Anda di halaman 1dari 15

DIKSI (PILIHAN KATA)

Tradition of
Excellence

SYUHADAK, S.S., M.Li.


DIKSI (PILIHAN KATA)
 Dalam kegiatan berbahasa, diksi atau pilihan kata
merupakan aspek yang sangat penting karena pilihan
kata yang tidak tepat selain dapat menyebabkan
ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat
mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan.
 Selain itu, kesalahpahaman terhadap informasi dan
rusaknya situasi komunikasi juga tidak jarang
disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak
tepat.
Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa poin penting
tentang diksi, yaitu :
 Diksi atau plilihan kata mencakup pengertian kata–kata mana yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–
ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

 Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat


nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi
dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

 Diksi atau pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh
penguasa sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa
adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
FUNGSI DIKSI

• Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara


verbal.
• Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat
resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan
pendengar atau pembaca.
• Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
• Menciptakan suasana yang tepat.
• Mencegah perbedaan penafsiran.
• Mencegah salah pemahaman.
• Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Syarat/KRITERIA

Menurut Mustakim (2015) agar dapat mengungkapkan gagasan,


pendapat, pikiran, atau pengalaman secara tepat, dalam berbahasa—baik
lisan maupun tulis—pemakai bahasa hendaknya dapat memenuhi beberapa
persyaratan atau kriteria di dalam pemilihan kata sebagai berikut.

1) Ketepatan, (berkaitan dengan kemampuan memilih kata untuk


mengungkap gagasan secara tepat dan diterima juga oleh pembaca atau
pendengar secara tepat)
2) Kecermatan, (berkaitan dengan kemampuan memilih kata dengan
cermat, artinya mampu memahami kata-kata yang mubazir atau kata-
kata yang kehadirannya tidak diperlukan)
3) Keserasian (berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata-kata yang
sesuai dengan konteks dan lazim dalam pemakaian bahasa itu).
Teknik pemilihan kata adalah sebagai berikut
1) Memilih kata-kata dalam bentuk baku karena dalam bahasa
Indonesia banyak ditemukan juga kata-kata yang tidak baku.
2) Menghindari kata-kata yang termasuk jargon atau prokem atau
slang, karena kata-kata tersebut tidak termasuk kata-kata baku,
kecuali sebagai data.
3) Menghindari pemakaian kata-kata di mana, yang mana, yang
digunakan sebagai kata penghubung.
Kota Jember merupakan kota di mana saya dilahirkan.Masalah
yang mana sudah saya jelaskan tidak perlu ditanyakan lagi.
(tidak baku)
Kota Jember merupakan kota tempat saya dilahirkan. Masalah
yang sudah saya jelaskan tidak perlu ditanyakan lagi. (baku)
4) Memilih kata-kata yang lugas atau bermakna denotatif bukan
makna konotatif atau kias atau metaforis.
Dalam pertengkaran itu, ia dijadikan kambing hitam.
(konotatif)
Kambing hitam itu dijual karena sangat diminati banyak
orang. (denotatif)
5) Memilih kata-kata bersinonim yang paling tepat, yang
memungkinkan satu tafsiran makna yang paling sesuai dengan
konteks dan maksud penulis.
Dia melihat pertunjukan wayang.
Dia menonton pertunjukan wayang
6) Memilih kata-kata yang tidak berkonotasi emotif.
Itu semua menunjukkan kepicikan atau ketololan masyarakat
setempat.
Itu semua menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat
setempat.
7) Memilih kata dengan tepat, terutama kata ganti, kata
kebijakan dan kebijaksanaan, dan kata dari dan daripada.
Contoh
Nilai ekspor Indonesia pada tahun 1989 lebih besar dari nilai
ekspor tahun-tahun sebelumnya.
Nilai ekspor Indonesia pada tahun 1989 lebih besar daripada
nilai ekspor tahun-tahun sebelumnya.
8) Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat.
terdiri dari ---------- terdiri atas
tergantung pada, tergantung daripada --- bergantung pada
berdasarkan kepada ----- berdasarkan
membicarakan tentang--berbicara tentang
antara ... dengan ...---antara ... dan ...
dalam menyusun ---- dalam penyusunan
dibanding ------ dibandingkan dengan
walau/meskipun ......., tetapi --- walau/meskipun …… (tanpa
tetapi)
9) Menghindari penggunaan frasa yang bersinonim secara
bersamaan.
disebabkan karena ------- disebabkan oleh/ karena
dalam rangka untuk ------ dalam rangka …/ untuk …
setelah … kemudian ------ setelah …
contoh jenis batuan misalnya …------ contoh batuan ialah …/
misalnya …
baik … ataupun .. ------- baik…maupun …
TIDAK BAKU BAKU
membikin membuat
ketimbang daripada
lantas lalu, kemudian
cuma hanya
methode, metoda metode
technik, tehnik teknik
system, sistim sistem
prosen, prosentase persen, persentase
TIDAK TEPAT TEPAT
terdiri dari terdiri atas
tergantung pada, bergantung pada
tergantung daripada
bertujuan untuk bertujuan
berdasarkan kepada berdasarkan
berdasar pada
membicarakan tentang berbicara tentang
membicarakan ...
TIDAK TEPAT TEPAT

antara ... dengan ... antara ... dan ...


dalam menyusun dalam penyusunan
dibanding dibandingkan dengan
walau/meskipun ......., tetapi walau/meskipun …… (tanpa
Karena...... maka.... tetapi)
Karena....
Maka.....
TIDAK BAKU BAKU
disebabkan karena disebabkan oleh
karena
agar supaya agar
supaya
dalam rangka untuk dalam rangka …
untuk …
setelah … kemudian … setelah …
contoh jenis batuan, misalnya … contoh batuan ialah …
misalnya …
baik … ataupun baik … maupun
PENUTUP

Tradition of
TERIMA KASIH Excellence

DAN
SALAM KEBANGSAAN

Anda mungkin juga menyukai