Anda di halaman 1dari 4

IDE POKOK DALAM PARAGRAF

1. Paragraf Deduktif

Memiliki ide pokok di awal paragraf. Ide pokok dinyatakan dalam kalimat pertama dan disusul dengan
kalimat-kalimat penjelas.

Contoh:

Pada prinsipnya karya sastra harus dikembalikan pada tujuan akhirnya, yakni kemanusiaan. Para
sastrawan sebagai kreator langsung dalam proses itu, semestinya tidak hanya duduk berdiam menikmati
suatu pergolakan yang menyangkut nasib bangsanya atau menyangkut insan sesamanya. Para sastrawan
pun tidak boleh lelap dalam lamunan penuh bunga, mengingkari kenyataan yang ada di sekelilingnya.
Sementara itu, kehidupan di sekitarnya penuh jeritan kelaparan, kesengsaraan, dan penindasan.

2. Paragraf Induktif

Ide pokok yang disebut juga pikiran utama atau gagasan utama dalam paragraf induktif terletak di akhir
paragraf. Mula-mula dijabarkan fakta atau uraian yang kemudian digeneralisasi menjadi sebuah kalimat
utama.

Contoh:

Pada saat penjajah mencengkeramkan kekuasaannya di tanah air kita, dunia sastra pun bangkit bergolak
menentang kezaliman. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya syair-syair perjuangan rakyat Aceh dan
roman satir yang menusuk kekejaman penjajah. Dengan demikian, nyatalah bahwa dunia sastra kita
mampu membuktikan dirinya sebagai unsur pendobrakan tirani.

3. Paragraf Campuran (deduktif-induktif)

Merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf campuran memiliki dua
kalimat utama yang terletak di awal dan akhir paragraf.

Kalimat utama di akhir umumnya menegaskan kalimat utama di awal paragraf.

Contoh:
Gerak perjuangan kita terbatas, tetapi tidak lumpuh sama sekali. Dengan segala daya bangsa kita
melepaskan diri dari penindasan meskipun blockade atau aturan-aturan yang digariskan penjajah atau
penguasa sangat ketat. Balai Pustaka dan Pujangga Baru sebetulnya adalah sarana untuk
mengembangkan dan memperkukuh kesastraan Indonesia. Namun, pada kenyataannya Balai Pustaka
dan Pujangga Baru menjadi forum untuk merebut kemerdekaan. Itulah bukti bahwa gerak perjuangan
kita tidak lumpuh sama sekali.

4. Paragraf Ineratif

Paragraf yang ide pokoknya terletak di tengah paragraf. Kalimat awal paragraf seolah-olah menjadi
pengantar untuk menuju puncak.

Contoh:

Kedisiplinan masyarakat Kota Banjarsari sangan tinggi. Masalah disiplin sudah mendarah daging di tubuh
mereka. Di mana mereka berada selalu menempatkan

sikap disiplin. Masyarakat Banjarsari memang layak dijadikan teladan. Mereka selalu memelihara
kebersihan lingkungan. Mereka tidak mau membuang sampah

sembarangan. Bagi mereka, kebersihan adalah hal yang utama. Dengan lingkungan yang bersih, badan
pun sehat, dan suasana menjadi nyaman.

5. Paragraf Deskriptif/Naratif

Paragraf ini memiliki ide pokok yang menyebar pada seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak
memiliki kalimat utama dan semua kalimat penjelas memiliki ide pokok yang tersirat.

Contoh:

Suasana pagi hari di rumah bercat kuning itu sangat sejuk dan asri. Kicau burung bersahut-sahutan dan
semilir angin sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Halaman depan rumah itu tidak terlalu luas.
Di sudut kanan halamannya ada sebuah taman yang cantik. Dua buah patung burung bangau putih
menghiasi taman itu. Di sebelah kiri taman itu dilengkapi pula dengan air terjun yang mengalir agak
deras. Tampak beraneka macam tanaman yang tumbuh di taman itu. Bunga mawar dan anggrek bulan
yang sedang berbunga di taman mengundang siapa saja untuk memuji indahnya taman.
Struktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum, penjelasan, dan kesimpulan. Tiga struktur teks
eksplanasi adalah bagian yang sangat penting dipahami. Penjelasan struktur teks eksplanasi adalah
sebagai berikut:

Pernyataan umum

Pertama, struktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum. Pernyataan umum berisi gagasan yang
berupa kalimat-kalimat yang menjelaskan tentang suatu fakta yang bersifat umum. Pernyataan umum
merupakan penjelasan tentang topik utama.

Penjelasan

Berikutnya, struktur teks eksplanasi adalah penjelasan. Deretan penjelasan merupakan inti dari teks
eksplanasi. Bagian ini berisi kalimat-kalimat yang menjelaskan pernyataan umum. Deretan penjelasan
dijelaskan fakta tentang proses terjadinya sesuatu dan sebab akibat sesuatu itu terjadi.

Kesimpulan

Terakhir, struktur teks eksplanasi adalah kesimpulan atau penutup. Kesimpulan atau interpretasi berisi
ringkasan penjelasan dari penulis. Bagian ini juga berisi gagasan yang dapat berupa tanggapan, kesan,
pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu

Struktur kebahasaan Teks Eksplanasi

1. Identifikasi Fenomena

Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam
yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa
terjadi.

2. Rangkaian Kejadian
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang
penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Kamu bisa melakukan deskripsi dalam
beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan kesimpulan. Kamu
bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.

Anda mungkin juga menyukai