Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA

TEMA 6
Menuju Masyarakat Sejahtera
Sejahtera adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa bahagia, memiliki
kesehatan yang baik, serta mampu memenuhi kebutuhan hidupnya ( pangan,
sandang dan papan ) dengan layak.

Materi Inti Subtema 1 ( KD 3.7 )


Teks nonfiksi adalah teks yang berisi informasi berdasarkan fakta dan data.
Fakta = sesuatu yang nyata / sesuai kenyataan
Teks nonfiksi contohnya :
1. buku kesehatan,
2. esai,
3. artikel, atau
4. biografi seseorang.
❖ Informasi dalam teks nonfiksi disajikan secara tersurat dan tersirat.
❖ Tersurat artinya informasi tersebut tertulis apa adanya pada teks.
❖ Tersirat artinya tersembunyi sehingga harus disimpulkan terlebih dahulu.

❖ Informasi dalam teks nonfiksi tersebut adalah buku cerita anak tentang si
Lutung Jawa.

Materi Inti Subtema 2 ( KD 3.8 )


❖ Gagasan pokok disebut juga pokok pikiran, ide pokok, atau gagasan utama.
❖ Gagasan pokok adalah gagasan yang dikembangkan dalam sebuah teks.
❖ Gagasan pokok / pokok pikiran / ide pokok, atau gagasan utama dapat
ditemukan dengan membaca teks secara keseluruhan.
❖ Gagasan utama / pokok pikiran / ide pokok, atau gagasan utama dalam
paragraf pada umumnya terdapat pada kalimat utama.
Gagasan utama dalam teks ditemukan secara tersirat.
Bacalah teks berikut!
Pemanfaatan teknologi dalam bidang transportasi bertujuan untuk interaksi
antarmasyarakat di berbagai wilayah di dunia. Salah satu contoh pemanfaatan
kemajuan teknologi transportasi adalah melakukan ekspor-impor barang. Jual beli
barang dari luar negeri dapat dilakukan dalam waktu singkat. Selain proses
pembayaran yang lebih mudah, proses pengiriman barang pun memakan waktu
lebih cepat. Kemajuan teknologi dalam bidang transportasi sangat membantu
kelangsungan hidup masyarakat.
Gagasan pokok pada teks di atas adalah :
Pemanfaatan teknologi dalam bidang transportasi dapat membantu kelangsungan
hidup masyarakat.
Pengertian Paragraf, Jenis Paragraf (Induktif, Deduktif, Deskriptif)

JENIS PARAGRAF BERDASARKAN TUJUAN


1. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah jenis paragraf yang menampilkan peristiwa secara
kronologis dan memiliki alur gagasan yang pasti.

Ciri-ciri jenis paragraf naratif adalah ada sebuah peristiwa, ada seorang pelaku,
ada waktu
dan latar kejadian yang jelas.
Kejadian yang diceritakan dalam jenis paragraf naratif adalah urut atau
kecenderungan
memiliki alur yang jelas, misalnya alur maju.

Jenis paragraf naratif dibedakan lagi berdasarkan jenis cerita, yakni :


1. Narasi ekspositoris, paragraf narasi ekspositoris menampilkan informasi
peristiwa yang tepat untuk pembaca ketahui.
2. Narasi sugestif, paragraf narasi sugestif menampilkan kisah fiksi yang sifatnya
imajinatif.

Contoh Jenis Paragraf Naratif:


Pada tahun 1959 Awaludinsyah baru berusia 8 tahun. Saat itu dia mulai sering
mengunjungi sanggar yang biasanya digunakan orang hamba untuk belajar.
Awaludinsyah yang selalu berada di Istana Daruddunia ini nyaris tidak pernah
meninggalkan kamarnya. Hal itu tentu bukan keinginannya, namun perintah
Sultan Maliksyah, ayahnya saat itu yang sedang dirundung kecemasan karena
istananya sedang dalam bahaya. Karena rasa penasarannya, akhirnya
Awaludinsyah mulai berani meninggalkan kamarnya tanpa sepengetahuan
orang hamba atau pengawal istana. Bahkan sampai di halaman istana saja,
Awaludinsyah sudah
sangatbahagia.
2. Paragraf Deskriptif
Paragragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan objek dalam
teks dengan lengkap dan jelas sehingga pembaca mendapat gambaran objek
dengan nyata.

Jenis paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri menggambarkan benda, orang, makhluk,


tempat dan sebagainya dengan detail dan jelas.

Penulisan paragraf jenis ini, umumnya dapat ditemukan pada buku Ensiklopedia,
seperti Ensiklopedia Dunia Burung .

Contoh Jenis Paragraf Deskripsi:


Tubuh yang jangkung dan kurus jadi ciri khas Si Ujud. Kulitnya yang putih langsat
sering kali dikaitkan dengan rasnya, yakni Seorang Asia. Cara jalan dengan
membusungkan dadanya yang rata juga sering menarik perhatian orang
disekitarnya. Meskipun terkenal pemarah, Si Ujud tidak segan melemparkan
senyuman ke beberapa orang yang ia temui, yang mungkin juga orang yang ia
sukai. Sebenarnya dia bukanlah pria tertampan di sekolah, tapi entah mengapa
wangi tubuhnya sering kali mendapat teriakan para wanita yang duduk berjajar di
depan kantin. Seperti wangi sabun kata mereka. Si Ujud juga jarang bicara, bak
radio rusak yang sudah kesulitan mengeluarkan suara.

3. Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah jenis paragraf yang menampilkan kejadian suatu
peristiwa dengan tujuan menceritakan kembali atau Reteller.

Jenis paragraf ini mengandung unsur 5W+1H (What, Who, When, Why, dan How).

Gaya penulisan pada jenis paragraf ekspositif adalah bersifat informatif.

Bedanya dengan jenis paragraf deskriptif adalah paragraf ekspositif dapat pula
menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.

Jenis paragraf ekspositif memiliki ciri-ciri menampilkan definisi dan menampilkan


langkah-langkah , metode atau cara melakukan sesuatu tindakan.

Contoh Jenis Paragraf Ekspositif:


Indonesia akhirnya terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ke-18 di Jakarta
dan Palembang. Hasil pemungutan suara menunjukan Surabaya menjadi runner-
up bersama Vietnam dan Uni Emirat Arab yang kemudian mengundurkan diri. saat
itu Vietnam juga tidak memungkinkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018
karena kendala fasilitas yang mereka punya. Untuk pertama kalinya Pesta
Olahraga Asia diselenggarakan bersamaan di dua kota, ibu kota Indonesia Jakarta
dan Plembang ibu kota Provinsi Sumatra Selatan. Pembukan dan penutupan acara
Asian Games ini diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta eXport
dan polo kano untuk pertama kalinya sebagai pekan olahraga eksibisi.
4. Paragraf Persuasif
Paragraf Persuasif adalah jenis paragraf yang menempatkan gagasan untuk
membujuk atau mengajak pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan maksud
sang penulis.

Struktur paragraf persuasif memiliki unsur ajakan, anjuran, atau pemberitahuan


pada pembaca dengan maksud tertentu.

Contoh Jenis Paragraf Persuasif:


Hampir setiap orang menyukai kebersihan, namun tidak semua orang ingin
melakukannya. Padahal bagi umat muslim, kebersihan adalah sebagian daripada
iman. itulah sebabnya, orang yang menciptakan kebersihan berarti juga
memperkokoh keimanannya. Secara fisik, kebersihan juga bisa dirasakan
manfaatnya. Meski perlu effort lebih untuk bersih-bersih namun kebersihan juga
akan mendatangkan kenyamanan.

5. Paragragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide, gagasan,
atau pendapat dari sang penulis terhadap isu tertentu yang disertai dengan data
dan fakta.

Dalam jenis paragraf ini penulis mengutarakan pendapat beserta alasannya.


Jenis paragraf ini bertujuan meyakinkan pembaca bahwa ide , gagasan, atau
pendapat sang penulis adalah benar dan dapat dibuktikan. Paragraf argumentasi
memiliki ciri-ciri penjelasan yang padat terhadap sesuatu agar pembaca percaya.

Jenis Paragraf ini biasanya menampilkan sumber ide dari pengamatan, analisis,
atau pengalaman. Kemudian paragraf argumentatif akan ditutup dengan kalimat
kesimpulan.

Jenis paragraf Argumentasi memiliki tiga pola, yakni :


1. pola analogi,
2. pola generalisasi,
3. pola hubungan sebab akibat.

Jenis paragraf argumentatif dengan pola analogi menampilkan penalaran induktif


dengan membandingkan dua hal untuk menampilkan fakta.

Paragraf argumentatif dengan pola generalisasi menampilkan penalaran induktif


dengan cara menarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan sejumlah data
dan fakta. Sedangkan paragraf argumentatif dengan pola hubungan sebab akibat
menampilkan fakta khusus yang menjadi penyebab dan akan menghasilkan
kesimpulan tertentu sebagai akibat.
Contoh Jenis Paragraf Argumentatif:
Hasil penelitian yang ditulis Jame Ducharme di majalah Time menunjukan cakupan
peliputan Covid-19 lebih masif dibanding Ebola. Tak jarang berkat konsumsi berita
yang tidak sehat tersebut masyarakat justru kebingungan dan menimbulkan
kepanikan berlebih. Kasus yang paling kentara biasanya berkaitan dengan bahasa
birokrasi atau pemerintahan dalam merespon Covid-19. Pernyataan-pernyataan
kontroversial pemerintahan Indonesia jadi bahan empuk dan diproduksi fenomenal
oleh media daring. Sebagai contoh tanggapan Menteri Kesehatan soal masyarakat
Indonesia yang kebal Covid-19, nyatanya sampai saat ini kurva kasus covid-19 tak
kunjung berkurang. Kemudian, keraguan pemerintah untuk melakukan lockdown,
kebijakan soal mudik, maju—mundur Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sampai yang paling terbaru saat ini adalah sengkarut efektivitas vaksinasi.

JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK GAGASAN UTAMA

Paragraf dalam teks biasanya ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam di
baris pertama.

Suatu paragraf harus memiliki ide pokok dan serangkaian kalimat yang berhubungan
satu sama lain yang dapat ditemukan.

Jenis paragraf juga dibagi berdasarkan letak kalimat utamanya, seperti berikut ini.

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada diawal.
jenis paragraf ini bersifat deduksi yang gagasannya berkembang dari umum ke
khusus. Kalimat utama paragraf deduktif berada di awal paragraf, sedangkan
kalimat penjelas berada tepat setelah kalimat utamanya.

Jenis paragraf deduktif memiliki ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide
pokok berupa pernyataan umum.

Contoh Jenis Paragraf Deduktif:

Jika berbicara soal perpustakaan, elemen-elemen utama dalam hal ini adalah
pustakawan. Pustakawan atau orang yang bekerja dalam bidang perpustakaan
memiliki peran penting karena pustakawan adalah elemen utama yang berurusan
langsung dengan pemustaka. Ruang lingkup perpustakaan telah mengalami
perkembangan contohnya perubahan dari pemustaka digital immigrants ke digital
native, dari layanan berbasis koleksi ke layanan berbasis pemustaka, dari
kebutuhan informasi cetak ke kebutuhan informasi digital, dan sebagainya. Maka
sudah tidak asing lagi saat ini istilah-istilah yang berhubungan dengan
perkembangan teknologi internet, seperti perpustakaan intelligent, pertumbuhan
data yang masif, disruptif, big data, mobilitas pengetahuan dan sebagainya.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf deduktif,
yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam paragraf.

Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau
penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan utama.

Jenis paragraf ini memiliki ciri-ciri menggunakan konjungsi seperti “jadi”, “akhirnya”,
“akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, berdasarkan uraian di atas”, “dengan
demikian”, untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan
utama.

Contoh Jenis Paragraf Induktif:


Nalar ala Socrates juga dapat menempatkan pola pikir untuk menjadi kritis dan
skeptis. Berpikir dengan metode Socrates menuntut masyarakat berpikir kritis dan
akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga menekankan dialog-dialog pemikiran
sebagai usaha mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju pada hakikat
terdalamnya. Jadi, Metode ala Socrates ini disebut juga dengan istilah metode kritis
atau metode dialektika. Hal inilah yang mengantarkan literasi tidak sesederhana
membaca dan menulis saja. Tetapi, literasi menjadi budaya lengkap disertai
dengan proses memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan
mentransformasikan. Akibatnya orang akan bersikap luwes, kaya pengetahuan,
dan memiliki rasa empati tinggi pada suatu diluar dirinya maka dia telah berhasil
memaknai literasi.

3. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan pokoknya di
tengah paragraf.

Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalimat


utama-kalimat penjelas.

Kalimat penjelas di awal paragraf ini memiliki fungsi sebagai pengantar atau
pembuka. sementara kalimat utama berada ditengah sebagai gagasan utama
dalam paragraf ini. Selanjutnya masih ada kalimat penjelas di akhir paragraf yang
berfungsi sebagai penegasan atau kesimpulan.

Contoh Jenis Paragraf Ineratif:


Pergeseran yang menghadirkan beragam masalah dan tantangan baru bagi
kebudayaan nasional ini memerlukan pilihan-pilihan strategi kebudayaan yang
cerdas dan aktual. Masalah substansi yang dihadapi kebudayaan Indonesia saat
ini masih berproses pada masalah dan tantangan-tantangan lama. Seperti masalah
ketahanan budaya nasional kita yang masih lemah saat berhadapan atau bersaing
dengan budaya global. Sebenarnya masalah tersebut adalah tantangan pada
kesanggupan kita untuk beradaptasi dengan zaman baru, bahkan ikut mewarnai
dan membentuk bangsa yang berkarakter.

Materi Inti Subtema 3 ( KD 3.8 )


Hal yang dilakukan untuk mengetahui informasi teks adalah sebagai berikut.
1. Membaca keseluruhan teks dengan saksama.
2. Mencatat tiap informasi penting dalam teks.
3. Membaca setiap soal yang diberikan dengan teliti.
4. Mencari jawaban-jawaban yang sesuai dari teks pertanyaan-pertanyaan yang
sudah dibaca.

Bacalah teks berikut!


Berkebun di lahan terbatas dapat dilakukan dengan cara hidroponik.
Hidroponik merupakan budi daya tanaman dengan menggunakan pot dan
membuatnya bertingkat sehingga tidak perlu lahan yang luas. Tidak hanya
menghemat pengeluaran, masyarakat juga dapat mengonsumsi bahan-bahan yang
berkualitas baik. Hal itu karena tanaman hidroponik dinilai lebih berkualitas daripada
tanaman yang ditanam dengan cara konvensional.
Informasi teks tersebut adalah :
Berkebun dengan hidroponik tidak perlu lahan yang luas.
Hidroponik menggunakan pot dan dibuat bertingkat.
Hidroponik adalah teknologi bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah
namun menggunakan air dan larutan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai
media tumbuh. Selain air dan larutan nutrisi, hidroponik juga menggunakan media
tanam lain seperti rockwool, arang sekam, zeolit, dan berbagai media yang ringan
dan steril lainnya.

Anda mungkin juga menyukai