Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

1. Ida Kade Jaya Astika

1615071003

2. Totok Setyawan

1615071005

Rasa Ingin Tahu

Kita umat manusia adalah makhluk yang sempurna diciptakan Tuhan di muka bumi ini. Karena
kita dianugerahkan dengan berbagai alat indera dan akal pikiran. Sudah menjadi kodrat dari manusia yang
memiliki rasa ingin tahu, menyebabkan manusia selalu berpikir dalam rangka mempertahankan
kehidupannya. Manusia merupakan makhluk yang dapat dan akan selalu berpikir. Mereka akan selalu
memiliki hasrat rasa ingin tahu dan ingin mengerti.
Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi,
investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan manusia dan banyak. Istilah ini
juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu sendiri disebabkan oleh emosi rasa ingin tahu.
Seperti emosi Rasa ingin tahun merupakan dorongan untuk tahu hal-hal baru, rasa ingin tahu adalah
kekuatan pendorong utama di balik penelitian ilmiah dan disiplin ilmu lain dari studi manusia. Pengertian
keingintahuan akan sesuatu menyebabkan seseorang akan mendekati, mengamati ataupun mempelajari
akan sesuatu benda ataupun sesuatu hal lainnya. Rasa ingin tahu merupakan setiap perilaku alami ingin
tahu, terbukti dengan pengamatan di banyak spesies hewan, dan merupakan aspek emosional dari
makhluk hidup yang menimbulkan eksplorasi, investigasi dan belajar. Pada dasarnya, itu menggambarkan
jumlah yang tidak diketahui mekanisme psikologis dari perilaku yang memiliki efek mendorong umat
untuk mencari informasi dan interaksi dengan lingkungan alam dan makhluk lain di lingkungan Anda.
KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai fenomena
alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus,
banjir bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya
rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu bahkan
manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya akan bertanya mengapa ? pertanyaan-
pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan
bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya
mengandalkan naluriah (instink) belaka sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap
tidak berkembang sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih dibanding
burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap
begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia hidup digua-gua, berubah
menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern
pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya pikir yang dapat
berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas maka
manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan
dalam hidupnya.
Rasa ingin tahu menjadi Ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah kehidupan, manusia selalu berusaha untuk mencari kebenaran. Sebuah proses yang
panjang dimana manusia sebelum menemukan kebenaran mereka harus memiliki rasa ingin tahu terhadap
kebenaran tersebut. Proses Rasa Ingin tahu itu kemudian menjadi ilmu pengetahuan agar dapat
dipertanggungjawabkan sebagai sebuah kebenaran.
Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun
pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai
contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi
adalah selendang bidadari. Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung
meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban: “Yang berkuasa
dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama muncullah anggapan
adanya “Yang kuasa” di dalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau
adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan
kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang bedasarkan atas mitos disebut legenda.
Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya:
1. Alat Penglihatan
Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata tidak dapat
membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu
melihatnya.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik.
Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.
3. Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia hanya bisa
membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,asam ,asin dan pahit.
Bau seperti farfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih
dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang
lain namun tidak semua orang bisa melakukannya.
4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relatif sehingga tidak
bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat tajam
penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya ada yang lemah. Akibat
dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran.
Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu,
namun tetap sangat terbatas.
Rasa ingin tahu sebagian besar merupakan naluri alami, rasa ingin tahu menganugerahkan manfaat
kelangsungan hidup untuk spesies tertentu, dan dapat ditemukan dalam genom mereka. Itu wajar yang
terjadi pada manusia, hewan dan khususnya bayi / balita.
Meskipun manusia kadang-kadang dianggap sangat sangat ingin tahu, kadang-kadang tidak begitu banyak
seperti pada hewan lain. Apa yang tampaknya terjadi adalah rasa ingin tahu manusia dikombinasikan
dengan kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menyebabkan mimesis, fantasi dan imajinasi, akhirnya
menimbulkan cara unik manusia berpikir ("akal manusia"), yang abstrak dan sadar.

Keingintahuan akan membawa Anda melalui jalan lain yang belum Anda lewati. Ingatlah, bahwa
setiap jalan baru ada kemungkinan baru. Beberapa studi menunjukkan bahwa rasa ingin tahu membuat
seseorang lebih santai dan ikut berpartisipasi di lingkungan sekolah atau kerjanya sehingga mendapat
prestasi tinggi. Ini mungkin terdengar klise, tapi ketika kita menyukai apa yang kita lakukan dan ingin
terlibat sepenuhnya di situ, maka hasil yang kita keluarkan juga pasti baik. Tahukah Anda bahwa rasa ingin
tahu berkaitan dengan tingkat intelektual kita? Bagi anak-anak maupun orang dewasa, rasa ingin tahu
dikaitkan dengan manfaat psikologis, emosional, sosial dan kesehatan. Inilah manfaat rasa ingin tahu:

 Kesehatan lebih baik. Sebuah penelitian tahun 1996 yang diterbitkan dalam Psychology and
Aging menganalisis 1.118 orang dewasa berusia 60-86 selama periode 5 tahun. Hasilnya, mereka yang
penasaran risiko kematian berkurang 30% ddibandingkan dengan yang kurang penasaran.
Lain lagi penelitian yang dipublikasikan dalam Review of General Psychology. Dinyatakan bahwa orang
dewasa yang melampiaskan penasarannya melalui hobi atau kegiatan lain memiliki hidup lebih lama dan
berkurangnya perkembangan penyakit degeneratif sistem saraf pusat. Penelitian juga menunjukkan emosi
positif seperti rasa ingin tahu bikin penyakit susah berkembang.
Penelitian yang melibatkan 1.041 pasien dan diterbitkan dalam jurnal Health Psychologymenemukan
bahwa rasa ingin tahu yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penurunan hipertensi dan diabetes.
 Memperkaya hidup. Orang penasaran sering menjadi pendengar yang baik dan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik. Mereka selalu mengajukan pertanyaan dan berminat belajar dari temannya.
Karenanya mereka memiliki lebih banyak teman dan menikmati kehidupan romantis yang sehat. Hal ini
akan memperkaya pengalaman hidup kita.
 Keterampilan memecahkan masalah. Keingintahuan sering menyebabkan pertumbuhan kognitif karena
orang penasaran terus-menerus menemukan cara yang berbeda untuk melakukan hal yang berbeda. Mereka
selalu mencari pengalaman baru dan mengeksplorasi ide-ide baru. Tingkat rasa ingin tahu pada orang
dewasa berhubungan besar pada kemampuan pemecahan masalah, keterampilan analitik, dan kecerdasan
secara keseluruhan.
 Kejelasan yang lebih baik. Keingintahuan memungkinan untuk melihat masalah, pikiran dan keadaan
pribadi dalam cara yang objektif dan praktis. Hal ini juga memotivasi untuk mengungkap nuansa
kehidupan dan berfungsi sebagai alat motivasi untuk membentuk tujuan pribadi.
 Membuka kemungkinan baru. Orang penasaran adalah orang yang ‘mencari peluang’. Mereka bukan
hanya mencari pengalaman baru, tetapi juga secara kreatif mencari tantangan. Dengan menjadi penasaran
dan tetap terbuka untuk pengalaman baru, mereka bisa melihat dunia baru dan yang tersembunyi dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pikiran aktif. Orang penasaran selalu mengajukan pertanyaan dan secara aktif mencari jawaban.
Akibatnya pikiran mereka selalu aktif. Otak mereka perlu latihan terus-menerus yang membuatnya kuat.
 Ide kreatif. Kebanyakan ilmuwan dan insinyur selalu ingin tahu untuk sumber ide-ide mereka. Tanpa rasa
ingin tahu, ide-ide bisa terlewat begitu saja. Keingintahuan membantu bidang yang berbeda bertabrakan
satu sama lain untuk menghasilkan ide-ide segar.
 Membantu bertahan hidup. Dorongan untuk mengeksplorasi dan mencari hal-hal baru membantu kita
tetap waspada dan menambah pengetahuan tentang lingkungan kita yang terus berubah. Mungkin itu
sebabnya mengapa otak kita melepaskan dopamin dan zat kimia otak lain yang membuat kita merasa lebih
baik saat menemukan hal-hal baru.
 Meningkatkan empati. Ketika kita penasaran dan peduli kepada orang lain yang berada di luar
lingkungan kita, kita jadi lebih mengerti pengalaman hidup orang lain dan memberikan pandangan berbeda
dari yang sebelumnya. Jika memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orang asing yang berbeda dengan
kita, cobalah mengakrabkan diri dengan mereka secara pribadi dan tunjukkan bahwa kita ingin tahu
tentang mereka.
 Menguatkan hubungan. Sebuah studi menemukan bahwa seseorang akan lebih hangat dan menarik jika
mereka menunjukkan semangat dan ingin tahu pada hubungan timbal balik dengan sesamanya. Hal ini
menunjukkan bahwa menunjukkan rasa ingin tahu kita ke orang lain bisa membangun kedekatan dengan
mereka.
 Lebih bahagia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rasa ingin tahu dihubungkan dengan emosi positif,
tingkat kecemasan rendah dan menambah kepuasan dalam hidup. Orang-orang yang hidupnya bahagia
cenderung memiliki rasa ingin tahu lebih besar
Bagaimana berperan dengan gaya hidup penasaran?

Ada beberapa tips berikut yang bisa Anda patuhi.

 Selalu menjaga pikiran terbuka dan hal-hal yang tidak pernah membosankan.
 Jangan hanya mengambil dari yang diberikan saja, sebaiknya selalu mengajukan pertanyaan tanpa henti.
 Pelajari sesuatu yang baru setiap hari. Bisa apa saja, bahkan sesuatu yang tidak berhubungan dengan
bidang pekerjaan Anda.
 Bacalah bahan yang beragam.
 Selalu mencoba melakukan rutinitas harian dengan cara yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai