PENDAHULUAN
mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis paragraf dari jenjang yang
permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan
bidang tulisan berupa karya ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya dengan
1
2
logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru ), dan menurut Soedjito & Hasan (dalam Keterampilan Menulis
Paragraf, 1990:2) “Setiap baris pertama suatu paragraf diketik agak menjorok ke
dalam lima ketukan dari marjin kiri dan selalu mulai dengan baris baru (ciri
visual). Setiap paragraf hanya berisi satu pikiran, gagasan atau tema (ciri
ideal).jika dalam satu paragraf terdapat dua tema, paragraf itu harus dipecah
memiliki satu pikiran utama atau ide pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan
yang baik yaitu hanya mengandung satu ide pokok atau gagasan; ada kepaduan
tidak terlepas dari ide pokok; serta berunsur kalimat topik (kalimat utama) dan
kalimat pengembang (kalimat pendukung yang berisi rincian ide pokok yang
3
4
merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat
Khusus) dan Pola Induktif (Khusus-Umum). Pola deduktif adalah pola yang
menjadi lebih baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka
perlu diperhatikan mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani
penulis dan pembacanya adapun fungsi dari paragraf itu sendiri seperti yang
beberapa variabel.
A. Perlengkapan Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat
kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
dapat diterima oleh pembaca, paragraf harus tersusun secara logis – sistematis.
Alat bantu untuk menciptakan susunan logis – sistematis adalah unsur – unsur
berikut:
dapur. (3) Bila kamar tidur tidak bersih, giliran pelayan kamar yang
terkena omelan. (4) Bila letak buku atau surat – surat berubah dari
semula, ia langsung menegur istri atau anaknya. (5) Bila pekarangan dan
6
mobil tidak bersih, pelayan tamanlah yang terkena “semprotan”. (6) Dapat
dikatakan, Pak Ali melampiaskan marahnya setiap ada yang tidak beres
di rumah.
Keterangan :
Transisi : (1)
Kalimat topik : (2)
Kalimat pengembang : (3), (4) dan (5)
Kalimat penegas : (6)
hati. (5) Bertemu dengan siapa saja di jalan akan disapanya dengan
sopan dan ramah. (6) Mereka tidak pernah cemberut manghadapi tamu -
Keterangan :
Transisi : (1)
Kalimat topik : (2)
Kalimat pengembang : (3), (4), (5), (6) dan (7)
Kemungkinan susunan lain dari paragraf yang memiliki tiga unsur adalah
sebagai berikut :
a. Kalimat topik
b. Kalimat pengembang
c. Kalimat penegas
Contoh :
7
Keterangan:
a. Kalimat topik
b. Kalimat pengembang
Contoh :
B, PSSI A menang tipis dengan skor 1 - 0. (5) Pada babak final PSSI A
Libya. (6) Pada pertandingan ini, PSSI A menang walk out (WO) dengan
skor 3 – 1.
Keterangan :
B. Transisi
berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan, Kata
searah dengan paragraf sebelumnya. Di sisi lain transisi juga berfungsi sebagai
penunjang koherensi dan kepaduan antar bab, antar anak bab, dan juga antar
Kehadirannya bila dirasa perlu demi kejelasan informasi. Selain itu, kalimat
transisi tidak hanya terdapat dalam paragraf, melainkan bisa juga muncul dalam
eksplisit. Hubungan implisit tidak ditanai oleh alat peanda transisi tertentu, namun
dinyatakan oleh penanda transisi tertentu, seperti kata, kelompok kata, dan
kalimat.
jenisnya. Secara garis besar, alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya dan, lagi, serta, lagi pula,
tambahan lagi.
b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya dahulu, kini, sekarang, sebelum,
laksana.
9
kendatipun.
f. Penanda urutan jarak, misalnya di sini, di sana, di situ, dekat, jauh, sebelah.
g. Penanda ilustrasi, seprti umpama, contoh, misalnya.
h. Penanda sebab – akibat / kausalitas, misalnya karena, sebab, oleh karena,
seandainya.
j. Penanda simpulan, misalnya kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya,
rangkuman.
(kalimat penuntun). Kalimat ini brfungsi ganda, yaitu sebagai transisi dan sebagai
Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu paragraf terdapat
penuntun tersebut.
Contoh :
(1) Ringkasnya tata bahasa meliputi 3 hal, yaitu fonologi,
kalimat.
Keterangan :
C. Kalimat Topik
Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam
bahasa Inggris, kita menegal istilah – istilah, major point, main idea, central idea,
pengertian kalimat topik. Dalam bahsa Indonesia, kita pun mengenal istilah –
istilah, seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok.
Keempat – empatnya juga mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada
kalimat topik.
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam
berupa pernyataan abstrak yang harus diuraikan ke dalam contoh – contoh yang
kongkret. Demikian pula contoh b), harga barang naik masih bersifat umum.
Yang perlu diperjelas adalah berapa naiknya untuk setiap barang. Dengan
setelah transisi kalau transisi ada pada paragraf tersebut. Kemungkinan kedua,
kalimat topik berada di bagian akhir paragraf. Kemungkinan ketiga, kalimat topik
seluruh paragraf.
D. Kalimat Pengembang
pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok,. Pengembangan kalimat
atau kejadian dan waktu. Urutannya msa lalu, kini, dan yang akan datang.
Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan jarak (spasial),
hal ini biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan
11
ukuran jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan
berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
Contoh:
Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah Andi begitu indah. Di
sebagai berikut.
E. Kalimat Penegas
Elemen pertama adalah tansisi, elemen kedua adalah kalimat topik, dan elemen
pengulang atau penegas kembali kalimat topik. Kedua, kalimat penegas sebagai
daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan
kejemuan.
12
kehadirannya tidak diperlukan. Selain itu, kalimat penegas tidak ada bia
penegas.
Bila kita perbandingan kedudukan kalimat penegas dengan kedudukan
beberapa perbedaan. Jumlah kalimat penegas dan kalimat topik sama. Makna
yang dikandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik kurang lebih sama,
eksistensi kalimat topik dan kalimat pengembang bersifat mutlak dalam tiap
paragraf. Makna yang terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik
bersifat kongkret sebagai penjabaran dari makna kalimat penegas dan kalimat
topik.
A. Kemungkinan Pertama
Paragraf memiliki unsur lengkap, yaitu terdapat transisi (berupa kalimat),
yakni bagian pendahuluan, isi, dan penutup. (2) Setiap bagian tersebut
mempunyai fungsi sebagai salah satu atau sebagian dari fungsi untuk
sesuatu tentang apa yang sudah dijelaskan. (6) Jadi, setiap bagian utama
Keterangan:
Transisi: (1)
Kalimat topik: (2)
Kalimat pengembang: (3), (4), dan (5)
Kalimat penegas: (6)
B. Kemungkinan Kedua
Memiliki unsur yang lengkap sama seperti pada kemungkinan pertama,
sebelumnya:
menaikkan tarif menjadi dua kali lipat. (7) Para mahasiswa menggerutu
karena tarif angkutan umum bertambah dari biasanya. (8) Pegawai kecil
Keterangan:
Transisi: (1)
14
C. Kemungkinan Ketiga
Contoh:
(8) Banyak usaha oleh pemerintah yang telah, sedang, dan akan
Keterangan:
D. Kemungkinan Keempat
(1) Umumnya, (2) orang yang akan istirahat memilih tempat yang
sejuk dan jauh dari keramaian. (3) Pilihan pertama adalah puncak dan
15
sekitarnya. (4) Selain itu, di pedesaan yang sejuk dan segar. (5) Orang-
Keterangan:
Transisi: (1)
Kalimat topik: (2)
Kalimat pengembang: (3), (4), dan (5)
E. Kemungkinan Kelima
Keterangan:
Transisi: (1)
Kalimat topik: (2)
Kalimat pengembang: (3) dan (4)
F. Kemungkinan Keenam
Berupa paragraf yang memiliki dua unsur, yaitu kalimat topik dan kalimat
pengembang.
Contoh:
16
belum satu pun digarapnya. (4) Tiba-tiba datang tugas baru, yaitu
minggu depan.
Keterangan:
G. Kemungkinan Ketujuh
seara sempurna. (2) Tembakan kaki kanan dan kiri selalu tepat arah. (3)
olah menurut kehendaknya. (5) larinya cepat bagaikan kijang. (6) lawan
sukar mengambil bola dari kakinya. (7) Amin benar-benar pemain bola
jempolan.
Keterangan:
H. Kemungkinan Kedelapan
Paragraf yang memiliki dua unsur, yaitu kalimat pengembang dan kalimat
Contoh:
Murah senyum, jarang marah. (4) Tidak pernah berbohong. (5) Tidak mau
Pantas Esih gadis pujaan. (8) Tambahan lagi, wajah cantik. (9) Pandai
pula berdandan.
Keterangan:
Kalimat pengembang: (1), (2), (3), (4), (5), (7), (8) dan (9)
Kalimat topik: (6)
gagasan uatam tersebut, jenis pargaraf dibedakan menjadi lima jenis paragraf,
menyebar.
1) Paragraf Deduktif
berada di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas atau disebut
informasi. Ide pokok atau gagasan utama yaitu berupa pernyataan umum yang
Contoh:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah
tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai,
Pada paragraf di atas yang merupakan kalimat topik atau gagasan utamanya
yaitu Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja
yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan
berkepribadian.
2) Paragraf Induktif
oleh karen itu; maka dari itu; berdasarkan uraian di atas; dan dengan
demikian.
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk
subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri
matahari terbit.
pada bagian awal dan akhir paragraf. Adanya dua kalimat topik itu hanya
Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, diikuti
utama. Berikut adalah contoh dari paragraf campuran dengan kalimat yang
koroner.
4) Paragraf Ineratif
20
gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu
yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak
5) Paragraf Menyebar
Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-
kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga
menyimpulkan isi paragraf. Gagasan utama yang dapat pembaca temukan dalam
contoh pargaraf di atas yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah.
B. Berdasarkan Pengungkapan
1) Paragraf Narasi
Narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan
a. Berdasarkan Tujuan
1. Narasi Ekspositoris, yaitu berisi penyampaian informasi secara tepat
suasana liburan masih terasa saat rutinitas kembali. Jika pada umumnya
hari senin adalah awal semangat berutinitas namun hal itu tidak terjadi
padaku. Berawal dari pagi hari yang dimulai untuk mempersiapkan alat
selesai pada pukul 3 sore. Saat sesampainya dirumah aku segera mandi
karena harus mengerjakan tugas tugas sekolah yang belum selesai aku
kerjakan.
sekolah.
seseorang.
2. Narasi Fiksi, contoh: novel; cerita pendek; cerita bersambung; dan cerita
bergambar.
2) Paragraf Deskripsi
atau tempat.
b. Pola deskripsi sudut pandang, yaitu posisi penulis dalam
Contoh:
angin. Ada yang bersatu dengan awan lain. Ada juga yang berpencar.
Tidak lama petir menyambar. Kemudian, hujan pun turun. Hujan turun
akibat betonisasi.
23
3) Paragraf Eksposisi
bentuk ilustrasi.
Contoh:
Cengkeh, pohon yang tetap hijau, mempunyai nama latin
4) Paragraf Persuasif
Contoh paragraf persuasi yang sering kita temukan adalah propaganda yang
dilakukan oleh berbagai lembaga, badan, atau organisasi serta iklan yang
5) Paragraf Argumentasi
24
penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar
pembaca bisa terpengaruh. Dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan
Contoh:
paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang
lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP memilih SMK.
memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit
C. Berdasarkan Urutan
paragraf isi, atau menurut Soedjito & Hasan (dalam Keterampilan Menulis
yang harus diingat pembaca, memberi saran terakhir, harapan, seruan, atau
A. Paragraf Perbandingan
Paragraf ini berisi perbandingan antara dua hal.
Contoh:
Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau
menjadi pokok (batang), dahan, ranting, dan daun maka karangan pun
B. Paragraf Pertanyaan
kedudukannya sekarang.
C. Paragraf Sebab-Akibat
liar. Mereka mengincar kulitnya dan ada juga yang ditangakap untuk
buruannya pun kini telah jarang ditemui sehingga mereka kesulitan dalam
Oleh karena itu, kini Harimau Sumatera jarang ditemui dan berada dalam
ambang kepunahan.
D. Paragraf Contoh
tersebut.
Contoh:
Bencana alam di Yogyakarta mengakibatkan kerugian yang besar
baik secara material dan psikis. Secara matrial dapat dilihat dari
infrastuktur, dan lain-lain. Secara psikologis bisa dilihat dari trauma yang
E. Paragraf Perulangan
pengulangan kata atau bagian kalimat-kalimat yang penting. Contoh: (1) Setiap
manusia perlu makan, makan untuk hidup. (2) Namun, hidup tidak hanya untuk
makan.
F. Paragraf Definisi
27
kelompok hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun. Hewan ini
juga memiliki sistem otot yang banyak, terdiri dari beberapa pasangan
massa, dan juga memiliki sistem saraf pusat yang terletak di dalam tulang
belakang. Sistem respirasi atau sistem pernapasan pada hewan kelas ini
dari beberapa sub kelas hewan, diantaranya adalah ikan, amphibi, reptile,
3.1 Kesimpulan
Dalam menulis sebuah paragraf, tentunya penulis membutuhkan ilmu
membantu pembaca dalam menuls paragraf dengan kualitas yang baik dan
sebelum kalimat topik tersebut. Unsur-unsur paragraf selain kalimat topik dan
kalimat pengembang, yakni transisi berupa kata ataupun kalimat yang berfungsi
sebagai penghubung antarkalimat dan memperjelas hal apa yang akan dibahas
dalam paragraf. Selain itu, juga terdapat unsur kalimat penegas yang berfungsi
siapa isi ditujukan, serta disesuaikan pula dengan tujuan penulisan paragraf.
3.2 Saran
28
29
30
Daftar Pustaka
I.G.A.K., Wardani, dkk. 2006. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam
Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soedjito dan Mansur Hasan. 1990. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.