KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II ini akan diuraikan mengenai deskripsi teori hakikat puisi yang di
puisi. Selain itu, akan diuraikan pula teori tentang hakikat gaya bahasa yang di
manfaat gaya bahasa. Poin berikutnya diuraikan terkait menulis kreatif puisi,
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Puisi
a. Definisi Puisi
banyak dijumpai pada puisi. Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra
yang penuh dengan pemahaman syarat makna, saat ini memiliki posisi
penting sebagai salah satu karya sastra yang banyak digandrungi semua
14
15
secara spontan yang berpangkal pada emosi dan berpadu kembali dalam
susunan terindah. Hal ini sejalan dengan pendapat Shelley bahwa puisi
sebagai ungkapan pikiran, dan perasaan penyair yang padat dan berirama
dalam bentuk larik dan bait dengan menggunakan bahasa yang indah
b. Karakteristik Puisi
Puisi yang dikaji di sini adalah jenis puisi baru. Terdapat beberapa
ciri-ciri puisi baru dibandingkan dengan puisi lama. Ciri-ciri puisi baru
antara lain:
Rima merupakan penataan unsur bunyi yang ada dalam kata. Penataan
ini berupa pengulangan bunyi yang sama pada satuan baris atau baris-
baris berikutnya dalam bait. Pola bunyi puisi modern disusun untuk
2) Irama (ritme)
Kekuatan utama ekspresi puisi terdapat pada pilihan kata atau diksi.
maksud atau makna puisi. Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya
bersifat kias, padat, dan indah. Kata yang dipilih dapat berupa kata
objektif atau emotif, ada juga kata yang memiliki makna simbolik.
suatu hal dan berarti hal lain. Puisi adalah bentuk karya sastra paling tua.
Oleh karena itu, ciri-ciri karakteristik puisi tidak lepas dari kenyataan
puisi.
18
c. Unsur-unsur Puisi
terdapat dua unsur penting dalam puisi, yakni unsur semantik puisi dan
Struktur batin terdiri dari; (1) tema, (2) perasaan, (3) nada dan suasana,
(4) amanat atau pesan. Struktur fisik adalah struktur yang bisa dilihat
melalui bahasa yang tampak, antara lain; (1) diksi, (2) pengimajian, (3)
kata konkret, (4) bahasa figuratif atau majas, (5) verifikasi, dan (6) tata
wajah (tipografi).
citraan, sarana retorika, bentuk visual, dan makna (Wiyatmi, 2009: 57).
aspek pendidikan, (2) aspek sosial budaya, (3) aspek sosial masyarakat,
19
(4) aspek politik, (5) aspek ekonomi, dan (6) aspek adat. Ungkapan
penafsiran puisi tidak dapat lepas dari faktor genetik puisi. Faktor genetik
khas penyair. Unsur genetik itu adalah latar belakang penyair dan
sebagai berikut.
1) Diksi
kata secara efektif dan tepat di dalam makna serta sesuai dengan
pemilihan kata dalam puisi oleh penyair untuk puisinya yang bersifat
absolut dan tidak bisa diganti dengan padan katanya, maka bunyi
(Waluyo, 1991:73).
tepat, atau menggunakan kata-kata yang tepat, dan gaya yang paling
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh
2) Imaji
3) Kata konkret
1991:81-83).
makna kata atau bahasa yang bermakna kias atau makna lambang.
2013: 6).
5) Verifikasi
baris atau larik, akhir baris, dan bahkan juga pada keseluruhan baris
sudah tetap (statis) menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh
(1) jumlah suku kata yang tetap, (2) tekanan yang tetap, dan (3) alun
ada empat jenis metrum, yaitu (1) jambe; (2) tracheus; (3) daktylus;
6) Tipografi
pembacanya.
penyair.
Puisi terdiri atas dua unsur pokok yang dapat dirinci sebagai berikut.
Unsur-unsur batin puisi terdiri dari; (1) tema atau makan; (2) rasa
(feeling); (3) nada; dan (4) amanat. Sedangkan unsur-unsur fisik puisi
yakni (1) diksi; (2) imaji; (3) kata konkret; (4) gaya bahasa atau majas;
unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh. Oleh karena itu, masing-
penelitian ini akan ditekankan pada pemaparan unsur fisik gaya bahasa
membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal
para ahli. Oleh sebab itu, sulit diperoleh kata sepakat dalam
a) Perumpamaan
b) Metafora
diantara dua hal yang berbeda atau tanpa adanya bantuan dari
c) Personifikasi
d) Depersonifikasi
bumi.”
e) Alegori
f) Antitesis
Contoh:
tetap utuh.
h) Perifrasis
2016:134). Contoh:
lebihkan. Adapun jenis yang dimiliki dari gaya bahasa ini terdiri
dari:
33
a) Hiperbola
b) Litotes
Contoh:
c) Ironi
2013:61). Contoh:
bertebaran di lantai.”
d) Oksimoron
Contoh:
e) Paronomasia
f) Paralipsis
toko emas.”
h) Satire
i) Inuendo
j) Antifrasis
Cebol).”
k) Paradoks
l) Klimaks
Contoh:
m) Antiklimaks
Indonesia.”
n) Apostrof
yang durjana.”
39
o) Anastrof
memamerkannya. Contoh:
sendiri.”
q) Histeron Proteron
resmi.”
r) Hipalase
s) Sinisme
t) Sarkasme
getir.”
pertautan, yakni:
a) Metonimia
pedang.”
b) Sinekdoke
c) Alusi
2013:124).
d) Eufimisme
terdapat tunaaksara.”
43
e) Epitet
asmara.”
f) Eponim
g) Antonomasia
h) Erotesis
i) Paralelisme
(Tarigan, 2013:132).
j) Elipsis
objek sekaligus).
k) Gradasi
(Tarigan, 2013:134).
l) Asindeton
m) Polisindeton
(Tarigan, 2013:137).
gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan
a) Aliterasi
b) Asonansi
2016:130). Contoh:
c) Antanaklasis
d) Kiasmus
salah.”
e) Epizeukis
ketertinggalan kita.”
f) Tautotes
Contoh: “Kau adalah aku, aku adalah kau, kau dan aku
menjadi padu.”
48
g) Anafora
2016:127). Contoh:
h) Epistrofa
i) Simploke
2016:128). Contoh:
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin
49
biarin
biarin
j) Mesodiplosis
2016:128). Contoh:
k) Epanalepsis
l) Anadiplosis
kata atau frase terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi
2016:128). Contoh:
50
makna puisi yang ditulis secara utuh. Gaya bahasa juga berfungsi
gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan simbol atau
lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis
dan pembaca. Menulis kreatif puisi perlu dilatihkan kepada siswa agar
dapat memiliki jiwa yang peka dan dapat berempati dengan lingkungan.
puisi dapat diawali dari beberapa proses. Proses tersebut adalah (1)
orang yang berbakat. Pernyataan itu tidak mutlak benar karena sejumlah
dari proses kreatif dan latihan. Bakat tidak ada artinya tanpa kreatifitas
siswa perlu mendapat bimbingan dan latihan dari tahap demi tahap agar
pola pikir dan pembetukan karakter manusia melalui media yang disebut
pembelajaran budi pekerti bagi generasi penerus bangsa. Salah satu ciri
bahasa adalah bahasa itu bermakna. Demikian pula dalam sastra tidak
kata, frasa, dan kalimat dalam karya sastra memiliki makna atau ajaran
perlu adanya pemahaman secara mendalam. Salah satu cara yang dapat
sastra sebagai wujud bagian dari apresiasi sastra. Apresiasi berarti (1)
dan penghargaan terhadap puisi yang kita gauli, geluti, pahami, dan
(kemampuan menulis).
melalui pengajaran gaya bahasa. Gaya bahasa sebagai salah satu teknik
karya sastra. Selain itu, gaya bahasa dan kosa kata memiliki hubungan
(2) penentuan sikap; (3) introduksi; (4) diskusi dan pengukuhan (Gani
dengan puisi. Tegasnya, siswa harus bergumul dengan puisi. Siswa harus
Oleh karena itu, sebuah pengajaran apresiasi puisi sebagai salah satu
kreativitas dengan gaya yang lebih dipadatkan. Salah satu teknik yang
dengan puisi. Dalam penelitian ini, teknik itulah yang digunakan penulis
B. Penelitian Terdahulu
Kumpulan Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono dan
sering muncul pada kumpulan puisi Hujan Bulan Juni adalah gaya bahasa
puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Penelitian ini memiliki
Emotif dalam Kumpulan Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko
57
penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Selain itu terdapat pula tujuh jenis
faktor emotif dan tiga puluh jenis nilai emotif dengan menggunakan kajian
Objek penelitian adalah kumpulan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara (1) membaca data; (2)
data; (2) reduksi data; (3) penyajian data; (4) pengodean data; dan (5)
tergantung dari pemilihan tema, masalah, dan isi yang ingin siswa
utarakan. Isi puisi siswa berupa kejadian yang dialami sendiri, melihat
58
sekitar, berbekal latar belakang pengetahuan, tren masa kini, dan ungkapan
psikologis antara lain simile, gaya bahasa repetisi, litotes, erotesis, dan
oleh siswa beserta karakteristik penggunaan gaya bahasa pada puisi siswa.
difokuskan pada gaya bahasa dalam puisi karya siswa SMA di Yogyakarta.
bahasa.
59
4. Teknik
Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Dokumentasi
5. Teknik Analisis
Data:
Model analisis data
mengalir
6. Lokasi penelitian
MTs Ar-Rasyidiyyah
Jakarta
2 Mohammad 1. Fokus Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Irwan Syafi’i - a. Mendeskripsikan a. Mendeskripsikan
Faktor Emotif cara cara
dalam Kumpulan pengungkapan penggungkapan
Puisi Hujan Bulan makna dalam makna dalam
Juni Karya puisi sebagai puisi sebagai
Sapardi Djoko sarana sarana
Damono penyampaian penyampaian
emosi penyair emosi penyair
dalam kumpulan dalam kumpulan
puisi Sapardi puisi Hujan
Djoko Damono. Bulan Juni karya
Teknik analisis Sapardi Djoko
data dalam Damono
penelitian ini b. Mendeskripsikan
digunakan faktor emotif
sebagai acuan yang digunakan
dalam dalam kumpulan
mengembangkan puisi Hujan
makna puisi Bulan Juni karya
yang terkandung Sapardi Djoko
dalam kumpulan Damono
puisi Sapardi c. Mendeskripsikan
Djoko Damono jenis-jenis nilai
dan puisi karya faktor emotif
siswa. dalam kumpulan
puisi Hujan
Bulan Juni karya
Sapardi Djoko
Damono
2. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas:
Kumpulan puisi
Hujan Bulan
Juni karya
Sapardi Djoko
Damono
b. Variabel terikat:
Faktor emotif
61
3. Teknik
Pengumpulan Data
a. Telaah dokumen
3 Febriyani Dwi 1. Pendekatan 1. Rumusan Masalah
Rachmadani - Penelitian dan Tujuan
Analisis a. Deskriptif Penelitian
Penggunaan Gaya kualitatif a. Mendeskripsikan
Bahasa Pada Puisi 2. Fokus Penelitian penggunaan
Karya Siswa SMA a. Mendeskripsikan gaya bahasa
di Yogyakarta penggunaan pada puisi karya
gaya bahasa siswa SMA di
pada puisi karya Yogyakarta
siswa Sekolah 2. Sumber Data
Menengah Atas. a. Puisi karya
siswa SMA di
Yogyakarta
3. Teknik
Pengumpulan Data
a. Teknik
Dokumentasi
4. Teknik Keabsahan
Data
a. Diskusi dengan
teman sejawat
5. Lokasi Penelitian
a. SMA 1
Yogyakarta
b. MAN
Yogyakarta 1
c. SMA
Muhammadiyah
2 Yogyakarta
4 Isro’ Khoirun 1. Rumusan Masalah
Ni’mah - Gaya a. Bagaimana
Bahasa Kumpulan deskripsi gaya
Puisi Melipat bahasa dalam
Jarak Karya kumpulan puisi
Sapardi Djoko Melipat Jarak
Damono dan karya Sapardi
Implikasinya Djoko Damono?
dalam b. Bagaimana
Pembelajaran implikasi
Menulis Puisi di penggunaan gaya
Madrasah Aliyah bahasa dalam
Negeri 1 kumpulan puisi
Trenggalek Melipat Jarak
karya Sapardi
Djoko Damono
terhadap
pembelajaran
62
menulis puisi di
Madrasah Aliyah
Negeri 1
Trenggalek?
2. Sumber Data
a. Sumber data
primer:
Kumpulan puisi
Melipat Jarak
b. Sumber data
sekunder:
Buku referensi,
karya ilmiah,
dan hasil
penggunaan
gaya bahasa
menulis puisi
dari siswa
3. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas:
Gaya bahasa
kumpulan puisi
Melipat Jarak
b. Variabel terikat:
Pembelajaran
menulis puisi
4. Teknik
Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
b. Wawancara
5. Teknik Analisis Data
Model Miles and
Hubermann
6. Pengecekan
Keabsahan Data
Triangulasi data
7. Lokasi Penelitian
MAN 1 Trenggalek