Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR PAUD

DISUSUN OLEH:
SARA RITA PARAIBABO
NIS: 14862072009

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan saya anugerah akal dan pikiran yang lebih sempurna di bandingkan
dengan ciptaan-Nya yang lain. Karena atas ijin, rahmat dan karunia-Nya lah, saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari
berbagai pihak. Karena itu, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Saya sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula
saya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat di harapkan.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini ....................................... 3


B. Manfaat PAUD dalam Pendidikan .................................................... 6
C. Urgensi PIAUD dalam Pendidikan ................................................... 9
D. Pelaksanaan PAUD di Indonesia ...................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi

perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah

tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam

fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan

kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya.

Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan

potensi kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada

rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya.

Sebaliknya pengembangan potensi anak yang asal-asalan, akan berakibat pada

potensi anak yang jauh dari harapan. PAUD juga dapat dijadikan cermin untuk

melihat keberhasilan anak di masa yang akan datang. Anak yang mendapatkan

layanan yang baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar

untuk meraih keberhasilan di masa mendatang. Sebaliknya anak yang tidak

mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai membutuhkan perjuangan

cukup berat untuk mengembangkan kehidupan selanjutnya.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 4 ayat 5 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan untuk

mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap

warga masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari tentang

pentingnya budaya membaca, menulis dan berhitung bagi masyarakat. Budaya

1
membaca dapat dikembangkan kepada anak sejak mereka masih berusia dini

dengan memperkenalkan buku kepada mereka terlebih dahulu.

Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian

rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan

untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian PAUD menurut para ahli?

2. Apa manfaat PAUD dalam pendidikan?

3. Apa urgensi PAUD dalam pendidikan?

4. Bagaimana pelaksanaan PAUD di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian PAUD menurut para ahli.

2. Untuk mengetahui manfaat PAUD dalam pendidikan.

3. Untuk mengetahui urgensi PAUD dalam pendidikan.

4. Untuk pelaksanaan PAUD di Indonesia.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

1. Pengertian PAUD menurut Para Ahli

Pendidikan anak usia dini merupakan wilayah pembahasan yang

sangat luas dan sangat menarik. Karena usia dini merupakan awal bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Dan hal itu akan membawa

dampak bagi sepanjang kehidupan anak selanjutnya. Penelitian dan

pengkajian tentang pendidikan anak juga kian meningkat. Diharapkan

dengan penelitian dan kesadaran terhadap pendidikan anak usia dini yang

semakin baik membawa dampak positif bagi perkembangan anak

selanjutnya.

Adapun beberapa pengertian pendidikan anak dini menurut para

ahli, diantaranya :

a. Menurut Prof. Marjory Ebbeck, yaitu pelayanan kepada anak mulai

lahir sampai umur delapan tahun.

b. Menurut peraturan pemerintah RI, yaitu dikenal dengan istilah

pendidikan prasekolah. Dan berdasarkan peraturan pemerintah no 27

tahun 1990 menyatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah

pendidikan untuk membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani

dan rohani anak didik di luar keluarga sebekum memasuki pendidikan

dasar.

3
c. Menurut penulis, pendidikan anak usia dini adalah suatu hal yang

sangat berarti demi perkembangan dan pertumbuhan anak ke

depannya. Dari pendidikan anak usia dini inilah anak sudah terbiasa

melakukan hal yang baik.

2. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini

Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting untuk

sepanjang usia hidupnya. Karena masa kanak-kanak adalah masa

pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan

pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia

dini akan berpengarug kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman

tesebut akan bertahan lama, bahkan tidak dapat terhapuskan. Jikapun

terlupakan itu hanya tertutupi saja dan bila suatu saat ada stimulasi yang

memancing pengalaman hidup yang pernah dialami maka efek tersebut

akan muncul kembali walau dalam bentuk yang berbeda.

Beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya memahami

karakteristik anak, diantaranya :

a. Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam taham

perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode

diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk

sepanjang hidupnya.

b. Pengalaman awal sangat penting, karena dasar awal cenderung

bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang

4
hidupnya. Selain itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi

kebiasaan.

c. Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa,

dibanding dengan sepanjang usianya, bahkan usia 0-8 tahun

mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya.

Manfaat memahami karakteristik anak usia dini :

a. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak, yang bermnfaat bagi

perkembangan hidupnya.

b. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat

memberikan stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakn tugas

perkembangan dengan baik.

c. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat

yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.

d. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realitas.

e. Mampu mengembangkan potensi anak scara optimal sesuai dengan

keadaan dan kemampuannya.

3. Kondisi yang Mempengaruhi Anak Usia Dini

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini,

dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Faktor bawaan, adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang

tuanya, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Faktor bawaan lebih

dapat dominan dari pihak ayah daripada ibu atau sebaliknya. Faktor ini

tidak dapat direkayasa oleh orang tua yang menurunkan dan hanya

5
ditentukan dalam waktu sedetik, yaitu ketika bertemunya sel sperma

dan ovum.

b. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari luar faktor bawaan,

meliputi seluruh lingkungan yang dilalui anak. Lingkungan dapat

dipisahkan menjadi dua, yaitu lingkungan di dalam kandungan dan

lingkungan di luar kandungan.

Lingkungan dalam kandungan sangat penting, karena

perkembangan janin dalam kandungan mengalami kecepatan luar

biasa, lebih cepat 200.000 kali dibanding perkembangan sesudah lahir,

maka dari tiu lingkungan positif dalam kandungan akan berpengaruh

positif terhadap perkembangan janin.

Lingkungan di luar kandungan sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan anak usia dini, karena anak belajar dari apa

yang dilihat didengar dan dirasakan.

B. Manfaat PAUD dalam Pendidikan

Apa manfaat pendidikan anak usia dini bagi anak? Berikut beberapa

manfaat dari pendidikan anak usia dini bagi si kecil.

1. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Emosional

Pendidikan anak usia dini memfasilitasi anak mendapatkan lingkungan

sosial yang sesuai untuknya. Di sini ia dapat berinteraksi dengan lebih

banyak teman sebaya sehingga meningkatkan keterampilan sosial dan

emosional. Interaksi dengan teman-temannya akan mendorong ia untuk

belajar berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan.

6
2. Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Berbahasa

Anak akan diajarkan untuk bicara dengan bahasa formal saat di dalam

kelas. Guru juga akan memberikan bimbingan mengenai cara berbicara

yang baik dan sopan. Beberapa aktivitas seperti bermain dan bernyanyi

juga bermanfaat menambah kosa kata anak. Hal ini akan meningkatkan

keterampilan berbicara dan berbahasa.

3. Meningkatkan Keterampilan Motorik

Banyak pelajaran yang diajarkan bersifat mendorong kreativitas anak

melalui kegiatan yang menyenangkan. Aktivitas tersebut dapat

meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan yang

mengandalkan gerakan jari-jari tangan misalnya menulis, memegang,

mewarnai, dsb. Aktivitas tersebut juga dapat meningkatkan keterampilan

motorik kasar melalui kegiatan yang mengandalkan gerakan tangan dan

kaki misalnya memukul dan menendang.

4. Mengembangkan Kreativitas

Anak yang mengikuti kelas PAUD cenderung lebih cepat mengembangkan

kreativitasnya. Beberapa aktivitas di kelas membantu anak

mengembangkan kreativitasnya seperti bermain, bernyanyi, menyusun

puzzle, mewarnai gambar dan lain sebagainya

5. Meningkatkan Daya Imajinasi

Banyak aktivitas di kelas yang mendorong anak mengembangkan

kemampuan imajinasinya misalnya dari mendengarkan cerita, pengenalan

tokoh pahlawan, pengenalan profesi, dan lain sebagainya.

7
6. Memahami Nilai-Nilai Penting dalam Kehidupan

Guru di kelas sering memberikan pelajaran dalam bentuk cerita untuk

mengajari anak mengenai pentingnya nilai-nilai ketuhanan, kasih sayang,

sopan santun, kebenaran, dan lain sebagainya.

7. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Mengikuti kelas PAUD membantu anak meningkatkan aktivitas fisik yang

jarang dilakukan di rumah. Beberapa kegiatan yang membantu anak lebih

banyak bergerak antara lain senam, olahraga, bermain, menari, dan lain

sebagainya.

8. Mempersiapkan Mental Anak untuk Menempuh Pendidikan Formal

Melalui PAUD, banyak orangtua yang merasa sangat terbantu

mempersiapkan anak untuk masuk SD. Begitu memasuki sekolah formal

di SD, anak sudah memiliki mental yang cukup dan beberapa keterampilan

dasar seperti memegang pensil, mengenal huruf dan angka, berbaris, dan

lain sebagainya.

9. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Memasukkan anak dalam PAUD dapat meningkatkan rasa percaya diri

anak. Banyak kegiatan yang dilakukan di kelas yang mendorong anak

untuk lebih berani tampil seperti bernyanyi, menari, bermain, dan lain

sebagainya.

10. Meningkatkan Keterampilan Kognitif

Melalui berbagai aktivitas pengajaran, anak akan mulai mengembangkan

kemampuan kognitif dalam memahami dan menganalisa permasalahan.

8
Melalui pengamatan anak didorong mengembangkan keterampilan

kognitif misalnya dalam memahami sifat zat cair, manfaat makan sayuran,

mengenal warna, menghitung benda, dan lain sebagainya.

C. Urgensi PIAUD dalam Pendidikan

Menurut KBBI kata urgensi bearti keharusan yang mendesak atau hal

yang sangat penting. Maka dari itu kami akan menjelaskan mengapa

pentingnya PIAUD dalam pendidikan non formal Indonesia.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk

kelompok bermain (KB), teman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang

sederajat (Ahmad Mushlih, 2018).

Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional

dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan, dan

menjunjung tinggi hak asasi manusia. Oleh sebab itu, semua lapisan

masyarakat yang terkait dengan pendidikan, baik pada pendidikan formal,

nonformal, maupun informal harus mampu mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.Selanjutnya

dalam Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani, rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut (Masnipal, 2013).

9
Jadi dari penjelasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa salah

satu pentingnya PAUD adalah dapat memberikan rangsangan anak dalam

berfikir sehinggga membantu anak dalam perkembangan dan pertumbuhannya

baik dari segi jasmani maupun rohani anak tersebut dalam mempersiapkan diri

anak untuk memasuki jenjang pendidikan yang selanjutnya. Sebab pada usia 0

– 6 tahun perkembangan anak sangat pesat.

PAUD juga dikatakan sangat penting karena mengingat potensi

kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang pada rentang usia ini.

Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut the golden

age (usia emas) (Dadan Suryana, 2016).

Menurut H. Dedih Surana Drs. M.Ag Pendidikan anak usia dini

memiliki peran strategis bagi pembangunan anak bangsa, menjadi pondasi

bagi perkembangan anak yang berpengaruh hingga dewasa. Jika pondasi itu

baik, maka perkembangan itu akan baik dan sebaliknya. Oleh karena itu

pendidikan anak usia dini tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa ilmu

pengetahuan memadai.

Maka dari itu peningkatan kualitas sistem dan hasil pada pendidikan

anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal (PAUDNI), menjadi salah

satu prioritas pembangunan pendidikan nasional. Keberhasilan layanan

PAUDNI ditentukan oleh tenaga pendidiknya yang salah satunya adalah

pendidik PAUD.

Pendidik sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak dan dapat

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan

10
perkembangan kecerdasan anak. Dengan bimbingan seorang pendidik, anak

usia dini sebagai peserta didik diharapkan dikemudian hari akan menjadi

sumber daya manusia yang potensial di dalam pembangunan. Pendidik

diharapkan memahami tentang perkembangan anak dan bagaimana

menumbuh kembangkannya.

Peningkatan kompetensi pendidik Pendidikan anak Usia dini (PAUD)

merupakan kebutuhan yang sangat urgen dan menjadi bagian integral dari

program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan

Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal. Seiring dengan upaya

pengembangan kompetensi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

maka program perlu dilakukan secara terintegrasi dan berkelnjutan.

Upaya peningkatan kompetensi pendidik PAUD yang telah dilakukan

selama ini melalui berbagai metode seperti diklat, seminar, ataupun magang

yang semuanya itu belum bisa memenuhi kebutuhan massal, sehingga

diperlukan media lainyang lebih praktis diantaranya melalui buku.

Jadi kami dapat menyimpulkan pada materi ini mengapa pentingnya

PAUD dalam pendidikan karena pada usia 0 – 6 tahun anak mengalami

perkembangan yang sangat pesat yang sering disebut dengan masa golden

age, maka pada masa ini diperlukannya pendidikan anak usia dini untuk

memberikan rangsangan anak dalam berfikir sehinggga membantu anak dalam

perkembangan dan pertumbuhannya baik dari segi jasmani maupun rohani

anak tersebut dalam mempersiapkan diri anak untuk memasuki jenjang

pendidikan yang selanjutnya. Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang

11
besar dalam membentuk perkembangan anak hingga anak dewasa nanti, maka

dari itu dalam mendidik anak usia 0 – 6 tahun diperlukannya pendidik yang

dapat memahami perkembangan anak dan dapat menumbuhkembangkannya.

Untuk meningkatkan pendidik PAUD itu sendiri sudah dilakukan berbagai

macam cara.

Pada zaman sekarang banyak masyarakat yang tingkat kesadarannya

sangat rendah terhadap pemberian layanan pendidikan bagi anak usia dini (0-6

tahun). Hal itu disebabkan karena kurangnya rasa sosialisasi terhadap

masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Jika saja

masyarakat lebih mengerti bahwasannya pendidikan anak usia dini menempati

posisi yang sangat strategis untuk menyiapkan sumber daya manusia di masa

yang akan datang karena anak merupakan generasi penerus bangsa yang selalu

berkembang secara terus menerus dan bersifat alami.

Banyak anggapan sebelumnya yang mengatakan bahwasannya

pendidikan yang yang tepat atau matang adalah diberikan pada anak yang

berumur 5-7 tahun, dimana anak mulai masuk usia kematangan yang siap

untuk bersekolah. Sedangkan,yang sebenarnya adalah pendidikan yang baik

adalah pada masa-masa 0-6 tahun yang merupakan masa emas (golden age)

dimana perkembangan fisik, motorik intelektual, emosional, bahasa dan sosial

berlangsung dengan cepat dan mudah tangkap.

Begitu juga terdapat bebrapa faktor yang menjadi masyarakat tidak

percaya bahwasannya pendidikan anak usia dini itu sangat penting,

diantaranya adalah masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik dan

12
kependidikan untuk mereka. Hal itu diperburuk oleh relatif rendahnya kualitas

tenaga yang sudah ada. Kemudian faktor lain adalah letak geografis yang

membuat mereka sulit menemukan tempat belajar sehingga cara yang paling

aman adalah mereka bersekolah ketika berumur 5-7 tahun dengan jenjang

sekolah dasar tanpa pendidikan dini dan yang lebih parah lagi atau bisa di

sebut pada umumnya adalah tingkat ekonomi masyarakat yang menyebabkan

orang tua tidak segera menyiapkan pendidikan sejak dini.

Dengan demikian, urgensi pendidikan anak usia dini adalah

mengembangkan semua aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik,

motorik intelektual, emosional, bahasa dan sosial.

D. Pelaksanaan PAUD di Indonesia

Sejarah berdirinya PAUD dimulai di sekitar abad 19-20 saat

pergerakan Budi Utomo dimulai. Pada awalnya, para penjajah Belanda

memperbolehkan Froble School (Istilah Belanda untuk taman kanak-kanak)

hanya untuk anak-anak Belanda saja. Warga Pribumi tidak diperkenankan

masuk di sekolah ini. Namun pada tahun 1919, organisasi Aisyiyah

(organisasi wanita Muhammadiyah) mendirikan Busthanul Athfal. Sekolah

untuk anak-anak usia dini yang didirikan sebagai respon terhadap Froble

School yang sedang marak di Eropa.

Tidak hanya sampai disitu, sepulang dari diasingkan di Belanda selama

2 tahun (1913-1915) Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Lare atau Taman

Anak atau Kindertuin. Seiring dengan perkembangannya Pendidikan Usia

Dini pun berkembang di Indonesia. Ada istilah PAUD, TK, ataupun TPA

13
(Tempat Penitipan Anak). PAUD diharapkan memberikan pendidikan yang

melibatkan seluruh anak dan mencakup perkembangan fisik, motorik,

kognitif, dan sosial anak.

PAUD di Indonesia memang setara dengan kelompok bermain (play

group). Berdasarkan rancangan kurikulum PAUD 2013, diharapkan siswa-

siswa PAUD bisa menjadi sumber daya manusia yang handal, SDM berdaya

saing global, dan insan cerdas komprehensif. Mengapa? Karena dalam

kurikulumnya, PAUD membina anak untuk mengembangkan potensinya.

Potensi yang harus dikembangkan di PAUD adalah agama-moral, fisik-

motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Serta dengan

diadakannya PAUD, diharapkan peserta yang dibina siap mengikuti

pendidikan yang lebih lanjut. (Kurikulum PAUD, 2013).

Kriteria kurikulum PAUD yang baik di Indonesia adalah dapat

mengembangkan potensi anak secara utuh, dapat menyiapkan anak untuk

masa depan bukan hanya masa kini, tanggap terhadap kebutuhan dunia yang

selalu berubah. PAUD sendiri sudah sangat diminati oleh orang tua di

Indonesia. Dari data statistik yang direlease oleh Kemendikbud di tahun 2017,

jumlah siswa usia dini umur <4 tahun sampai 4 tahun adalah sebanyak

1.268.323 anak. Hal ini dikarenakan orang tua ingin memaksimalkan

pengetahuan yang diperoleh anaknya di usia terbaik mereka. Tidak hanya

kemampuan akademik, tapi juga sosial, psiko motor, kognitif, serta

spiritualitasnya. Sehingga terbentuk insan yang cerdas komprehensif.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwasannya konsep

pendikan anak usia dini sangatlah penting bagi anak, karena apa yang diserap,

dicerna dan apa yang terekam oleh anak pada saat usia dini sangat

berpengaruh terhadap kepribadian dan kecerdasan anak apabila ia telah

bertumbuh besar atau dewasa.

Mengenal anak dengan cara memahami karakter anak dapat membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak karena orang tua telah mengetahui apa

yang seharusnya dibutuhkan anak pada sejak anak usia dini.

Manfaat PAUD ialah Meningkatkan Keterampilan Sosial dan

Emosional, Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Berbahasa,

Meningkatkan Keterampilan Motorik, Mengembangkan Kreativitas,

Meningkatkan Daya Imajinasi, Memahami Nilai-Nilai Penting dalam

Kehidupan, Meningkatkan Aktivitas Fisik, Mempersiapkan Mental Anak

untuk Menempuh Pendidikan Formal, Menumbuhkan Rasa Percaya Diri,

Meningkatkan Keterampilan Kognitif. Pentingnya PAUD adalah dapat

memberikan rangsangan anak dalam berfikir sehinggga membantu anak

dalam perkembangan dan pertumbuhannya baik dari segi jasmani maupun

rohani anak tersebut dalam mempersiapkan diri anak untuk memasuki jenjang

pendidikan yang selanjutnya. Sebab pada usia 0-6 tahun perkembangan anak

sangat pesat. PAUD sendiri sudah sangat diminati oleh orang tua di Indonesia.

15
Dari data statistik yang direlease oleh Kemendikbud di tahun 2017, jumlah

siswa usia dini umur <4 tahun sampai 4 tahun adalah sebanyak 1.268.323

anak. Hal ini dikarenakan orang tua ingin memaksimalkan pengetahuan yang

diperoleh anaknya di usia terbaik mereka. Tidak hanya kemampuan akademik,

tapi juga sosial, psiko motor, kognitif, serta spiritualitasnya.

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat penulis susun, dan penulis

menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka dari itu saran dan kritik

yang membangun sangat penulis harapkan.

Semoga makalah ini dapat berguna untuk kita semua aamiin.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Hibana S. Rahman, M.Pd. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta,
PGTKI Press.

Efendi, Muhajir. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-5. Jakarta: Balai
Pustaka.

http://fitrirohmawati.blogspot.co.id/2013/12/pendapat-filosofis-pendidikan-anak-
usia.html
Http://olvista.com/10-manfaat-pendididkan-anak-usia-dini-PAUD-bagi-si-kecil/

https://silabus.org

Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:
PT.Blex Media Komputindo

Mushlih, Ahmad dkk. 2018. analisis Kebijakan PAUD Mengungkap Isu-Isu


Menarik Seputar AUD. Jawa Tengah: Penerbit Mangku Bumi.

Suryana, Dadan. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.

17

Anda mungkin juga menyukai