Anda di halaman 1dari 26

PARAGRAF DAN POLA

PENGEMBANGANNYA
Pertemuan 6
PENGERTIAN PARAGRAF

 kelompok kalimat yang menjadi bagian langsung dari


suatu karangan
 bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama
yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih;
alinea (dalam KBBI, 1988: 22 pada entri alinea)
 seperangkat kalimat yang saling berkaitan dan
secara bersama-sama menjelaskan satu gagasan
atau topik. Sebuah paragraf minimal memiliki dua
unsur utama, yaitu kalimat topik dan kalimat
penjelas.
STRUKTUR PARAGRAF

 kalimat utama/pokok/topik
 kalimat pengembang/penjelas
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

 MEMILIKI KESATUAN GAGASAN: semua kalimat yang membangun


paragraf itu secara bersama-sama menyatakan satu hal/ topik/ ide pokok

 MEMILIKI KOHERENSI (KEPADUAN): kekompakan hubungan


antarkalimat yang membangun paragraf. Hubungan antarkalimat dapat
dibangun dengan dua unsur, (1) unsur kebahasaan: repetisi, kata ganti,
kata transisi, dan (2) unsur urutan isi paragraf: urutan logis, urutan
kronologis, urutan ruang, urutan proses, dan urutan sudut pandang.

 MEMILIKI KELENGKAPAN/KETUNTASAN: Kalimat penjelas


dikembangkan secara baik, tuntas, dan memiliki kelengkapan informasi.
 Contoh Penggunaan Unsur Repetisi:
 Sampah selalu memusingkan. Sampah yang
dibuang di sembarangan tempat membuat lingkungan
menjadi tidak indah dan kotor. Sampah yang dibuang ke
aliran air mengakibatkan penyumbatan aliran air.
Penimbunan sampah di tempat tertentu menimbulkan
bau busuk Udara dan lingkungan menjadi tercemar.
Masalah penumpukan sampah di Kota Jambi akhir-akhir
ini malah menjadi perhatian Wali Kota. Sampah di kota
ini sudah membukit. Pemerintah harus cepat mencari
solusi yang cepat dan terbaik untuk mengatasi masalah
sampah ini agar sampah tidak selalu memusingkan kita.

• Contoh Kata Ganti:
• Kata Ganti Orang: saya, aku, ku, kita,
kami, engkau, kau, kamu, mu, kamu
sekalian, dia, ia, beliau, mereka, nya
• Kata Ganti yang Lain: itu, ini, tadi, begitu,
demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana,
di sini.
Penggunaan Kata ganti:
Ayu khodijah mahasiswa UIN STS Jambi. Ia
duduk di semester pertama. Cita-citanya
ingin menjadi seorang guru profesional.
Kegiatannya sehari-hari, di samping kuliah,
ia juga pebisnis online makanan siap saji.
termasuk mahasiswa yang aktif di kelas
kami.
 Contoh Kata Transisi:
 Hubungan tambahan : selanjutnya, tambahan pula, di
samping itu, dst.
 Hubungan pertentangan : akan tetapi, walaupun
demikian, lain halnya, dst.

 Hubungan perbandingan : dalam hal demikian, sehubungan


 dengan itu,dst.
 Hubungan akibat : oleh karena itu, akibatnya, dst.
 Hubungan tujuan : untuk maksud itu, untuk itu, dst.
 Hubungan singkatan : singkatnya, sebagai simpulan, dst.
 Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, dst.
 Hubungan tempat : berdekatan dengan itu, dst.
JENIS PARAGRAF
A. BERDASARKAN POLA PIKIR/ POSISI KALIMAT TOPIK
Deduktif : kalimat topiknya terletak di awal paragraf
Contoh:
Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh
dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak
larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari
pembakaran zat arang tertentu seperti ampas tebu,
tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini
banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau
nonpangan. Industri kimia dan farmasi juga menggunakan
jenis arang ini seperti dalam pekerjaan memurnikan
minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkan zat yang tidak perlu.
2) Induktif : kalimat topiknya terletak di akhir
paragraf
Contoh:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir
Jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian
seorang anak wanita hilang ketika pulang dari
sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan
bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John.
Polisi juga menemukan potret dua orang anak kecil
yang tewas tersebut di dalam kantong celana John.
Dengan demikian, John adalah orang yang dapat
dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya
tiga orang anak itu.
Deduktif-Induktif : kalimat topik terletak di awal dan
akhir paragraf
 Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia
memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen
Pekerjaan Umum sudah lama menyelidiki bahan rumah
yang murah, tetapi kuat. Bahan perlit yang diperoleh dari
batu-batuan gunung berapi menarik perhatian para ahli. Lagi
pula, bahan ini dapat dicetak menurut keinginan seseorang.
Usaha ini menunjukkan pemerintah berusaha
membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk
memenuhi keperluan rakyat.
 4) Paragraf tanpa kalimat topik: tidak memperlihatkan
kalimat topik karena kalimat-kalimat
dalam paragraf tersebut sama
kedudukannya
 Contoh:
Pada tengah hari itu, Pak Lurah datang. Bapak
Bupati menyusul datang ke tempat itu. Satu jam
kemudian, kita melihat orang-orang telah berkumpul di
arena. Acara pun dimulai. Artis-artis muda belia
mengisi acara selingan. Wartawan tampak sibuk
mengambil gambar.
B. Berdasarkan Sifat Isi
Paragraf
 Paragraf Deskriptif: paragraf yang isinya melukiskan atau
menggambarkan sesuatu.
 Contoh:
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna.
Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet
toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko
kain yang lengkap dan berderet. Di samping kanan pasar
terdapat warung-warung kecil penjual sayur bahan dapur. Di
samping kiri ada pula dijual aneka jenis buah. Di bagian belakang
pasar, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging.
Belum lagi aneka dagangan yang digelar di lantai satu, dua, dan
tiga.
• Paragraf Argumentatif: paragraf yang membahas suatu
masalah dengan bukti-bukti atau
alasan yang mendukung
• Contoh:
Secara tradisional, antropologi merupakan disiplin ilmu yang
bersifat holistic. Antropologi disebut demikian karena untuk
mencari hukum-hukum dan prinsip-prinsip umum tentang perilaku
manusia, para antropolog melakukan studi komparatif yang
sangat luas untuk menjelaskan keberagaman manusia. Hal itu
didukung kenyataan bahwa dalam menjelaskan pola perilaku
manusia kadang antropolog mengacu pada berbagai ilmu antara
lain biologi, ekologi, dan difusi.
 Paragraf Naratif : paragraf yang isinya
menuturkan
peristiwa atau
keadaan dalam bentuk cerita
 Contoh:
Malam itu, ayah kelihatan sangat
marah. Aku tidak diperbolehkan menemui
Syaipul. Bahkan aku akan diantar dan dijemput
ke sekolah. Ayah mempersempit kesempatanku
untuk bertemu dengannya. Untuk sementara,
hubungan kami terpaksa berlangsung secara
diam-diam.
 Paragraf Ekspositoris: paragraf yang isinya
memaparkan suatu objek
 Contoh:
Di lantai dasar Pasar Tanah Abang terdapat
sembilan puluh kios penjual kain dasar. Di lantai ini,
suasana sangat ramai. Pembeli tidak hanya datang dari
dalam negeri, juga datang dari luar negeri. Setiap hari
rata-rata terjual tiga ratus meter kain setiap kios. Dari
data ini dapat diperkirakan besarnya pemasukan uang
ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
Paragraf Persuasif: paragraf yang isinya mempromosikan
sesuatu dengan cara mengajak
atau mempengaruhi pembaca
Contoh:
WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah aplikasi
yang mewujudkan impian mengakses dunia informasi dan
layanan terkini, langsung dari layar ponsel Anda layaknya
akses internet. Ericcson R320S merupakan ponsel pertama
yang dilengkapi dengan WAP. Anda dengan cepat
mengakses ke pusat data informasi dan layan melalui situs
ini. Semuanya dilakukan cukup di telapak tangan Anda.
Dengan dilengkapi fitur-fitur inovatif, ponsel tipis yang
memiliki berat 95 gr ini adalah sebuah kantor di dalam
kantong Anda.
C. Berdasarkan Cara Menjelaskan
Gagasan
 1) Paragraf Contoh : pikiran utama dijelaskan dengan memberikan
contoh
 Contoh:
Dalam tulisannya, Ian Holder tidak menekankan perbedaan
antara dokumen dan catatan. Dia lebih menekankan aspek interpretasi
ragam dokumen dan catatan yang tertuang dalam sebuah teks. Tipe-
tipe yang berbeda dari teks harus dipahami dalam konteksnya dengan
kondisi pada waktu teks itu dibuat. Contohnya, seseorang yang akan
melakukan penelitian terhadap sebuah teks harus mengetahui apakah
teks tersebut asli atau mengalami penyalinan kembali. Seseorang
yang menganalisis teks itu harus melihat jenis tulisan, gaya bahasa,
bentuk ejaan, dan arti dari kata-kata dalam teks itu. Seorang
penganalisis harus menangkap tujuan dalam penulisan teks dan harus
berhati-hati dalam memahami teks tersebut karena ini menyangkut
pemahaman antara penulis dan pembaca.
 Paragraf Perbandingan: pikiran utama dijelaskan
dengan membandingkan dua
hal (persamaan dan perbedaan)
 Contoh:
Isoglos dan heteroglos merupakan dua istilah yang
berbeda, tetapi pada dasarnya keduanya sama. Isoglos
adalah sebuah garis imajiner yang diterakan pada sebuah
peta bahasa. Pengertian heteroglos juga berbunyi demikian.
Perbedaannya terletak pada tujuan pembubuhan garis
tersebut di dalam peta. Isoglos menyatukan tiap titik
pengamatan yang menampilkan gejala kebahasaan yang
serupa, sedangkan heteroglos memisahkan munculnya
setiap gejala berdasarkan ujud atau sistem yang berbeda.
Demikianlah persamaan dan pertentangan antara kedua
istilah ini.
 Paragraf Analogi: pikiran utama dijelaskan dengan
mengibaratkan atau mengumpamakan dengan
sesuatu yang memiliki kesamaan sifat
 Contoh:
Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa
baru atau lebih. Tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang
pula dan seterusnya. Pencabangan bahasa ini dapat
disamakan dengan pencabangan sebatang pohon.Pada suatu
waktu, batang pohon mengeluarkan cabang-cabang baru.
Tiap cabang, kemudian bertunas dan tumbuh menjadi
cabang-cabang baru.Cabang-cabang ini pun kemudian
mengeluarkan ranting-ranting baru. Demikianlah
pencabangan seterusnya. Proses pencabangan ini sama
dengan pencabangan pada bahasa.
 Paragraf Sebab-Akibat: pikiran utama dijelaskan dengan
mengemukakan sebab atau akibat
dari pernyataan-pernyataan
 Contoh:
Proses pemilihan capres dan cawapres 2004 berdampak
positif bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-
haknya. Mereka tidak hanya menyadari hak politiknya, melainkan
juga hak mendapatkan kesejahteraan. Mereka merasakan
bahwa penderitaan dan kesulitan hidupnya merupakan akibat
semakin meluasnya pejabat yang korupsi. Untuk menjamin tidak
korupsi, para calon legislative, eksekutif, dan yudikatif itu diminta
kesediaannya menandatangani kontrak politik.
• Paragraf Kronologi: pikiran utama
dijelaskan dengan memberikan
keterangan secara terperinci dari A sampai Z

• Contoh:
Proses kejadian manusia menurut ahli
antropologi adalah sebagai berikut. Sejenis makhluk
yang disebut primat muncul pertama kali dari
mamalia kira-kira tujuh puluh juta tahun yang lalu.
Setelah berevolusi selama lebih kurang empat puluh
juta tahun, makhluk primat itu bercabang-cabang di
antaranya sejenis cabang yang disebut hominoid.
Setelah menempuh kurun waktu lima belas juta
tahun, dari homonoid itu lahirlah sejenis kera yang
disebut pongid. Setelah menepuh kurun waktu lima
belas juta tahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk
baru yang disebut hominid (manusia).
Paragraf Perincian: pikiran utama dijelaskan
dengan memberikan uraian secara rinci
Contoh:
Alat indra adalah alat yang dimiliki
manusia untuk mengenal sesuatu. Alat tersebut
ada lima: mata, telinga, hidung, lidah, dan
kulit. Mata berfungsi untuk mengenal rupa atau
warna, telinga untuk mengenal suara, hidung
untuk mengenal bau-bauan, lidah untuk
mengenal rasa, dan kulit untuk mengenal halus
atau kasarnya sesuatu.
 Paragraf Definisi: sebuah istilah atau pengertian yang
terkandung dalam pikiran utama
memerlukan penjelasan yang definitif
 Contoh:
Berkas isoglos adalah kumpulan isoglos-isoglos yang
terdapat pada peta data. Isoglos ini merupakan garis
imajiner yang dibubukan di atas peta untuk
menghubungkan tiap titik pengamatan yang menampilkan
gejala kebahasaan yang serupa. Setiap peta data dibubuhi
isoglos. Cara membuat berks isoglos adalah dengan
menyalin isoglos-isoglos pada setiap peta data tersebut.
Dengan demikian, pada satu peta khusus berkumpul isoglos-
isoglos. Kumpulan dari isoglos-isoglos inilah yang
dinamakan berkas isoglos.
D. BERDASARKAN FUNGSINYA DALAM
KARANGAN

 Paragraf Pembuka: berisikan tujuan atau


aspek-aspek pokok dalam
karangan
 Paragraf Pengembang: berfungsi untuk
menerangkan atau
menguraikan gagasan pokok
karangan
 Paragraf Penutup:berisikan simpulan bagian
karangan atau simpulan
seluruh karangan
TUGAS
Kerjakan tugas berikut ini, kumpulkan sebelum pertemuan
berikutnya!

Buatlah masing-masing satu contoh pengembangan paragraf di bawah ini!


1.Paragraf Induktif;
2.Paragraf Deduktif;
3.Paragraf Contoh;
4.Paragraf Perbandingan;
5.Paragraf Analogi;
6.Paragraf Sebab-akibat
7.Paragraf Definisi;
8.Paragraf Klasifikasi.

Anda mungkin juga menyukai