Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Moralitas sangat dibutuhkan setiap manusia dalam menjalani

kehidupannya misalnya dalam berinteraksi sesama manusia atau mahkluk

Ciptaan Tuhan lainnya.

Secara bahasa, kata moral berasal dari bahasa latin”mos” yang berarti

kebiasaan. Sedang secara istilah, moral secara umum mengarah pada

pengertian mengenai ajaran tentang baik buruk yang diterima mengenai

perbuatan,sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya.

Adapun nilai moral diartikan sebagai nilai yang berkaitan dengan

perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan

masyarakat, dimana istilah manusia merujuk ke manusia atau orang lainnya

dalam tindakan yang memiliki nilai positif atau negatif. Namun sayangya

dalam kehidupan zaman sekarang ini banyak sekali tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari nilai-nilai moral.berbagai

macam fenomena atau masalah yang tejadi didalam kehidupan masyarakat

adapun fenomena gejala hidup yang harus dihindari atau dijuhi oleh setiap

individu agar kehidupannya tidak mengalami distengrasi atau kehancuran

dalam segala aspeknya, baik dan level kehidupan pribadi, keluarga sampai

pada level kehidupan bernegara antara lain: mentalitas rakus dan serakah,

pembicaraan kotor, sikap amarah, sikap mendengki/irihati, sikap bakhil, sikap

ambisi atau gila harta, cinta dunia yang berlebihan, sikap congkang atau

1
sombong, sikap menganggap diri lebih hebat dari orang lain. dikalangan

remaja dan masyarakat pada umumnya indonesia saat ini berupa pelanggaran-

pelanggaran bahkan tindakkan kriminal juga sering terjadi seperti

mengonsumsi minuman keras, Narkoba, pencabulan dan pemerkosaan,

pergaulan bebas, korupsi, tawuran, dan tindakan penyimpangan moral lainnya.

Kata moral selalu mengacu kepada baik buruk manusia. Sikap moral

disebut juga moralitas yaitu sikap hati seseorang yang terungkap dalam

tindakan lahiriah. Moralitas adalah sikap hati seseorang yang terungkap dalam

tindakan lahiriah.

Karya sastra merupakan hasil cipta manusia selain memberikan

hiburan sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

hidup. Melalui karya sastra orang dapat mengetahui nilai- nilai hidup, susunan

adat istiadat, keyakinan, dan pandangan hidup orang lain atau masyarakat.

Dengan hadirnya karykata sastra yang membicarakan persoalan manusia,

antara karya sastra dengan manusia memiliki hubungan yang tidak

terpisahkan. Sastra dengan segala ekspresinya merupakanpencerminan dari

kehidupan manusia. Adapun permasalahan manusia merupakan ilham bagi

pengarang untuk mengungkapkan dirinya dengan media karya sastra. Hal ini

dapat dikatakan bahwa tanpa kehaduran manusia sastra mungkin tidak ada

memang sastra tidak terlepas dari manusia, baik manusia sebagai sastrawan

maupuin sebagai penikmat sastra.

Sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi

pengarang serta refleksi terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya.Hal ini

2
sejalan dengan Eka (Sahlan, 2013: 339) yang menyatakan “sastra merupakan

mediasi sastrawan sebagai wadah penyampaian gagasan, pikiran, dan

perasaannya.Oleh karena itu, sastrawan berusaha memahami gejala

kehidupan.Manusia sebagai penikmat sastra membutuhkannya untuk

kepentingan kelegaan emosional, batiniah, dan sebagai hiburan”.Bahkan

“Sastra adalah pengungkapan masalah hidup, filsafat dan ilmu jiwa.Selain

sebagai suatu karya seni yang memilliki budi, imajinasi, dan emosi sastra juga

sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan

emosional.” Semi (Sahlan, 2013:339). Musik pada dasarnya elemen yang

sangat penting karena bisa menjiwai dari setiap kegiatan manusia dari

kegiatan hari-hari musik juga sangat enak untuk didengar karena bisa

memberikan inspirasi-inspirasi yang positif dan baik untuk setiap orang yang

menikmati musik.

Mencermati hal tersebut, jelaslah manusia berperan sebagai pendukung

yang sangat menentukan dalam kehidupan sastra. Salah satu karya sastra yang

bersifat hiburan ini adalah lirik lagu/musik.

Lagu atau musik adalah sebuah alunan nada dan bunyi yang dapat

didengarkan oleh manusia, dimanapun berada lagu merupakan karya sastra

yang disenangi oleh masyrakat . hal iu dikarenakan lagu memmpunyai daya

pikat dari segi keindahan bahasa, tema, dan susunan kalimat juga rangkaian

musiknya. Unsur sastra yang dimiliki oleh sebuah lagu akan mampu

menggugah jiwa seseorang karena pada dasarnya setiap manusi mempunyai

rasa keindahan.

3
Lirik lagu dapat menggambarkan bagaimana ekspresi seorang penulis

lirik lagu saat membuat karya. Dengan berbagai alasan dibuatnya lah lirik lagu

yang didalamnya terdapat pesan yang penulis (lirik lagu) yang disampaikan.

Kamus besar dalam Bahasa Indonesia (dalam putranti,2009) menjelaskan arti

dari syair adalah susunan kata dari sebuah nyanyian yang berisi curahan

perasaan pribadi, penuangan ekspresi lewat lagu. Dengan diperkuat oleh notasi

musik yang disusun menjadi melodi, yang kemudian disesuaikan dengan lirik

lagunya, maka penikmat akan dapat semakin terbawa kedalam alam batin dari

pembuat karya.

Musik dalam hal ini lagu rohani adalah musik yang biasa diciptakana

atau diadaptasi untuk beribadah untuk mengespresikan iman seseorang

terhadap Tuhan. lagu rohani tersebut juga merupakan salah satu bentuk cara

manusia berkomunikasi dengan tuhan dan sesamanya yang sarat nilai. Salah

satunya Nilai moralSetiap penyair pada dasarnya mempunyai keunikan

tersendiri baik dalam bahasa, struktur, atau esensi puisi. Hal ini

dilatarbelakangi oleh latar sosial budaya, lingkungan sekitar dimana tempat

mereka tinggal dan berkarya serta mengungkapkan persoalan-persoalan

sosialnya salah satunya tentang kerohanian.

Arti sebuah lirik lagu rohani pada prinsipnya adalah lagu yang di

persembahkan untuk memualiakan nama Tuhan, maka tentunya harus didasari

motivasi dan tujuan dimana akhirnya untuk memuliakan Tuhan. Syair lagu

rohani harus mengingatkan kita kepada anugerah Allah dari semua hal yang di

4
ajarkan dalam Firman Tuhan, sehingga makin kita menyanyikan lirik lagu

rohani semakin bersentuh dengan firman Tuhan di alkitab.

Lirik lagu rohani bukan hanya lagu rohani yang indah saat

dinyanyikan, tapi juga harus membawa perubahan hidup untuk orang yang

menyanyikannya melalui kuasa Roh Kudus. Dengan kata lain, lagu rohani

tersebut mengandung lirik yang menyadarkan orang yang menyanyi akan dosa

dan ketidakmampuannya sebagai manusia berdosa, lalu membawa mereka

untuk datang kepada kristus. Banyak sekali lagu-lagu rohani yang

menceritakan tentang kehidupan manusia dan lagu tersebut membawa

kedamaian dan perubahan dalam hidup seseorang.Natahsia Nikita adalah salah

satu penyanyi rohani Kristen yang memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri,

yaitu kepekaannya terhadap peristiwa-peristiwa sekitar digambarkannya

kembali melalui lagu ciptaannya yang mengangkat tema tentang nilai-nilai

kerohanian dalam kehidupan masyarakat.

Peneliti memilih Natahsia Nikita karena banyak karya lagu lagunya

yang dinikmati oleh setiap music rohani kristen. Penyanyi lagu rohani ynag

banyak disukai oleh orang. Natashia Nikita (lahir 22 MEI 1988) yang dikenal

dengan nama Nikita yang biasa sering disapa dengan nama Niki adalah

seorang penyanyi rohani. Dia juga sebagai pencipta lagu ternama di Indonesia,

banyak orang yang menyukai lagu- laguNikita karena Niki mempunyai suara

yang indah dan merdu dan lagu- lagunya banyak mendatangkan berkat bagi

setiap orang yang mendengar lagunya. Ia merilis album perdananya pada

tahun 1995 yang berjudul Di Doa Ibuku dan Namaku Disebut saat berusia 7

5
tahun. Selain itu, Nikita juga banyak berpatisipasi dalam beberapa album

rohani seperti A private Collections dan Best Worship. Jenis lagu yang ia

bawakan rata-rata beraliran tempo lambat Nikita berdara Tionghoa- Indonesia.

Nikita banyak menghasilkan album rohani kristen dan banyak rekaman

lainnya bersama berbagai artis. Lagu-lagunya sangat dikenal dan dinyanyikan

di berbagai gereja maupun kebaktian kebanggunanan rohani (KKR) seperti

lagu Ku Sembah kau tuhan, Engkaulah Harapan Dalam Hidupku, Hidup Ini

Adalah Kesempatan, Allah peduli Allah mengerti ,betapa hatiku, janjimu

seperti fajar pagi hari, Bapak enggkau sungguh baik, seperti pelangi sehabis

hujan. dan masil banyak lagu rohani lainnya.sederat lagu pujian yang sangat

akrab di telinga pecinta lagu rohani Kristiani. Setiap pendengar lagu ini pasti

menyetujui bahwa lagu-lagu ini sangat menyentuh hati, berkharisma, easy

listening (enak didengar, red), dan berkesan.

Alasan peneliti memilih nilai moral dalam lagu rohani kristen karya

Natahsia Nikita karena setelah mendengar lagu-lagu rohani kristen karya

Natahsa peneliti banyak menemukan nilai- nilai moral yang dapat

memberikan inspirasi, dan motivasi yang posistif dalam menghadapi berbagai

tantangan persoalan kehidupan. Seperti hubungan antara manusia dengan

Tuhan, manusia dan dirinya sendiri, manusia satu dengan manusia yang lain.

Selain pendapat atau analisis dari peneneliti tersendiri adapun pendapat lain

datang dari pencipta lagu rohani kristen ini tersendiri yaitu Natahsia Nikita

yang mengatakan bahwa dia percaya, banyak lagu rohani memiliki efek yang

lebih dasyat untuk menggerakan hati seseorang.

6
Alasan lain juga yang melatarbelakangi peneliti memilih judul “Analisis

Nilai-Nilai Moral Yang Terkandung dalam Lirik Lagu Rohani Kristen Karya

NatashaNikita” karena lagu ini belum pernah diteliti khususnya dikampus

Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong. jadi peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian terhadap lagu rohani karya Natahsa Nikita

sebagai bahan penelitian merupakan hal yang tepat untuk menyampaikan

informasi tentang nilai moral pada lagu rohani kepada pembaca. Berangkat

dari hal diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Analisis Nilai-Nilai Moral yang Terkandung Didalam Lirik Lagu Rohani

Kristen Karya Natahsia Nikita

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan dalam penelitian ini

adalah dalam album lagu rohani Bagaimanakah nilai-nilai moral yang

terkandung dalam Lagu Seperti Pelangi sehabis hujan Karya Natahsia

Nikita?s

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam lagu

Seperti Pelangi Sehabis Hujan Karya Natahsia Nikita

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian diatas maka dapat diambil manfaat penelitian

sebagai berikut:

7
1.4.1 Bagi Mahasiswa

Sebagai masukan untuk jurusan Bahasa dan sastra Indonesia dalam

memberikan arahan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan

sebagai pusat sumber belajar dan menjadikan mahasiswa dapat

mengembangkan dan membuat membuat inovasi terutama perpustakaan.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

terkait dengan nilai-nilai moral dalam lirik lagu Rohani Kristen.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti, untuk memahami dan sebagai informasi terkait lirik

lagu dalam penulisan lagu-lagu rohani.

2. Bagi Pembaca, dapat digunakan sebagai referensi bacaan untuk dapat

mengetahui bagaimanakah nilai-nilai moral dalam lirik lagu rohani.

3. Bagi Mahasiswa, Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang

keberadaan karya seni yang mengandung nilai-nilai moral dalam lirik

lagu rohani Kristen didalamnya.

4. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini di harapkan dapat

menyumbangkan pemikiran kepada masyarakat bahwa nilai-nilai

8
moral yang terkandung dalam lirik lagu-lagu dapat memotivasi agar

tetap percaya dan berharap pada Tuhan.

5. Bagi penyair untuk menambah pengetahuan mengenai makna dan

nilai yang terkandung didalam lirik lagu seperti pelangi sehabis hujan

6. Bagi penelitian lain untuk dapat dijadikan sebagai referensi jika

melakukan penelitian dengan tema yang sama .

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.2 Pengertian Nilai Moral

Nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan

manusia baik lahir maupun batin.Dalam kehidupan manusia menilai

dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku

baik disadari atau tidak (kaelan, 2000:92).Nilai moral merupakan ukuran atau

pedoman perbuatan manusia. Seseorang dilakukan bermoral apabila orang itu

bertingkah laku sesuai dengan ukuran moral yang dipakai dilingkungan

masyarakat tempat ia tinggal.

Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani

kelakuan baik atau buruk dari manusia.Moral selalu berhubungan dengan

nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral.Moral berhubungan dengan

10
kelakuan atau tindakan manusia.Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan

tingkah laku kehidupan kita sehari-hari. Menurut Arifin (1991:80) bahwa

“Nilai moral adalah nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah cerita sastra,

merupakan sikap pengarang terhadap apa yang diungkapkannya dan terhadap

cara pengungkapannya.” Nilai moral yang ditentukan oleh pandangan umum

mengenai tinggi rendahnya akhlak seseorang.

Muhdhofir (2001: 527) juga menjelaskan “Nilai adalah suatu sasaran

sosial, syangs dianggap pantas dan berharga untuk dicapai”.Nilai pada

dasarnya merupakan sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi manusia.

Sedangkan Suseno (1993: 19) mengatakan bahwa “kata moral selalu

mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Moral adalah tolak

ukur untuk menentukan betuk salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat

dari segi baik buruknya.Nilai moral bertolak pada sikap, kelakuan yang dapat

dilihat melalui perbuatan.Perbuatan yang dapat terlihat terpuji dan baik

secara lahiriyah akan dinilai memiliki nilai moral yang baik.”

Moral dalam karya sastra bukanlah dalam pengertian sempit, yaitu yang

sesuai dengan sistem tertentu yang dapat di diterima begitu saja.Hal ini

beralasan karena pengarang dalam karyanya sering menceritakan kehidupan

yang sesuai dengan sistem tindak-tanduk yang disampaikan pengarang yang

telah dibumbui oleh daya imajinasinya (Nurgiyantoro, 1998:325).Karya fiksi

yang mengandung dan menawarkan nilai-nilai moral kepada pembaca,

tentunya banyak sekali jenis dan wujudnya.Dalam karya fiksi yang panjang,

sering terdapat lebih dari satu pesan moral.Jenis moral dalam sastra sangat

11
bervariasi dan tidak terbatas jumlahnya.Segala persoalan hidup dan

kehidupan dapat diangkat sebagai ajaran moral dalam karya sastra.

Menurut Burton dalam Dipodjojo (1986: 2) persoalan yang ada dalam

kesustraan dapat dibagi menjadi empat macam.Keempat macam persoalan

tersebut meliputi persoalan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, manusia

dengan manusia, manusia dengan alam sekitar, dan manusia dengan dirinya

sendiri. Pengklasifikasikan yang sama juga dikemukakan oleh Nurgiyantoro

(1998: 323-324). Sementara itu, ruang lingkup moral atau budi pekerti

menurut Rianto dalam Zuriah (2007: 27) meliputi (1) nilai moral yang

berhubungan dengan Tuhan, (2) nilai moral yang berhubungan dengan

sesama manusia, (3) nilai moral yang berhubungan dengan ligkungan.

Menurut Sjarkawi (2014:102) mengemukakan moral atau moralitas

merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa

yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu, moral juga

merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan

dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan

oleh manusia. Isi ajaran dari moralitas adalah tentang bagaimana manusia

harus

hidup secara baik agar menjadi manusia yang baik dan bagaimana

manusia harus menghindari perilaku ang tidak baik.Moralitas adalah

seluruh kualitas perbuatan manusia yang dikaitkan dengan nilai baik

(Sjarkawi, 2014:28)

12
Peneliti, berpendapat bahwa dapat disimpulkan moral adalah hal

yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik

sebagai kewajiban atau norma. Moral dapat diartikan sebagai sarana

untuk mengukur benar tidaknya atau baik tidaknya tindakan manusia.

Apabila berbicara mengenai moralitas suatu perbuatan, berarti dari

segi moral satu perbuatan atau keseluruhan asas dan nilai tersebut

berkaitan dengan ukuran baik dan buruk.

2.2.2 Prinsip – Prinsip Moral

( Horton, P.and Hunt, C.L.1984).

a. Manusia harus selalu melakukan inovasi atau memperbaharui perilaku

diri berdasarkan nilai keilmuan dan moral keagaamaan. Menegakkan

prinsip’hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih

baik dari hari ini’. Selalu bertobat (tidak mengulangi kesalahan atau

kekhhilafan sikap dan perilaku negatif yang sama) dengan sungguh-

sungguh. Upaya membangun karya inovatif tersebut harus didasarkan

pada prinsip mono motivacion (motivasi tunggal atau ihklas, tidak

didasarkan atas pamrih dalam bentuk dipuji atau disanjung sebagai orang

hebat.)

b. Manusia harus selalu merasa takut

13
2.2.3 Jenis - Jenis Moral

Nurgiantoro (2013: 323) menjelaskan : jenis ajaran moral itu tidak

terbatas. Ia dapat mencakup seluruh persolan hidup dan kehidupan manusia,

seluruh persoalan harkat dan martabat manusia.

Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya.Setiap nilai dapat

memperoleh bobot moral, bila diikutsertakan dalam tingkah laku moral.

Kejujuran misalnya merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran sendiri

tidak ada artinya jika tidak diterapkan pada nilai lain, seperti diterapkan

dalam nilai politik.

Mengenai ciri-ciri nilai moral yang mengharuskan adanya tanggug jawab,

bersumber dari hati nurani, mewajibkan manusia dan ruang lingkup

dimensional nilai moral yang meliputi potensi diri, kehidupan keluarga, dan

kehidupan Negara, maka manusia sebagai khalifah dibumi sebagaimana

dijelaskan diatas bahwa fitrah menusia sebagai makhluk individu, makhluk

sosial, dan makhluk berke-Tuhanan mempunyai tanggung jawab untuk

menanamkan nilai moral.

Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia itu dapat

dibedakan ke dalam (a) hubungan manusia dengan diri sendiri, (b)

hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk

hubungannya dengan lingkungan alam, dan (c) hubungan manusia

14
dengan Tuhannya.(Nurgiantoro 2013:323) Nilai Moral Hubungan

Manusia dengan Tuhan

a. Nilai Moral Hubungan Manusia Dengan Tuhan

Menurt Salmah (2014: 20) nilai moral yang terkandung dalam

hubungan dengan Tuhan dapat di wujudkan dengan “ cinta dan iklas

kepadaNya, tidak menyalahkan takdir Tuhan, selain bersyukur dan

menerima semuaNya dengan hati yang iklas dan melakukan segala

perintah Tuhan. Moral ini berkaitan dengan tanggung jawab manusia

kepada Tuhan sebagai sang khaliq, nilai moral ini diaplikasikan dengna

bentuk perilaku seperti, beribadah, tawakal, berdoa, bersyukur, ikhlas,

meminta pertolongan hanya kepada Tuhan, dan sebagainya.

Manusia yang beragama mempunyai naluri untuk mendekatkan

diri kepada Tuhannya sampai pada titik terdekat. Seorang hamba yang

telah sampai pada titik terdekat dengan Tuhannya akan merasa selalu

bersama Tuhan. sebagai mahkluk Tuhan, manusia mempunyai

kemampuan untuk meyakini dan mematuhi ajaran-ajaran agama dalam

arti melaksanakan hal-hal yang baik dan terpuji serta mninggalkan

perbuatan yang dilarang oleh Tuhan. Keimanan dan ketakwaan manusia

dapat dimanifestasikan melalui tingkah laku dan tindakan manusia yang

senantiasa ditunjukkan kepada Tuhan.

Aktualisasi dari keimanan dan ketakwaan dinyatakan dalam bentuk

perilaku yang mencerminkan nilai-nilai keadilan. Dalam kehidupan,

15
manusiatelah diperintahkan oleh Tuhan untuk mengangkat derajatnya

dengan hanya menghamba kepada Tuhan. Segala hidup serta masa

depan, takdirnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Apabila kita mengaku

sebagai manusia yang beragama maka ia bertakwa berarti mematuhi

ajaran-ajaran agama yang telah ditentukan dan meninggalkan segala

perbuatan yang dilarang. Seseorang yang beriman dan bertakwa juga

dapat dilihat dengan cara menjalani hidupnya. Nilai-nilai moral juga

mendasari, menuntun, dan menjadi tujuan tindakan hidup ketuhanan

manusia.

b. Nilai Moral Hubungan Manusia Dengan Sesama

1 Membina Persahabatan

Dalam wikipedia bahasa Indonesia persahabatan adalah “istilah

yang menggambarkan perilaku kerja sama saling mendukung antara

dua atau lebih ensitas sosial.” Menurut Salmah (2014: 17) membina

adalah “membangun, mengusahakan agar lebih baik, mengupayakan

agar sedikit lebih maju dan ssempurna. Membina perhabatan dapat

diwujudkan dengan menjalin sebuah komunikasi melalui perkenalan

dan diakhiri dengan persahabatan yang tulus antara satu sama lain.

16
Dalam hidup skekristenan sebagai para pengikut Kristus kita

hendaknya hidup dengan damai bersama orang lain yang tidak

memiliki nilai yang sama dengan kita atau menerima ajaran-ajaran

yang diatasnya itu. Berbuat baik kepada sesama merupakan salahs

satu kebiasaan dan kepribadian seseorang yang mencerminkan

kebaikan dan keberhasilan jika dilakukan untuk pekerjaan. Berbuat

baik untuk orang lain merupakan kebajikan yang sebaiknya dilakukan

sejak dini, agar semua yang baik dapat berjalan dengan baik ketika

sudah menginjak remaja atau sudah dewasa.

2 Saling Mengasihi

Kasih sayang atau saling menyayangi merupakan bentuk

kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan.Menurut Latifah

(2014) kasih sayang memiliki indikator yaitu “menyayangi sesama

dan makhluk hidup lainnya dan tidak membeda-bedakan orang lain

baik dari segi status, jenis kelamin, suku, ras, agama.”Hal ini

sejalan dengan Suharso (2005: 459) yang berpendapat menyayangi

merupakan “rasa sayang, mengasihi dan mencintai seseorang.”

3 Membantu Orang Lain

Menurut Chulsum (2006: 88) “membantu orang lain yaitu

memberikan dorongan untuk meringankan beban orang lain,

mengarahkan ke jalan yang benar, dan rela berkorban.” Sedangkan

17
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia membantu adalah

“memberikan sokongan (tenaga dsb) supaya kuat (kukuh, berhasil

baik, dsb).”Untuk menjadikan kehidupan ini menjadi lebih baik

maka harus berkorban demi hidup anda sendiri, mungkin anda bisa

sedekah, memberikan bantuan kepada orang lain, atau memberi

tanpa pamrih itu juga merupakan perbuatan baik kepada sesama.

c. Nilai Moral Hubungan Manusia

1. Kejujuran

Kejujuran berhubungan dengan ketulusan hati dan kelurusan

hati.Suseno (1987: 142-143) mengemukakan bahwa bersikap terhadap

orang lain, tetapi tanpa kejujuran adalah kemunafikan dan sering beracun.

Bersikap jujur kepada orang lain berarti dua sikap yaitu bersikap terbuka

dan bersifat fair. Bersikap terbuka adalah kita selalu muncul sebagai diri

kita sendiri (kita berhak atas batin kita). Yang dimaksud terbuka bukan

berarti pertanyaan orang lain berhak mengetahui perasaan dan pikiran kita,

sehingga tidak pernah menyembunyikan dengan apa yang kita perlihatkan.

Yang kedua bersifat fair, yaitu memperlakukan menurut standard-standard

yang digunakan orang lain terhadap dirinya. Bersikap tetapi tidak pernah

bertindak bertentangan dengan suara hati dan keyakinannya. Keselarasan

yang berdasarkan kepalsuan, ketidak adilan dan kebohongan akan

disobeknya.

2. Kesabaran

18
Sabar dapat diartikan sikap tahan menghadapi cobaan, tenang,

tidak tergesa gesa, dan tidak terburu nafsu.Bagaimana kita menunjukkan

kesabaran yang merupakan karakteristik dari Kristus?Pertama, kita harus

senantiasa bersyukur kepada Allah.Ketika terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan, dan kita juga harus hidup didalam kasih persaudaraan Efesus

(4:2-3) ‘’ Hendaklah kamu selalu rendah hat, lemah lembut, dan sabar,

tunjukanlah kasishmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah

memelihara kseatuan roh oleh ikatan damai sejahtera.’’

Kesabaran adalah suatu sifat hidup terpuji yang hanya sedikit

orang, termasuk orang Kristen, memilikinya. Menurut Firman Allah, hidup

kita harus ditandai kesabaran, sebab ia merupakan unsur penting dalam

membangun kepribadian yang dewasa dan mantap yang ingin Allah

ciptakan dalam diri umatNya.

19
2.2.3 Pengertian sastra

Karya sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan

atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga

keperasaan dalam bentuk Imajinatif, cerminan kenyataan atau data

asli yang dibalut bdalam kemasan estetis melalui media

bahasa.pengertian diatas diperkuat oleh Sumardjo dan Saini (1997:3)

yang berpendapat bahwa sastra adalah ungakapan, pribadai manusia

yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,ide, semangat,

20
keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang

membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

Sementara itu Mursal Esten (Esten, 1978:9) berpendapat bahwa sastra

adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai

manifestasi kehidupan manusia dan masyrakat umumnya, melalui

bahasa sebagai medium dan memiliki efek posisitif terhadap

kehidupan manusia. Sastra secara umum adalah hasil imajinasi karya

seseorang yang menggunakan sastra sebagai medianya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa karya sastra

adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis

maupun lisan. Bahasa sastra bersifat imajinatif, yang disampaikan

secara khas, dan mengandung pesan yang bersifa relatif.

2.2.4 Jenis Jenis Sastra

Dilihat dari bentuknya jenis-jenis seni sastra terdiri dari 3 bentuk, yaitu:

1. Prosa

Prosa merupakan bentuk seni sastra yang diuraikan dengan

menggunakan bahasa yang bebas dan cenderung tidak terikat oleh

irama, diksi, rima, kemerduan bunyi atau kaidah serta pedoman

kesusastraan lainnya.Bentuk dari prosa sendiri memiliki dua macam,

yaitu roman dan novel.Roman adalah cerita yang mengisahkan seorang

tokoh secara keseluruhan dari lahir sampai akhir hayatnya, sedangkan

21
novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang mengubah

nasibnya.

Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang

mempunyai unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.Atau definisi novel

adalah novel yaitu suatu bentuk dari sebuah karya sastra, novel

merupakan kisah atau cerita fiksi dalam bentuk tulisan/kata-kata dan

memiliki unsur instrinsik dan juga unsur ekstrinsik.Sebuah novel

biasanya mengisahkan/menceritakan tentang kehidupan manusia dalam

berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.

Di dalam sebuah novel, biasanya si pengarang berusaha

semaksimal mungkin untuk mengarahkan si pembaca kepada berbagai

macam gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung di

dalam novel tersebut.

2. Drama

Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau

tindakan.Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra

yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan

oleh aktor.Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan

istilah teater.

Pada umumnya drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas

serta drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah

semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita

yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum.

22
Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup

manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di ataspanggung.Drama

juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan

berdasarkan sebuah naskah.

3. Lagu

Lirik sebuah lagu dapa dikatakan bersifat puitis, karena mampu

membangkitkan perasaan. Lirik lagu sebernannya sama dengan puisi

dikarenakan keduanya memiliki persamaan struktur bentuk dan makna.

Pengertian lirik laguadalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya

merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan

bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan

ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Ada juga yang menyebutkan

pengertian lagu adalah suatu karya seni gabungan dari seni suara dan

yang puitis, menggunakan bahasa singkat dan memiliki irama serta

bunyi yang dipadukan dengan kata-kata kias juga melibatkan suara

penyanyi dan melodi. bahasa sastra yang isinya mengandung ungkapan

kata-kata bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima,

irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan lirik

Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan

imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain

ke ‘dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang

lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari

setiap baitnya.

23
2.2.5 Unsur Pembangun Karya Sastra

A. Unsur Instrinsik

Unsur Intriksik adalah unsur sastra yang memengaruhi terciptanya

1. Tema

Tema merupakan makna cerita.Tema memiliki fungsi untuk

menyatukan unsur-unsur lainnya, dsan juga berfungsi untuk

melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan

hubungan totalnya dengan jagat raya (Sayuti, 2000). Tema yang di

angkat sebagai ide pokok adalah bagaimana kita dapat mengetahui

setiap pesan atau nilai moral ynag terdapat pada pada lagu rohani

rohani kristen karya Natasga Nikita.

2. Tokoh

Tokoh Adalah Individu yang berperan dalam sebuah lagu atau

cerita, yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam

berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh-tokoh yang terdapat di

dalam lirik lagurohani kristen karya Natahsa Nikita sebagai

pencipta lagu.dan masi banyak pencipta lagu rohani lainnya.

3. Nada dan Suasana

Nada dalam lirik lagu dapat menentukan suasana dalam lagu.

Seperti halnya dalam lirik lagu, jika lirik lagunya bertema tentang

kebahagiaan maka nada dalam lirik lagu tersebut juga akan bernada

24
riang dan bahagia, begitupun sebaliknya jika lirik laguya

bertemakan tentang kesedihan maka nada dalam lagu tersebut juga

akan bernada sedih dan sendu. Nada berhubungan dengan pilihan

gaya untuk mengekspresikan sikap tertentu.

Nada dan suasana dalam lirik lagu rohani kristen berarti ini

menceritakan tentang bagaimana kita dalam suasana hening dan

teduh dalam bernyanyi untuk memuji tuhan.

4. Tipografi

disebut juga ukiran bentuk puisi atau lagu. Tipografi merupakan

tatanan larik, bait, kalimat, frasem kata, dan bunyi untuk

menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa,

dan suasana.

5. Amanat

Amanat adalah hal yang paling penting dalam syair.Syair yang

bertema tentang agama biasanya mengandung pesan atau amanat

tentang keagamaan, syair yang bertema tentang kisah cinta

biasanya mengandung pesan tentang hubungan kisah percintaan,

dan lain-lain. Jika suatu syair tidak terkandung amanat atau pesan

tertentu maka syair akan terasa shambar.

Amanat atau pesan yang yang tekandung dalam lirik lagu rohani

kristen karya Natahsa Nikitsa juga banyak memberikan amanat

dan pesan lewat lagu kepada kita untuk terus melakukan hal-hal

yang baik.

25
2.2.6 Pengertian Lirik Lagu

Lirik lagu memiliki dua pengertian, dalam Moeliono (2007:628)

dijelaskan sebagai berikut, lirik lagu sebagai karya sastra sastra berbentuk

puisi yang berisiskan curahan hati, sebagai susunan sebuah nyanyian.untuk

menggunakan sebuah lirik seorang penyair harus pandai dalam mengelola

kata-kata.kata lagu memiliki arti macam-macam suara yang berirama

(2007:264). Lirik lagu merupakan hasil dari gabungan seni bahasa dan seni

suara, sebagai karya seni ssuara yang melibatkan warna suara penyanyi dan

melodi.

Lagu pada dasarnya merupakan unngkapan perasaan, luapan hari dari

penyanyi itu sendiri, oleh karena itu lagu (nyanyian) bisa membuat orang

terhibur, terpesona, dan bahkan terlena dengan lirik-llirik yang dilantingkan

penyanyi mngena dihati pendengar.

Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula

sebaliknya. Hal serupa dikatakan oleh Jan Van Luxembung (1998) yitu

definisi mengenai tek-teks puisi tidak hanya mencakup jenis – jenis sastra

melainkan juga ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyang-

semboyang politik, syair- syair lagu pop dan doa doa

Lirik lagu dapat dikategorikan sebagai pesan verbal.

Lirik lagu tidak berdiri sendiri, tetapi dilatarbelangi oleh konteks sosial

kultutal. Hal- hal eksternal seperti: Opini masyarakat ,fenomena atau

26
peristiwa yang merupakan realitass sosial tersebut, dijelaskan dalam

pembentukan tanda-tanda berupa rangkian kata-kata yang membentuk lirik

lagu. Dalam fungsinya sebagai sarana hiburan bahasa bahasa (lirik)

mempunyai sasaran informasi yang tepat, enak didengardan dimengerti oleh

pendengar sehingga apa yang diingikan oleh penyanyi sampai kepada

pendengar.

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi,

dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik ) untuk

menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan

(mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga

dengan lagu.Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio)

atau dalam beramai-ramai (koir).Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk

puisiberirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa

bebas.Lagu dapat dikategorikan pada banyak jenis, bergantung kepada ukuran

yang digunakan.

Nyanyian adalah syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan

melodi tertentu hingga membentuk harmoni.Nyanyian sering juga disebut

sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan,

kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik)

untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan

kesinambungan (mengandung irama).Dan ragam nada atau suara yang

berirama disebut juga dengan lagu.

27
Bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu

hingga membentuk harmoni. Royal gitar.

2.3 Penelitian Terdahulu yang relevan

Pengertian yang relevan adalah suatu penelitian sebelumnya sudah pernah

dibuat dan dianggap relevan mempunyai keterkaitan dengan judul dan topik

yang akan diteliti yang akan berguna untuk menghindari terjadinya

pengulangan penelitian dengan pokok permasalan yang sama. Penelitian

relevan dalam penelitian juga bermakna berbagai reverensi yang

berhubungan dengan penelitian yang dibahas. tentang tinjauan nilai-nilai

moral dalam lirik lagu Rohani Kristen karya Natahsia Nikita dan Terdapat 5

penelitian yang relevan tentang nilai moral dalam lagu

1. Leni Leonora Nimbitkendik Universitas Pendidikan Muhammadiya

(Unimuda) Sorong Tahun 2018 dalam Skripsinya yang berjudul Analisis

Makna dan Nilai Moral dalam Lagu Pop Daerah fakfak melalui

pendekatan sastra.

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang

makna dan nilai moral dalam lagu daerah fakfak sedangkan berbeda

dengan peneliti yang akan melakukan penelitian tentang analisis nilai nilai

moral dalam lagu rohani karya Natahsia Nikita.

Persamaan dalam analisis ini adalah mencari tentang nilai sama hal juga

dengan peneliti yang mencari tentang nilai moral

28
Perebedaan darai analisis ini adalah objeknya yang berbeda karena

analisis ini menganalisis tentang lagu daerah fak fak sedangkan berbeda

dengan peneliti yang meniliti tentang objek lagu rohani.

2. Analisis bentuk Lagu dan nilai- nilai pendidikan moral dalam sekar rare

Bali (Wilis permadi, 2014).

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi bentuk

lagu dan nilai-nilai pendidikan moral sekar rare. Sedangkan Perbedaan

peneltitian sebelumnya dengan peneliti yang akan melakukan penelitian

dalam Analisis nilai-nilai moral dalam lirik lagu rohani Karya Natahsa

Nikita dalam penelitian Analisis nilai - nilai moral yang terkandung dalam

lirik lagu rohani karya Natashia Nikita adalah pada objek

penelitiannya.penelitian ini menggunakan nilai- nilai pendidikan moral

dalam lagu sekar rares

Persamaan dalam analisis adalah sama-sama mencari tentang nilai moral

sedangkan perbedaannya adalah objeknya yang berbeda analisis ini

menganalisis tentang bentuk lagu dan nilai-nilai moral.

3. Analisis kebutuhan pendiidkan agama kristen dalam menumbuhkan

Moral Kristiani Anak usia dini hisardo sitorus (Jurnal Cristian

Humaniora 4(1),72-83, 2020 jenis perbedaaan penelitian ini

mendeskripsikan tentangs bagaimana menanamkan pendidikan moral

kepada anak anak usia dini sedanngkan perbedaan peneliti akan

29
membahasa tentang analisis nilai nilai moral dalam lagu rohani kristen

karya Natahsia Nikita.

4. Analisis Nilai Moral lagu Mbaba Kampil (Karya Djaga Depari) penelitian

ini mendeskripsikan tentang bilai moral dalam lagu “Mbaba Kampil’’

penelitian ini menggunakandari sumber data tesk lagu saja sedangkan

berbeda dengan peneliti, meneliti tentang analisisis nilai nilai moral

dalam lagu rohani kristen peneliti menggunakan sumber data dengan kaset

DVD yakni berupa pengambilan data menggunakan tekni audiovisual, dan

teks lagu juga.

5. Analisis Nilai Moral,budaya, dan Religius dalam kumpulan cerpen pilihan

Kompas 2018 doa yang terapung jadi penelitian ini lebih mendeskripsikan

tentang nilai moral, budaya, dan religius yang terdapat dalam cerpen

pilihan kompas 2018 tentang doa yang terapung sedangkan berbeda

dengan peneliti yang meneliti tentang analisis nilai nilai moral yang

terkandung didalam lirik lagu rohani kristen Karya Natahsia Nikita.

30
2.4 Analisis wacana kritiss

Teori Rolan Barters

Menurut Barthes semiotik adalah mengenai bentuk (form). Analisis

semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes tidak hanya terpaku pada

penanda dan petanda, akan tetapi menganalisis makna dengan denotatif dan

konotatif. Analisis data penelitian ini menggunakan teori Rolan Barters dalam

makna yang mengandung nilai-nilai moral. Dalam analisis semiotika Roland

Barthes ini mengkaji mengenai makna denotasi, konotasi,dan metode yang

digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan teknik studi dokumen. Yang merupakan cara pemerolehan data

dengan melalui sebuah penelusuran di berbagai sumber yang relevan mengenai

analisis semiotika Roland Barthes.

Dalam hal ini peneliti tidak melakukan kegiatan wawancara guna

mendapatkan informasi terkait bidang penelitian. Karena dalam teori semiotika

Rolan Barthes studi dokumen dapat dilakukan dengan menganalisis lirik lagu

secara mendetail yang didasari atas penafsiran dari peneliti. Kemudian terdapat

data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini guna medapatkan informasi

yang lebih mendalam terkait dengan permasalahan yang dianalisis yakni

mengenai analisis semiotika Roland Barthes antara lain yaitu, dekumentasi, buku,

jurnal, dan web sesuai dengan teori yang bersangkutan.

31
2.5 Kerangka Berpikir

Penelitiannya yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya

dirumuskanhipotesis yang berbentuk komparasif maupun hubungan. Oleh

karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk

hubungan maupun komparasif, maka dapat dikemukkakan kerangka

berfikir. Suriasumantri 1986, dalam (Sugiyono,2010) mengemukakan

bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar

argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan

hipotesis.

Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-

gejala yang menjadi objek permasalahan. kerangka konsep dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut

Karya Sastra

Lagu seperti pelangi


sehabis hujan karya
natahsia nikita

32
Nilai Moral

Indikator
Bernilai moral
 Kejujuran
lagu seperti
 Kesabaran
pelangi sehabis
 Saling mengasishi
hujan karya
 Ketaaatan
Natahsia nikita
 Kedisplinan
 Membantu orang lain
 Toleransi

33
BAB III

METODE PENELITIAN

a. Pendekatan Penelitian

Deskriptif Kualitatif

Berdasarkan pendekatan dan jenis data yang digunakan, penelitian ini

termasuk ke dalam penelitian kualitatif sehingga akan menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata. Data yang dianalisis di dalamnya berbentuk

deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti halnya pada penelitian

kuantitatif. Menurut Arikunto (1998, h.309) penelitian kualitatif dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu

keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian itu dilakukan. Oleh

karena itu, penelitian kualitatif mampu mengungkap fenomena-fenomena pada

suatu subjek yang ingin diteliti secara mendalam.

b. Data Dan Sumber Data

Data dapat diartikan sebagai bahan mentah yang didapatkan peneliti

dari penelitiannya bisa berupa fakta maupun keterangan yang dapat digunakan

sebagai dasar analisis. Data dapat berfungsi sebagai petunjuk tentang adanya

sesuatu, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu - lagu Karya

Natahsa Nikita.

34
Sumber data adalah sesuatu yang menjadi sumber untuk memperoleh

sebuah data. Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam

penelitian.

Sumber data berbetuk rekaman Mp3 Lagu – lagu Karya Natahsa Nikita

dan Sumber data juga yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaset DVD

yakni berupa pengambilan data menggunakan teknik audiovisuals.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiono, 2006: 224). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah: 1) teknik kepustakaan; 2) teknik catat.

a. Teknik Kepustakaan

Teknik kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, ialah

serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data

pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.Sehingga

dapat disimpulkan bahwa, studi pustaka merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk memperoleh data

yang berasal dari literatur – literatur.Literatur literature tersebut tidak

35
hanya berupa buku – buku saja, tetapi juga dapat berasal dari sumber

bacaan lain yang dapat menunjang penelitian termasuk rekaman-rekaman

video/audio (Mestika Zed, 2004: 6).

Penulis menggunakan teknik ini dalam pengumpulan data yang akan

digunakan sebagai kerangka awal penelitian dari sumber-sumber

penelitian yang sejenis, yang akan digunakan sebagai dasar teoritis.

b. Teknik Simak dan Catat

Teknik simak dan catat berarti peneliti sebagai instrument kunci

melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber

data primer, yakni karya sastra sasaran penelitian dalam rangka

memperoleh datan yang diinginkan.Hasil penyimakan itu lalu dicatat

sebagai sumber data.Dalam data yang dicatat itu disertakan pula kode

sumber datanya untuk pengecekan ulang terhadap sumber data ketika

diperlukan dalam rangka analisis data. Teknik catat merupakan salah satu

teknik pengumpulan data dengan cara mencatat. Teknik catat digunakan

untuk mencatat potongan kalimat-kalimat didalam cerpen yang

mengandung deiksis.

d. Teknik Analisis data

36
Analisis data merupakan proses untuk mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Dalam analisis data ini, harus dibedakan dengan penafsiran, yaitu memberikan

arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan

mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian (Ghony &Almanshur

2014:285).

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah

tertulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,

foto, dan sebagainya. Data tersebut sangat banyak, oleh sebab itu peneliti

harus membaca, menelaah dan mempelajari (Sumaryanto 2014:43).

Miles dan Huberman (dalam Ghony &Almanshur 2014:306)

menyatakan bahwa analisis data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu

disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau yang dideskripsikan.Pada saat

memberikan makna pada data yang dikumpulkan, data tersebut dianalisis dan

diinterpretasikan. Analisis data meliputi tahap sebagai berikut: (1) reduksi

data, (2) display/penyajian data, dan (3) mengambil kesimpulan lalu

diverifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman (1992:16)). Langkah-

langkah yang dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

37
pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data

sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang di reduksi antara lain

seluruh data mengenai permasalahan penelitian.

Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik

dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta

mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di

lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan

rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak

bertumpuk agar tidak mempersulit analisis selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

data.Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. (Miles dan Huberman, 1992 : 17). Penyajian data

diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan, tersusun dalam pola

hubungan sehingga makin mudah dipahami.

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan,

hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk

tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yan terjadi. Pada

langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga

38
informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk

menjawab masalah penelitian.

3. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data

yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan

atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti,

keteraturan, pola-pola, penjelasan,alur sebab akibat atau proposisi. Sebelum

melakukan penarikan kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data,

penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-

kegiatan sebelumnya.Sesuai dengan pendapat.

Miles dan Huberman, proses analisis tidak sekali jadi, melainkan

interaktif, secara bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi selama waktu penelitian.Setelah

melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil

penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi.Penarikan kesimpulan

merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis data.Penarikan kesimpulan ini

merupakan tahap akhir dari pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. 1991. Kamus Sastra Indonesia. Padang: Angkasa Raya.

39
Chulsum, Umi dan Windy Novia.2006.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya:

Kashiko

Nikita.majalahpraise.com. Diakses tanggal 2 Maret 2016.

Kaelan. 2000. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Latifah, M. 2014. Analisis Nilai Didaktis Novel Ayahku Bukan Pembohong karya

Tere Liye.Univesitas Jambi.

Mudhofir, A. 2001.Kamus Istilah Filsafat dan Ilmu. Jogjakarta: UGM press.

Nurgiyantoro, B. 2013.Teori kajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press.

Salmah, R. 2014. Nilai-nilai Moral dalam Kumpulan Cerpen”Kartini ini

Rendamu” Penerbit D3M Kail. Universitas Jambi.

Saini K.M dan Sumardjo, Jakob.1986.Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suseno, F. M. 1993. Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.

Yogyakarta: Kanisiuss

Teeuw, A. (1991). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

BAB IV

40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41

Anda mungkin juga menyukai