Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

KELOMPOK V :
1.CANDRA SEPTIAN
2.LIONI PUTRI
3.MUHAMAD NAUFAL
MODERATOR : FREDIKA MULYADI

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


JURUSAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022

1
PARAGRAF

A. LATAR BELAKANG

Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudia disusun menjadi
satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf,
sehingga dapat terbentuk suatu karangan. Pada suatu karangan,tentunya akan
mengacu pada maksud dari penulisan karangan tersebut terutama dalam menentukan
topik yang ada dalam bagian karangan, sehingga pembaca dapat mengerti maksud
dari karangan tersebut.

Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf


tersebut berisi pikiran utama dan diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Sebuah pragraf
belum tentu dapat berwujud keseluruhan karangan. Namun, sebuah paragraf sudah
bisa memberikan suatu informasi kepada pembaca karena ada kalanya suatu karangan
hanya berisi satu paragraf saja sehingga dalam karangan tersebut hanya berisi satu
pikiran pokok. Membuat suatu karangan, penulis diharapkan dapat menguasai struktur
paragraf yang digunakan agar dalam penulisan karangan tersebut dapat tersusun suatu
paragraf yang baik. Dalam menyusun paragraf dimulai dengan menyusun tema dan
kerangka karangan yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun kalimat-kalimat
secara runtut, logis, dan dalam satu kesatuan ide yang kemudian dikembangkan dan
akan terbentuk beberapa kalimat yang dapat mengungkapkansuatu informasi dengan
pikiran utama sebagai titik pusatnya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

Adanya suatu paragraf, penulis akan lebih mudah mengekspresikan seluruh


gagasannya secara utuh, runtut, lengkap dan menyatu sehingga dapat bermakna dan
mudah untuk dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan si penulis. Paragraf
yang tersusun pada suatu karangan akan lebih mendinamiskan karangan tersebut agar
lebih indah sehingga pembaca akan lebih tertarik untuk membacanya. Oleh karena itu,
paragraf mempunyai fungsi tersendiri pada suatu karangan dalam menyalurkan
gagasan si penulis kepada pembacanya

2
B. PEMBAHASAN
1.Pengertian

Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih luas dari pada
kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk menjelaskan sebuah pikiran utama. Melalui paragraf itu, gagasan
menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan yang tujuannya untuk menonjolkan pikiran
utama tadi secara lebih jelas. Setiap paragraf hanya boleh mengandung satu pikiran utama
atau gagasan utama. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab
dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru ).

Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang


paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang
mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat. Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide
pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.
Dengan demikian, kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat
penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir
kalimat. Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif (Khusus-
Umum). Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan pola pikirannya diawal paragraph
sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.

2.Syarat-Syarat pragraf

a) Kesatuan

Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama
yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap paragraf
hanya mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu, setiap kalimat
yang membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada satu kalimat pun yang
menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Seandainya dalam satu paragraf itu ada
satu atau lebih kalimat yang menyimpang dari gagasan utama paragraf itu, tentu paragraf
menjadi tidak utuh, tidak berkaitan, dan mengganggu kelancaran pembacaan karena terasa
sumbang Untuk itu. Anda harus cepat-cepat menanggalkan atau membuang kalimat yang
menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut

3
b) Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika
jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah
sekumpulan kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan
sebuah paragraf harus dibangun melalui kalimat kalimat yang logis, bersistem, teratur, dan
saling berkaitan agar pembaca dapat memahami jalan pikiran penulis

Agar sebuah paragraf padu dan baik harus ada sarana pengait kalimat dalam
paragraf yang ditulisnya, meliputi: 

(1) penggantian, 

(2) pengulangan,dan 

(3) penghubung antarkalimat. 

Dalam pemakaiannya ketiga sarana kepaduan paragraf tersebut dapat digunakan secara
bersamaan.

3. Jenis Paragraf

a) Paragraf Naratif

Paragraf naratif adalah jenis paragraf yang menampilkan peristiwa secara


kronologis dan memiliki alur gagasan yang pasti. Jenis paragraf ini biasanya digunakan
sebagai media dalam teknik menulis yang menuntut penggambaran alur cerita yang runtut
dan jelas. Struktur jenis paragraf naratif biasanya banyak digunakan dalam teks fiksi yang
menggunakan “kisah” sebagai topik utamanya.

Ciri-ciri jenis paragraf naratif adalah ada sebuah peristiwa, ada seorang pelaku,
ada waktu dan latar kejadian yang jelas. kejadian yang diceritakan dalam jenis paragraf
naratif adalah urut atau kecenderungan memiliki alur yang jelas, misalnya alur maju.

Jenis paragraf naratif dibedakan lagi berdasarkan jenis cerita, yakni narasi
ekspositoris dan narasi sugestif. paragraf narasi ekspositoris menampilkan informasi
peristiwa yang tepat untuk pembaca ketahui. Sedangkan paragraf narasi sugestif
menampilkan kisah fiksi yang sifatnya imajinatif.

4
Contoh Jenis Paragraf Naratif :

Pada tahun 1959 Awaludinsyah baru berusia 8 tahun. Saat itu dia mulai sering
mengunjungi sanggar yang biasanya digunakan orang hamba untuk belajar. Awaludinsyah
yang selalu berada di Istana Daruddunia ini nyaris tidak pernah meninggalkan kamarnya.
Hal itu tentu bukan keinginannya, namun perintah Sultan Maliksyah, ayahnya saat itu
yang sedang dirundung kecemasan karena istananya sedang dalam bahaya. Karena rasa
penasarannya, akhirnya Awaludinsyah mulai berani meninggalkan kamarnya tanpa
sepengetahuan orang hamba atau pengawal istana. Bahkan sampai di halaman istana saja,
Awaludinsyah sudah sangat bahagia. 

b) Paragraf Deskriptif

Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan objek dalam teks
dengan lengkap dan jelas sehingga pembaca mendapat gambaran objek dengan nyata.
Teknik menulis paragraf ini mengandalkan indra, jadi pembaca seolah-olah bisa benar-
benar melihat, mendengar, meraba, merasa objek yang diceritakan dalam paragraf. Objek
yang yang dideskripsikan dalam paragraf dapat berupa manusia, benda, tempat, waktu
atau masa, dan sebagainya.

Jenis paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri menggambarkan benda, orang,


makhluk, tempat dan sebagainya dengan detail dan jelas. penggambaran yang ditampilkan
merupakan hasil indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan)
sang penulis. jenis paragraf ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap
pembaca dan memicu imajinasi mereka tentang cerita tersebut.

Contoh Jenis Paragraf Deskripsi:

Tubuh yang jangkung dan kurus jadi ciri khas Si Ujud. Kulitnya yang putih
langsat sering kali dikaitkan dengan rasnya, yakni Seorang Asia. Cara jalan dengan
membusungkan dadanya yang rata juga sering menarik perhatian orang
disekitarnya.Meskipun terkenal pemarah, Si Ujud tidaksegan melemparkan senyuman ke
beberapa orang yang ia temui, yang mungkin juga orang yang ia sukai. Sebenarnya dia
bukanlah pria tertampan di sekolah, tapi entah mengapa wangi tubuhnya sering kali
mendapat teriakan para wanita yang duduk berjajar di depan kantin. Seperti wangi sabun
kata mereka. Si Ujud juga jarang bicara, bak radio rusak yang sudah kesulitan
mengeluarkan suara. 

5
c) Paragraf Ekspositif

Paragraf ekspositif adalah jenis paragraf yang menampilkan kejadian suatu


peristiwa dengan tujuan menceritakan kembali atau Reteller. Teknik menulis paragraf ini
yakni menyajikan peristiwa atau objek dengan cara menjelaskan, menerangkan, dan
memberitahukan informasi tertentu agar pembaca mengetahuinya. Jenis paragraf ini
mengandung unsur 5W+1H (What, Who, When, Why, dan How). Gaya penulisan pada
jenis paragraf ekspositif adalah bersifat informatif.

Bedanya dengan jenis paragraf deskriptif adalah paragraf ekspositif dapat pula
menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Jenis paragraf ekspositif
memiliki ciri-ciri menampilkan definnis dan menampilkan langkah-langkah , metode atau
cara melakukan sesuatu tindakan. Jenis paragraf ekspositif antara lain eksposisi definisi,
klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

Contoh Jenis Paragraf Ekspositif:

Indonesia akhirnya terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ke-18 di
Jakarta dan Palembang. Hasil pemungutan suara menunjukan Surabaya menjadi runner-up
bersama Vietnam dan Uni Emirat Arab yang kemudian mengundurkan diri. saat itu
Vietnam juga tidak memungkinkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 karena
kendala fasilitas yang mereka punya. Untuk pertama kalinya Pesta Olahraga Asia
diselenggarakan bersamaan di dua kota, ibu kota Indonesia Jakarta dan Plembang ibu kota
Provinsi Sumatra Selatan. Pembukan dan penutupan acara Asian Games ini diadakan di
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta eXport dan polo kano untuk pertama kalinya
sebagai pekan olahraga eksibisi. 

d) Paragraf Persuasif

Paragraf Persuasif adalah jenis paragraf yang menempatkan gagasan untuk


membujuk atau mengajak pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan maksud sang
penulis. Struktur paragraf persuasif memiliki unsur ajakan, anjuran, atau pemberitahuan
pada pembaca dengan maksud tertentu. dalam paragraf ini sang penulis perlu
menampilkan bukti, data dan fakta untuk menyakinkan pembaca.

6
Jenis paragraf persuasif memiliki ciri-ciri yang meyakini bahwa pikiran manusia
dapat diubah dan dipengaruhi. itulah sebabnya jenis paragraf ini harus berhasil
meyakinkan pembaca, yakni menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dan pembaca. Dalam jenis paragraf persuasif data dan fakta
menjadi hal penting yang perlu digali oleh penulis agar teks yang mereka hasilkan
berkualitas, alih-alih mengajak pembaca tetapi juga memberi mereka pengetahuan yang
luas.

Contoh Jenis Paragraf Persuasif:

Hampir setiap orang menyukai kebersihan, namun tidak semua orang ingin
melakukannya. Padahal bagi umat muslim, kebersihan adalah sebagian daripada iman.
itulah sebabnya, orang yang menciptakan kebersihan berarti juga memperkokoh
keimanannya. Secara fisik, kebersihan juga bisa dirasakan manfaatnya. Meski perlu effort
lebih untuk bersih-bersih namun kebersihan juga akan mendatangkan kenyamanan. 

e) Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentatif adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide, gagasan,


atau pendapat dari sang penulis terhadap isu tertentu yang disertai dengan data dan fakta.
Dalam jenis paragraf ini penulis mengutarakan pendapat beserta alasannya.

Jenis paragraf ini bertujuan meyakinkan pembaca bahwa ide , gagasan, atau
pendapat sang penulis adalah benar dan dapat dibuktikan. Paragraf argumentasi memiliki
ciri-ciri penjelasan yang padat terhadap sesuatu agar pembaca percaya.Jenis Paragraf ini
biasanya menampilkan sumber ide dari pengamatan, analisis, atau pengalaman. Kemudian
paragraf argumentatif akan ditutup dengan kalimat kesimpulan.

Jenis paragraf Argumentasi memiliki tiga pola, yakni pola analogi, pola
generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat.Jenis paragraf argumentatif dengan pola
analogi menampilkan penalaran induktif dengan membandingkan dua hal untuk
menampilkan fakta. Paragraf argumentatif dengan pola generalisasi menampilkan
penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan
sejumlah data dan fakta. Sedangkan paragraf argumentatif dengan pola hubungan sebab
akibat menampilkan fakta khusus yang menjadi penyebab dan akan menghasilkan
kesimpulan tertentu sebagai akibat

7
Contoh Jenis Paragraf Argumentatif:

Hasil penelitian yang ditulis Jame Ducharme di majalah Time menunjukan


cakupan peliputan Covid-19 lebih masif dibanding Ebola. Tak jarang berkat konsumsi
berita yang tidak sehat tersebut masyarakat justru kebingungan dan menimbulkan
kepanikan berlebih. Kasus yang paling kentara biasanya berkaitan dengan bahasa birokrasi
atau pemerintahan dalam merespon Covid-19. Pernyataan-pernyataan kontroversial
pemerintahan Indonesia jadi bahan empuk dan diproduksi fenomenal oleh media daring.
Sebagai contoh tanggapan Menteri Kesehatan soal masyarakat Indonesia yang kebal
Covid-19, nyatanya sampai saat ini kurva kasus covid-19 tak kunjung berkurang.
Kemudian, keraguan pemerintah untuk melakukan lockdown, kebijakan soal mudik, maju
—mundur Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai yang paling terbaru saat ini
adalah sengkarut efektivitas vaksinasi. 

C. PENUTUP

Paragraf merupakan kumpulan suatu kesatuan kalimat yang mengandung gagasan


yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat. Gagasan yang
dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok. Ide pokok ini
merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang. Dengan demikian,
kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama
yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat.

D. DAFTAR PUSTAKA

https://istadiyantha.files.wordpress.com/2020/03/makalah-paragraf.pdf diakses pada


Jumat, 23/11/2022 Pukul 13.30 Wib.

https://www.mandandi.com/2020/10/syarat-syarat-paragraf-yang-baik.html diakses pada


Jumat, 23/11/2022 Pukul 13.30 Wib.

Anda mungkin juga menyukai