BAB 2
LANDASAN TEORI
bertujuan agar penelitian yang dilakukan mempunyai dasar yang kuat dan bukan
sekadar spekulasi. Sugiyono (2011: 52), menjelaskan bahwa “adanya kajian teori
ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data”. Berikut ini teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang
puisi telah menjelma sebagai suatu karya yang dapat dinikmati melalui
Banyak para sastrawan yang telah mendefinisikan puisi, namun sampai saat ini
belum ada satu definisi yang baku. Hal ini terjadi karena perubahan yang selalu
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poeima
“membuat” atau poeisis “pembuatan”. Dalam bahasa Inggris, puisi disebut dengan
poem atau poetry. Aminuddin (2004: 134), menjelaskan puisi sebagai kegiatan
“membuat” dan “pembuatan” karena melalui puisi pada dasarnya seseorang telah
menciptakan suatu dunia tersendiri, yang berisi pesan atau gambaran mengenai
fisik atau struktur batinnya saja, namun ada juga pendapat yang memberikan
definisi yang ada, puisi tetap menjelma sebagai salah satu karya sastra yang indah
134), mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang
imajinasi. Waluyo (1995: 29), menyatakan “puisi adalah salah satu bentuk
James Reeves dalam Waluyo (1995: 23), menyatakan “puisi adalah ekspresi
puisi adalah salah satu jenis dari karya sastra yang mengekspresikan imajinasi dan
buah pikiran sang penyair yang ditransformasikan ke dalam wujud bahasa bernilai
Bila ditinjau dari bentuk maupun isinya, ragam puisi terbagi ke dalam
2) Puisi Naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan
3) Puisi Lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan
melingkupinya.
4) Puisi Dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif
6) Puisi Satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang
masyarakat.
7) Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang
kekasih.
9) Ode, yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa
10) Himne, yaitu puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa
puisi meliputi struktur fisik puisi (metode puisi) dan struktur batin puisi (hakikat
dalam puisi. Pada puisi konvensional, kata-kata atau diksi diatur dalam
deret yang disebut larik atau baris. Kumpulan pernyataan dalam puisi
bait.
2) Diksi
makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Selain itu, pemilihan kata
penyair, maka akan semakin kaya dan berbobot kata-kata yang dipilih.
3) Imaji
Imaji dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: (1) imaji suara (auditif); (2)
imaji penglihatan (visual); dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
merasakan seperti yang dialami oleh penyair. Imaji berkaitan erat dengan
kata konkret.
4) Kata Konkret
alegori.
Versifikasi dalam puisi terdiri atas rima, ritme, dan metrum. Rima
adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun baris
akhir puisi. Rima mencakup onomatope (tiruan bunyi), bentuk intern pola
rendah, panjang pendek, atau keras lemah bunyi. Ritme sangat menonjol
bila puisi itu dibacakan. Ada ahli yang menyamakan ritma dengan
metrum. Dalam deklamasi, biasanya puisi diberi („) pada suku kata
bertekanan keras, dan (u) di atas suku kata yang bertekanan lemah.
dibedakan atas empat metrum. Jambe adalah tekanan bervariasi; ada yang
diberi tekanan dan ada yang tidak. Pada tracheas tekanan keras terdapat
pada suku pertama. Pada daktylus tekanan terdapat pada awal baris, dan
selanjutnya diseling dua suku kata tidak bertekanan. Pada anapest tekanan
dimulai pada suku kata ketiga dan pada awal kata tidak bertekanan
oleh penyair melalui puisinya. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu
utama pengucapannya.
3) Rasa (Feeling)
rasa berkaitan erat dengan latar belakang sosial dan psikologis penyair.
4) Nada
juga berhubungan dengan tema dan rasa. Ada penyair yang dalam
tengadah ke atas langit pada malam hari, seseorang takjub pada ribuan
imajinasi dan kreativitas Anda untuk melanjutkan setiap inisial atau huruf
awal tersebut.
c. Menulis puisi berdasarkan tokoh dalam sejarah, mitologi, atau karya sastra
puisi yang telah kit abaca, dapat dijadikan media dalam belajar menulis
puisi. Apabila Anda menyenangi tokoh tertentu dalam sebuah novel, Anda
dapat saja menulis puisi berdasarkan karakter atau watak tokoh tersebut.
Selain karya sastra, tokoh dalam sejarah, wayang, atau mitologi dapat kita
tidak akan pernah puas ketika ia menulis sebuah karya seni. Ada sejumlah
imajinasi kita.
puisi ketika sedang jatuh cinta”, atau “Kesedihan akan berkurang apabila
menghasilkan puisi yang bermutu dari segi estetik, dapat Anda manfaatkan
sebagai bahan berlatih dalam menulis puisi. Terlebih lagi, manusia sebagai
makhluk hidup tidak luput dari pengalaman, baik yang menyedihkan atau
membahagiakan.
sastra baik itu puisi maupun karya fiksi seperti sebagai berikut.
nilai-nilai kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa
sebagai media komunikasi dan interaksi. Begitu pun dengan empat aspek
menulis. Menulis sebagai salah satu kegiatan produktif, dalam aplikasinya tentu
harus memenuhi kaidah-kaidah penulisan yang benar dan baik. Hal tersebut
bertujuan agar maksud yang hendak disampaikan oleh penulis dapat dipahami
dengan tepat sesuai maksud yang hendak disampaikan oleh penulis. Jadi bisa juga
begitu pun dengan kegiatan menulis. Menurut Tarigan (2008: 24), maksud atau
tujuan penulis (the writer‘s intention) adalah responsi atau jawaban yang
atas dapat dikatakan bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut ini, yaitu:
yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api (expressive
discourse).
kemauan sendiri.
pembaca.
pembaca.
Tujuan pemecahan masalah yaitu tujuan menulis yang hendak memecahkan suatu
pembaca.
(creative purpose) yang berkoherensi dalam kaitannya yakni untuk mencapai nilai
topik.
5) Melalui kegiatan menulis kita dapat menilai diri sendiri secara objektif.
berikut.
a) Nilai kecerdasan
yang satu dengan yang lain, merencanakan rangka uraian yang sistematis
dan logis, serta menimbang perkataan yang tepat. Hal tersebut berarti
b) Nilai kependidikan
menjadi tabah, ulet dan tekun, hingga sampai suatu hari nanti mencapai
c) Nilai kejiwaan
kepercayaan diri timbul setelah tulisan dimuat di media atau diterima baik
oleh masyarakat.
d) Nilai kemasyarakatan
e) Nilai keuangan
f) Nilai kefilsafatan
Salah satu gagasan besar yang digeluti para ahli sejak dahulu
adalah keabadian. Jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah pikiran
Dari sejumlah manfaat menulis yang telah dipaparkan oleh The Liang Gie,
diksi yang tepat pada media yang dihadirkan dalam pembelajaran, maka siswa
Selain memiliki tujuan dan manfaat, kegiatan menulis juga memiliki fungsi.
Rusyana dalam Dwiyanti (2011: 10), memaparkan bahwa fungsi menulis dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu segi kegunaan dan segi peranannya.
1) Melukiskan
2) Membaca Petunjuk
3) Memerintahkan
4) Mengingat
5) Berkorespondensi
dalam puisinya akan tercermin suasana yang seolah dapat dirasakan oleh
1) Penataan
2) Pengawetan
3) Penciptaan
4) Penyampaian
puisi merupakan salah satu kegiatan produktif dalam segi penciptaan karya
dilakukan oleh guru untuk mengonstruksi ilmu pengetahuan kepada siswa melalui
Pendidikan (KTSP)
juga dikenal dengan sebutan kurikulum 2006 karena kurikulum ini mulai
sastra (puisi dan karya fiksi) adalah siswa mampu menikmati, memahami, dan
dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra secara langsung. Siswa secara kritis
khas. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran sastra perlu dipersiapkan secara
maksimal.
demonstrasi. Untuk lebih memahami Metode Demokrasi ini, terlebih dahulu kita
metode ini.
kejadian, atau proses pembuatan dan pengerjaan suatu hal”. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Drs. Wahyudin sebagai salah satu guru senior di SMP Negeri
a. Tahap Perencanaan
1. Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang di
dilaksanakan.
dengan jelas.
b. Tahap Pelaksanaan
mencapai sasaran.
dengan baik.
6. Menghindari ketegangan.
c. Tahap Evaluasi
Maka yang dimaksud dengan Metode Demokrasi adalah metode mengajar dengan
urutan suatu kegiatan yang dipraktikkan langsung oleh siswa. Dalam metode ini
siswa menjadi subjek utama pembelajaran, oleh karena itu siswa dituntut aktif,
dan kreatif dalam memilih dan menggunakan media, serta diharapkan memiliki
rasa tanggung jawab dalam menyajikan suatu peragaan sesuai dengan materi
pembelajaran. Dalam metode ini, guru berperan sebagai fasilitator atau mentor
atau dititikberatkan pada kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam hal
pemaparan dan penyajian materi. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran guru
yang terlebih dahulu memberikan contoh serta bimbingan penuh terhadap peserta
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam
proses yang ditunjukkan atau dipraktikkan oleh siswa sendiri melalui penggunaan
berbagai media. Dengan mengalami atau melihat jalannya suatu proses dengan
menulis puisi.
penuh siswalah yang diutamakan dalam penyajian mengenai hal-hal yang akan
a. Tahap perencanaan
pembelajaran.
peserta didik.
b. Tahap pelaksanaan
menyenangkan.
c. Tahap evaluasi
berupa pemberian hadiah. Dengan adanya hal ini, peserta didik dapat lebih