PERTEMUAN KE-6 • Pilihan kata (diksi) • Kalimat efektif • Paragraf • wacana PENGERTIAN KALIMAT • ka·li·mat n 1 kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 Ling satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI) • Kalimat adalah bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) serta intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah). UNSUR KALIMAT • SUBJEK • PREDIKAT • OBJEK • PELENGKAP • KETERANGAN POLA DASAR KALIMAT • S–P • S–P–O • S – P – Pel • S – P – Ket • S – P – O – Pel • S – P – O – Ket JENIS KALIMAT • Berdasarkan jumlah klausa: kalimat tunggal dan kalimat majemuk. • Berdasarkan fungsi isinya: kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru. • Berdasarkan kelengkapan unsurnya: kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. • Berdasarkan susunan subjek predikatnya: kalimat versi dan kalimat inversi PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. • Kampus saya yang terletak di Jalan Glagahsari. • Kampus saya terletak di Jalan Glagahsari. SYARAT KALIMAT EFEKTIF 1. Kesatuan 2. Kepaduan 3. Keparalelan 4. Ketepatan 5. Kehematan 6. Kelogisan Kesatuan Sebuah kalimat dikatakan mempunyai kesatuan jika di dalamnya hanya terdapat satu ide pokok. Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya: 1. Pembangunan gedung sekolah, pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. 2. Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. Kepaduan (Koherensi) Koherensi akan tercipta jika terjadi hubungan padu antara unsur- unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat terdiri atas kata, frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket). Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren: 1. Kepada setiap pengemudi sepeda motor harus memiliki SIM. 2. Saya punya rumah baru diperbaiki. Keparalelan Kalimat dikatakan mengandung keparalelan atau kesejajaran jika di dalam kalimat terdapat unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, sama pola atau susunan kata dan frasanya. Misalnya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, maka unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Contoh kalimat yang tidak paralel: 1. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label. 2. Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? Ketepatan Ketepatan berarti kesesuaian pemakaian unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan: 1. Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang. 2. Bukan saya yang tidak mau, namun dia yang tidak suka. Kata penghubung yang berpasangan
Pasangan yang salah Pasangan yang benar
antara ... dengan ... antara ... dan ... tidak ... melainkan ... tidak ... tetapi ... baik ... ataupun ... baik ... maupun ... bukan ... tetapi ... bukan ... melainkan ... Kehematan Kehematan berarti adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Contoh kalimat yang tidak hemat kata: 1. Mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore. 2. Mereka saling tembak-menembak. Kelogisan Kelogisan berarti makna kalimat harus masuk akal atau sesuai dengan jalan pikiran manusia pada umumnya. Contoh kalimat yang mengabaikan faktor kelogisan: 1. Kepada Bapak Ali, waktu dan tempat kami persilakan. 2. Tumpukan uang itu terdiri dari pecahan ribuan, ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dan dua puluh ribuan. Beberapa Kasus Kalimat Tidak Efektif • Bagi yang menitip sepeda motor harus dikunci. • Saya melihat kelakuan anak itu bingung. • Mereka mengantar iring-iringan jenazah ke kuburan. • Wilayah ini bebas parkir. LATIHAN: PERBAIKILAH KALIMAT BERIKUT AGAR EFEKTIF. KATA-KATANYA BOLEH DIGANTI, DITAMBAH, ATAU DIKURANGI ASALKAN ARTI KALIMATNYA JELAS DAN LOGIS.
1. Karena himpitan ekonomi memaksa mereka nekat menempuh bahaya.
2. Para duta-duta besar sudah pada berdatangan hadir pada upacara peringatan 100 tahun Bung Hatta. 3. Dalam kehidupan ini penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian. 4. Di dalam darahnya mengandung virus HIV. 5. Kesalahan itu ada di kita dan kita sendirilah yang harus memperbaikinya. 6. Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. Lanjutan …
7. Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME, maka
selesailah makalah ini tepat pada waktunya. 8. Larutan itu dapat menghilangkan sariawan, panas dalam, hidun tersumbat, dan bibir pecah-pecah. 9. Dari hasil pemeriksaan telah membuktikan dalam kasus pengeboman itu dia tidak terlibat sama sekali. 10. Dalam pertemuan yang mana hadir wakil gubernur, perundangan perparkiran dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lamuddin. 2013. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi.