PARAGRAF
A. Pengertian Paragraf
Contoh (1)
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali
masalahnya selalu diseminarkan dan berkali-kali pula jalan
pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan
yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang
pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan
sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita
karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan
dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir dan pengolahan
sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu
pula sampah jadi masalah.
46
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu
Hal ini tidak akan terjadi pada tulisan yang tersusun atas
pikiran utama yang lain. Oleh sebab itu, setiap paragraf hanya
47
paragraf atau lebih. Kedua, pembentukan paragraf bertujuan
Contoh (2):
Contoh:
48
Bahasa daerah dapat dipakai untuk membantu bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar di kelas satu sampai kelas
tiga SD di daerah-daerah yang masih memerlukannya. Di
samping itu, bahasa daerah dapat pula diajarkan sebagai satu
mata pelajaran.
C. Jenis Paragraf
1. Paragraf pembuka
2. Paragraf Penghubung
49
penjelasan, dan rincian terdapat pada paragraf ini. Artinya,
rujukan.
Contoh (3):
Kebajikan terbesar dari buku Duverger adalah bahwa ia
telah berusaha untuk menyampaikan suatu penyajian tentang
bentukan yang hakiki dari pokok masalah tersebut, dan dia
berhasil. Dia telah menyusun bukunya sedemikian sehingga
memperjelas konflik-konflik teoritis antara marxisme dan
demokrasi liberal. Dengan berbuat demikian, dia menyoroti
sesuatu yang selama seabad ini menjadi isu intelektual dan
praktis yang paling penting di bidang politik. Dengan demikian
buku ini sangat relevan bagi pembaca masa modern ini.
Contoh (4):
50
samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian
belakang kita dapat menemukan pedagang daging. Belum lagi
kita harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.
Contoh (5)
Contoh (6)
3. Paragraf Penutup
adalah:
51
1. Paragraf ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak pula
memuaskan pembaca.
Contoh (7)
1. Kesatuan paragraf
ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang
menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang
52
Contoh (8)
2. Kepaduan Paragraf
yaitu berupa:
53
(1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan
Contoh (9):
54
Akibatnya, indeks harga saham gabungan dalam tempo cepat
melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin meloncat ke
tingkat yang lebih tinggi.
Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu,
oleh karena itu, akibatnya, dan bahkan dalam paragraf tersebut,
kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan-urutan kalimat
dalam paragraf itu logis dan kompak.
b. Kata ganti
dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami, engkau, kau, kamu,
mu, kamu sekalian, dia, ia, beliau, mereka, dan nya. Hal ini dapat
55
kali akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan
keutuhan paragraf.
sering. Contoh:
56
1. Pikiran utama pada posisi awal paragraf
Contoh:
paragraf induktif.
Contoh:
Contoh:
57
menyampaikan isi hatinya pada sesamanya. Dengan
bahasa itu pula manusia dapat mewarisi dan
mewariskan, menerima dan memberikan segala
pengalamannya kepada sesamanya. Jelaslah bahwa
bahasa merupakan sarana yang paling penting dalam
kehidupan manusia..
58
Contoh :
penjelas.
Contoh:
3. Dengan bercerita.
59
Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat
Contoh:
60