id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini memuat uraian sistematis tentang kajian teori dan
puisi, (2) hakikat pengetahuan bahasa figuratif, dan (3) hakikat motivasi
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Hal senada
keterampilan, dan nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
10
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, dapat
keterampilan, sikap, dan nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran,
khusus, keterampilan proses, dan sikap. Philipe Perrenoud (dalam Suparno, 2001:
29) menjelaskan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
konflik; (f) mengurai atau menyusun dalam urutan dan bekerja berdasarkan
perbedaan kultural.
bagi seseorang.
mengandung arti bahwa dalam menulis terdapat pesan yang disampaikan penulis
diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada
ide-ide bagus di benaknya sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau
membaca. Akan tetapi, begitu ide tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu
terasa amat kering, kurang menggigit, dan membosankan. Fokus tulisannya tidak
jelas, gaya bahasa yang digunakan monoton, pilihan katanya (diksi) kurang tepat
dan tidak mengena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya kering.
Kondisi itu dapat terjadi pula pada kegiatan menulis puisi. Puisi adalah
bentuk karya sastra yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat
monumental ditulis dalam bentuk puisi. Karya-karya pujangga yang besar seperti:
ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk karya-karya
besar, namun ternyata puisi juga sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-
lagi isi puisinya mampu menghibur manusia. Puisi-puisi cinta didengarkan oleh
para penyanyi dari berbagai kurun waktu dan anehnya tidak pernah membosankan
karena selalu diperbarui oleh penyairnya, dalam hal ini penulis lirik lagu itu
(Waluyo, 2002:1).
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang
artinya berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah
poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam
Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti
membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang
atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan
tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang
dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur
seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang
menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan
yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden
bercampur-baur.
manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.
Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya
orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah
untuk direkam.
namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide,
nada, irama, kesan panca-indera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan
Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari
(1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention),
nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas,
Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik
atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang
Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6) tidak menyatakan secara jelas
tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya (1)
sifat puisi, (2) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3)
bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.
penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur
sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi,
Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa
kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa
figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut
pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur
batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri,
struktur lahir dan struktur batin. Struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut.
Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak
dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang
tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat
Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan
imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-
akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut
antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga
paradoks.
persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima
mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan
efek magis pada puisi Sutadji C.B., (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi,
asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi. Adapun
Tema/ makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah
hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata,
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan
bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
Amanat/ tujuan/ maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang
berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca-indera, susunan
ditentukan langkah dan teknik yang tepat untuk memperkecil kadar subjektivitas
tersebut.
berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca tulisan secara selintas. Agar guru
dapat menilai secara lebih objektif dan dapat memperoleh informasi yang lebih
305).
dalamnya hendaknya meliputi: (1) kualitas dan ruang lingkup isi, (2) organisasi
dan penyajian isi, (3) gaya dan bentuk bahasa, (4) mekanik: tata bahasa, ejaan,
tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan, dan (5) respon afektif guru terhadap
isi gagasan yang dikemukakan (content), organisasi isi (form), tata bahasa dan
pola kalimat (grammar), gaya: pilihan struktur dan kosakata (style), dan ejaan
(mechanics).
terhadap tulisan siswa lebih representatif dan objektif, maka unsur-unsur yang
kategori perlu diberi bobot yang berbeda sehingga dapat mencerminkan tingkat
pentingnya masing-masing unsur. Unsur yang penting perlu diberi bobot yang
lebih tinggi.
bahasa figuratif yang baik, pemilihan kata (diksi) yang tepat, aspek imaji yang
pas, penggunaan kosakata yang matang, dan repetisi bunyi yang elok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
appeal to our imagination makes her work a rich example to examine.Hal ini
selaras dengan pendapat Keraf (2004: 135) bahwa, bahasa figuratif ialah bahasa
yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan yakni,
pengungkapan makna secara tidak langsung. Hal ini dilatar belakangi agar
Bahasa kias atau bahasa figuratif pada dasarnya memiliki banyak jenis,
meski demikian bahasa figuratif memiliki sifat yang umum, yaitu bahasa figuratif
lain (Alternberd dalam Pradopo, 1997: 62). Dengan kata lain, bahasa figuratif
commit to user
memperbandingkan sesuatu dengan yang lain. Jenis-jenis bahasa figuratif menurut
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Pradopo (1997: 23) adalah simile, metafora, perumpamaan epos (epic simile),
Keraf (2004: 138-145) membagi bahasa kiasan menjadi 16, yaitu: simile,
1) Klimaks, adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang
Contoh :
pengalaman harapan.
Contoh :
Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak
terkenal namanya.
Contoh :
maknanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Contoh :
5) Repetisi, adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang
Contoh :
Tidak ada kata lain selain berjuang, berjuang, dan terus berjuang.
Contoh :
Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan
kita.
konstruksi.
Contoh :
Kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru.
8) Anafora, adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap
garis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Contoh :
9) Epistrofora, adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada
Contoh :
Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi, Udara yang kau
10) Simploke, adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat
berturut-turut.
Contoh :
Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes,
kalimat berurutan.
Contoh :
Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya
sendiri.
12) Epanalepsis, adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris,
Contoh :
13) Anadiplosis, adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat
Contoh :
14) Aliterasi, adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
15) Asonansi, adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
16) Anastrof atau Inversi, adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya
Contoh :
17) Apofasis atau Preterisio, adalah gaya bahasa di mana penulis atau pengarang
Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
18) Apostrof, adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para
Contoh :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta
ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti
19) Asindeton, adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan.
Contoh :
Contoh :
Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah
21) Kiasmus, adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat
berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh :
Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
22) Elipsis, adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
23) Eufimisme, adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau
Contoh :
24) Litotes, adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan
Contoh :
Mampirlah ke gubukku!
25) Histeron Proteron, adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari
Contoh :
Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai
26) Pleonasme, adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-
kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau
mendahului.
Contoh :
27) Tautologi, adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat
Contoh :
28) Parifrasis, adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase
Contoh :
itu.
29) Prolepsis atau Antisipasi, adalah gaya bahasa di mana orang menggunakan
lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang
sebenarnya terjadi.
Contoh :
tempat itu.
dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih
mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki
Contoh :
31) Silepsis dan Zeugma, adalah gaya di mana orang mempergunakan dua
konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
Contoh :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Contoh :
lebihan.
Contoh :
34) Paradoks, adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah
berbeda.
Contoh :
Contoh :
36) Asosiasi atau Simile, adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu
Contoh :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
37) Metafora, adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu
Contoh :
dengan alam.
Contoh :
39) Parabel, adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh
karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup,
Contoh :
40) Personifikasi, adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai
makhluk hidup.
Contoh :
41) Alusi, adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang,
Contoh :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
42) Eponim, adalah gaya di mana seseorang namanya begitu sering dihubungkan
dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat
Contoh :
43) Epitet, adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus
Contoh :
44) Sinekdoke (sebagian). Gaya bahasa ini dibagi menjadi dua, yaitu pars pro
a) Pars Pro Tato, adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk
menyatakan keseluruhan.
Contoh :
b) Totem Pro Parte, adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk
menyatakan sebagian.
Contoh :
45) Metonimia, adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar
Contoh :
46) Antonomasia, adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
Contoh :
47) Hipalase, adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan
Contoh :
48) Ironi, adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan
yang dimaksudkan.
Contoh :
49) Sinisme, adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran
tajam.
Contoh :
50) Sarkasme, adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang
merupakan kutukan.
Contoh :
Mampus pun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ke telinga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
Contoh :
Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
52) Inuendo, adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya.
Contoh :
53) Antifrasis, adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata
dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau
kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh :
bunyi.
Contoh :
55) Simbolik, adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan
Contoh :
56) Tropen, adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Contoh :
minuman.
57) Alusio, adalah gaya bahasa yang menggunakan peribahasa atau ungkapan.
Contoh :
58) Interupsi, adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian
Contoh :
59) Eksklamasio, adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau
tiruan bunyi.
Contoh :
dengan jelas.
Contoh :
Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan
Contoh :
Contoh :
Dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu
63) Okupasi, adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan
Contoh :
Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi
64) Resentia, adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak
Contoh :
sama dengan majas, namun tatarannya lebih luas dari majas. Bahasa figuratif
dapat dikatakan sebagai bahasa kiasan atau bahasa yang disimpangkan dari kaidah
tertentu guna mencapai suatu tujuan. Lebih jauh Koesworo (1989), Siagian
(1989), Sheinn (1991), Biggs dan Telfer (1987) menyatakan bahwa dalam
dan mengarahkan sikap dan prilaku individu dalam belajar (dalam Dimyati dan
Mudjiono, 1999: 80). Brown (1994: 152) menyatakan bahwa motivasi sebagai
suatu penggerak dari dalam, dorongan, emosi, atau hasrat yang menggerakkan
Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987), motivasi diartikan sebagai
pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi
merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
motivasi sebagai suatu variabel yang ikut campur tangan yang digunakan untuk
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Moh. Uzer Usman : 2000). Motivasi
adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk
berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986).
McClelland membagi motivasi menjadi tiga jenis, yaitu (1) Need for
jenis ini merupakan motif sosial yang dipelajari kebutuhan untuk meningkatkan
mencari teman dan mempertahankan hubungan yang telah dibina; dan (3) Need
for power (motif berkuasa), yaitu kebutuhan kekuasaan. Motivasi ini berbentuk
bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi.
Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating
states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior),
dan tujuan tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald
dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk
kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara
biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang
dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia
itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang
seseorang.
mempunyai peranan yang sangat penting. Namun, motivasi yang ada pada setiap
orang berbeda-beda. Pentingnya peranan motivasi ini dapat dilihat juga dalam
proses pembelajaran. Peranan motivasi perlu dipahami oleh pendidik agar dapat
melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Karena itu,
diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu
yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam
kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap
dalam pembelajaran, yaitu (1) mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan,
tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar; (2) motivasi
dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa; (3)
berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna
penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar
dan pembelajaran.
Salah satu teori yang sangat terkenal dalam teori motivasi kelompok teori
dikemukakan Freud (1856 - 1939). Dia menyatakan bahwa semua tindakan atau
perilaku merupakan hasil dari naluri (instinct) biologis internal yang terdiri dari
dua kategori, yaitu hidup (sexual) dan mati (aggression). Erik Erikson yang
Teori yang sangat berpengaruh dalam teori humanistik ini adalah Theory
kelompok, yaitu deficiency needs dan growth needs. Deficiency needs meliputi
(dari urutan paling bawah) kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
akan cinta dan rasa memiliki, dan kebutuhan akan penghargaan. Dalam deficiency
needs ini, kebutuhan yang lebih bawah harus dipenuhi lebih dulu sebelum ke
Menurut Maslow, manusia hanya dapat bergerak ke growth needs jika dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
merupakan cara yang menarik untuk melihat hubungan antara motif manusia dan
misalnya seperti yang diusulkan oleh Leonard, Beauvais, dan Scholl (1995).
Menurut model ini, terdapat 5 faktor yang merupakan sumber motivasi, yaitu 1)
dan pandangan belajar operan, yaitu (1) Attention, memperhatikan lingkungan; (2)
melakukan sesuatu dengan cara meniru dari apa yang dilihat; dan (4) Motivation,
orang lain.
Hal ini dipertegas oleh W. Huitt yang menyebutkan bahwa motivasi terlibat dalam
pembentukan respon. Ini berarti bahwa perilaku tidak akan ada bila tidak ada
dorongan dari dalam. Pendapat Dimyati dan Mujiono (1999: 80) memperkuat
merupakan salah satu kebutuhan dasar setiap orang, di samping kebutuhan akan
kekuasaan, dan kebutuhan berafiliasi (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999: 82).
tugas. Pendapat senada dikemukakan oleh Siti Rahayu Haditono (1979 : 8) yang
berusaha keras mencapai prestasi dalam standar mutu yang baik. Mengenai
standar mutu baik atau disebut standar mutu keunggulan meliputi tiga hal, yakni
dengan prestasi sebelumnya dan (3) keunggulan dibandingkan dengan orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
masalah masalah yang dihadapi, mengerjakan tugas tugas secepat mungkin dan
contoh. Perlu diketahui bahwa LA telah menjadi juara balap sepeda bergengsi ‘the
Tour de France” yang memerlukan waktu tempuh tiga minggu dengan jarak 2.000
mil lebih. LA menjadi juara di event tersebut tidak hanya sekali, tetapi lima kali
sejak tahun 1999 hingga 2003. Prestasi itu dia capai setelah pada tahun 1996 dia
yang dia pikirkan adalah:”Tidak!” Karir saya dalam bahaya. Saya cemas tidak
dapat merayakan ulang tahun saya pada tahun depan. Saya merasakan emosi yang
sama ketika saya sakit dan ketika menjadi atlit yang kompetitif. Pertama, saya
marah lalu saya merasa termotivasi dan terdorong untuk menjadi lebih baik.
Ketika saya tahu bahwa saya menjadi lebih baik, saya tahu bahwa saya telah
menang”
lebih bahagia dan lebih baik. LA menjadi pembicara tentang kanker dan
ciri, yaitu (1) seseorang yang bermotivasi prestasi akan memilih untuk
menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sulit, tetapi lebih memilih tujuan
yang moderat yang mereka pikir akan mampu diraih; (2) seseorang yang
bermotivasi prestasi akan memilih umpan balik langsung dan dapat diandalkan
keras, keinginan yang kuat, dan keuletan dalam mencapai prestasi. Prestasi yang
karya atau suatu ciptaan. Prestasi yang diinginkan itu bisa pula mengacu pada
status pribadi, misalnya seorang ingin menjadi pengusaha yang berhasil atau
sukses. Selain itu, prestasi yang diinginkan bisa bersifat umum dan altruistic
(agung), misalnya seseorang ingin hidupnya bermanfaat bagi umat manusia. Pada
bagian lain, Mc Clelland (1976 : 276) menambahkan bahwa individu atau orang
permasalahan mereka secara lebih intensif dan lebih awal daripada individu yang
adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk menjadi lebih baik. Motivasi
berprestasi merupakan dorongan dan keinginan yang kuat dalam diri seseorang
untuk meraih prestasi yang ditandai dengan kerja keras dan perjuangan yang tidak
Hubungan pada Siswa SMA Negeri I Wuryantoro)” menarik simpulan bahwa ada
pada variabel bebas pertama dan viabel terikat. Pada penelitian ini, variabel bebas
Ditinjau dari Penguasaan Struktur Bahasa dan Motivasi Berprestasi: Sebuah Studi
pada Tahun 2002. Salah satu butir simpulannya menyatakan menyimpulkan: ada
membaca pemahaman
pada variabel bebas pertama dan viabel terikat. Pada penelitian ini, variabel bebas
Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi”, dengan subjek 100 orang
bahwa ada perbedaan motivasi berprestasi mahasiswa pada berbagai bentuk pola
asuh orang tua. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah kedua
ini tentang penulisan puisi sedangkan penelitian tersebut peran pola asuh orang
tua.
menggunakan tes kemampuan mengapresiasi sastra dengan tiga cerita pendek. Tes
ini merupakan instrumen baku yang dirancang oleh Earl Foreman pada tahun
dengan skala Likert. Setiap item butir pernyataan dalam angketnya memiliki lima
tingkatan respon yaitu tidak pernah, jarang, biasanya, sering dan selalu. Selain itu
wanita dan laki-laki tidak memiliki kemampuan yang sama dalam mengapresiasi
puisi.
C. Kerangka Berpikir
berikut.
Menulis Puisi
baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan tujuan dan keperluan komunikasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
gagasan yang tersusun melalui rangkaian kalimat yang padu. Keterampilan ini
secara menyeluruh akan terbantu jika siswa tersebut memiliki penguasaan kosa
kata bahasa Indonesia yang baik. Memiliki pengetahuan tentang bahasa figuratif
oleh banyaknya kosakata yang dimiliki siswa. Jadi, semakin banyak siswa
baik. Kemampuan menulis puisi harus didukung oleh motivasi berprestasi yang
tinggi serta dilandasi rasa senang dan penuh perhatian serta minat tinggi terhadap
kemampuan menulis.
sistematis dan padu yang didukung oleh pilihan kata atau diksi yang tepat.
Pemilihan kosakata yang dipilih untuk digunakan dalam menulis puisi sangat
hidup dan menarik apabila kata-kata yang dipakai tersebut tepat. Hal ini
calon penulis memiliki motivasi yang tinggi. Dengan mempunyai motivasi tinggi
Dua aspek yang dikemukakan di atas satu dengan lainnya tidak saling
apabila ingin terampil menulis puisi, ia harus memperhatikan kedua aspek itu
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Pengetahuanba Kemampuan
hasafiguratif Menulis Motivasi
Puisi Berprestasi
Rendah
Rendah
Rendah
Keterangan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis Penelitian
puisi siswa.
commit to user