Anda di halaman 1dari 8

NILAI MORAL DALAM LIRIK LAGU “EDHAK”

KARYA HUMOOD AL KHUDER

(Kajian Sosiologi Sastra)

Dewi Kumala Tumanggor, Novi Azizah,

Puspita Nurrahmawati, Reza Jihadillah.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email: dewikusatu2@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang nilai moral yang terdapat dalam lirik lagu
yang berjudul Edhak Karya Humood Al-Khuder. Alasan penelitian ini
dilakukan adalah karena peneliti ingin mengungkapkan nilai moral yang
ingin disampaikan oleh pengarang kepada masyarakat. Tujuan Penelitian
yang dilakukan untuk mendeskripsikan struktur puisi, menentukan unsur
musikalitas dan menjelaskan moralitas yang terdapat dalam lirik lagu Edhak
karya Humood Al-Khuder. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif. Tahap pengumpulan data menggunakan studi pustaka.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat.
Langkah selanjutnya adalah analisis data yang dikaji secara deskriptif.
Penyajian hasil analisis data disajikan berupa uraian kata-kata dengan
memberikan penjelasan seputar and lirik lagu lagu Karya humood
alkhudher. Hasil analisis struktural yaitu berupa analisis struktur fisik dan
struktur batin lagu yaitu seperti diksi, tema dan amanat. Kemudian berbeda
dengan hasil analisis unsur musikalitas berupa birama dan tempo. Lagu
analisis moral berupa rasa murah hati, Sabar serta senantiasa membalas
segala sesuatu dengan kebaikan. Nilai moral yang lainnya adalah
mengajarkan kedapa kita agar dapat menghindari rasa amarah, dalam lagu
ini menganjurkan kepada kita agar selalu tersenyum dalam hidup,
menghadapi segala musim kehidupam baik dalam keadaan senang, mau
pun dalam keadaan susah. Lagu ini mengandung moral yang sangat bagus
sehingga lagu ini biasa digunakan sebagai panduan untuk kita agar selalu
tersenyum dan sabar menjalani kehidupan.
Kata Kunci: Lirik Lagu, Humood Al Khuder, Moralitas.
BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang


mempunyai makna “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari
kata dasar śās- yang bemakna “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk mengacu kepada
“kesusastraan” atau sebuah tulisan yang mempunyai arti atau keindahan
tertentu.

Pemakaian istilah sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai


sekedar teks. Sedang istilah sastrawi lebih mengarah pada sastra yang
kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu
contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti bidang sastrawi, bukan
bidang sastra. Kemudian dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi dua yaitu sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra
tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran
tertentu.Sebuah karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan
yang melingkupi kehidupan manusia. Sarjidu (2004:2) mengungkapkan
bahwa karya sastra muncul melalui latar belakang dorongan dasar manusia
untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. Menurut Yudiyono ( 2007: 11)
ilmu sastra yang semakin melebar menghasilkan beberapa karya sastra
seperti puisi, cerita pendek, roman dan Novel. adapun keistimewaan di
dalam bahasa sastra adalah banyaknya muncul penafsiran-penafsiran yang
baru.

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang memiliki banyak


penafsiran penafsiran. Suatu bahasa bisa menjadi indah karena terdapat
puisi di dalamnya. Atmazaki (1990:29) mengungkapkan bahwa puisi
disampaikan melalui kata-kata karena puisi merupakan keindahan yang
menjelma di dalam kata. Kemudian selanjutnya Sayuti (2008: 71)
mengemukakan bahwa eksistensi hakiki puisi mencakup 4 hal yaitu sebagai
sosok pribadi penyair sebagai dunia dalam kata sebagai representasi
kenyataan dan sebagai sesuatu yang berpotensi memberikan pengaruh
tertentu pada audiens. puisi dapat menarik perhatian semua kalangan baik
dari kaum muda hingga pada kalangan dewasa selanjutnya sajak-sajak
yang dikemukakan oleh penulis juga akan membuat kita berpikir lebih jauh
untuk menguak makna yang terdapat dalam puisi tersebut.
Lirik dapat dimasukkan ke dalam genre puisi dalam karya sastra, hal
tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kemiripan unsur-unsur antara
puisi dengan lirik lagu. Soejiman (1986:47) mengemukakan bahwa lirik lagu
merupakan sajak yang berupa susunan kata sebuah nyanyian, karya sastra
yang berisi tentang curahan perasaan pribadi yang diutamakan adalah
lukisan perasaannya.

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan,


kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik)
untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang
berirama disebut juga dengan lagu.Lagu dapat dinyanyikan secara solo,
berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan
dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang
bersifat keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dikategorikan pada
banyak jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan. Nyanyian adalah
syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga
membentuk harmoni. Nyanyian sering juga disebut sebagai lagu yang
berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk
menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang
berirama disebut juga dengan lagu. Penggunaan gaya bahasa yang tepat
dengan didampingi irama yang indah akan menghasilkan karya lain yang
bisa dinikmati oleh masyarakat, serta penggunaan kalimat yang tepat akan
menimbulkan aspek sosial yang dapat berguna untuk masyarakat.
Penulisan sajak sajak yang indah itulah hingga saat ini muncul musisi-
musisi handal yang karyanya dinikmati seperti penyanyi dalam negri dan
juga penyanyi dari luar negri.

Humood AlKhudher adalah salah satu penyanyi yang lahir di Kuwait


23 January 1989. Humood dibesarkan di keluarga yang berpendidikan.
Ayah Humood meraih gelar profesor di bidang psikologi dan menerima
ijazah PhD di Inggris. Di sanalah Humood menghabiskan masa kanak-
kanaknya. Humood sangat dekat dengan ibunya. Sang ibu-lah yang
memberi pengaruh besar dan yang selalu mendukung perjalanan hidup
Humood.Ia dikenal sebagai Penyanyi Musik Dunia. Humood dan Maher
Zain bergabung dengan daftar nama Awakening Records. Artis rekaman
pop Arab dengan rilis album berjudul Aseer Ahsan and Fekra. Dia
menandatangani kontrak dengan Awakening Records pada awal 2015.
Humood mulai tertarik pada musik sejak usia muda dan telah merilis single
selama satu dekade sebelum dikontrak oleh Awakening. Musiknya
diterjemahkan ke dalam media sosial yang sangat besar di Facebook
dengan lebih dari 1 juta suka. Lirik lagu lagu yang dibawakan oleh Humood
banyak mengandung nilai moral yang baik, lagu lagunya juga sering
menggambarkan atau mengarah kepada kehidupan.

Penulis menciptakan sebuah karya sastra untuk memberinya


model hidup yang ideal. Sumardjo (1979: 12) meyakini bahwa sastra
adalah produk masyarakat. Ia berada di tengah masyarakat karena ia juga
dibentuk oleh anggota sosial berdasarkan emosi atau dorongan rasional
masyarakat tersebut. Kita dapat mempelajari sastra berdasarkan disiplin
ilmu sosial dan sosiologi sastra. Metode sastra yang mempertimbangkan
aspek sosial disebut sosiologi sastra. Damon (2009: 9) mengemukakan
bahwa sosiologi adalah tujuan dan penelitian ilmiah manusia dalam
masyarakat, sistem dan proses sosial. Sosiologi sastra merupakan suatu
metode yang dimulai dari arah menghadap alam semesta, tetapi bisa juga
dimulai dari arah menghadap pengarang dan pembacanya. Menurut
pandangan sosiologis metode sastra, karya sastra berkaitan dengan
realitas, yaitu sejauh mana karya sastra mencerminkan realitas. Realitas
di sini mengandung makna yang cukup luas, yaitu segala sesuatu kecuali
karya sastra, dan segala sesuatu yang dirujuk oleh karya sastra. Sosiologi
sastra berkaitan dengan masyarakat dan realitas yang diekspresikan
dalam bentuk nilai-nilai moral yang terkandung dalam karya sastra
tersebut. Moralitas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Kemampuan seseorang sebagai individu (individu)
dan sebagai anggota suatu kelompok (masyarakat dan bangsa)
membutuhkan nilai-nilai moral. Peradaban suatu negara dapat dinilai dari
karakter moral masyarakatnya. Moralitas mempunyai kedudukan yang
penting, karena manusia harus tunduk pada norma, aturan, adat istiadat,
hukum dan hukum yang ada dalam masyarakat dalam kehidupannya.
Menurut Amin (1975: 6), keuntungan mempelajari moralitas (etika) adalah
membuat orang tahu apa yang baik atau buruk. Semakin tinggi derajat
sebuah kebebasan, tanggung jawab, dan kemurnian suara hatinya, naka
semakin baik kualitas moral yang bersangkutan.
Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penetian diperlukan dukungan hasil-hasil penetian


yang telah ada sebelumnya yang berkiatan dengan penetian tersebut.
Penelitian tentang Nilai moral dalam kajian sosiologi sastra sudah banyak
diteliti sebelumnya. Termasuk dalam penelitian ini juga, penulis mengacu
kepada beberapa jurnal yang telah membahas tentang sebuah penelitian
yang berkaitan dengan penelitian yang penulis buat.

Dari penelitian An Nissaa fitrianingtyas (2017) dalam Skripsinya


yang berjudul “Nilai Moral dalam lirik lagu Karya Kanton Bagaskara”
mengemukakan bahwa dalam penelittiannya terhadap lagu karya Kanton
Bagaskara yang pertama tentang struktur puisi, penggunaan diksi dalam
lirik lagu karya Kanton Bagaskara menimbulkan makna yang indah dan
mendalam, bahasa yang digunakan sehari hari dalam lirik lagu tersebut
membuat para penikmatnya mudah untuk memahami lagu lagu karta
Kanton Bagaskara, wazlau terdapat beberapa lagu yang sulit dipahami
karena menggunakan istilah istilah tertentu. Adapun analisis yang kedua
yaitu tentang analisis unsur musikalitas dalam lagu karya Kanton Bagaskara
yang mengemukakan bahwa dalam lagu karya Kanton Bagaskara bahwa
penggunaan birama dalam lagu tersebut terdiri ats birama 4/4 yang
digunakan dalam lagu yang berjudul "Si Muda", "Lagu Radya", "Bukan
Semata", " Kenali Dirimu", "Bawalah Hatimu", dan "Mario". Birama lain yang
digunakan ialah birama 6/8 yang digunakan dalam lagu berjudul “Usah Kau
Lara Sendiri". Tempo yang terdapat dalam ketujuh lagu karya Katon
Bagaskara antara lain: (1) tempo adagietto yang dimiliki oleh lagu yang
berjudul "Usah Kau Lara Sendiri" dengan tempo yang lembut tersebut
peneliti bisa mengetahui suasana yang disampaikan pada lagu tersebut; (2)
tempo animato yang terdapat dalam lagu "Si Muda", "Mario", dan “Kenali
Dirimu" tempo cepat ini merupakan tempo yang membuat suasana lagu
menjadi bersemangat; (3) tempo andante terdapat dalam lagu "Bawalah
Hatimu" dan "Lagu Radya" menimbulkan suasana lagu tersebut menjadi
terbilang santai dan lembut; dan (4) tempo allegreto yang dimiliki oleh lagu
"Bukan Semata" menunjukkan perasaan yang menggebu-gebu yang ingin
diungkapkan melalui lagu tersebut. Analisis ketiga, berdasarkan analisis
nilai moral yang terdapat dalam lirik lagu karya Katon Bagaskara terdapat
nilai moral diantaranya: (1) kejujuran yang mengungkapkan bahwa dalam
menjalani kehidupan sebagai manusia harus membiasakan untuk jujur
terhadap Tuhan agar rohani atau jiwa menjadi lebih tenang dan terarah,
jujur terhadap diri sendiri agar dapat mengatasi permasalahan hidup tanpa
rasa panik, dan jujur terhadap orang lain tentang apa yang dirasakan, baik
itu nyaman atau tidak. (2) nilai-nilai otentik yang menjelaskan tentang sikap
di kehidupan sehari-hari supaya terkesan tidak terlalu membuang-buang
waktu untuk hal yang tidak bermanfaat dan manusia dapat memahami
karakter sebenarnya tentang diri kita sendiri. (3) keberanian moral yang
dimaksudkan bahwa sebagai manusia yang hidup dengan bersosialisasi,
baiknya berani dalam menghadapi segala hal, berani menjadi penengah
ketika orang lain atau teman terdekat dilanda permasalahan, dan berani
mengambil keputusan ketika diri sendiri terjebak akan suatu permasalahan.
(4) kesediaan bertanggung jawab mengungkapkan tentang apapun
keputusan atau langkah yang diambil untuk menjalani kehidupan ini, setiap
manusia harus bersedia untuk mempertanggung jawabkannya. Setiap
manusia harus bisa menerima segala macam resiko yang kelak akan
datang dan bertanggung jawab untuk menerima resiko tersebut.

Penelian yang juga dilakukan oleh Cita Raras Nindiya pangesti


(2019) dalam skripsinya yang berjudul “Kritik Sosial dalam lirik lagu album
Sinestesia Karya Efek Rumah Kaca” dalam penelitian tersebut peneliti
mendapati bahwa Struktur fisik dalam lirik lagu album Sinestesia adalah
adanya penggunaan diksi yaitu kata konotasi, denotasi, dan kata vulgar.
Citraan yang ditemukan dalam lirik lagu album Sinestesia terdiri atas citraan
penglihatan, pendengaran, penciuman, gerak, dan intelektual. Penggunaan
bahasa figuratif berupa majas hiperbola, personifikasi, metafora, retorik,
tautologi, dan ironi. Rima dan irama (asonansi dan aliterasi). Struktur batin
yang terdiri atas tema kekacauan kondisi sosial politik di Indonesia, posisi
karya seni dalam pasar industri, hilangnya hak asasi manusia, siklus
kehidupan, dan menghargai keberagaman. Perasaan yang ditunjukan
penyair dalam lirik lagu di album tersebut adalah resah, marah, kecewa,
kesal, haru, resah, dan optimis. Nada yang ditimbulkan adalah nada
nasihat, sedih, semangat, dan sendu. Kritik sosial yang terdapat dalam lirik
album Sinestesia adalah tentang kritik terhadap masalah kemanusiaan,
kritik terhadap masalah sosial-politik yang terdiri atas masalah politik dan
kesenjangan sosial, kritik terhadap masalah keagamaan, kritik terhadap
masalah pasar industri musik, dan tentang kritik terhadap problematika
informasi. Relevansi hasil penelitian pada album Sinestesia sebagai bahan
ajar sastrra ini sesuai dengan kriteria bahan ajar sastra, yaitu aspek bahasa,
psikologi, dan latar belakang budaya. Hasil penelitian terkait dengan struktur
pembangun puisi dan kritik sosial dalam lirik lagu album Sinestesia
memakai bahasa yang sederhana dan sudah sesuai dengan
ketatabahasaan Indonesia, sehingga siswa dapat mudah memahaminya.
Hasil penelitian terkait dengan struktur pembangun puisi dan kritik sosial
dalam lirik lagu album Sinestesia isinya sudah sesuai dengan kondisi
psikologis siswa SMA karena siswa SMA cenderung lebih tertarik terhadap
kondisi sosial yang terjadi di masyarakat. Hasil penelitian terkait dengan
struktur pembangun puisi dan kritik sosial dalam lirik lagu album ini juga
memiliki latar belakang budaya yang menyeluruh sehingga hal ini akan
membuat siswa lebih memahaminya.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengungkapkann struktur puisi dalam lagu ‘Edhak’ karya Humood


Al Khuder

2. Untuk mengungkap Unsur Musikalitas yang ada dalam lirik lagu Edhak
Karya Humood Al Khuder

3. Untuk mengetahui nilai Moral yang terdapat dalam lirik Lagu “Edhak
Karya Humood Al Khuder.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana analisis struktur puisi dalam lagu ‘Edhak’ karya Humood Al


Khuder?

2. Unsur musikalitas apa saja yang terdapat dalam lirik lagu Edhak Karya
Humood Al Khuder?

3. Nilai Moral apa yang terdapat dalam lagu ‘Edhak’ karya Humood Al
Khuder?

Anda mungkin juga menyukai