Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Lagu “Cintamu Sepahit

Topi Miring” Karya Jogja Hip Hop Foundation

PROPOSAL

Disusun Oleh:
Galang Arzika Syahda
1800030118

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS SASTRA BUDAYA DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2023
Abstrak
Musik adalah kumpulan nada dan suara yang sering digunakan untuk menyampaikan emosi
manusia dan disusun sedemikian rupa sehingga mencakup irama, lagu, dan keharmonisan
suara, Genre hip hop bermula tumbuh di daerah New York yang dibawa oleh orang kulit
hitam pada tahum 1920-an dan semakin berkembang sampai ke seluruh dunia dengan
berbagai nada dan irama yang berbeda, apalagi saat ini musik hip hop semakin di gemari oleh
kalangan muda, terutama lagu Cintamu Sepahit Topi Miring. Lagu tersebut merupakan karya
Marzuki Mohamad alias Juki salah satu personil Jogja Hip Hop Foundation. Lirik lagu
Sebagian besar di ciptakan dengan menggunakan bahasa jawa yang kuat dan terdapat bahasa
sanskerta nan indah. Pada tahun 2022, lagu tersebut viral di salah satu media yaitu TikTok
sebagai backsound. Studi kasus penelitian dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada
pendengar lagu tersebut dan pendengar memberikan tanggapan tengtang lagu tersebut.

Kata Kunci: Hip Hop, Cintamu Sepahit Topi Miring, Musik, Bahasa Jawa

Abstract
Music is a collection of tones and sounds that are often used to convey human emotions and
are arranged in such a way that includes rhythm, song, and harmony of sound, The hip hop
genre began to grow in the New York area brought by black people in the 1920s and is
increasingly developing throughout the world with a variety of different tones and rhythms,
especially now that hip hop music is increasingly favored by young people, especially the
song Cintamu Sepahit Topi Miring. The song is the work of Marzuki Mohamad aka Juki, one
of the personnel of Jogja Hip Hop Foundation. The lyrics of the song are mostly created
using strong Javanese language and there is a beautiful Sanskrit language. In 2022, the song
went viral on one of the media, namely TikTok as a backsound. The research case study was
conducted by asking questions to listeners of the song and listeners gave responses about the
song.

Keyword: Hip Hop, Cintamu Sepahit Topi Miring, Music, Java Language
 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik adalah kumpulan nada dan suara yang sering digunakan untuk
menyampaikan emosi manusia dan disusun sedemikian rupa sehingga mencakup
irama, lagu, dan keharmonisan suara, bagi seniman atau pencipta seni untuk berbagi
dengan orang lain atau penggemar seni tentang nilai-nilai seni itu sendiri. Menurut
Suhastjarja dosen dari Institut Seni Indonesia Yogayakarta, seni musik adalah sebuah
bunyi yang teratur. Tak hanya bersifat moral normatif, tetapi juga diakui selaras
berdasarkan penghitungan para ahli ilmu fisika (Sisma, 2023). Dan juga dijelaskan
Musik sebagai bahasa hati nurani yang menyatukan pemahaman dan pengertian antar
individu kapan pun dan dimana pun.

Jika membahas musik, tentu tidak terlepas dari unsur unsur yang terkandung
di dalamnya. Salah satu unsur tersebut yaitu lirik. Lirik adalah puisi pendek yang
mewakili perasaan penulis lagu yang terdiri dari kata-kata sebuah lagu. Di dalamnya
mengandung sebuah pesan yang mengekpresikan tentang suatu hal yang sudah di
lihat, di dengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair
atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan Bahasa untuk menciptakan
daya tarik dan kekhasan terhadap lirik dan syairnya. Permainan bahasa dapat berupa
permainan vocal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan di perkuat
dengan penggunaan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan music.
Menurut Jan Van Luxemburg Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai
puisi begitu pula sebaliknya dan sesuai, seperti definisi teks-teks puisi tidak hanya
mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang bersifat iklan, pepatah,
semboyan, doa-doa dan syair lagu pop. (Setiawan, 2023). Salah satu genre music yang
cukup luas dikenal adalah ge Hip Hop merupakan aliran musik yang berasal dari Afro
Amerika dan Amerika Latin pada tahun 1970-an . Music Hip Hop tidak jauh dari
irama Dj dan ketukan Beats yang dimodifikasi secara bergantian dan berulang ulang.
Kombinasi dengan Teknik rap akan meciptakan sebuah music yang khas berdominan
didengar oleh kalangan remaja. Teknik rap merupakan teknik menyanyi dengan cepat.
 Gambar 1 grup musik Jogja Hip Hop Foundation

Jogja Hip Hop Foundation (JHF) merupakan grup musik asal Yogyakarta yang
didirikan pada tahun 2003 oleh Mohammad Marzuki atau lebih dikenal Kill The Dj
selaku Co.Founder dengan tujuan untuk menghimpun rapper lokal jogja dan
mempromosikan rap berbahasa Jawa. Setidaknya ada 4 orang yang melatarbelakangi
pembentukan komunitas hip hop jogja yaitu terdiri dari Jahanam dan Rotra. Jahanam
dengan personil Heri Wiyoso alias M2MX dan Balance Perdana Putra alias Ngila,
Rotra dengan personil Janu Prihaminanto alias Ki Ageng gantas dan Lukman Hakim
alias Raja Pati.

Menurut Juki, “Nama Jogja Hip Hop Foundation ini kesannya bagus sekali
(foundation berarti yayasan), tapi aslinya itu adalah komunitas seperti ruang tanpa
tembok yang siapa saja bisa masuk dan keluar. Ini bukan sebuah institusi resmi. Saya
rasa kalau banyak yang keluar karena itu kan juga pilihan yang sulit di antara pilihan-
pilihan musik industri pop di Indonesia. Tapi, saya yakin jika dedikasi dan pilihan itu
diberikan pasti bisa ketemu jalannya, dan sampai sekarang kita menemukan jalannya
untuk tetap eksis dan memproduksi album, bisa jalan-jalan ke luar negeri juga,”
imbuhnya. Pelajaran Juki untuk lebih mengenal budayanya sendiri (budaya Jawa)
didapatnya melalui musik hip hop berbahasa Jawa. Untuk memperdalam khasanah,
budaya serta bahasa tutur Jawa, Juki berupaya mencari kitab-kitab berbahasa Jawa
atau serat Centhini. Menurut Juki, semua tembang dalam serat Centhini, baik yang
religi maupun yang erotik itu mengandung unsur rap.
 lagu “Cintamu Sepahit Topi Miring” ini ternyata memiliki makna yang dalam
menceritakan kehidupan manusia yang sering berubah-ubah. Kata “Topi Miring” di
dalam judul tersebut bukan mengarah ke penyanyi yang menggunakan topi miring hip
hop tetapi mengarah ke merk miras legendaris yang dulu sangat populer. lirik lagu ini
diambil dari puisi karya Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J., atau lebih dikenal
dengan nama pena Sindhunata merupakan seorang penulis, redaktur majalah dan
imam katolik. Sindhunata pernah bekerja sebagai wartawan Harian Kompas, menulis
renyah tapi mendalam tentang sepak bola, dan berbagai masalah kebudayaan. Puisi-
puisi yang ditulis Sindhunata dalam kumpulan puisinya, yaitu Air Kata-Kata (2003)
sebanyak 13 telah digunakan sebagai lirik lagu rap Jawa, seperti: “Ora Cucul Ora
Ngebul”, “Rep Kedhep”, dan “Cintamu Sepahit Topi Miring.” Kata-kata yang serasa
dibuat terkesan semaunya sendiri oleh sang penullis terkesan tidak nyambung dan
susah dipahami maknanya. Padahal liriknya sangat mendalam tentang pasang surut
kehidupan. Dilansir dari akun Instagram JHF postingan pada tanggal 31 Agustus 2022
mereka menjelaskan bahwa arti lirik lagu cintamu sepahit topi miring merupakan
sebuah puisi karya Sindhunata yang isinya mengenang dedikasi seorang tokoh
komedian legendaris Ranto Gudel dari Surakarta. Ranto Gudel merupakan bapak
kandung dari Mamiek Srimulat dan Didi Kempot sang penyanyi lagu campursari yang
kita kenal sebagai Godfather of Broken Heart.

Pada awal tahun 2023 lagu Cintamu Sepahit Topi Miring viral di media sosial.
Digunakan sebagai backsound di beberapa platform media sosial yaitu Instagram,
Tiktok, Facebook dan Youtube reel. Lagu tersebut mecuat naik

B. Rumusan Masalah

Dengan paparan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada analisis
resepsi terhadap lagu “Cintamu Sepahit Topi Miring” karya Jogja Hip Hop
Foundation sebagai lagu yang di dengar khalayak publik. Adapun rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Bagaimana hasil analisis resepsi terhadap lagu “Cintamu
Sepahit Topi Miring” karya Jogja Hip Hop Foundation?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis resepsi terhadap lagu “Cintamu Sepahit Topi Miring”
karya Jogja Hip Hop Foundation.