Anda di halaman 1dari 12

Memahami Perkembangan Musik Gerejawi Dan Signifikansinya Bagi

Pelayan Musik

Ulva Yuliarti1
Alon Mandimpu Nainggolan2

ABSTRAK
Pemahaman mengenai perkembangan musik gerejawi memberi pengaruh positif bagi para pelayan
musik dalam rangka membawa umat Tuhan untuk bersekutu dengan-Nya secara akrab di tengah
peribadatan. Pelayan musik gerejawi memiliki kedudukan, peran dan fungsi strategis dalam ibadah, sehingga
perlu kesiapan, keterampilan dan keseriusan dalam bermain musik ketika ibadah berlangsung. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, kajian biblis, historis dan teologis.
Melalui penelitian ini ditemukan bahwa musik gerejawi memiliki dasar biblis dan teologis yang kuat,
senantiasa berkembang dari masa ke masa, dan musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peribadatan
umat Kristen dalam sejarah. Dengan mengamati sikap umat secara langsung pada saat beribadah dan
melalui studi dokumen disadari bahwa pemahaman pelayan musik tentang musik sebagai media yang utuh,
mendorong, mendukung dan menguatkan sehingga hati dan pikiran umat tertuju kepada Tuhan, maka ia
akan terpanggil dan bersemangat untuk melayani Tuhan melalui musik.

Kata Kunci : Sejarah, Teologi Musik, Musik Gerejawi, Pelayan Musik.

ABSTRACT
An understanding of the development of ecclesiastical music has a positive influence on music
ministers in order to bring God's people to fellowship with Him intimately in the midst of worship. Church
music ministers have strategic positions, roles and functions in worship, so they need readiness, skills and
seriousness in playing music when worship takes place. This study uses descriptive qualitative research
methods, biblical studies, historical and theological. Through this research, it was found that ecclesiastical
music has a strong biblical and theological basis, is constantly evolving from time to time, and music is an
inseparable part of Christian worship in history. By observing the attitude of the people directly during
worship and through document studies it is realized that the music servant's understanding of music as a
complete medium, encourages, supports and strengthens so that the hearts and minds of the people are
directed.
Keywords: History, Music Theology, Ecclesiastical Music, Ministry Of Music.

Pendahuluan menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai


Memahami teologi musik dan kesatuan dan kesinambungan. Kemudian nada atau
hubungannya dengan peran pelayan musik suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
merupakan hal yang penting dipahami secara mengandung irama, lagu dan keharmonisan.3
umum dan secara khusus oleh pelayan musik dan Teologi Musik menurut Luther yang ditulis
pelayan liturgi lainnya. Musik dalam Kamus Besar dalam buku Luther's Theology of Musik yang
Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai ditulis oleh Anttila bahwa “Banyak orang, dimensi
“ilmu atau seni, menyusun nada atau suara dalam spiritual kehidupan memanifestasikan dirinya
urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk melalui musik. Sebagai salah satu bentuk seni,

1
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Presbyterian Shema: ulvayuliarti1998@gmail.com.
2 Dosen Institut Agama Kristen Negeri Manado: nainggolanalon1008@gmail.com.
3
KBBI, 1990, h. 602.

53
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

musik memiliki keunggulan karena mudah diakses, mengungkapkan sifat perasaan kebenaran. Berarti
difasilitasi oleh perangkat elektronik portabel. musik dapat direfleksikan sebagai salah satu sarana
Dalam hal kemahahadiran, itu adalah seni tertinggi. pendekatan yang dipakai dalam membawa
Mengingat keunikannya dan dimensi spiritual yang pengenalan umat mengenal Tuhan. Peneliti
ditugaskan padanya, studi dalam teologi musik yang memandang bahwa memainkan alat musik adalah
membahas dimensi spiritual ini sudah lama ekspresi pelayan musik dalam memaknai firman
tertunda. Masalah ini terkait dengan masalah Tuhan yang telah diungkapkannya dan itu adalah
filosofis lain yang khas music. Misalnya: bagaimana salah satu bukti dari pemberitaan Firman dengan
musik mewakili sesuatu? Gagasan tentang “musik memberi kedamaian melalui alunan musik yang
absolut” menyangkal kemungkinan memahami indah.
musik dalam istilah makna ekstra-musikal. Dengan Menurut Viladesau bahwa: “Teologi musik
kata lain, musik dipahami sepenuhnya di dalam dapat dikaitkan dengan teologi seni yang dimana
dirinya sendiri”.4 hubungan keindahan artistik dengan kenaikan jiwa
Peneliti melihat bahwa pelayan musik manusia kepada Tuhan contoh musik sebagai
harus memahami betul apa makna dari pada musik paradigma dan bertanya dengan cara apa musik
itu sendiri. Karena musik bukan hanya sebatas dapat berfungsi dalam pemahaman dan pelayanan
sarana yang dipakai untuk mengiringi suatu yang sakral. Keindahan memiliki hubungan
peribadahan, namun lebih jauh musik mewakili intrinsik dengan sakral dan karena itu seni dapat
perasaan dalam menyampaikan sabda Tuhan bagi menjadi sarana pemahaman pikiran tentang
pendengar, bahkan ada makna tertentu sehingga Tuhan”.6 Pentingnya memahami musik sebagai
perlu keseriusan dalam bermain musik saat pujian bagian dari seni yang memiliki keindahan di mana
berlangsung. termasuk dari pelayanan yang sakral. Jadi, Ketika
Teologi musik menurut Jeremy Begbie iringan musik sedang berlangsung pelayan dan
yang ditulis dalam buku Music As Theology yang musik dimampukan untuk mengantarkan kepada
ditulis oleh Heaney mengatakan bahwa: “musik kemuliaan Allah yang perlu disampaikan dengan
adalah salah satu bidang refleksi teolog paradigma tulus.
dan definisi teologinya, yang di mana musik Menurut Wahyuni bahwa; Allah adalah
menawarkan suatu bentuk pendekatan atau Pencipta alam semesta dan semua dijadikan-Nya
pemahaman iman yang berbeda dengan dari yang tidak ada menjadi ada (Kej. 1-2). Itulah
pemahaman linguistik dan konseptual kita tentang sebabnya Allah disebut juga sebagai sumber dari
hal yang sama, dan ini melengkapi hal tersebut. Ini segala sesuatu, termasuk juga musik, Allah adalah
bukan masalah mengatur musik tetapi juga ada pencipta dan sumber dari musik itu sendiri. Saat ini
aspek logos terdapat dalamnya, Tuhan kita perkembangan musik di dunia sangatlah pesat,
mengungkapkan dalam sabda yang menjadi daging, setiap daerah pun memiliki musik dengan ciri khas
yang diekspresikan dengan lebih baik melalui tersendiri. Hal ini menandakan bahwa musik telah
musik, dan bahwa teologi akan melakukan dengan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Melalui
baik untuk mengintegrasikan bentuk ekspresi musik manusia bisa mengungkapkan perasaannya
simbolis ini. Begitu juga dengan kata Langer bahwa yang paling dalam, sukacita, kesedihan, kekesalan,
musik dapat mengungkapkan sifat perasaan dengan dan cinta kasih. Oleh karenanya, musik memiliki
detail dan kebenaran yang tidak dapat didekati oleh peranan yang penting pada perkembangan
Bahasa”.5 peradaban manusia termasuk juga dalam
Musik memiliki hubungan yang sangat erat perkembangan ibadah dan pelayanan sebagai
dengan firman Tuhan. Hubungan tersebut tidak
boleh diabaikan, karena musik ternyata mampu

4 Miikka E. Anttila, Luther's Theology of Music (Jerman:


Walter de Gruyter Gmbh, 2013), h. 1. 6Richard Viladesau, Theology And The Arts (U.S.A: Paulist
5 Maeve Loise Heaney, Music As Theology (U.S.A: Wipf Press, 1989), h. 13.
and Stock, 2012), h. 45.

54
PSALMOZ Vol. 2 No. 2 Juli 2021 : 53-64

sebuah kebutuhan rohani manusia.7 Jelas bahwa makna dan bagian tersendiri. Namun yang
musik sangat berperan penting bahkan menjadi terpenting dari sejarah musik mengenai bangsa
bagian dalam kehidupan manusia terlebih khusus Yahudi karena penghormatan atau penghargaannya
pemusik itu sendiri. Di mana melalui musik dapat dalam menyembah dan memuji sangat dijunjung
mengekspresikan adanya sukacita ibadah, makna tinggi. Salah satunya ialah praktik musikal penting
dari pada pujian yang dipersembahkan seperti dalam Hasidisme (kelompok yang mengikuti
kesedihan karena terharu akan kasih Tuhan, atau hukum Musa secara ketat) adalah niggunim
saat memiliki pergumulan, kekesalan bahkan (‘melodi’), lagu meditatif tanpa kata-kata yang
perasaan cinta kasih terhadap sesama. Selain itu, dinyanyikan untuk membangkitkan kondisi seperti
musik juga sangat berperan penting dalam liturgi kesurupan dan menghasut jiwa untuk
ibadah. Ibadah secara liturgi dilengkapi dengan alat- berkomunikasi dengan Yang Ilahi.
alat musik yang sudah menjadi kebiasaan dari gereja Adapun sifat musik menurut Claude
pada sejarahnya. Debussy dan George Gershwin diantaranya:
Dalam buku Karl-Edmund Prier sj, Pertama, Impresionis/tidak dibatasi oleh aturan
khususnya pada zaman kuno mengenai seni musik untuk keindahan, atau mengekspresikan perasaan.
menyatakan bahwa: “Apa yang kita ketahui tentang Namun, lebih sering mengalun sekehendak mood
seni musik dari bangsa Mesir adalah berkat adanya komposernya. Kedua, banyak menggunakan
monumen-monumen yang terdapat di negara modulasi (perubahan nada dasar). Ketiga, ada
tersebut. Pada makam-makam yang megah tertulis perubahan komposisi instrumen. Keempat,
pada dinding-dindingnya Riwayat kehidupan rumah dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.
tangga bangsa Mesir dan dari situ terlihat bahwa Kelima, harmoni lepas diri dari sistem tonal
seni musik ambil peranan besar dalam mengiringi (pengelompokan tingkat akor). Beberapa hal
kebaktian seperti tari-tarian, keluhan duka (ratapan) menjadi alasan pentingnya pelayanan musik dalam
pada kematian dan juga jamuan-jamuan makan. aspek yang benar di kemukakan oleh Kenerson
Semua peninggalan dari jaman silam itu Murib yaitu: Pertama, persiapan pelayanan secara
menunjukkan bahwa seni musik peranan yang umum dan secara khusus, tidak boleh dihilangkan
besar”.8 Pemahaman mengenai teologi musik dengan alasan apapun. Kedua, menjadi seorang
memberi pengaruh positif bagi para pelayan musik pelayan musik dibutuhkan komitmen, kerjasama
dan juga jemaat sebagai pendengar. Oleh sebab itu yang baik, pengorbanan, kerendahan hati, dan skill.
musik berperan penting dalam peribadahan. Oleh karena itu dalam merekrut para
Seperti yang diketahui bahwa musik adalah salah pelayan harus merekrut orang-orang yang punya
satu sarana untuk mengekspresikan keindahan dan kriteria diatas. Ketiga, dalam praktik persiapan
perasaan yang ada dalam pikiran dan hati manusia. pelayanan musik harus memiliki jadwal tetap.
Musik pun sudah dikenal sejak berabad-abad Sehingga tidak ada alasan bagi semua pelayan musik
lamanya yang merupakan suatu hal yang tidak dapat untuk tidak hadir. Jika sudah memiliki jadwal tetap,
di pisahkan dari manusia. para pelayan musik harus menyadari bahwa itu
Musik digunakan dalam ibadat religius adalah hal yang sudah ada dalam jadwal kegiatannya
langsung di Sinagoge oleh hampir semua selama minggu berjalan. Jadi harus mempersiapkan
denominasi Yahudi dalam bentuk pembacaan vokal waktunya untuk itu. Keempat, pemusik, pemimpin
tanpa pendamping, nyanyian Alkitab dan doa-doa pujian, dan Singers adalah satu tim, jadi harus bekerja
yang dinyanyikan yang isinya secara eksplisit sebaik baiknya, dan jika ada kesalahan itu adalah
bersifat liturgi. Artinya bahwa bagi bangsa Yahudi kesalahan semua. Dengan artian harus saling
musik sangat berpengaruh penting dalam tata menutupi kekurangan masing-masing, dengan cara
ibadah, jelas Alkitab Ibrani sudah membagi melodi saling berbagi ilmu, saling memberi motivasi, dan
musik dalam beberapa bagian dan sudah memiliki tidak saling menyalahkan. Kelima, Kekudusan

7 8
Sri Wahyuni, Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik jilid 1 (Yogya:
Kontekstual (Palembang: STT Ebenhaezer Tanjung Enim, pusat musik liturgi, 1991), h. 6.
2018), h. 2.

55
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

harus terus menjadi hal yang perlu diperhatikan peran bagi pelayan musik, seharusnya karena
sebelum menjadi seorang pelayan.9 Dari alasan di pemusik berperan penting dalam peribadahan maka
atas ditemukan bahwa pelayanan musik yang benar pelayan musik harus memahami betul mengapa Ia
sangat penting dalam peribadahan, karenanya melayani dan apa yang Ia harus lakukan agar
pelayanan ini tidaklah dengan pelayanan seperti memberi yang terbaik dalam melayani Tuhan.
biasa saja atau pekerjaan yang dianggap biasa tetapi
perlu memperhatikan bagian pentingnya, seperti Landasan Teori
alasan yang telah kemukakan seperti di atas. Menurut sejarahnya musik sudah ada sejak
Dalam ibadah umat Israel di Perjanjian zaman manusia purba, saat pertama kali
Lama pun ditentukan orang-orang khusus yang menemukan api. Manusia purba menyadari bahwa
mendapatkan tugas untuk bermain alat-alat musik api bisa menghangatkan tubuh dan menjauhkan
dan melakukan kegiatan bermusik dengan sebaik- mereka terhadap serangan binatang buas.
baiknya di dalam bait suci, sehingga menambah Kebutuhan manusia purba akan api unggun
kesungguhan puji-pujian serta menyembah dalam menjadi sumber utama dalam menemukan musik.
peribadatan kepada Tuhan. Daud sebagai raja dan Musik dalam hal ini awalnya merupakan bunyi yang
hamba Allah menggunakan musik sebagai asing bagi pendengar namun menarik, sehingga
ungkapan ekspresinya dalam memuji, menyembah pada awalnya sudah memikat hati para manusia
dan mencari kehendak Allah baginya dan umat purba untuk membunyikannya berulang-ulang.
Israel. Ia jugalah yang mengatur pelayanan musik Jadi, sejak semula musik sudah merupakan bunyi
pada acara kebaktian atau ibadah dalam bait suci yang unik sehingga menarik untuk di dengar. Dan
tersebut.10 dari kesenangan para pendengar itu yang membuat
Selain itu, musik bisa menjadi media bagi semangat yang lebih lagi dalam beraktivitas di
umat Tuhan untuk mendekatkan diri dan lebih zaman manusia purba. “Dalam perkembangannya,
menyatakan keluhuran Allah saat peribadahan terciptalah api unggun yang kemudian menjadi
berlangsung. Namun bukan alat musiknya yang media bagi mereka untuk menciptakan bahasa
membuka pintu kepada hadirat Tuhan itu sendiri, musik. Mereka mengawalinya dengan memukulkan
tetapi kuncinya terletak pada hati dan kehidupan satu batu ke batu yang lain. Lama-lama mereka
pemain musik. Bahkan dalam zaman Perjanjian menemukan bahwa suara benturan batu yang
Lama juga para imam harus menguduskan dirinya berulang-ulang menimbulkan efek trance yang
untuk melayani dalam bait Allah, dalam arti Ketika menyebabkan mereka lebih bersemangat ketika
seorang pelayan musik akan melayani di berburu.”11
peribadahan terlebih dahulu lebih mendekatkan Dalam perkembangannya musik kemudian
diri kepada Allah dan menyucikan dirinya dengan diperkenalkan oleh manusia purba dengan karya-
kekudusan hati yang tulus sebelum melayani. karya yang mereka tinggalkan ketika berpindah
Musik bukan hanya sebagai sarana tempat. Hal ini dibuktikan dengan benda-benda
penghibur melainkan gereja pun sangat peninggalan manusia purba. Dan dari jejak
memerlukan adanya musik pengiring dalam merekalah musik menjadi sebuah karya seni yang
menaikkan pujian ketika jalannya peribadahan. semakin berkembang layaknya evolusi musik dunia.
Pelayanan musik juga masih dianggap hal yang biasa Musik kemudian menjadi bagian dari hidup
saja, rutinitas para pelayan sehingga tidak manusia purba dan manusia pada umumnya. Dari
mempelajarinya dengan baik, sehingga tidak bunyi atau suara yang disenangi menjadi bunyi yang
menyatakan sabda Tuhan, kemuliaan Tuhan yang hidup dan disebut sebagai musik yang dapat
diimani akan kehadiran Allah dalam peribadahan diterjemahkan ke setiap lingkungan budaya yang
yang sedang berlangsung. Dan itulah yang menjadi berbeda. “Lukisan-lukisan dalam gua yang

9file:///C:/Users/User/Downloads/83- 11
Eya Grimonia, “DUNIA MUSIK: Sains-Musik Untuk
Article%20Text-141-2-10-20200706.pdf. Diunduh tgl Kebaikan Hidup” (BANDUNG: Nuansa Cendekia, 2014),
20/03/2021, pkl. 21:59. h. 38.
10 John Handol ML, nyanyian Lucifer, (Yoyakarta: Yayasan

ANDI, 20O2), h. 9.

56
PSALMOZ Vol. 2 No. 2 Juli 2021 : 53-64

ditinggalkan oleh manusia purba, cerita-cerita di sebuah makna musik yang membuat suasana
dalam Alkitab, dan huruf-huruf hieroglyph dari Mesir kegembiraan, Atau musik menjadi sebuah simbol
adalah bukti nyata. Dari zaman dahulu, manusia tertentu dalam budaya saat itu. Berarti musik
sudah membuat alat musik dan menciptakan musik. disesuaikan dengan konteks yang sedang dialami.
Warisan mereka itu berlanjut hingga sekarang. Suku Prinsip yang kedua, musik pada awalnya merupakan
gyspy, suku nomad di kawasan Eropa, yang setiap hiburan dalam hal rasa nyaman, sehingga musik
berkumpul di sekitar api unggun sambil menari dan dapat menemani siapapun dalam melakukan
menyanyi. Mereka menciptakan musik khas yang aktivitas agar merasa lebih bersemangat. Prinsip
biasanya bercerita tantang kebebasan. Mereka ketiga musik dapat mempengaruhi suasana ruang
menyuarakan kebiasaan dan cara hidup yang tidak batin seseorang agar lebih baik setiap harinya, baik
menetap, mengembara dari satu tempat ke tempat merasa sedih ataupun bahagia. Selain dari itu
lain”12 prinsip keempat adalah musik dapat menjadi alat
Musik terus berkembang hingga saat ini pertanda bagi kepercayaan dalam budaya tertentu.
ada banyak jenis musik yang dikenal di kalangan Seperti halnya musik pada zaman abad pertengahan
masyarakat. Musik menjadi kebutuhan dari manusia “Ketika musim Natal datang, suara lonceng yang
purba hingga pada masyarakat secara keseluruhan. mereka percaya membawa kabar baik tentang
Musik dalam perkembangannya diperkenalkan oleh kelahiran Yesus juga diperdengarkan”. Hal ini
seniman-seniman yang mencintai keindahan hingga berarti musik melibatkan pikiran dan perasaan
dipopulerkan banyak orang. Harus diakui bahwa manusia, bahkan budaya.
musik klasik menjadi bagian penting dalam Musik gereja sering kali didefinisikan
perkembangan musik dunia. Musik klasik lahir dengan musik yang dimainkan dengan tujuan yang
sekitar 500 tahun sampai dengan abad ke-21. Kata berbeda atau musik gereja adalah musik yang ada
“klasik” sebenarnya berarti “mempunyai nilai atau dalam gereja ataupun musik gereja adalah musik
mutu yang diakui secara luar, dan menjadi tolak yang mengiringi lagu-lagu yang berbau rohani yang
ukur kesempurnaan yang tertinggi”. Musik klasik ada kata kata ketuhannnya. Musik gerejawi
dikelompokkan menurut zamannya, yaitu: dipahami sebagai sebatas instrumen yang
Medieval, Renaissance, Baroque, Classical, digunakan untuk mengiringi nyanyian jemaat dan
Romantic, dan yang terakhir adalah Modern atau paduan suara di sebuah gereja. Tetapi harus
Contemporar.13 Berikut sejarah singkat dari jenis dipahami bahwa gerejawi adalah baik musik
musik tersebut: Pertama, Periode Musik Abad instrumental, nyanyian maupun paduan suara yang
Pertengahan (sebelum 1400). Kedua, Musik Zaman menjadi bagian dari dalam sebuah ibadah. Berarti
Renaissance (1400-1700). Ketiga, Baroque Period bahwa tidak semua musik dapat disebut musik
(1600-1750). Keempat, Classical Period (1730- gerajawi jika tidak menjadi bagian dari ibadah atau
1820). Kelima, Romantik Period (Akhir Abad liturgi yang ada. Karena musik membantu
XVII-Awal Abad XIX). Keenam, Musik Abad 20. seseorang manghayati perasaannya termasuk
Ketujuh, Musik di era Modern (2021). perasaannya tentang Tuhan, maka musik gereja
Dari sejarah perkembangan musik yang dapat diartikan sebagai musik yang berkembang di
telah dikemukakan di atas memuat informasi kalangan Kristen untuk mengungkapkan isi hati
penting yang menjadi salah satu dasar untuk orang percaya dalam bentuk bunyi-bunyian.
memahami musik yang sebenarnya. Prinsip yang Menurut Manurung bahwa “Sepanjang
pertama adalah musik tidak hanya sebatas bunyi perjalanan gereja hingga saat ini, musik gereja telah
biasa lagi tetapi mengandung beberapa makna yang mengalami transformasi genre yang dapat beragam.
lebih penting di dalamnya, misalnya musik yang Teknologi menjadi salah satu faktor yang berperan
dimainkan dalam perayaan atau pesta memuat kuat dalam perubahan genre musik gereja. Menurut

12 13Eya Grimonia, “DUNIA MUSIK: Sains-Musik Untuk


Eya Grimonia, “DUNIA MUSIK: Sains-Musik Untuk
Kebaikan Hidup” (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), h. Kebaikan Hidup” (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), h.
39. 42-58.

57
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

kaca mata teologi musik gereja itu juga harus menyelidiki sejarah, penulis, sumber, ragam sastra,
dinamis karena Yesus sendiri dinamis. Sehingga konteks kitab, dan lain-lain. Dalam pemakaian yang
orang Kristen harus mengikuti kedinamisan Yesus lebih sempit, analisis ini berfokus pada tujuan,
agar tidak “tertingga” dengan cara kerjanya Tuhan. struktur, ragam sastra, modus kitab atau bagian
Musik gereja harus dinamis dan adaptis seiring kitab tertentu (Susanto, 2007, h. 290).
perkembangan zaman”.14 Penulis melakukan kajian biblis dengan
Menurut John F. Wilson musik gereja membandingkan terjemahan teks dari berbagai
merupakan (1), sebuah “gaya musik”, (2) sebuah bahasa (Ibrani, Inggris, dan Indonesia)
pengorganisasian, (3) sebuah peralatan, (4) sebuah memperhatikan kepenulisannya (siapa, di mana dan
kesempatan untuk berpartisipasi, (5) sebuah kapan), meninjau tujuan, struktur, dan jenis sastra
operasional, ( 6) sebuah profesi, dan (7) sebuah yang digunakan serta memberikan perhatian secara
penginjilan.15 khusus pada bagian tertentu. Teks yang dikaji
Proses masuknya alat musik ke dalam dalam penelitian ini adalah Mazmur 33:1-22 untuk
gereja tidaklah mudah, banyak perselisihan dan memahami peran pelayan musik gerejawi.
perpecahan antara orang-orang yang Selanjutnya data yang telah terkumpul akan
berseberangan. Gereja selama ratusan bahkan dianalisis penulis. Konsep-konsep dianalisis dengan
ribuan tahun telah menggunakan musik berupa cara mencermati keterkaitan, kesamaan, dan
mazmur dan bergaya himne. Hingga akhirnya kesesuaian dengan topik. Hasil analisis disusun dan
reformasi yang dilakukan Marthin Luther ±500 dibuat signifikansinya bagi orang Kristen masa kini.
tahun yang lalu mendorong gereja untuk Analisis data dilakukan secara induktif, melalui
menggunakan berbagai jenis alat musik untuk beberapa tahapan yakni, reduksi data, penyajian
menyembah Tuhan. Luther berkata “Kita tidak data, verifikasi dan penarikan kesimpulan
boleh membiarkan iblis menggunakan nada-nada (Sugiyono, 2014, h. 339-343).
terbaik.”16 Musik Gereja telah beradaptasi sesuai
zamannya, mulai dari abad permulaan (th 100 – Hasil dan Pembahasan
900), abad pertengahan (th 900 – 1500), zaman Salah satu kitab yang dijadikan sebagai
Renaissance (th 1450 – 1700), zaman Barok (th fondasi biblis tentang musik gerejawi adalah
1600 – 1750), zaman Klasik (th 1750 – 1820), kitab Mazmur, khususnya Mazmur 33:1-22.
zaman Romantik (th 1820 – 1900), zaman modern Kata mazmur dalam Alkitab Bahasa Indonesia
(th 1900 – 1970), dan zaman kontemporer (th 1970 berasal dari kata Ibrani “Mizmor”, kata ini
– sekarang). menurut para ahli di ambil alih oleh orang-
orang Kristen di Siria dalam bentuk Mazmura,
Metode dengan perantaraan mereka orang-orang arab
Metode penelitian yang digunakan adalah mulai mengenal dengan memakai kata ini
metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dalam bentuk Mazmur kemudian kata ini
Bersama-sama dengan istilah-istilah religious
kajian biblis dan teologis. Sugiyono menandaskan
lain di bawa masuk ke Indonesia oleh
bahwa penekanan metode ini adalah pada proses
penganut-penganut agama Islam.17 Namun
daripada produk atau outcome, dan analisis data
bagi agama Islam kata mazmur diartikan
dilakukan secara induktif (2014, h. 9-10). Penulis dengan kata zabur yaitu kitab atau buku, ada
melakukan studi dokumen terhadap sumber primer juga yang disebut tahlil diartikan nyanyian dan
dan sekunder (Alkitab, buku, jurnal, dan lain-lain.) pujian itu dari Bahasa arab. Kitab Mazmur
mengenai konsep peran pelayan musik gerejawi adalah salah satu kitab puisi. Bagi orang Yahudi
berdasarkan Alkitab dan Teologi Kristen. puisi merupakan jenis literatur yang memegang
Selanjutnya, penulis melakukan kajian biblis dengan peranan penting karena melengkapi apa yang
analisis kesusastraan. Analisis kesusastraan tidak dapat di berikan oleh prosa, puisi

14 Andika K. Manurung, “Musik Gereja Kontemporer” 17


J.L. Ch. Abineo, Mazmur dan Ibadah, (Jakarta: Bpk
(Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2015), h. 34. Gunung Mulia, 1991), h. 1.
15 Ibid, h. 16.
16 Ibid, h. 46.

58
PSALMOZ Vol. 2 No. 2 Juli 2021 : 53-64

merupakan ungkapan emosi yang menyatakan yang karena itu di beri gelar sebagai Pemazmur
kedalaman iman dan ibadah mereka.18 Oleh yang di senangi di Israel (2 sam. 23:1).21
karena itu Kitab Mazmur ini bukan hanya akan Walaupun jelas bahwa Daud yang mengarang
ditafsirkan namun sebelumnya perlunya juga sebagian besar Mazmur, namun bukan secara
mengapresiasi kitab ini. “Dalam bahasa Ibrani keseluruhan Daud penulisnya. Adapun para
Mismor sebuah nyanyian dengan iringan penulis lain Kitab Mazmur yang mendapat
musik. Dalam Perjanjian Lama : Tehillim/ pengilhaman pula ialah Musa, Salomo, Asaf,
Tehilla (Halel) : Puji-pujian atau nyanyian Etan, Heman dan anak-anak Korah. Mazmur-
pujian(Mazmur 145, Mazmur 9 : 15, 22:26, mazmur dalam kitab Mazmur, jika di tinjau dari
39:1, 34:2. Kata Tehillim : Kata dalam bentuk waktu penulisannya maka ada mazmur-
jamak dan berjender maskulin (Mazmur 22:3) mazmur yang di tulis pada masa exilis dan
yang merupakan arti kumpulan. Dalam step postexilis sekarang muncul persoalan kapan
septuagita : Mazmur diterjemahkan menjadi kitab mazmur selesai di tulis? Kitab Yesus
“Psalmoi”. Psalmoi berasal dari Psako : memeti sirakh dan kitab satu makkabe kedua kitab ini
atau mendentingkan dipergunakan untuk arti di tulis kira-kira tahun 100 seb. Kr. Telah
permainan alatmusik peti atau sejenisnya. mengenal kumpulan kitab mazmur yang ada,
Dalam perkembangannya psalmoi atau Kesimpulan yang dapat kita Tarik dari sini ialah
psarlterion memiliki arti kumpulan nyanyian. bahwa rupa-rupanya kitab Mazmur dalam
Dalam Perjanjian Baru (Lukas 20:42, Kiss bentuk yang ada sekarang ini sudah selesai
1:20), dalam bahasa yunani kitab Mazmur ditulis sebelum tahun 100 seb. Kr.22
disebut Biblios Psalmoi. Pengertian Mazmur Kitab Mazmur sebagai doa dan pujian
mengacu pada satu diantara tiga puluh yang di ilhamkan oleh roh, di tulis, secara
sembilan kitab Perjanjian Lama yang masuk umum untuk mengungkapkan perasaan
dalam kelompok kitab-kitab misi yang berarti mendalam hati sanubari manusia dalam
pujian atau kumpulan pujian-pujian hubungan dengan Allah.23 Yang di tulis sebagai
19
(Halelluya).” Kitab Mazmur, yang terdapat pujian, doa dan beberapa bagian berisi bagian-
dalam Alkitab Bahasa Indonesia, adalah bagian penting yang berhubungan dengan
terjemahan dari Alkitab Bahasa ibrani. Di Mesias. Adapun tujuan penulisan kitab ini
samping versi Ibrani ini, kitab Mazmur terdapat menurut tafsiran Henry, ada dua poin yaitu:
juga dalam versi lain yaitu versi Yunani dan Pertama, untuk membantu apa yang telah
versi Siria. Versi Yunani kita sebut Septuaginta dipraktikkan dalam agama alamiah dan untuk
dan versi Siria kita sebut Pesyitta.20 Bagian dari menyalakan perasaan saleh dalam jiwa manusia
kitab Mazmur dan bagian penting yaitu yang harus kita baktikan kepada Allah sebagai
penjelasan teksnya. Namun, jika dipelajari lebih cipta, pemilik, pelindung dan pengatur kita.
lanjut para ahli separuh diantara mereka lebih Kedua, untuk mempromosikan dan
tinggi menghargai teks Yunani dan teks Siria menunjukkan keunggulan agama wahyu, dan
sebab menurut mereka itu berdasar atas suatu dengan cara paling menyenangkan
teks Ibrani. menganjurkannya kepada dunia. 24
Penulis kitab ini tidak diragukan lagi Konteks sosial keagamaan Mazmur 33.
bahwa pada mulanya semua Mazmur ini berasal Puisi ini tidak mempunyai judul, mengulangi
dari roh yang mulia, Mazmur adalah nyanyian sebagian dari kalimat penyimpulan dalam
rohani, firman yang diajarkan oleh Roh Kudus, Mazmur terdahulu, namun tidak seperti
Penulis sebagian besar ini ialah Daud, anak Isai, Mazmur tersebut Ia bukanlah catatan

18 Osborne, Hermeneutical Spiral, h. 181. 22 P.S Naipospos, Pengantar Kepada perjanjian Lama,
19 Elviolita Angelina Marta Siswanto, Panduan Penafsiran (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2016), h. 149.
Kitab Mazmur, (Semarang: Universitas Semarang, 2019), 23 Ibid; h. 814.

h. 3-4. 24
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Kitab Mazmur
20 J.L. Ch. Abineo, Mazmur dan Ibadah, (Jakarta: Bpk 1-50, (Surabaya: Momentum, 2011), h. 21-22.
Gunung Mulia, 1991), h. 4.
21 Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Kitab Mazmur

1-50, (Surabaya: Momentum, 2011), h. 20.

59
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

pengalaman pribadi. Mazmur ini merupakan kepada Israel dan karena kasih setia-Nya
ungkapan puji-pujian dan penyembahan kepada Manusia yang hina.
Bersama yang di tandai dengan keimbangan Mazmur 33:3 merupakan teks mazmur
pikiran dan struktur.25 yang tergolong sebagai teks yang memiliki
Dalam Kitab Mazmur sendiri yang genre atau bentuk sebagai “teks madah”.
terdiri dari 150 pasal ada sekitar 90 pasal yang Madah bersifat sederhana dalam strukturnya:
membahas mengenai musik. Peneliti memilih seruan untuk beribadat. Dengan demikian
Kitab Mazmur 33 karena di sana jelaskan Kitab Mazmur 33 akan ditafsirkan dengan
bagaimana pujian atau syair dan alat musik menggunakan metode pendekatan “analisa
sastra”. Dalam analisis nats (kritik nats) kita
saling bersatu padu untuk bersorak-sorai
berusaha agar kedudukan nats mendekati
memuji Tuhan. Menurut isi dan bentuk, naskah asli dari kejadian kitab yang terbentuk
Mazmur 33:1-22 merupakan salah satu contoh maka dalam analisis sastra (literer) kita meneliti
murni dari nyanyian puji-pujian jemaat (bnd. sejarah pendahuluan dari suatu kesusastraan,
Pemb. Ke dalam Mazmur ps. 9.2) yang yaitu mulai dari penentuan pertama nats yang
diperdengarkan pada hari raya. Adapun tertulis sampai pada bentuk terakhir terjadinya
tujuannya hanyalah mengungkapkan tanggapan kitab itu.26 Jika dilihat pada zaman PL, musik
memiliki fungsi penting dalam peribadahan.
orang-orang yang beriman ke pada Allah baik
Jadi, bukan hanya pada zaman ini musik sangat
dalam bentuk pujian yang memaknai sebagai memiliki arti penting khususnya dalam
syair doa yang di sampaikan kepada Tuhan, dan keagamaan setiap peribadahan. Adapun
semuanya itu bentuk ekspresi menyatakan sebagian alat musik yang masih belum di pakai
kehadiran Tuhan dalam setiap hati terlebih dalam peribadatan biasanya di mainkan pada
khusus bagi pelayan musik perlu mengetahui acara-acara keagamaan lainnya seperti pada hari
kehadiran Allah dan hubungannya dengan raya terlebih dalam beribadah. Dan hal ini juga
terbukti di katakan dalam buku Menurut
bermazmur. Packer et. al, bahwa: “Musik juga menjadi
Peneliti melihat dari Mazmur 33 ini bagian dari hidup keagamaan bangsa Israel.
memang tidak memiliki judul, namun karena Ibadah formal Israel menjalankan bermacam-
dalam judul memuat nama Daud dan dalam macam upacara yang telah di tentukan oleh
terjemahan Septuaginta mengatakan juga diberi Allah. Musik bermanfaat untuk mengiringi
judul untuk Daud. Kata neginot mungkin upacara-upacara ini. Di luar ibadah formal di
dalam bait suci, musik menjadi bagian dari
adalah salah satu istilah umum untuk alat-alat
kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Alat-alat
musik yang terdiri dari kecapi (Ibraninya musik yang dilarang dalam bait suci dapat di
Kinnor) dan gambus (ibraninya nebel). Kecapi mainkan pada upacara-upacara keagamaan
adalah suatu alat musik yang dapat di bawa dan lainnya, seperti pada hari raya. Seringkali pada
di mainkan sambil berjalan. Dalam Mazmur 33 hari raya itu di mulai dengan pengumuman alat
ini juga terdapat madah yang berarti musik”.27 Peneliti menilai bahwa seperti
mengaggungkan Tuhan Allah Israel karena kutipan di atas pentingnya musik bisa dilihat
karena dijadikan bagian dari pada peribadahan.
kebesaran dan kemuliaan-Nya dalam segala
Karena manfaatnya sangat berguna dalam
sesuatu yang diciptakan-Nya, karena keberlangsungannya peribadahan. Itu berarti
penampakan-Nya dalam kekuatan alam yang bersifat sakral yang tidak diperbolehkan untuk
menakutkan, karena kedasyatan-Nya dalam sembarangan menggunakan alat musik yang
karya-karya keselamatan yang dilakukan-Nya

25 Tafsiran Alkitab masa kini 2, (Jakarta: BPK Gunung 27


J. I. Paccker dkk, Ensiklopedia Fakta Alkitab (Malang:
Mulia, 1985), h. 160. Gandum Mas, 2014), h. 1028-1029.
26 Sitompul, A.A. dan Beyer, Ulrich, Metode Penafsiran

Alkitab (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), h. 65.

60
PSALMOZ Vol. 2 No. 2 Juli 2021 : 53-64

sama halnya ketika di pergunakan untuk Yang kedua, abad Pertengahan (th 900
peribadahan. – 150). Musik masa waktu seratus tahun
Setelah peneliti menguraikan tentang pertengahan kebanyakan dikaitkan dengan
kitab Mazmur, khususnya Mazmur 33:1-22 kejatuhan Romawi (476) sebagai
sebagai landasan biblis bagi kedudukan dan pembukaannya.Argumen lain menyebut
makna musik dalam peribadatan Kristen, maka dimulai semenjak benar perubahan agung
akan dilanjutkan dengan membahas dalam kebudayaan klasik Yunani
perkembangan musik dari dekade awal sampai maupun Romawi, perpindahan bangsa-bangsa
saat ini. tepatnya berbagai suku Jermania dari Eropa
Yang pertama adalah musik abad Timur ke Eropa Barat. Penutupan masa
permulaan. Dalam tiga abad permulaan (kira- seratus tahun pertengahan juga benar
kira 300 thn), karena adanya penganiayaan perdebatan, bahkan terkadang sampai masa
terhadap orang-orang Kristen, maka mereka seratus tahun 16 yang ditandai oleh tokoh-
mengadakan pertemuan secara rahasia di tokoh polifoni seperti Palestrina (1525-1594)
tempat yang tersembunyi. Barulah setelah Edik serta Orlando di Lasoo (1532-
Milano (th 313), dimana Kaisar Konstantinus 1594). Setidaknya terdapat dua gaya musik
memberi izin kebebasan beribadah kepada bukan hanya menurut estetik serta bentuk
jemaat, bahkan Kristen menjadi agama resmi lahirnya, namun juga karena
Negara, nyanyian-nyanyian Kristen mulai perkembangannya. Bentuk-bentuk musiknya:
berkembang sebagai ekspresi kegembiraan drama liturgi, gregorian, tipe litani (berbalasan
karena kebebasan yang telah mereka terima. dilakukan dalam ibadah), tipe sekuensi,
Pada kesempatan inilah jemaat mulai kanzone, rondo. Musik polifon pada masa
berinovasi untuk mengembangkan pola ibadah, seratus tahun 9-11 konon dimulai
liturgi, dan musik. Yang kemudian kita dari Islandia dan Norwegia. Perkembangan
mengenal dua tokoh besar yang lain yaitu sudah hal benar sekolah-sekolah
mengembangkan liturgi dan himne yaitu musik, organum baru, sudah benar notasi
Ambrosius (th 340 – 397) dan Gregorius musik juga berkembang. 30
Agung (th 590 – 604). 28 Yang ketiga, zaman Renaissance (th
Awalnya nyanyian jemaat dalam ibadah 1450 – 1700). Musik masa waktu seratus tahun
hanya Mazmur saja. Kemudian berkembang Renaissance diawali dengan
dengan adanya himne. Nyanyian yang perkembangan seni di Italia disebut juga masa
diciptakan oleh kedua tokoh ini sangat anti purbakala. Istilahnya sendiri dipakai baru
mempengaruhi perkembangan musik barat pada masa seratus tahun 15-26, bersamaan
pada zaman-zaman selanjutnya. Sesudah ditemukan bukti-bukti sejarah tentang
menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus Columbus, Gutenberg, lalu disusul oleh masa
dan para murid-murid-Nya ke bukit Zaitun. reformasi (zaman tokoh Martin Luther dan
Begitulah Injil Matius 26:30 dan Markus 14:26 Yohanes Kalvin) di mana terdapat pembaruan
tentang perjamuan terakhir yang diadakan oleh gereja yang menandakan ciri musik religius.
Yesus dan murid-murid-Nya. Perjamuan ini Musiknya sendiri ditandai oleh beberapa
pada dasarnya berbentuk perjamuan Paskah bentuk; motet, ordinarium missae, nyanyian
Yahudi sehingga berakhir dengan nyanyian offinsi, madrigal, birama dsb-nya.
Halelluya yaitu Mazmur Mazmur 114 sampai Perkembangan musik bukan hanya terjadi di
118, inilah awal dari musik ibadat Kristen yang Italia, namun juga banyak negara
dilanjutkan dengan dalam ibadat Gereja lain, Inggris, Spanyol, Perancis. Musik
perdana.29 Koral yang terkenal dari tradisi gereja juga

28 http://www.majalahpraise.com/sejarah-musik- 30http://www.majalahpraise.com/sejarah-musik-
gereja-pada-abad-permulaan-504.html. (diunduh pada gereja-pada-abad-permulaan-504.html (diunduh pada
selasa 27 April 2021: 17:52 WIB) selasa 27 April 2021: 18:00 WIB)
29 Karl-Edmund Prier SJ, “Perkembangan Musik Gereja

Sampai Abad ke-20” Gereja (Yogyakarta: Gema Duta


Wacana, 1994), h. 25-26.

61
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

muncul, dikarang oleh Martin Luther sebagai Yang Keenam, zaman Romantik (th
tokoh terkenal dalam reformasi. 31 1820 – 1900)34. Musik masa waktu seratus
Yang keempat, zaman Barok (th 1600 tahun romantis dikenal mulai masa seratus
– 1750). Musik masa waktu seratus tahun tahun 18, yaitu sebuah istilah untuk
Barok yaitu dianggap mewakili masa waktu menggambarkan perasaan yang menonjol
seratus tahun yang sangat berkelok-kelok dalam berbagai bidang kesenian seperti pada
dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk- musik. Pada masa waktu seratus tahun ini
bentuk musiknya dan warna musiknya. Istilah sedang terdapat opera yang terus berkembang,
barok sendiri sebenarnya muncul dalam buku drama musik, konser sebagai warisan dari masa
Ensiklopedi karya Denis Diderot pada tahun waktu seratus tahun klasik. Musik gereja
1750. Bentuk-bentuk musik yang berkembang berkembang di Wina dalam tradisi Katolik,
pada masa ini yaitu opera, oratorio, musik terkait dengan tantangan masa seratus tahun
kamar dan instrumentalia. Musik gereja pencerahan oleh para pemikir di dalamnya.
berkembang di Italia, Jerman dan Austria. Dalam tradisi Katolik terdapat musik gereja,
Gereja dengan beberapa gerakan cecilianis, dan musik
tradisi; Katolik, protestan, Anglikan (Inggris). devosional. Sedangkan pada tradisi protestan
Kemudian musisi yang sangat terkenal yaitu J.S terdapat nyanyian jemaat, musik gereja, paduan
Bach (1685-1750), Handel Antonio suara gereja yang dibarengi dengan berbagai
Vivaldi, Alessandro Scarlatti dsb-nya. Masa alat musik yang digunakannya; organ, piano,
waktu seratus tahun musik Klasik ini berlanjut dan lain-lain. Para musisi di dalamnya
pada tahun 1760 - 1820 yang berpusat pada tiga yaitu Franz Schubert, Robert Schuman, Anton
komponis besar; Joseph Haydn (1732- Bruckner dan lain-lain.
1809), Wolfgang Amadeus Mozart (1756- Yang ketujuh, zaman modern (th 1900
1791) dan Ludwig Van Beethoven (1770-1827) – 1970)35. Musik Masa waktu seratus
Musik yang berkembang yaitu jenis musik tahun Modern (Masa seratus tahun 19- Masa
vokal, musik opera.32 seratus tahun 20) . Musik gereja masa seratus
Yang kelima, zaman Klasik (th 1750 – tahun 20 tampak dalam nyanyian jemaat
1820). Musik Klasik yaitu karya seni musik sedikitnya memiliki dua unsur yang menonjol:
yang sempat mengintikan daya ekspresi dan Keagungan Tuhan, kemuliaan dalam segala
wujud bersejarah sedemikian sampai sesuatu yang diajarkan Trinitas, syairnya
terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan terdapat makhluk-makhluk sorgawi dalam
mampu bertahan terus, hal ini bahasa yang agung.
menurut Friedrich Blume. Mampu dikenal Didominasi oleh musik Latin sampai
bahwa masa klasik dibagi dalam pra klasik abad-abad Pertengahan sampai memasuki
(1730-1760), klasik awal (1760-1780), dan masa waktu seratus tahun Reformasi.
klasik tinggi (1780-1820) Musik klasik ini Mengandung pesan pementingan perilaku
ditandai dengan wujud musik seperti opera kesalehan manusia yang mulai buka,
klasik, opera buffa, opera munculnya puritanisme, pietisme,
comique, oratorio yang bekembang. Musisi ekspansi, spiritualisme yang memasukkan
ternama yang kita kenal teologi kumpulan tertentu (orang-orang kulit
yaitu Mozart, Beethoven, Gluck dan lain-lain. hitam) yang menjadi tema-tema yang diisi ke
Musik gereja sendiri banyak memperoleh dalamnya.
sumbangan benar Yang kedelapan, zaman Kontemporer
gereja Katolik maupun Protestan.33 (th 1970 – sekarang). Sesungguhnya tidak ada

31 34 Ibid, (diunduh pada selasa 28 April 2021: 15:00


Ibid, (diunduh pada selasa 27 April 2021: 18:00
WIB). WIB).
32 http://p2kp.stiki.ac.id/ind/3060-2956/Musik- 35 http://p2kp.stiki.ac.id/ind/3060-2956/Musik-

Gereja_70340_stiki-malang_p2kp-stiki.html (diunduh Gereja_70340_stiki-malang_p2kp-stiki.html#cite_note-


pada selasa 27 April 2021: 19:00 WIB) Edmund1-7 (diunduh pada selasa 27 April 2021: 19:00
33 Ibid, (diunduh pada selasa 28 April 2021: 14:00 WIB.
WIB).

62
PSALMOZ Vol. 2 No. 2 Juli 2021 : 53-64

yang salah secara spiritual maupun teologis bakat. Kemudian pengertian itu ditegaskan
dalam menggunakan musik kontemporer oleh Pytahgoras, bahwa musik bukanlah
sebagai pujian penyembahan.36 Kontemporer sekedar hadia (bakat) dari dewa-dewi, tetapi
adalah bersifat kekinian; yaitu belum memiliki musik terjadi karena akal budi manusia dalam
batas akhir dan masih terus berkembang. Musik membentuk teori-teori.39
klasik dalam pengertian jaman atau era, telah Dengan demikian musik sudah ada
berakhir sejak akhir abad ke-18, sedangkan pada zaman dahulu kala. Menurut Naomi
pengaruhnya masih kuat pada abad ke-19. Pasaribu dalam pandangan Teologia HKBP
Suatu studi tentang masa yang silam
bahwa Musik zaman dahulu adalah sarana yang
mengungkapkan, bahwa gereja Kristen telah
mewarisi kekayaan musik sepanjang abad. digunakan untuk: Pertama, memuji Tuhan di
Sebuah lagu pujian gerejawi yang baik Bait Allah. Kedua, mengkomunikasikan
seharusnya mewakili seluruh unsur-unsur perintah atau pengumuman dari Raja dengan
komposisi yang baik. masa sekarang dan ke menggunakan terompet atau sangkakala.
masa depan menunjukkan banyak trend yang Ketiga, musik juga digunakan dalam Upacara
akan menguasai musik gereja injili. Semakin Ritual keagamaan. Keempat, musik juga
banyak sekolah Alkitab, akademi, dan seminari
digunakan untuk alat penghibur atau hiburan
yang memberi penekanan dan pengajaran
tentang musik gereja lebih daripada baik dalam suasana sukacita dan suasana duka
sebelumnya. 37 cita. Kelima, menyembuhkan hati orang dari
Ketika kita akan gangguan iblis (seperti Saul yang menjadi
mengkontekstualisasikan musik dalam ibadah, sembuh dengan petikan kecapi Daud).
kita harus terlebih dahulu melihat faktor-faktor Keenam, meminta pertolongan Tuhan agar
yang mempengaruhi, misalnya budaya. Perlu NabiNya (Elisa) memperoleh kekuatan untuk
diperhatikan agar musik yang kontekstual
tersebut tetap merefleksikan firman Allah. menolong Raja Yosafat.40
Tidak harus mengacu pada genre musik atau Melalui uraian perkembangan musik
instrumen tertentu, tetapi tetap mendorong gerejawi dari masa ke masa, maka akan
jemaat dalam penyembahan lebih baik. Firman membawa manfaat secara keilmuan, hasil
Allah sebagai alat untuk menuntun orang penelitian ini akan memperluas ilmu dan
Kristen dalam menelaah musik yang tepat pada pengetahuan dalam bidang teologi Kristen dan
zamannya.38 memahami pelayanan musik secara teologis,
Dalam sejarahnya, secara keseluruhan secara khusus hal orientasi memahami arti
dapat dipahami bahwa musik ada sebagaimana bermusik dan sikap pelayan musik yang sesuai
mestinya digunakan pada zamannya. Musik dalam konteks hubungan antara keluhuran
tidak dibatasi oleh kemajuan teknologi Allah yang dilayani sebagaimana yang Tuhan
melainkan terus berkembang dan berevolusi kehendaki dalam diri manusia. Bagi para
hingga pada zaman yang sekarang. Karena pemain musik diharapkan akan diperkaya
musik adalah penghayatan isi hati manusia yang dengan pemahaman yang lebih mendalam lagi
diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur terkait dengan pemahaman akan teologi musik
dengan melodi atau ritme serta mempunyai yang sesungguhnya, membahas pelayanan
unsur atau keselarasan yang indah. Dalam musik yang menunjukkan sikap keseriusan
metodologi Yunani kuno mempunyai arti suatu dalam memainkan musik karena pemain musik
keindahan yang terjadi berasal dari kemurahan adalah salah satu sarana media ibadah yang
hati para dewa-dewa yang diwujudkan sebagai

36 39 Sila Widhyatama, “Sejarah Musik Dan Apresiasi Seni”


Wilfred J. Samuel, “Kristen kharismatik” (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2006), h. 50. (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2012), h. 1.
37 http://www.majalahpraise.com/musik-abad- 40http://www.magisterseniusu.com/uploads/1/8/0/0/

modern-(1900-2000)-517.html 1800340/naomi-pasaribu.pdf. Diunduh tgl 22/03/2021,


38 Andika K. Manurung, “Musik Gereja Konteporer” pukul 09:30.
(Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2015), h. 49.

63
Ulva & Alon, Memahami Perkembangan Musik Gerejawi

benar-benar sakral yang harus dilaksanakan Departemen Pendidikan Nasional, (1990).


dalam ibadah di gereja. KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.
Elviolita Angelina Marta Siswanto, (2019).
Kesimpulan Panduan Penafsiran Kitab Mazmur. Semarang:
Musik memiliki relasi yang sangat erat Universitas Semarang.
dengan Alkitab. Relasi tersebut tidak boleh Grimonia, Eya (2014). “DUNIA MUSIK:
diabaikan, karena musik mampu mengungkapkan Sains-Musik Untuk Kebaikan Hidup”. Bandung:
sifat perasaan kebenaran. Musik dapat direfleksikan Nuansa Cendekia.
sebagai salah satu sarana pendekatan yang Heaney, Maeve Loise (2012). Music As
digunakan dalam membawa pengenalan umat Theology. U.S.A: Wipf and Stock.
mengenal Tuhan. Memainkan alat musik adalah Henry, Matthew (2011). Tafsiran Matthew Henry
ekspresi pelayan musik dalam memaknai Alkitab Kitab Mazmur 1-50. Surabaya: Momentum, 2011.
yang telah diungkapkannya dan itu adalah salah satu Karl-Edmund Prier sj (1991), Sejarah Musik
bukti dari pemberitaan Firman Tuhan dengan Jilid 1. Yogya: Pusat Musik Liturgi.
memberi kedamaian melalui alunan musik yang Manurung, K. Andika (2015). “Musik Gereja
indah. Pemahaman pelayan musik tentang Kontemporer”. Yogyakarta: Deepublish.
perkembangan musik gerejawi dari masa ke masa ML, John Handol (2002). Nyanyian Lucifer.
akan menginspirasi dan memotivasi untuk setia dan Yoyakarta: Yayasan ANDI.
bersemangat melayani Tuhan di bidang musik serta Naipospos, P.S (2016). Pengantar Kepada
yang berdampak pada religiusitas umat. Perjanjian Lama. Jakarta: Bpk Gunung Mulia.
Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen yang Paccker, J. I. dkk (2014). Ensiklopedia Fakta
memiliki program studi di bidang Musik Gereja Alkitab. Malang: Gandum Mas.
terpanggil untuk mengembangkan pelayanan yang Samuel, Wilfred J. (1985). “Kristen
tidak hanya berorientasi pada dimensi akademik kharismatik”. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
saja, namun juga dalam dimensi keterampilan di Tafsiran Alkitab masa kini 2. Jakarta: BPK
dunia praktik pelayanan. Maka sangat perlu Gunung Mulia, 1985.
diperlengkapi khususnya pelayan musik di gereja Ulam, Khairul. “Makna Musik Terhadap
dalam mengiringi musik yang dianggap sakral, Religiusitas Jemaat Umat Kristen”
beretika, bermoral dan memahami betul perannya Viladesau, Richard (1989). Theology And The
sebagai pelayan musik. Menjadi seorang pelayan Arts. U.S.A: Paulist Press, 1989.
Tuhan, tidak hanya sebatas melayani di mimbar saja Wahyuni, Sri (2018). Jurnal Scripta Teologi dan
melainkan di berbagai bidang. Bidang pelayanan Pelayanan Kontekstual. Palembang: STT Ebenhaezer
musik juga merupakan bagian dari pelayanan yang Tanjung Enim, 2018.
harus dikerjakan demi hormat dan kemuliaan Widhyatama, Sila (2012). “Sejarah Musik Dan
Tuhan. Apresiasi Seni”. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Untuk penelitian selanjutnya dengan topik
yang sama dapat menggunakan metode kualitatif, Webtografi
kuantitatif dan kombinasi tentang hubungan musik http://www.majalahpraise.com/sejarah-
dalam gereja dengan pertumbuhan iman, makna musik-gereja-pada-abad-permulaan-504.html.
musik terhadap religiusitas jemaat bagi umat (diunduh pada selasa 27 April 2021: 17:52 Wib).
Kristen, ekspresi keindahan bermain musik dalam http://www.magisterseniusu.com/upload
peribadahan, dan lainnya. Dapat juga mengkaji s/1/8/0/0/1800340/naomi-pasaribu.pdf.
kitab dan teks tertentu dalam Alkitab untuk Diunduh tgl 22/03/2021, pukul 09:30.
membangun fondasi biblis tentang signifikansi file:///C:/Users/User/Downloads/83-
musik dalam peribadatan Kristen. Article%20Text-141-2-10-20200706.pdf. Diunduh
tgl 20/03/2021, pkl. 21:59.
Daftar Pustaka http://p2kp.stiki.ac.id/ind/3060-
A.A. Sitompul dan Beyer, Ulrich, (2008). 2956/Musik-Gereja_70340_stiki-malang_p2kp-
Metode Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung stiki.html (diunduh pada selasa 27 April 2021:
Mulia. 19:00 Wib)
Abineo, J.L. Ch. (1991). Mazmur dan Ibadah. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bits
Jakarta: BPK Gunung Mulia. tream/123456789/45691/1/KHAIRUL%20ULA
Anttila, E. Miikka (2013). Luther's Theology of M-FUF.pdf.
Music. Jerman: Walter de gruyter Gmbh.

64

Anda mungkin juga menyukai