Anda di halaman 1dari 13

WAWASAN SENI MUSIK

(Pratik Hari Yuwono)


pratikyuwono@gmail.com.

PENDAHULUAN
Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media
penciptaannya. Walaupun beraneka ragam bunyi, seperti bunyi beduk, mesin kendaraan,
handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita dengar setiap hari, na-
mun tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik, karena segala macam bunyi-bunyian,
baru dapat dikatakan musik apabila bunyi tersebut berirama dan terasa indah bila di
dengarkan.
Walaupun cukup banyak dari para ahli musik telah mencoba memberikan definisi
tentang apa itu musik, namun hingga kini belum ada satupun yang diyakini merupakan satu-
satunya pengertian yang paling lengkap.
Menurut Jamalus (1988, 1) berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni
bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur
lagu sertaekspresi sebagai satu kesatuan.
Machlis (1963, 4) memahami musik sebagai bahasa emosi yang tujuannya sama
seperti bahasa pada umumnya yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Setiap kata-kata
memiliki pengertian yang kongkrit, sementara nada-nada memiliki tautan hubungan dengan
nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik, sedangkan nada
menyugestikan pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan tersebut. Dalam hubungan ini
maka dikatakan bahwa seni musik merupakan seni yang mempunyai daya ekspresi yang
paling halus dan paling langsung dibandingkan dengan bidang seni lainnya.
Melalui seni musik kita dapat menerka bahkan mengerti suasana hati dan aspirasi
penciptanya atau seseorang yang membawakan musik tersebut (pemain musik atau
penyanyinya yang menyanyikan). Segala sesuatu yang tidak mungkin diungkapkan melalui
seni yang lain, ternyata secara lengkap, jelas dan gamblang dapat diungkapkan melalui seni
musik. Pengungkapan perasaan, ide dan gagasan, ternyata lebih mudah menyatakannya
melalui seni musik. Bahkan kemungkinan salah pengertian, salah paham, salah persepsi,
sangat kecil, bila diungkapkan melalui seni musik. Demikian juga kemampuan sugestif yang
dimiliki seni musik sungguh tidak diragukan lagi.
A. Pengertian Musik
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya
manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil dari budaya
manusia di samping ilmu pengetahuan, arsitektur, bahasa, sastra, dan lain sebagainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602), musik diartikan sebagai ilmu atau
seni menyusun nada atau suara dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi
suara yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan.
Di bawah ini beberapa pengertian musik menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut Banoe (2003: 288), musik yang berasal dari kata muse (bahasa
Yunani) merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai
suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia.
2. Menurut Jamalus (1988: 1), musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi
dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik, yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk atau struktur lagu, serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.
Dari pengertian musik menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
musik merupakan seni yang timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai
pengungkapan ekspresi diri yang diolah dalam suatu nada atau suara-suara yang
harmonis. Sebagai salah satu bagian dari seni, pengertian seni musik secara umum
merupakan suatu kumpulan atau susunan bunyi atau nada yang mempunyai ritme
tertentu, serta mengandung isi atau nilai perasaan tertentu (Rusyanti, 2013).
Seni musik (instrument art) adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-
alat musik dan irama yang keluar dari alat musik tersebut. Bidang ini membahas cara
menggunakan instrument musik. Masing-masing alat musik mempunyai nada tertentu,
di samping itu seni musik juga membahas cara membuat not dan bermacam aliran
musik, misalnya musik vokal dan musik instrument. Seni musik dapat disatukan
dengan seni vokal. Seni instrument adalah seni suara yang diperdengarkan melalui
media alat-alat musik, sedangkan seni vokal adalah melagukan syair yang hanya
dinyanyikan dengan perantara suara saja tanpa iringan instrument musik. Pada
tingkat peradaban manusia yang masih rendah, seni musik telah diinterpretasikan
sedemikian rupa pada hampir seluruh aspek kehidupan. Masyarakat primitif
memanfaatkan musik tidak hanya sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga sebagai
alat untuk upacara ritual keagamaan, adat kebiasaan, bahkan sebagai alat komunikasi
dalam kehidupan sosial. Kesadaran dan penilaian mereka menunjukkan bahwa musik
mempunyai peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia.
Salah satu peran yang cukup menonjol pada seni musik yaitu sebagai mediator.
Pada konteks ini seni musik merupakan bahasa umum yang diekspresikan lewat
simbol-simbol estetis. Sebagai alat komunikasi, musik menjelma secara substansial
menjadi sarana aktivitas interaktif antara musisi dan pendengarnya. Pada tingkat
inilah seni musik menunjukkan peran yang cukup luas yang mencakup kehidupan
sosial, budaya, politik, ekonomi, dan kehidupan religius (keagamaan).

B. Fungsi Seni Musik


Dalam perkembangan ditengah pesatnya kemajuan di berbagai aspek kehidupan,
keindahan tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sedangkan
The Liang Gie berpendapat bahwa jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai
keindahan, 2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi :
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana
muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. seni juga sering digunakan untuk sebuah
upacara kelahiran, kematian, pernikahan dsb. contohnya : gamelan dalam upacara
Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang)
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel
karena di dalamnya terdapat kerjasama, atau Angklung dan gamelan pun ada nilai
pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin.
karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi
buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dsb.
c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan,
kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran
wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya
tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni
rupa kontemporer. (seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung,
hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)
f. Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai
media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan
aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari
gerabah ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan (terapi)
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan
physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar
belakang pasien). Musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan
penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun
1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang
menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut
Gregorian dapat mempertajam pikiran.
Terdapat beberapa definisi fungsi musik dalam masyarakat menurut Alan P.
Merriam (1964 : 218), di antaranya ialah:
a. Sebagai sarana Entertainment, artinya musik berfungsi sebagai sarana
hiburan bagi pendengarnya.
b. Sebagai sarana komunikasi, komunikasi ini tidak hanya sekedar
komunikasi antar pemain dan penonton, namun dapat berupa komunikasi yang
bersifat religi dan kepercayaan, seperti komunikasi antara masyarakat dengan
roh – roh nenek moyang serta leluhur.
c. Sebagai persembahan simbolis artinya musik berfungsi sebagai simbol dari
keadaan kebudayaan suatu masyarakat. Dengan demikian kita dapat mengukur
dan melihat sejauh mana tingkat kebudayaan suatu masyarakat.
d. Sebagai respon fisik, artinya musik berfungsi sebagai pengiring aktifitas
ritmik. Aktifitas ritmik yang dimaksud antara lain tari – tarian, senam,
dansa dan lain – lain.
e. Sebagai keserasian norma – norma masyarakat, musik berfungsi sebagai
norma sosial atau ikut berperan dalam norma sosial dalam suatu budaya.
f. Sebagai institusisosial dan ritual keagamaan, artinya musik memberikan
kontribusi dalam kegiatan sosial maupun keagamaan, misalnya sebagai
pengiring dalam peribadatan.
g. Sebagai sarana kelangsungan dan statistik kebudayaan, artinya musik juga
berperan dalam pelestarian guna kelanjutan dan stabilitas suatu bangsa.
h. Sebagai wujud integrasi dan identitas masyarakat, artinya musik memberi
pengaruh dalam proses pembentukan kelompok sosial. Musik yang berbeda
akan membentuk kelompok yang berbeda pula.

C. Manfaat Musik dalam Kehidupan Sehari-hari


Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai
kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan
monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi
pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek
hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup
untuk memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan
menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman.
Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi
fisik dan psikis manusia, termasuk saya dan kita. Lalu apakah manfaat musik yang
sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari ?
Musik mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Dari berbagai
literatur yang saya baca, tokoh-tokoh seperti Al – Kindi dan Al – Farabi merupakan
ilmuwan yang mengembangkan musik sebagai terapi. Pada abad ke- 9, Al – Kindi sudah
mencoba menerapkan pengobatan dengan musik kepada seorang anak yang lumpuh total.
Selanjutnya, pemanfaatan musik sebagai terapi berkembang pesat di era kejayaan Turki
Usmani. Pengembangan terapi musik ini terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Efek musik begitu signifikan dalam upaya menyembuhkan,
menyehatkan dan mencerdaskan pribadi manusia. Oleh karena itu, manfaat musik dalam
kehidupan begitu simultan dengan aspek kesehatan fisik, psikologis dan kecerdasan
manusia, terutama yang dikembangkan melalui terapi musik.
Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan
penggunaannya sebagai terapi.
Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita
karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel,
musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian
ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar
otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya.
Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya
berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh
mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang
lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu
meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat
saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi
kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan
semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa
mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita
berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik,
imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu,
rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
kita.
Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana
hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat
menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan
kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni
nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah
dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-
lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang
tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna,
sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa
mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan.
Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta
menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia.
Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antarmanusia
karena musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan,
menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali mencatatkan
peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa
dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa.

D. Fungsi Seni Musik dalam Kehidupan Masyarakat


Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam
kehidupan masyarakat, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda. Musik ada yang
digunakan sebagai media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut
komposisi, media untuk kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar
sekolah, dijadikan sebagai media komunikasi antar suku bangsa dan antar negara.
Beragamnya fungsi musik daerah dalam setiap aspek kehidupan sosial suatu bangsa,
sehingga musik daerah patut dan harus dilestarikan sebagai salah satu cara pelestarian
kebudayaan Indonesia.
Kehadiran seni musik di tengah-tengah masyarakat memiliki bermacam-camam
fungsi, antara lain fungsi yang sifatnya individual dan sosial. Fungsi yang bersifat
individual, yakni sebagai ungkapan atau ekspresi jiwa dan sebagai kepuasan batin bagi
penciptanya. Fungsi sosial musik mempunyai peranan besar dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat, di antaranya menjadi media hiburan, komunikasi, pendidikan,
perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan. Secara umum karya seni musik tradisional
yang tumbuh dan berkembang di daerah Indonesia memiliki keragaman fungsi antara
lain untuk:
1. Sarana Upacara
Musik di berbagai daerah Nusantara berkaitan erat dengan upacara-upacara
adat seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan
kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat mendukung
upacara tersebut. Bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini
memiliki kekuatan magis sehingga instrumen alat musik tersebut digunakan sebagai
sarana kegiatan adat masyarakat. Musik sebagai media untuk mendukung kegiatan
upacara antara lain seperti berikut.

Upacara Seren Taun


1. Upacara Panen Padi (Upacara Seren Taun) di Jawa Barat, menggunakan musik
angklung.
2. Musik Goong Renteng dari desa Lebakwangi Batukurut Kecamatan
Pameungpeuk, Jawa Barat digunakan khusus untuk upacara muludan/maulud
nabi.
3. Upacara Merapu di Sumba, menggunakan bunyi-bunyian untuk memanggil dan
menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur).
4. Upacara dalam Talqin Mayit di daerah Blubur Limbangan Garut Jawa Barat,
menggunakan nyanyian/tembang (lagu-lagu Cigawiran).
5. Musik Gong Luang pada masyarakat Bali dipergunakan untuk mengiringi
upacara kematian (ngaben).
6. Upacara Sekatenan di Cirebon Jawa Barat, menggunakan musik gamelan sebagai
pendukung, pengiring kegiatan mencuci barang-barang pusaka yang dianggap
memiliki keramat oleh masyarakat pendukungnya.
7. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang, Wilayah Barito Utara ,
Kalimantan Tengah digunakan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara
memandikan bayi/memberikan nama bayi (upacara"Noka Pati"), mengobati orang
sakit keras sehingga rohnya perlu dipelihara/disimpan.
8. Musik Sasando Gong dari pulau Pulau Rote, NTT berfungsi sebagai pengiring
tarian, dan sebagai upacara adat setempat.
9. Musik Syair Telimaa dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan pertemuan
kerabat sesepuh Tanah mandalam di bumi Uncok Kapuas (Kalimantan Barat).
10. Upacara Mapag Dewi Sri, di Sumedang Jawa Barat, menggunakan musik
Tarawangsa.
11. Gamelan sandur adalah kumpulan musik-musik tradisional yang menjadi suatu
kelompok seperti orkhestra (modern) yang ada di Madura yang digunakan pada
upacara pernikahan.
12. Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi berbentuk orkes yang biasanya
digunakan untuk mengantar pengantin.
13. Gamelan adalah ensembel musik yang terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan
Lombok. Gamelan digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan,
syukuran, dan lain-lain.
Pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada
tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional
sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu.
2. Sarana Pertunjukan
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling
berhubungan. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan
oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan
tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Irama
musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan
indah dalam tari. Contohnya tari kecak (Bali), tari Pakarena (Sulawesi), tari
Mendalika (Nusa Tenggara Barat), tari nagaseuk (Jawa Timur), tari Mengaup (Jambi),
tari Mensorandat (Papua) dan lain – lain. Pada umumnya berbagai macam kegiatan
pertunjukan seni yang kita kenal, tersaji dengan iringan musik antara lain sebagai
berikut.
1. Musik sebagai seni pertunjukan mandiri.
2. Musik berfungsi sebagai pengiring gerak-gerak tari dan drama yang
dipertunjukan.
3. Musik sebagai ilustrasi tarian.
4. Musik sebagai ilustrasi cerita, lakon.
5. Musik sebagai stimulus untuk menari.
6. Musik sebagai pengiring pertunjukan wayang.
7. Musik sebagai latar dalam pertunjukan drama, sinetron, film, ludruk, sandiwara,
lenong, gending karesmen, arja, ketoprak, dan lain-lain.

3. Media Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti
tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu
memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas
suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat
Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja. Musik sejak dulu
telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya seperti berikut.
1. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan
pertalian adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk.
2. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertalian
tibanya waktu sholat.
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antar etnis,
bahkan antar negara bisa dilakukan dengan seni musik. Kergaman bentuk dan jenis
musik di nusantara dapat dijadikan ajang kolaborasi musik antar etnis. Dengan
demikian, nilai-nilai persatuan dan kesatuan antar bangsa dan keterbukaan komunikasi
akan lebih mengental. Melalui bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-
pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah. Pada jaman kerajaan, musik
digunakan sebagai sarana komunikasi antara pemimpin pasukan dan prajuritnya
dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat
peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan
perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk
menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada ritme untuk mundur.

4. Media Pendidikan dan Penerangan


Musik memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan dan penerangan.
Dalam hal ini musik digunakan untuk menyampaikan norma-norma atau aturan yang
berlaku di masyarakat. Penerangan yang dimaksud disini adalah penerangan dalam
memahami peraturan maupun anjuran dari pemerintah. Musik sebagai media
pendidikan dan penerangan sering kita temukan pada berikut.
1. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat
2. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan
3. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai
religius, nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat
Di antara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur.
Secara filosofi titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak didik
tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta
tingkah laku seseorang agar berubah menuju kondisi yang lebih baik, antara lain
memperluas perasaan, bersikap santun, berperilaku lemah lembut, bermoral mulia,
dan berbudi pekerti luhur.
Lagu – lagu dalam iklan layanan masnayarakat merupakan contoh fungsi
musik sebagai media penerangan. Lagu – lagu ini misalnya berisi tentang pemilu,
Program KB dan ibu hamil, AIDS dan lain-lain. Selain dalam iklan layanan
masyarakat, lagu – lagu yang bernapasakan agama juga menjadi media penerangan.
Musik qasidah, terbangan dan Zapin dengan syair – syair lagu dari al Qur’an
merupakan contohnya.
5. Media Hiburan
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas sehari-hari, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga
lainnya. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-
bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton. Musik sebagai media
hiburan dapat ditemukan dalam musik berikut
1. Pelepas lelah
2. Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak
3. Mencari kesenangan lahir batin
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kodisi tertentu yang
bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik
memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilangkan perasaan
jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair lagu dan iringan
musik, kita dapat menikmati keindahannya.
Lagu – lagu rakyat (folksongs) banyak digunakan sebagai media bermain
anak-anak. Contohnya lagu cubkak-cublak suweng dari Jawa Tengah, Ampar –
Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil-Ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari
Madura, serta Sang Bangau dan Pok Ame-Ame dari Batawi.

6. Komoditi dan Media Ekspresi


Bagi para musisi professional, musik merupakan sarana penghidupan ekonomi
mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka
mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan
semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil
maupun moral.
Dalam dunia industri musik, para musisi bekerja sama dengan industri
rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan CD
serta menjualnya ke pasaran. Para musisi juga melakukan pertunjukan langsung
dengan penghasilan yang diperoleh dari tiket masuk, dan sponsor. Pertunjukan
dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi mereka.
Bagi para seniman musik, musik merupakan media untuk mengekspresikan
diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui
musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang
diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia. Musik sebagai komoditi dan media ekspresi
diberlakukan pada saat berikut.
1. Ajang bisnis
2. Mengekspresikan/mengungkapkan perasaan, ide dan gagasannya melalui media
seni musik baik musik vokal instrument atau pun campuran
3. Berkreasi, berolah musik
Melalui musik, seseorang dapat mengekspresikan perasaan yang terpendam
dalam hatinya. Melalui syair lagu yang digubahnya, seniman musik dapat mengkritik
atau memprotes kondisi yang ada di lingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan
rasa cinta dan kekagumannya terhadap sesama manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Seni musik dapat dipakai sebagai media ekspresi yang dapat memberikan kepuasan
batin bagi penciptanya.

PENUTUP
Pada tingkat peradaban manusia yang masih rendah, seni musik telah
diinterpretasikan sedemikian rupa pada hampir seluruh aspek kehidupan, masyarakat primitif
memanfaatkan musik tidak hanya sekedar sarana entertainment semata, tetapi mereka
mempergunakannya juga sebagai alat untuk upacara ritual keagamaan, adat kebiasaan bahkan
sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sosial. Apresiasi mereka menunjukkan bahwa
musik mempunyai peran yang cukup urgen dalam kehidupan manusia. Salah satu peran yang
cukup menonjol pada seni musik yaitu sebagai mediator. Pada konteks ini seni musik
merupakan bahasa universal yang diekspresikan lewat simbol-simbol estetis. Sebagai alat
komunikasi musik menjelma secara substansial menjadi sarana aktivitas interaktif antara
musisi dan audiencenya (pendengar). Pada tingkat inilah seni musik menunjukkan peran yang
cukup luas yang mencakup kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi dan kehidupan
religius (keagamaan).

PERTANYAAN
1. Jelaskan fungsi musik pada masyarakat!
2. Jelaskan fungsi musik dalam kehidupan sehari-hari!
3. Jelaskan pengertian musik secara umum!
4. Jelaskan pengertian musik secara khusus!
5. Jelaskan karakter apa saja yang bisa dibangun dengan belajar musik!
DAFTAR PUSTAKA

Djelantik, A.A.M. 1990. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukkan
Indonesia.

Gazalba, Sidi. 1977. Partdangan Islam tentang Kesenian. Jakarta: Bulan Bintang.

Munro, Thomas. 1957. The Art and Their Interelations. New York: The Liberal Art Press.

Rader, Melvin. 1986. A Modem Book of Esthetic, (terjemahan Yustisno). Bandung:


Perpustakaan FSRD-ITB.

Sudjoko. 1988. "Ulas Seni" dalam Majalah Perspektif.


Bandung: CV Dwirama. http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_tradisional

http://sukolaras.wordpress.com/2008/07/05/musik-tradisional-indonesia/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tangga_nada_pentatonik

http://id.wikipedia.org/wiki/Tangga_nada_diatonik

http://www.scribd.com/doc/27710094/Pengertian-Musik-Tradisional-Dan-Musik-

Anda mungkin juga menyukai