataupun sengaja

ditujukan pada suatu teks yang telah dibuat.

Sebuah lagu tanpa lirik, pastilah terasa kurang. Karena nyawa sebuah lagu adalah

lirik yang dibuat oleh pencipta lagu. Biasanya isi lirik dalam sebuah lagu

bertemakan himbauan, percintaan, religi, dan lain-lain tergantung dari inspirasi

pencipta lagu dalam menciptakan lirik lagu tersebut. Adapun pengertian lirik

adalah sebuah teks yang dibuat sebagai tema dan alur cerita dalam sebuah lagu.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lirik adalah “karya sastra

(puisi) yang berisikan curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah

nyayian”.

Dalam menentukan tempo atau ritme lagu harus sesuai dengan tema dan

lirik lagu yang dibuat. Misalnya, tema lirik sedih dikemas dengan nada yang

minor, begitu juga dengan tema lirik gembira dikemas dengan nada yang major.

Menurut Alex Sobur dalam bukunya Semiotika Komunikasi, pengertian tempo

adalah “ketentuan tingkat kecepatan atau cepatlambatnya suatu lagu harus

dibawakan” (2003:143). Sedangkan pengertian ritme adalah pengaturan panjang

pendeknya dan bertekanan atau tidaknya nada-nada, menurut pola yang berulang-

ulang.

1.6 Metodologi Penelitian Dan Obyek Penelitian

Dalam bagian ini penulis menjabarkan metodelogi penelitian analisis semiotika.

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan


16

penemuan yang tidak dapat dicapai melalui prosedur statistik atau dengan cara

kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif biasanya digunakan untuk meneliti

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, organisasi serta hubungan sosial

dalam masyarakat.

Bogdan dan Taylor yang dikutip dalam buku Penelitian Kualitatif mengatakan

bahwa:

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang


menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan atau
prilaku orang-orang yang diamati. Melalui penelitian
kualitatif, penelitian dapat mengenali subjek dan
merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan
sehari-hari. (1992:21-22)

1.6.1 Jenis Penelitian

Metode adalah prosedur atau syarat - syarat yang harus dipenuhi dalam

mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Sedangkan Metodelogi penelitian

adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian.

Metode pada penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Metode

penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas memahami

makna di balik yang tampak, untuk memahami interaksi sosial, memahami

perasaan orang, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data,

atau meneliti sejarah perkembangan. Dalam konteks penelitian ini peneliti

menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memahami

makna – makna dari apa yang ada pada makna pesan motivasi dalam lirik lagu

jangan menyerah Karya Grup Band D’Masiv.


17

Menurut Barowi Sudikin dalam buku Metode Penelitian Kualitatif

Prespektif Mikro tentang penelitian kualitatif adalah :

Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan


yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistic atau dengan cara kuantifikasi lainnya
(2002:1).

Menurut Denzin dan Lincoln dalam buku Metode Penelitian Kualitatif

tentang metodelogi kualitatif adalah :

Penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan


maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
yang ada (2000:5).

Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang

sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari persepektif dari partisipan.

Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi diperoleh setelah

melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian

kemudian ditarik suatu kesimpulan beberapa pemahaman umum tentang

kenyataan - kenyataan tersebut.

Paradigma yang menggunakan metode kualitatif memandang obyek

sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran, dan utuh (holistik).

Karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat

tunggal, tetapi jamak, dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam

diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar

belakangnya. Cara melaporkan penelitian bersifat ideosyneratic dan


18

individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti memberi laporan

menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri.

Bila dilihat dari level of explanation, penelitian kualitatif bisa

menghasilkan informasi yang deskriptif, yaitu memberikan gambaran yang

menyeluruh dan jelas terhadap situasi sosial yang diteliti. Komparatif, berbagai

peristiwa dari situasi sosial satu dengan situasi sosial yang lain, atau dari waktu

tertentu dengan waktu yang lain. Atau dapat menemukan pola - pola hubungan

antara aspek tertentu dengan aspek yang lain, dan dapat menemukan hipotesis dan

teori. Dalam penelitian ini, peneliti hanya bertujuan untuk menghasilkan sebuah

makna dari lirik lagu “Jangan Menyerah” karya Grup Band D’Masiv berdasarkan

metode analisis semiotika.

Metode semiotika memungkinkan peneliti untuk mengembangkan

penafsiran subjektif terhadap teks yang diteliti dengan cara memecahkan/

menjabarkan teks menjadi komponen - komponen unit makna. Metode semiotika

ini dapat memasok sejumlah penafsiran, terhadap makna suatu teks.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting untuk memperoleh data-data

yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti adalah :


19

1. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan

Mendengarkan dan mempelajari lirik lagu “Jangan Menyerah” Karya Grup

Band D’ Masiv sehingga dapat diketahui makna dari lagu tersebut. Setelah

itu mengolah data tersebut menjadi data-data yang berkaitan dengan

penelitian.

2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang digunakan adalah untuk

mendapatkan teori-teori tentang metode yang akan digunakan dalam

kegiatan penelitian. Studi pustaka yang dilakukan berasal dari buku-buku,

data internet dan media massa.

3. Wawancara Mendalam yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab terhadap orang - orang yang erat

kaitannya dengan permasalahan, baik secara tertulis maupun lisan guna

memperoleh keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang

diteliti. 4.

4. Informan yaitu Peneliti dalam melakukan penelitian ini, menggunakan

Informan sebagai sarana untuk memperoleh keterangan serta informasi

yang peneliti butuhkan dalam kaitannya dengan penelitian yang peneliti

lakukan. Adapun informan yang peneliti jadikan sebagai sumber,

diantaranya Ryan salah satu personel Vokalis Grup Band D’Masiv sebagai

pencipta lagu Jangan Menyerah dan pihak lain yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti.


20

1.6.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara dengan memilih mana yang menjadi hal

penting yang nantinya dibutuhkan untuk dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan juga orang lain.

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikembangkan menjadi hipotesis.

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya

dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan

apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.

Bila berdasarkan data yang didapat dikumpulkan secara terus menerus atau

berulang - ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka

hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

Peneliti menggunakan teknis analisis data kualitatif. Di mana analisis data

dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,

dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberan

(1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing / verification.


21

Langkah – langkah analisis data ditunjukan pada gambar 1.3 berikut :

Gambar 1.3 Komponen dalam analisis data (flow model)

Periode Pengumpulan Data


……………………………………………

Reduksi data
Antisipasi Selama Setelah

Display data ANALISIS

Selama Setelah

Kesimpulan/verivkasi

Selama Setelah

Sumber : Memahami Penelitian Kualitatif, Sugiyono (2010:91)

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan

pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan

reduksi data. Lebih jelasnya dapat di lihat model interaktif dalam analisis data

berikut.
Data colection
Data display

Data reduction
Conclusions:
drawing/verifying

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

Gambar 1.4 Komponen dalam analisis data (interactive model)


22

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data dalam suatu penelitian bermaksud untuk merangkum sebuah

data. Hal tersebut dikarenakan data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya

cukup banyak. Mereduksi data ini juga untuk memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, kemudian dapat dicari tema dan

polanya. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah untuk pengumpulan data selanjutnya

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi atau dirangkum maka untuk langkah selanjutnya

ialah melakukan pendisplayan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya.

Dengan pendisplayan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclussion and Verification)

Semiotika komunikasi digunakan sebagai metode untuk mengetahui

klasifikasi tanda yang terdapat dalam lirik lagu Jangan Menyerah karya Grup

Band D’ Masiv berdasarkan Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut

Miles dan Huberman adalah dengan penarikan kesimpulan dan verifikasi.


23

Kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti - bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel (bisa dipercaya). Dengan demikian, kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa

masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti turun ke lapangan.

1.6.3 Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah makna pesan dalam lirik lagu Grup Band D’

Masiv ‘Jangan Menyerah’ pencipta lagu nya Rian Ekky Pradipta ( Ryan ) adalah

salah satu personel pria kelahiran yogyakarta 17 november 1986 ini adalah salah

satu vokalis di Grup Band D’ Masiv. Lagu lirik Jangan Menyerah Di buat dalam

10 menit lagu lirik “Jangan Menyerah” menjadi yang terbaik. Lagu “Jangan

Menyerah" yang memang happening banget tahun ini, berhasil mengantarkan

Grup Band D’ Masiv memperoleh penghargaan tertinggi insan musik tanah air.

Namun, D' Masiv terbentuk di Jakarta pada 3 Maret 2003 dengan personel Rian

Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan

(gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum). Nama

D' masiv melambung setelah mereka menjuarai ajang kompetisi A Mild Live

Wanted. Singel pertama mereka, Tak Bisa Hidup Tanpamu yang masuk dalam
24

album kompilasi A Mild Live Wanted ternyata cukup diminati pecinta musik

Indonesia. Tak lama setelah itu mereka merilis album perdana bertajuk

Perubahan yang berisikan lagu – lagu, easy - listening seperti Cinta Ini

Membunuhku, Cinta Sampai Disini, Merindukanmu, dan Diantara Kalian. siapa

sangka kalau lagu sebagus itu tercipta hanya dalam hitungan menit. "Lagu lirik

Jangan Menyerah ini, lagu yang dibikin cepet banget cuma sampai 10 menit.

Yang bener - bener gue rasain banget ketika melihat anak kena sakit kanker tapi

dia masih bertahan untuk hidup dan lagu ini jadi sangat universal banget," ungkap

Ryan vokalis sekaligus pencipta lagu lirik Grup Band D’ Masiv tersebut.

mengenai makna lagu Jangan Menyerah ini. Lagu ini diakui Ryan, selalu

mengingatkan Grup D’ Masiv nya ketika merasa letih dan lelah kala manggung.

Dengan anugerah yang didapat ini, D’ Masiv ingin mempersembahkannya kepada

setiap orang yang telah mendoakan D’ Masiv Dan buat yang sudah memberikan

masukan negatif ataupun positif. Talenta yang dimiliki Ryan dalam bermusik

tersebut, vokalis grup band D’ Masiv ini mengaku tidak mengetahui secara pasti,

dirinya memiliki bakat dalam menciptakan lagu. Lirik Lagu Jangan Menyerah

merupakan salah satu lagu soundtrack di sinetron Amanah Dalam Cinta Di RCTI

pada tahun 2011. Sinetron tersebut juga menceritakan seperti kita sadari bahwa

tidak ada manusia yang terlahir sempurna di dunia ini, meski begitu kita tidak

boleh menyesali apa yang terjadi. Sebenarnya kita semua memiliki amanah dalam

cinta. Kita semua harusnya memiliki amanah untuk saling cinta mencintai diantara

sesama manusia. Dijauhkan dari rasa benci dan sakit hati. Menerima dan

menikmati hidup ini dengan penuh cinta kasih sayangnya. Karena Allah lah kita
25

ada di dunia, dan karena sang pencipta pula kita harus memegang amanah dalam

cinta ‘Jangan Menyerah’ benar - benar bisa dianggap sebagai penyemangat hidup.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian dari dua buah bait dan

dua Reff yang terdapat dalam lirik lagu “Jangan Menyerah” D’ Masiv. (lirik lagu

“Jangan Menyerah” – D’Masiv) tersebut adalah :

Tak ada manusia


Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah


Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi

Reff 1:
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini

Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia


Yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Anda mungkin juga menyukai