Anda di halaman 1dari 11

Tugas ujian akhir semester

KAJIAN PUISI

Anaisis Novel Dengan Menggunakan Pendekatan Struktural

NAMA : ANDI NUR HIKMA HAKIM PETTA BAU

NIM : A1M119022

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan seni dalam kehidupan, banyak orang yang mengekspresikan
dirinya melalui karya sastra. Jenis-jenis karya sastra banyak sekali diantaranya adalah puisi.
Karya sastra khususnya puisi adalah kenyataan diatas khayalan. Puisi merupakan karya sastra
berupa tulisan yang dibuat oleh seorang penyair melalui kata-kata yang indah. Puisi populer di
dunia pendidikan Indonesia yang masuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Puisi adalah suatu karangan imaginatif oleh seorang penyair, dan puisi terbentuk dari dua
struktur yang saling mendukung.Waluyo (1987:25) mengatakan ada dua struktur yang
membentuk yaitu struktur batin puisi dan struktur fisik puisi kedua struktur ini telah lama dikenal
dalam pembelajaran puisi di indonesia. Di dalam kedua struktur tersebut masih banyak lagi
unsur-unsur yang membentuk.

Struktur fisik puisi merupakan struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat mata.
Struktur fisik puisi terbentuk dari diksi, pengimajian, kata konkret, majas versifikasi dan
tipografi. Sedangkan struktur batin adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi secara tersirat,
struktur batin puisi terbentuk dari tema, nada, perasaan dan amanat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah.

1. Bagaimanakah struktur fisik dari puisiwaktu dan penantian karya Herniwati Lahagu?
2. Bagaimanakah struktur batin dari puisiwaktu dan penantian karya Herniwati Lahagu?

C. Tujuan penulisan

1. Mendeskripsikan struktur fisik dari puisi waktu dan penantian karya Herniwati Lahagu?
2. Mendeskripsikan struktur batin dari puisi waktu dan penantian karya Herniwati Lahagu?

BAB II
KAJIAN TEORI

Struktur Puisi Pradopo (1987:7) Mengatakan Bahwa Puisi Itu Adalah Karya Sastra Yang
Mengekspresikan Pemikiran Yang Membangkitkan Perasaan,Yang Merangsang Imajinasi
Pancaindra Dalam Susunan Yang Berirama. Puisi Itu Merupakan Rekaman Dan Interpretasi
Pengalaman Manusia Yang Penting, Digubah Dalam Wujud Yang Paling Berkesan.

Waluyo (1987:25) Mengatakan Jika Dipaksa Untuk Memberikan Definisi Puisi Yang
Sangat Sukar Dirumuskan, Kira-Kira Seperti Berikut. Puisi Adalah Bentuk Karya Sastra Yang
Mengungkapkan Pikiran Dan Perasaan Penyair Secara Imajinatif Dan Disusun Dengan
Mengkonsentrasikan Semua Kekuatan Bahasa Melalui Pengkonsentrasian Struktur Fisik Dan
Struktur Batinnya.

Struktur Adalah Sesuatu Yang Disusun Dengan Cara Atau Pola Tertentu Untuk
Menjadikan Suatu Bentuk. Struktur Puisi Adalah Sesuatu Unsur Yang Disusun Dengan Cara
Tertentu Sehingga Menjadi Sebuah Puisi.

Struktur Fisik Puisi Adalah Unsur-Unsur Yang Disusun Dengan Sehingga Membentuk
Puisi Secara Fisik Atau Yang Dapat Dilihat Oleh Mata. Sedangkan Struktur Batin Puisi Adalah
Unsur-Unsur Yang Disusun Sehingga Membentuk Puisi Dari Dalam Puisi. Puisi Terdiri Dari
Dua Struktur Fisik Dan Struktur Batin, Dibawah Ini Ada Beberapa Unsur Yang Membentuk
Struktur Batin Dan Struktur Fisik Menurut Para Ahli.

1. Waluyo (1987) Mengatakan Bahwa Unsur Puisi Terdiri Dari Hakikat Puisi Yang
Meliputi Tema , Rasa, Amanat, Nada , Serta Metode Puisi Yang Meliputi Diksi, Imajeri,
Kata Nyata, Majas, Ritme, Dan Rima.
2. Waluyo (1987) Yang Mengatakan Bahwa Dalam Puisi Terdapat Struktur Fisik Atau
Yang Disebut Pula Sebagai Struktur Kebahasaan Dan Struktur Batin Puisi Yang Berupa
Ungkapan Batin Pengarang. Strukur Fisik Atau Kebahasaan Terdiri Dari Diksi,
Pengimajian, Kata Konkret, Majas Versifikasi Dan Tipografi. Sedangkan Struktur Batin.
3. Waluyo (1987) Menyebut Adanya Unsur Penting Dalam Puisi, Yaitu Unsur Tematik
Atau Unsur Semantik Puisi Dan Unsur Sintaksis Puisi. Unsur Tematik Puisi Lebih
Menunjuk Ke Arah Struktur Batin Puisi, Unsur Sintaksis Menunjuk Ke Arah Struktur
Fisik Puisi. Unsur Puisi Meliputi , Diksi, Imajeri, Bahasa Kiasan, Simbol, Bunyi, Ritme,
Bentuk.

Dari Definisi-Definisi Di Atas Memang Seolah Terdapat Perbedaan Pemikiran, Tapi


Berdasarkan Definisi Diatas Dapat Disimpulkan Bahwa Puisi Adalah Karya Sastra Yang
Mengkonsentrasikan Struktur Fisik Dan Struktur Batin Dan Mengekspresikan Pemikiran
Seorang Penyair Secara Imaginatif Dengan Memadatkan Kata Dan Makna Yang Digubah Dalam
Wujud Bentuk Yang Paling Berkesan.

Dari Beberapa Pendapat Di Atas Juga Dapat Disimpulkan Bahwa Unsur-Unsur Puisi
Meliputi Tema, Nada, Rasa, Amanat, Diksi, Imaji, Bahasa Figuratif, Kata Konkret, Ritme
Dan Rima. Unsur-Unsur Puisi Ini, Menurut Pendapat Dick Hartoko Dan Waluyo Dapat Dipilah
Menjadi Dua Struktur, Yaitu Struktur Batin Puisi (Tema, Nada, Rasa, Dan Amanat) Dan Struktur
Fisik Puisi (Diksi, Imajinasi, Bahasa Figuratif, Kata Konkret, Ritme, Dan Rima.

BAB III
PEMBAHASAN

Waktu dan Penantian

Karya: Herniwati Lahagu

Waktu yang akan menjawab semua pertanyaanmu

aku tak sanggup dengan itu karena aku hanyalah

perindu senja yang wahana dan tak akan pernah sirna

bila di bisikkan oleh hati yang terluka

karena penantian yang sangat lama

A. Stuktur Fisik dalam Puisi “Waktu dan Penantian”

1. Diksi (pilihan kata)

Diksi adalah pilihan kata yang diusahakan oleh penyair dengan secermat mungkin dan seteliti
mungkin. Diksi yang terdapat pada puisi “Waktu Dan Penantian”yang digunakan Herniwati
Lahagu dalam menuangkan kata-kata puisi dan bersifat konotatif disamping menggunakan kata
umum yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun kata-kata yang digunakan penyair sebagai kata yang lebih khusus dan bersifat
konotatif atau puitis dapat diperhatikan pada kata :

perindu(karena aku hanyalahperindu)

- senja(yang wahana dan tak akan pernah sirna)


- wahana (wahana dan tak akan pernah sirna)
- sirna (bila di bisikkan oleh hati)
- bisik (oleh hati yang terluka karena penantian)

2. Pengimajinasian

Bila diperhatikan dari imajinasi atau daya bayang penyair dalam puisi tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa penyair mempunyai imajinasi yang kuat.

Adapun imajinasi yang digunakan penyair dalam puisi“Waktu Dan Penantian”karya


Herniwati Lahagu adalah:

1) majinasi taktil (rasa)

Imajinasi taktil yaitu imajinasi seolah-olah pembaca merasakan apa yang dibacakannya.

Hal itu dapat kita lihat pada kalimat di bawah ini :

- Waktu yang akan menjawab


- aku hanyalah perindu senja
- penantian yang sangat lama

2) Imaji Pendengaran

Imaji pendengaran yaitu imaji yang menampilkan kata atau kata-kata yang menyebab apa
yang digambarkan penyair seperti dapat dilihat oleh pembaca. Dapat kita lihat pada kalimat
berikut:

- bila di bisikkan oleh hati

3) Kata konkret

Salah satu cara pengarang untuk membangkitkan jasmani atau daya bayang para pembaca
puisi ialah dengan menggunakan kata-kata yang konkret yang dapat menyarankan satu
pengertian menyeluruh.
Pada puisi “Waktu dan Penantian” karya Herniwati Lahagu menggunakan kata-kata konkrit
seperti :

- Perindu
-
4) Bahasa Figuratif

Dalam menyampaikan makna yang terkandung dalam puisinya, penyair sering


menyampaikannya dengan cara yang tidak langsung. Dapat kita lihat pada puisi“Waktu dan
Penantian” karya Herniwati Lahagu:

a) Majas Hiperbola:

Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan yang berlebihan,
dan bahkan membandingkan sesuatu dengan cara yang hampir tidak masuk akal :

- perindu senja yang wahana


b) Majas Metafora

Majas metafora adalah suatu majas yang menggunakan sebuah objek yang bersifat sama
dengan pesan yang ingin disampaikan, melalui suatu ungkapan. Jadi, satu objek dibandingkan
dengan objek lain yang serupa sifatnya, tetapi bukan manusia :

- penantian yang sangat lama

5) Rima

Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak maupun pada akhir
larik sajak. Rima merupakan salah satu unsur penting dalam puisi. Melalui rima inilah,
keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga
dapat ditemukan dalam satu baris. Rima yang terdapat pada puisi“Waktu Dan Penantian” karya
Herniwati Lahagu:

- bila di bisikkan oleh hati


6) Irama

Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan
bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi
(misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang
bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

- Lembut

7) Tiporgrafi

Tipografi Dalam Puisi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk
menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi (tata
wajah) merupakan pembeda penting antara puisi dengan prosa dan drama.

Tipografi dalam Puisi“Waktu Dan Penantian” karya Herniwati Lahagu ini adalah
Penulisannya Rata Tengah dengan Menggunakan huruf besar pada setiap awal kalimat dan
terdiri dari 5 bait.

B. Struktur batin puisi pada puisi “Waktu Dan Penantian” karya Herniwati Lahagu

Berbicara tentang struktur batin, penulis akan membahas tentang makna yang hendak
disampaikan penyair melalui puisinya. Struktur batin puisi terdiri dari 4 bagian, yaitu:tema, nada,
rasa, dan amanat.

1. Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya
dalam membuat suatu tulisan. Puisi “Waktu Dan Penantian” karya Herniwati Lahaguini
menceritakan tentang menunggu seseorang yang sudah lama dia cari dan sampai saat ini dia
masih menunggu seseorang itu.
2. Nada dan Suasana

Nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap
pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibat pembacaan puisi.
Nada yang terdapat pada puisi Waktu dan Penantian ini adalah Nada penyesalan dimana dia
menceritakanseseorang yang sudah lama dia cari dan sampai saat ini dia masih menunggu
seseorang itu.

3. Rasa

Rasa adalah sikap penyair terhadap objek persoalan yang terdapat dalam puisi. Sesuai dengan
tema tersebut maka pada puisi“Waktu dan Penantian” karya Herniwati Lahagu.

Penyair MerasaRindu terlihat pada :

- aku hanyalah perindu senja

4. Amanat

Setelah mengetahui tema, rasa, dan nada maka dapat diketahui bahwa yang menjadi amanat
yang disampaikan penyair melalui pisinya yang berjudul “Waktu Dan Penantian” karya
Herniwati Lahagu adalah kita harus sabar dalam menunggu sesuatu hal, meskipun lama kita
menunggunya harus penuh dengan kesabaran.
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Puisi “Waktu Dan Penantian”
karya Herniwati Lahagu menceritakan tentangseseorang yang sudah lama dia cari dan sampai
saat ini dia masih menunggu seseorang itu. Dalam Analisis puisi ini saya mengkaji dengan
mengananalisis Unsur Fisik dan Unsur Batin. Dan Diksi yang terdapat pada puisi “Waktu Dan
Penantian” karya Herniwati Lahagu dalam menuangkan kata-kata puisi dan bersifat konotatif
disamping menggunakan kata umum yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai