Anda di halaman 1dari 6

Refleksi Psikologi Musik ...

REFLEKSI PSIKOLOGI MUSIK DALAM PERILAKU MASYARAKAT SEHARI-HARI

Iswandi

Dosen Jurusan Musik, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang


Email: iswandi_musik@isi_padangpanjang.ac.id

Abstract
Music is a branch of art close to and present in human’s life every day. Through
the social study perspective, this kind of concentration is usually called musical
semiology or how music functions as an art creation in the society. In the daily life, men
always listen to music intentionally or unintentionally. Therefore, music is inseparable
from human life. The logical consequence is an effort to improve the role of music in the
society, along with the fast development of media technology and culture. Art as a
human creation has various functions which are not only for artistic interests. From the
psychological context, music functions in and influence the increase of intelligence,
therapeutic benefit that are not detached with its cultural, technical, and methodical
background. Here, as part of the hybrid between music and psychology, musical therapy
adopts relevant psychoterapic techniques. The term musical therapy has also been used
in the curriculum of educational institution and foundation for children with specific
needs of education with qualification of education or psychology for the specific needs.

Keywords: psychology, music, therapy, society

Abstrak
Musik sebagai salah satu cabang seni yang sangat dekat dan hadir bagi kehidupan
manusia dalam setiap waktu. Melalui perspektif kajian sosial, konsentrasi demikian
sering disebut semiologi musikal atau bagaimana fungsi musik sebagai sebuah karya
seni dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mendengar musik
baik disengaja ataupun tidak. Dengan begitu dekatnya manusia dengan musik, sehingga
musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Konsekuensi logis yang timbul
upaya mewacanakan peran musik dalam masyarakat, berdampingan dengan ekses
pesatnya perkembangan teknologi dan budaya media. Seni sebagai karya manusia tentu
memiliki fungsi yang beragam dan tidak hanya untuk kepentingan seni semata. Dalam
konteks psikologi, musik memiliki fungsi dan efek terhadap peningkatan kecerdasan,
kepentingan terapi yang tidak terlepas dari latar belakang budaya, teknik dan metode.
Dalam hal ini sebagai bagian dari hibrida antara musik dan psikologi maka terapi
musik terutama sekali mengadopsi teknik–teknik psikoterapi yang relevan. Terminologi
terapi musik juga telah digunakan dalam kurikulum lembaga atau yayasan pendidikan
anak luar biasa dengan kualifiikasi terapis berlatar belakang pendidikan luar biasa atau
psikologi.

Kata kunci: Psikologi, musik, terapi, masyarakat

Pendahuluan menggunakan kata-kata untuk mentransfer


Musik merupakan seni yang melukiskan suatu konsep, ia juga menggunakan komposisi
pemikiran dan perasaan manusia lewat suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya.
keindahan suara. sebagaimana manusia seperti halnya ragam seni lain, musik

152
Vol. XIV No.2 Th. 2015

merupakan refleksi perasaan suatu individu atau dibahas sebagai teori struktur sosial dan selera
masyarakat. musik merupakan hasil dari cipta musik (Adorno,1940; Rosengren, 1981).
dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Terlebih bila mencermati asosiasi antara
Awal satu dekade lalu (1990-an), di variabel subkultur, gaya hidup, nilai dan sosio-
sebagian kalangan masyarakat perkotaan kita demografis bangsa ini maka kecenderungan
marak dengan perbincangan musik yang popularitas, snobism dan trend sebagai akibat
mencerdaskan anak. Isu tersebut makin dari praktik industri adalah masuk akal. Tulisan
merebak seiring dengan beredarnya buku Efek ini tidak bermaksud untuk menganalisis atau
Mozart beberapa tahun kemudian. Ternyata, membedah secara mendalam kondisi temporer
fenomena tersebut sampai hari ini masih tersebut. Juga bukan dimaksudkan sebagai
menjadi topik dan diskusi menarik mulai dari kritik sosiologis atau musikologis yang
orang tua, pendidik, musisi, ibu-ibu sampai memerlukan penelitian secara seksama.
pihak-pihak yang tidak ada sangkut paut
langsung dengan musik atau pendidikan Perspektif Psikologi Musik
sekalipun. Imbas yang menarik dari isu itu Musik, seperti yang dikemukakan dan
kemudian berkembang pula di sebagian ahli diakui para psikolog musik dan etnomusikolog
kesehatan dan medis. (Juslin, P. N, 2000; Sloboda, J.A. 2001; Becker,
Kenyataan ini dapat dicermati dari J. 2004) selain memiliki fungsi yang berbeda
beredarnya kaset/CD yang berisi musik klasik dalam kehidupan manusia juga penting secara
barat khususnya karya W.A. Mozart yang sosial. Banyak orang dengan latar belakang
diikuti dengan karya komponis barat lainnya. budaya yang berbeda menggunakan musik
Ada pula rekaman dari musisi Indonesia yang untuk saling berkomunikasi walau tidak paham
memainkan musik-musik tersebut. Judul dengan bahasa verbal masing-masing. Juga
provokatif yang dicantumkan pun mengundang dipercayai, musik dapat memberikan serta
rasa penasaran misalnya: musik untuk membagi pengalaman emosi antar orang yang
kecerdasan, penghantar tidur bayi, untuk bayi berbeda asal-usul. Bila dari kaca mata fisika
usia sekian tahun, build your baby brain dan dikatakan bahwa musik merupakan serangkaian
banyak lagi lainnya. Sebagai penguat yang suara dengan frekuensi, amplitudo, timbre yang
berkonotasi “jaminan mutu”, pada sampul dikelola dengan pola tertentu. Maka secara
dalam kaset/CD disertakan pendapat dan psikologi, musik secara kolektif menganugerahi
komentar pakar psikologi dan kesehatan makna bagi manusia sebagai bagian penting
masyarakat. Dari perspektif industri, tidak ada dari sebuah proses dan perilaku sosial budaya.
yang salah dengan kiat dan modus pemasaran Dengan demikian, keberadaan psikologi musik
seperti itu. Nama Mozart yang awalnya hanya selain mempelajari manusia yang mendengar,
dikenal oleh sebagian kalangan musisi dan merasakan dan menginterpretasikan apa yang
penggemar musik seni Barat di Tanah Air didengar dalam konteks sosial-interpersonal
akhirnya makin populer. Efek ekstra musikal juga akan berurusan dengan efek fisika dari
selain produk buku dan kaset yang laris juga suara musikal.
meningkatkan motivasi orang tua untuk Di satu sisi, konsekuensi logisnya adalah
mendorong anaknya belajar musik. Cukup timbul upaya mewacanakan peran musik dalam
dengan logika yang sangat rasional bahwa kalau masyarakat yang berdampingan dengan ekses
musik dapat mencerdaskan, kenapa tidak pesatnya perkembangan teknologi dan budaya
dipelajari dan dikuasai sedini mungkin. Namun media. Karena musik mengalami perubahan
logika sederhana seperti itu sekalipun juga tidak terus menerus baik dalam karya, produk
terlepas dari kondisi sosio-demografis yang maupun pemanfaatannya, maka di sisi lain
bersangkutan. Akibat lain misalnya pada perlu melibatkan pengetahuan psikologi sosial
sebagian kecil masyarakat yang menuntut ilmu yang meliputi kajian perilaku dan kognisi
musik barat secara akademis pun ikut merasa dalam konteks sosial. Ranah kognisi sosial atau
tersanjung. Karena baru tahu bahwa musik yang bagaimana orang memahami diri dan orang lain
selama ini digeluti ternyata dapat membuat (Fiske &Taylor,1991) telah menjadi ciri penting
cerdas, wallahu a’lam. Interaksi yang timbul dalam psikologi sosial. Saat ini, aspek kognisi
dari keadaan demikian bukan hanya sebuah sudah menjadi situasi tipikal dalam konteks
mutual-simbiosis tetapi juga mutual-influences sosial dan fisik tetapi masih jarang
yang dalam kajian psikologi sosial telah lama didekontekstualisasi.
153
Refleksi Psikologi Musik ...

Seiring dengan pesatnya kajian psikologi cukup kompleks karena telah melalui
musik, maka kajian perilaku yang terfokus pada perdebatan teoretis dan perspektif yang
aspek kognitif, perkembangan, dan sosial makin panjang. Semua itu dipicu oleh kritik terhadap
mendapat perhatian. Secara mendalam, kajian psikologi sosial yang banyak
psikologi musik menjadi bidang interdisiplin menggunakan pendekatan eksperimen
antara musikologi, psikologi, pendidikan, tradisionil dalam laboratorium. Sementara
sosiologi, kognitif, dan antropologi berdasarkan kehidupan dan perilaku sehari-hari manusia
proses persepsi, kreasi, kognisi, ketrampilan tidak lepas dari perubahan lingkungan dalam
dan belajar. Dengan demikian inti dari konteks ekologi.
psikologi musik adalah menjelaskan struktur Oleh karenanya sat ini, psikologi sosial
dan isi dari pengalaman musikal serta rekognisi makin membuka diri dan fasih berbicara
yang integral dari lingkungan sosial. Melalui mengenai individu dalam dimensi sosial.
perspektif kajian sosial (Nattiez, 1990), Dengan demikian wilayahnya meliputi relasi
konsentrasi demikian sering disebut semiologi antara fungsi psikologis dengan proses sosial
musikal atau bagaimana fungsi musik sebagai melalui peristiwa yang menyertainya. Agar
sebuah karya seni dalam masyarakat. Misalnya, kadar penjelasan dari telaahnya makin
pertama-tama menganalisis struktur musik komprehensif, maka juga meliputi aspek
secara fisika kemudian diikuti dengan intraindividual sekaligus interindividual dan
mengupas latar belakang budaya dan bentuk situasional. Dilengkapi pula dengan faktor
musikalnya. Dilanjutkan dengan meneliti posisi sosial dan ideologi yang terkait dengan
bagaimana proses kognitif dan persepsi yang luasnya kultur, sistem kepercayaan, serta
terjadi ketika seseorang mendengar dan representasi norma masyarakat. Harus diakui
mengalami musik. Karena pengetahuan pada bahwa perkembangan pengetahuan psikologi
dasarnya harus bermanfaat bagi umat manusia, musik dan psikologi sosial musik adalah hal
maka psikologi musik seyogyanya dapat baru di tempat kita walau sangat memerlukan
memberikan sumbangan apresiatif terhadap pemahamam efek perbedaan faktor budaya,
cara pikir kita menghadapi salah satu fenomena situasi, dan individu. Terlebih yang terkait
industri musik seperti di awal tulisan ini. dengan musik, misalnya untuk mengetahui
Mengapa orang bisa begitu saja percaya bahwa selera musik masyarakat kita dari aspek
musik dapat mencerdaskan sebelum memahami psikososial musik perlu mempertimbangkan
bagaimana proses kecerdasan terjadi dan kaitan faktor gender, suku, budaya, etika,
antara suara dengan kognisi. Kalau diasumsikan sodiodemografis, dan etika sehari-hari. Karena
bahwa pembuktian bukan sesuatu yang isu selera musik dari perspektif sosial sudah
sederhana maka tidak ada salahnya bila kita banyak dibahas dari perspektif sosiologi, maka
juga tidak harus cepat mengamini fenomena psikososial musik lebih pada kelengkapan
baru yang belum diyakini kebenarannya. Saat analisis atas suatu fenomena atau kejadian di
ini sudah tampak upaya pihak-pihak yang masyarakat yang terkait dengan musik. Tetapi
berkompeten dalam bidang psikologi dan musik tidak cukup hanya berhenti pada diskusi atau
untuk mulai menjelaskan serta mensosialiasikan perdebatan saja karena teori tanpa praktek akan
kebenaran yang logis. Salah satunya adalah menjadi lumpuh dan praktek tanpa dukungan
melalui penelitian yang bersifat eksperimen teori juga akan impoten.
dalam upaya menangani gangguan psikologis Kedua perspektif di atas di sampaikan
melalui musik. Harapannya adalah bahwa sebagai sebuah ilustrasi bahwa untuk
bukan hanya musik saja yang dapat menghadapi atau menilai perubahan perilaku
dimanfaatkan di luar kepentingan hiburan dan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang
industri. Masih ada tari, rupa, teater milik kita terkait dengan isu musik sekalipun diperlukan
yang masih belum banyak mendapat perhatian kajian yang komprehensif. Setidaknya contoh
di luar kepentingan seni. Interdisiplin dan di awal dapat dijadikan studi kasus dengan
mutidisiplin bukan lah hal baru untuk sebuah pertanyaan bagaimana kita menyikapi
bangsa multikultural seperti Indonesia. fenomena musik Mozart yang dikatakan dapat
membuat cerdas. Mulai dengan pertanyaan efek
Perspektif Psikososial Musik yang ditimbulkan musik tersebut berasal dari
Latar belakang historis eksistensi ranah budaya, jenis serta terhadap masyarakat yang
psikologi sosial dalam proses keilmuannya mana. Apanya dari musik tersebut yang dapat

154
Vol. XIV No.2 Th. 2015

membuat orang Indonesia cerdas. Bukan berarti halnya dengan efek musik selain untuk
mendikotomikan Timur-Barat yang sudah tidak kecerdasan. Kajian hasil eksperimen
relevan saat ini karena masing-masing budaya pemanfaatan musik untuk kepentingan terapi
memiliki keunggulan yang disandang oleh juga tidak terlepas dari latar belakang budaya,
masyarakatnya. Musik adalah budaya yang pendekatan, jenis musik,teknik dan metode.
tidak lepas dari perilaku, kinerja kognisi dan Dalam hal ini sebagai bagian dari hibrida
afeksi masyarakat pencipta, pendukung, dan antara musik dan psikologi maka terapi musik
penggunanya. Terlebih setiap budaya memiliki terutama sekali mengadopsi teknik-teknik
kecerdasan sendiri-sendiri yang tidak bisa psikoterapi yang relevan. Pemahaman penting
dipahami hanya dengan menggunakan di sini adalah terapi musik bukanlah
parameter dari budaya di luarnya. Terutama dimaksudkan untuk membantu seseorang
sekali setiap budaya memiliki khasanah seni mengembangkan ketrampilan bermain musik.
yang beragam dan tidak menutup kemungkinan Memang tidak tertutup kemungkinan bila pada
juga memiliki kecerdasan dan dapat turut akhirnya seseorang memiliki ketrampilan
mencerdaskan masyarakatnya. Seni sebagai sebagai produk dari terapi yang dijalaninya.
karya manusia tentu memiliki fungsi yang Terapi musik lebih mengimplikasikan
beragam dan tidak hanya untuk kepentingan perubahan konsep yang memuat aspek
seni semata. komunikatif, sosial dan interaktif. Tetap harus
Semua itu sangat tergantung pada sikap, diakui bahwa perkerjaan terapi musik bukan hal
kesadaran, kepercayaan, penghargaan diri dan mudah apalagi untuk memilah antara aspek
tekad untuk belajar serta berbuat demi emosi dan respons fisik yang keduanya
pemanfaatan yang maksimal. Belakangan ini terkoneksi utuh.
selain soal musik dan kecerdasan, yang juga Dari hasil pengamatan di beberapa
sedang hangat adalah pemanfaatan seni dalam lembaga penyelenggara pendidikan anak luar
kaitannya dengan terapi atau penyembuhan. biasa, terapi musik yang dimaksud lebih pada
Label terapi pada musik ternyata juga memiliki pelajaran musik dengan terapis yang bisa main
nilai jual dan inipun membuka peluang usaha musik (bukan terapis musik) atau alumni
baru dengan menjamurnya lembaga pendidikan pendidikan keguruan. Memang disiplin terapi
anak luar biasa. Termasuk maraknya klinik musik bukan barang terlalu baru di tempat
terapi musik untuk ibu hamil yang sebagian asalnya, tetapi di Negara berkembang seperti
besar baru tumbuh di kota-kota besar. Selebritis Indonesia masih menjadi barang langka.
dan banyak musisi juga ikut meramaikan Kembali lagi kepada sikap kita yang asal trend
khasanah terapi musik melalui komentar dan dan keren. Sebenarnya boleh-boleh saja selalu
pendapatnya. bersikap up-to-date bahkan kalau konsisten
akan sangat baik supaya selalu berkembang.
Efek Terapiutik Musik Tetapi, karena sifat terapi itu adalah dikenakan
Menurut sejarahnya, terapi musik sudah kepada orang lain maka sebaiknya perlakuan
hadir sejak zaman Yunani Kuno, Mesir, Cina yang akan diberikan dipertimbangkan dan
dan berkembang di Eropa dan Amerika. dikaji secara lebih serius dan seksama.
Sebagai sebuah disiplin ilmu, tetapi musik Penggunaan terapi musik adalah kepada
secara formal mendapat tempat pada 1980-an manusia terlepas dari apa pun gangguan dan
sehingga usianya relatif masih muda (Djohan, penderitaan yang dialaminya. Siapa pun yang
2009). Oleh sebab itu pengembangan teknik terlibat di dalamnya harus selalu belajar hal
dan metode terapi pada setiap wilayah Negara baru secara serius bukan hanya mengandalkan
dan budaya juga beragam. Artinya, kita pun kapasitas yang dimiliki apalagi tidak memiliki
memiliki kesempatan untuk ikut berperan kompetensi dan kualifikasi yang sesuai. Kita
melalui penelitian dan eksperimen dengan tidak tentu berharap anak luar biasa dapat
ada keharusan menggunakan seni budaya dari bersosialisasi dengan anak lain setelah melalui
luar Indonesia. Persoalan akan banyaknya rangkaian terapi termasuk musik yang
penggunaan teori dan metode dari negara maju diberikan. Orang tua dari anak yang memiliki
adalah hal wajar. Karena melalui proses kemampuan luar biasa telah bertindak wajar
adaptasi sedemikian rupa justru dapat dengan mencarikan tempat terbaik untuk putra-
menemukan teori dan metode yang sesuai putrinya tetapi juga perlu tahu secara pasti
dengan khasanah budaya sendiri. Demikan perlakuan apa saja yang diperoleh anaknya.
155
Refleksi Psikologi Musik ...

Ibaratnya, seorang konsumen yang jeli tidak orientasi medis dan model-model perilaku.
akan membeli kucing dalam karung. Memang Sedikit berbeda dengan musik sebagai terapi, di
tidak semua orang tua paham aspek psikologis mana musik diberikan kepada dalam beragam
anak tetapi serta merta menyerahkan gangguan dan usia. Di sini, musik lebih tertuju
sepenuhnya kepada psikolog atau praktisi pusat pada maksud untuk memengaruhi semua
rehabilitasi juga belum tentu yang terbaik. Anak kondisi psikologis dan dibandingkan bila
yang tanpa gangguan (biasa) pun jarang kondisi tidak ada terapi musik. Perkembangan
melaporkan perlakuan apa saja yang diterima psikologi musik saat ini mulai mengeksplor
dari tempat belajar apa lagi anak dengan elemen musik dan suara yang berbeda dengan
kemampuan luar biasa. Idealnya anak yang pemahaman musik konvensional. Psikologi
mengalami gangguan akan lebih baik diasuh musik juga menyertakan proses kognitif yang
oleh orang tuanya sendiri dengan konsekuensi kompleks terutama mengenai efek
orang tua harus membagi waktu dan belajar. mendengarkan dan bermain musik. Melalui
Karena kasih ibu atau orang tua sebagai dasar kerja sama dengan psikolog diharapkan terapis
spirit kesembuhan anak akan sangat sulit musik mulai menemukan lebih banyak lagi
diduplikasi atau diimitasi oleh orang sepandai perilaku musikal yang dimiliki manusia.
apapun. Musik sangat adaptif dan dapat
digunakan untuk menyatukan kebutuhan yang
Musik sebagai Terapi berbeda pada anak dan orang dewasa. Hasil
Maraknya lembaga rehabilitasi untuk penelitian menunjukkan musik secara
anak luar biasa tentu patut disyukuri selain signifikan memengaruhi klien baik secara
harus juga dicermati kinerjanya. Karena anak medis, psikoanalitik, behavioral maupun
yang mengalami gangguan tertentu memerlukan melalui terminologi humanistik lainnya
terapi musik tertentu pula apalagi tidak ada (Dennis,W.1996). Pada kenyataannya musik
teknik yang dapat digeneralisir. Tindakan melewati banyak batasan termasuk, pikiran-
asesmen sebelum program intervensi terapi tubuh, fisik-spiritual, sadar-ketaksadaran.
musik dirancang adalah kewajiban yang tidak Karena ke depan, terapi musik tidak hanya
bisa ditawar. Kemudian evaluasi dari hasil diperlukan tetapi juga penting sebagai suplemen
perlakuan diperoleh bukan hanya dengan bagi yang tidak mengalami gangguan khusus
perkiraan subjektif semata atau laporan dan sebagai penguat yang menyembuhkan bagi
kuantitatif tetapi diperlukan alat ukur yang banyak penderita gangguan psikis maupun
valid. Pada praktiknya, musik dalam terapi fisiologis.
lebih berorientasi ke pendekatan ‘musik dan
konseling’ yang menggunakan musik untuk Epilog
meningkatkan relasi antara terapis, klien, dan Menikmati musik pada dasarnya adalah
keluarga. Di samping itu juga dilengkapi perilaku keseharian dari pengalaman sosial
dengan tujuan umum lainnya seperti mereduksi yang dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh
stres, trauma, dan ketakutan yang diasosiasikan perilaku sosial pula. Pengetahuan psikologi
dengan penderitaan, peristiwa kematian serta, musik dalam terapan secara real dapat dilihat
rasa takut atau untuk meningkatkan interaksi pada aktivitas terapi musik, pendidikan musik,
interpersonal. Isi dari musik digunakan untuk pertunjukan musik dan segala atribut yang
memprakarsai interaksi konseling dan melengkapinya. Sebenarnya semua manusia
menawarkan kesempatan/kesenangan, kenang- telah mempraktikkan psikologi dalam
kenangan, verbalisasi, kedekatan dan kehidupannya hanya saja dengan cara, budaya,
sebagainya. perilaku, dan terminologi yang berbeda. Semua
Ada pula pendekatan ‘musik dan seniman musik telah mempraktikkan psikologi
stimulasi’, di mana musik lebih berperan musik dalam kehidupan berkeseniannya. Mulai
sebagai stimulasi auditori. Tujuannya adalah dari mencipta, melatih, menyampaikan dan
untuk meningkatkan respons psikis dan mendengar. Belum lagi seniman adalah anggota
fisiologis dengan merangsang semua modalitas masyarakat yang secara sosial telah menjadi
sensori yang ada. Teknik ini banyak bagian dari psikologi sosial musik termasuk
dikombinasikan dengan sumber stimulasi bagaimana bersosialisasi, memiliki empati,
lainnya. Jelas bahwa penggunakan musik di kepekaan lingkungan,dan kritis. Dengan kata
dalam terapi lebih berdasarkan pada model lain semua seniman tidak terlepas dari ranah
156
Vol. XIV No.2 Th. 2015

psikologi sosial yang secara aktif dapat menjadi Penggunaan terapi musik ditujukan agar
bagian dan memberi sumbangan bagi manusia terlepas dari apa pun gangguan dan
pengembangan disiplin psikologi di Indonesia. penderitaan yang dialaminya. Siapapun yang
Untuk itu, kita memerlukan lebih banyak terlibat di dalamnya harus selalu belajar hal
lagi peneliti dan pengamat yang memberi baru secara serius bukan hanya mengandalkan
perhatian terhadap pengembangan ilmu dan kapasitas yang dimiliki apalagi tidak memiliki
seni. Tentu akan lebih menarik bila kerja sama kompetensi dan kualifikasi yang sesuai.
antara ilmuwan dan seniman dalam Psikologi musik saat ini masih bersifat
mengembangkan pengetahuan berlandaskan embrional dengan sosialisasi tersendiri pada
kesetaraan agar arogansi saintifik dengan disiplin psikologi dan musik. Secara formal,
kategori rumangsa isa menjadi lebih isa baru beberapa lembaga pendidikan seni yang
rumangsa. Psikologi musik saat ini masih mengagendakan psikologi musik dalam
bersifat embrional dengan sosialisasi tersendiri kurikulumnya. Lembaga-lembaga di luar seni
pada disiplin psikologi dan musik. Secara baru terapresiasi dan tertarik tetapi belum
formal, baru beberapa lembaga pendidikan seni sampai taraf meyakini bahwa pengetahuan
yang mengagendakan psikologi musik dalam tersebut dapat semakin memperluas cakrawala
kurikulumnya. Lembaga-lembaga di luar seni keilmuan. Pembelajar, pengajar seni di lembaga
baru terapresiasi dan tertarik tetapi belum pendidikan dan seniman di luar lembaga formal
sampai taraf meyakini bahwa pengetahuan adalah anggota sosial sebuah masyarakat.
tersebut dapat semakin memperluas cakrawala
keilmuan. Pembelajar, pengajar seni di lembaga Daftar Rujukan
pendidikan dan seniman di luar lembaga formal Ahmadi, A. 2003. Psikologi Umum. Jakarta:
adalah anggota sosial sebuah masyarakat. PT. Rineka Cipta.
Sehingga apapun pengetahuan yang Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta:
berkembang dan diapresiasi juga akan Best Publisher
berdampak terhadap kehidupan sosial
Erdo, Ery. 2012. Pengaruh Musik terhadap
masyarakat dalam jangkauan manfaat sekecil
Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan
apapun. Artinya, dengan pemahaman yang
Emosi.
benar, kita tidak perlu gamang menghadapi
salah satu contoh fenomena industri di atas Hartoko, Dick. 1991. Manusia dan Seni.
dalam kehidupan sehari-hari karena tahu persis Yogyakarta: Kanisius.
kemanfaatannya. Marianto, Dwi M. 2011. Menempa Quanta
Eksperimen yang dilakukan sangat Mengurai Seni. BP ISI Yogyakarta.
penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan Yogyakarta.
dan nantinya pada kualitas hidup masyarakat. Munandar, Utami. 2009. Pengembangan
Topik penelitian yang terfokus pada terapi Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT.
musik dengan penyandang Autis, penderita Rineka Cipta.
Leukemia, Stroke juga terhadap efek musik di
rumah makan baik terhadap kenyamanan
pengunjung atau peningkatan omzet penjualan
merupakan awal yang menggembirakan.
Akhirnya, apapun upaya dan pemikiran
keilmuan seni yang dimunculkan oleh
masyarakat seni dan calon ilmuwan seni sejauh
untuk kemashalatan masyarakat perlu didukung
dan dihargai.

Simpulan
Keberadaan psikologi musik selain
mempelajari manusia yang mendengar,
merasakan dan menginterpretasikan apa yang
didengar dalam konteks sosial-interpersonal
juga akan berurusan dengan efek fisika dari
suara musikal.
157

Anda mungkin juga menyukai