Contoh:
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang
sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri.
Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan
berderet. Di samping kanan pasar terdapat warung-
warung kecil penjual sayur bahan dapur. Di samping kiri
ada pula dijual aneka jenis buah. Di bagian belakang
pasar, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang
daging. Belum lagi aneka dagangan yang digelar di lantai
satu, dua, dan tiga.
2. Paragraf Naratif : paragraf yang
isinya menuturkan peristiwa atau
keadaan dalam bentuk cerita.
Contoh:
Malam itu, ayah kelihatan sangat
marah. Aku tidak diperbolehkan menemui
Syaipul. Bahkan aku akan diantar dan
dijemput ke sekolah. Ayah mempersempit
kesempatanku untuk bertemu
dengannya. Untuk sementara, hubungan
kami terpaksa berlangsung secara diam-
diam.
3. Paragraf Ekspositoris: paragraf yang isinya
memaparkan suatu objek
Contoh:
Di lantai dasar Pasar Tanah Abang terdapat
sembilan puluh kios penjual kain dasar. Di lantai
ini, suasana sangat ramai. Pembeli tidak hanya
datang dari dalam negeri, juga datang dari luar
negeri. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus
meter kain setiap kios. Dari data ini dapat
diperkirakan besarnya pemasukan uang ke kas
DKI dari Pasar Tanah Abang.
4. Paragraf Argumentatif: paragraf yang
membahas suatu masalah dengan bukti-bukti
atau alasan yang mendukung.
Contoh:
Secara tradisional, antropologi merupakan
disiplin ilmu yang bersifat holistic. Antropologi
disebut demikian karena untuk mencari hukum-
hukum dan prinsip-prinsip umum tentang
perilaku manusia, para antropolog melakukan
studi komparatif yang sangat luas untuk
menjelaskan keberagaman manusia. Hal itu
didukung kenyataan bahwa dalam menjelaskan
pola perilaku manusia kadang antropolog
mengacu pada berbagai ilmu antara lain biologi,
ekologi, dan difusi.
5. Paragraf Persuasif: paragraf yang isinya mempromosikan
sesuatu dengan cara mengajak atau mempengaruhi
pembaca.
Contoh:
WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah aplikasi
yang mewujudkan impian mengakses dunia informasi dan
layanan terkini, langsung dari layar ponsel Anda layaknya
akses internet. Ericcson R320S merupakan ponsel pertama
yang dilengkapi dengan WAP. Anda dengan cepat
mengakses ke pusat data informasi dan layan melalui situs
ini. Semuanya dilakukan cukup di telapak tangan Anda.
Dengan dilengkapi fitur-fitur inovatif, ponsel tipis yang
memiliki berat 95 gr ini adalah sebuah kantor di dalam
kantong Anda.
C. Berdasarkan Cara
Menjelaskan Gagasan
1) Paragraf Contoh : pikiran utama dijelaskan dengan
memberikan contoh.
Contoh:
Dalam tulisannya, Ian Holder tidak menekankan
perbedaan antara dokumen dan catatan. Dia lebih
menekankan aspek interpretasi ragam dokumen dan catatan
yang tertuang dalam sebuah teks. Tipe-tipe yang berbeda
dari teks harus dipahami dalam konteksnya dengan kondisi
pada waktu teks itu dibuat. Contohnya, seseorang yang
akan melakukan penelitian terhadap sebuah teks harus
mengetahui apakah teks tersebut asli atau mengalami
penyalinan kembali. Seseorang yang menganalisis teks itu
harus melihat jenis tulisan, gaya bahasa, bentuk ejaan, dan
arti dari kata-kata dalam teks itu. Seorang penganalisis
harus menangkap tujuan dalam penulisan teks dan harus
berhati-hati dalam memahami teks tersebut karena ini
menyangkut pemahaman antara penulis dan pembaca.
2. Paragraf Perbandingan: pikiran utama
dijelaskan dengan membandingkan dua hal
(persamaan dan perbedaan)
Contoh:
Isoglos dan heteroglos merupakan dua
istilah yang berbeda, tetapi pada dasarnya
keduanya sama. Isoglos adalah sebuah garis
imajiner yang diterakan pada sebuah peta
bahasa. Pengertian heteroglos juga berbunyi
demikian. Perbedaannya terletak pada tujuan
pembubuhan garis tersebut di dalam peta.
Isoglos menyatukan tiap titik pengamatan yang
menampilkan gejala kebahasaan yang serupa,
sedangkan heteroglos memisahkan munculnya
setiap gejala berdasarkan ujud atau sistem yang
berbeda. Demikianlah persamaan dan
pertentangan antara kedua istilah ini.
3. Paragraf Analogi: pikiran utama dijelaskan
dengan mengibaratkan atau mengumpamakan
dengan sesuatu yang memiliki kesamaan sifat.
Contoh:
Pencabangan suatu bahasa proto menjadi
dua bahasa baru atau lebih. Tiap-tiap bahasa
baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya.
Pencabangan bahasa ini dapat disamakan
dengan pencabangan sebatang pohon.Pada
suatu waktu, batang pohon mengeluarkan
cabang-cabang baru. Tiap cabang, kemudian
bertunas dan tumbuh menjadi cabang-cabang
baru.Cabang-cabang ini pun kemudian
mengeluarkan ranting-ranting baru. Demikianlah
pencabangan seterusnya. Proses pencabangan
ini sama dengan pencabangan pada bahasa.
4. Paragraf Sebab-Akibat: pikiran utama dijelaskan
dengan mengemukakan sebab atau akibat dari
pernyataan-pernyataan.
Contoh:
Proses pemilihan capres dan cawapres 2004
berdampak positif bagi masyarakat. Mereka semakin
sadar akan hak-haknya. Mereka tidak hanya menyadari
hak politiknya, melainkan juga hak mendapatkan
kesejahteraan. Mereka merasakan bahwa penderitaan dan
kesulitan hidupnya merupakan akibat semakin meluasnya
pejabat yang korupsi. Untuk menjamin tidak korupsi, para
calon legislative, eksekutif, dan yudikatif itu diminta
kesediaannya menandatangani kontrak politik.
5. Paragraf Kronologi: pikiran utama dijelaskan dengan
memberikan keterangan secara terperinci dari A sampai
Z.
Contoh:
Proses kejadian manusia menurut ahli antropologi
adalah sebagai berikut. Sejenis makhluk yang disebut
primat muncul pertama kali dari mamalia kira-kira tujuh
puluh juta tahun yang lalu. Setelah berevolusi selama
lebih kurang empat puluh juta tahun, makhluk primat itu
bercabang-cabang di antaranya sejenis cabang yang
disebut hominoid. Setelah menempuh kurun waktu lima
belas juta tahun, dari homonoid itu lahirlah sejenis kera
yang disebut pongid. Setelah menepuh kurun waktu lima
belas juta tahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk baru
yang disebut hominid (manusia).
6. Paragraf Perincian: pikiran utama dijelaskan
dengan memberikan uraian secara rinci.
Contoh:
Alat indra adalah alat yang dimiliki
manusia untuk mengenal sesuatu. Alat tersebut
ada lima: mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Mata berfungsi untuk mengenal rupa atau
warna, telinga untuk mengenal suara, hidung
untuk mengenal bau-bauan, lidah untuk
mengenal rasa, dan kulit untuk mengenal halus
atau kasarnya sesuatu.
7. Paragraf Definisi: sebuah istilah atau pengertian
yang terkandung dalam pikiran utama
memerlukan penjelasan yang definitif.
Contoh:
Berkas isoglos adalah kumpulan isoglos-
isoglos yang terdapat pada peta data. Isoglos ini
merupakan garis imajiner yang dibubukan di atas
peta untuk menghubungkan tiap titik pengamatan
yang menampilkan gejala kebahasaan yang serupa.
Setiap peta data dibubuhi isoglos. Cara membuat
berks isoglos adalah dengan menyalin isoglos-
isoglos pada setiap peta data tersebut. Dengan
demikian, pada satu peta khusus berkumpul
isoglos-isoglos. Kumpulan dari isoglos-isoglos inilah
yang dinamakan berkas isoglos.
D. BERDASARKAN FUNGSINYA
DALAM KARANGAN
Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di
setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton
ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.Keraton ini memiliki
museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah
satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi
dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.Bagian dalam
keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya terdapat ruang
tamu, ruang tidur dan singgasana raja.
Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh [[Pangeran Mas Mochammad Arifin II]
(cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada
tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan
dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin
bergelarPanembahan Pakungwati I. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi
Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat
pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama
beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton
yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.