Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Diksi

Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat atau selaras didalamnya penggunaannya untuk dapat
mengungkapkan gagasan sehingga didapatkan hasil tertentu seperti apa yang diinginkan atau
diharapkan. Atau dengan kata lain, diksi merupakan pilihan kata pembicara atau [un penulis dalam
menggambarkan cerita yang dibuatnya.

Tidak hanya itu, diksi juga diartikan sebagai suatu pernyataan yang digunakan untuk dapat
mengungkapkan sebuah gagasan ataupun mengungkapkan suatu cerita dengan meliputi persoalan
seperti gaya bahasa, ungkapan gagasan serta lain sebagainya. Dengan diksi ini maka tiap-tiap kata
dapat dibaca serta dipahami pembaca maupun pendengar.

Pengertian Diksi Menurut Para Ahli


Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian diksi, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Susilo Mansurudin, diksi merupakan sebuah pemilihan kata yang sesuai serta
tepat yang dapat memberi suatu nilai pada kata untuk para pembaca. Pilihan kata yang tepat
ini berguna untuk mencegah kesalahan dalam menafsirkan kata-kata yang berbeda.
2. Menurut Keraf, diksi merupakan pemakain kata yang digunakan untuk dapat
menginformasikan sebuah gagasan dalam bentuk kelompok kata yang sesuai serta tepat
dalam situasi.
3. Menurut KBBI, diksi merupakan penggunaan kata yang tepat dalam penggunaan didalam
sebuah gagasan pokok pembicaraan pada pilihan kata.
4. Menurut Enre, diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam mewakili
perasaan yang nyata dalam pola sebuah kalimat.

Tentu didalam menyampaikan sesuatu itu selalu ada tata cara dan syarat, nah dibawah ini akan
dijelaskan mengenai Syarat Diksi.

Syarat-Syarat Diksi
Untuk dapat menghasilkan cerita yang menarik dengan pilihan kata, maka diksi yang baik itu harus
memenuhi syarat-syarat dibawah ini merupakan diantarnya:

1. Ketepatan dalam melakukan pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.


2. Pengarang tersebut harus memiliki kemampuan untuk dapat membedakan secara tepat
nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin diutarakan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi serta nilai bagi pembaca
3. Menguasai berbagai kosakata serta mampu untuk dapat memanfaatkan kata tersebut
menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif serta mudah untuk dipahami atau dimengerti.

Ciri-Ciri Diksi
Setelah mengetahui syarat diksi, tentu kita juga harus mengetahui ciri-ciri diksi tersebut, dibawah
ini merupakan ciri-ciri diksi, antara lain:

1. Tepat dalam pemilihan kata untuk dapat mengungkapkan gagasan atau juga hal-hal yang
diamanatkan
2. Dapat digunakan untuk dapat membedakan secara tepat nuansa makna serta bentuk yang
sesuai dengan gagasan serta juga situasi serta nilai rasa pembaca.
3. Menggunakan pembendaharaan kata yang dipunyai masyarakat bahasanya serta dapat
menggerakan dan juga memberdayakan kekayaan itu menjadi jaring kata yang jelas.

Fungsi Diksi
Dibawah ini merupakan fungsi diksi, diantaranya yaitu:

Dengan diksi ini maka suatu kata akan dapat lebih jelas arahnya dan penggunannya, kata tersebut
akan terasa tepat dan juga sesuai dengan dalam penggunannya. Ketepatan pemilihan kata (diksi)
ini memiliki tujuan untuk tidak menimbulkan interpretasi ataupun tafsiran yang berbeda antara
penulis dengan para pembaca.

Selain dari itu, bertujuan juga untuk memperindah kalimat, pengarang atau penulis juga bisa
membuat cerita itu menjadi lebih runtut. Dibawah ini merupakan beberapa fungsi diksi yang
lainnya yaitu:

1. Membuat para pembaca memahami apa yang ingin diutarakan / disampaikan penulis atau
pengarang
2. Membuat komunikasi lebih efektif dan juga lebih efisien
3. Menggambarkan ekspresi yang ada pada gagasan
4. Membentuk gagasasan yang tepat.

Manfaat Diksi
Manfaat diksi yaitu supaya pembaca atau pendengar tersebut bisa membedakan dengan secara baik
terhadap kata-kata denotatif, konotatif, sinonim, antonim, serta juga kata yang hampir mempunyai
ejaan yang mirip. Sedangkan untuk atau bagi penulis, diksi tersebut bermanfaat supaya penulis
dapat membedakan kata-kata yang di tulisnya sendiri serta kata-kata yang dikutipnya dari orang
lain.

Jenis-Jenis Diksi
Setelah mengetahui Syarat, ciri, fungsi, manfaat dan pengertian diksi yang dijelaskan diatas, tidak
lengkap kalau tidak mengetahui jenis-jenis diksi, dibawah ini merupakan jenis-jenis diksi yang
dibedakan menjadi , Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya dan Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal,
penjelasannya dibawah ini :

Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya


Dalam Jenis Diksi dengan berdasarkan maknanya dibedakan menjadi 2 yakni makna denotatif dan
makna konotatif, dibawah ini merupakan penjelasannya
 Makna Denotatif
Denotatif tersebut berarti makna asli, makna asal, atau juga makna yang sebenarnya dari suatu
kalimat ataupun kata. Dibawah ini merupakan beberapa contohnya:

1. Anita sangat “gemar membaca”, maka tidak kaget jika dia pintar dan memiliki pengetahuan
yang luas.
2. Anita terlihat sangat gimbar, mungkin dia sedang lagi berada di “keuntungan yang
melimpah”.
3. Badan Anita sangat kurus (Kata kurus,tersebut memiliki makna denotatif keadaan
tubuhnya yang lebih kecil dari ukuran badan normal)

 Makna Konotatif
Konotatif, adalah menyatakan makna yang memiliki arti bukan yang sebenarnya dari sebuah
kalimat atau kata. Berikut ini adalah contohnya :

1. Budiyanto “banting tulang”, bekerja dari pagi sampai pada sore untuk dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya. (kata “banting tulang” tersebut diartikan bahwa Anita bekerja
keras).
2. Budiyanto merupakan murid yang “kutu buku” jadi tidak kaget kalau dia pintar dan
memiliki pengetahuan yang luas. (kata “kutu buku” tersebut diartikan bahwa Budiyanto itu
sangat suka membaca buku).
3. Budiyanto sangat bahagia, mungkin karena dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata
“durian runtuh” tersebut diartikan bahwa Budiyanto sedang mendapat banyak
keuntungan).

Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal


Dalam Jenis Diksi dengan berdasarkan leksikal akan dijelaskan dibawah ini :

 Sinonim
Sinonim merupakan kata yang mempunyai makna yang sama. Dengan kata lain, sinonim
merupakan sebuah persamaan kata. Dibawah ini merupakan beberapa contoh sinonim:

1. Bahagia = Senang
2. Matahari = Mentari
3. Cantik = Elok
4. Lezat = Enak
5. Pintar = Pandai
 Antonim
Antonim merupakan kata yang mempunyai makna yang berlawanan. artinya dalam kata lain,
antonim ini merupakan lawan kata. Dibawah ini merupakan beberapa contoh antonim:

1. Naik = Turun
2. Besar = Kecil
3. Banyak = Sediki
4. Tinggi = Pendek
5. Gelap = Terang
6. Cepat = Lambat
7. Ganteng = Cantik
8. Mahal = Murah

 Homonim
Homonim merupakan kata yang mempunyai makna berbeda, namun pada lafal atau ejaannya itu
sama. dibawah ini merupakan contoh homonim :

1. Pada pertengahan Bulan, ibu selalu menerima upah kerja.


2. Bulan purnama tersebut terlihat sangat jelas dan banyak bintang yang menemaninya.

Kata “Bulan” pada contoh kalimat diatas memiliki lafal dan ejaan yang sama tetapi mempunyai
arti atau makna yang berbeda. Apabila pada kalimat 1 kata bulan menunjukan tanggal, sedangkan
pada kalimat 2 itu menunjukan bulan yang ada di langit.

 Homofon
Homofon merupakan kata yang mempunyai makna serta ejaan berbeda, namun mempunyai lafal
yang sama. Dibawah ini merupakan contoh homofon:

1. Anita sedang mentrasfer uang di Bank.


2. Bang Dimas merupakan kakak Anita

Kata “Bank” serta “Bang”, mempunyai lafal yang sama namun mempunyai ejaan serta juga makna
yang berbeda. Pada kalimat 1 itu menunjukan tempat, sedangkan kalimat 2 itu menunjukan arti
saudara.

 Homograf
Homograf merupakan kata yang mempunyai makna serta lafal yang berbeda, namun mempunyai
cara ejaan yang sama. Dibawah ini merupakan contohnya:

1. Anita suka makan Tahu goreng di ujung jalan.


2. Anita tidak Tahu bahwa kalau hari ini hari rabu

Kata “Tahu” pada kedua kalimat yang dituliskan diatas memiliki cara ejaannya sama. Pada kalimat
1 menunjukan ke arah makanan sedangkan pada kalimat 2 menunjukan lupa pada hari.
 Polisemi
Polisemi merupakan kata yang mempunyai banyak arti atau juga pengertian. Dibawah ini
merupakan beberapa contoh polisemi:

1. Menabung di bank, maka kita akan mendapatkan Bunga.


2. Anita merupakan bunga desa di kampung ini.
3. Bunga mawar putih itu sangat indah.
4. Nama sahabatku adalah Bunga.

Pada kalimat 1 kata “bunga” itu menunjukan bahwa keuntungan dalam menabung di bank, pada
kalimat 2 itu mengarah pada perempuan paling cantik yang ada dikampung, dan kalimat 3 itu
menunjukan bunga mengarah padatanaman, dan yang ke 4 itu menunjukan bunga sebagai nama
manusia.

 Hipernim dan Hiponim


Hipernim merupakan kata yang mewakili banyak dari kata lain. Jadi sebuah kata hipernim tersebut
bisa menjadi kata umum dari penyebutan kata lainnya. Sedangkan untuk Hiponim merupakan kata
yang terwakili artinya oleh suatu kata hipernim. Dibawah ini merupakan contoh kalimat yang
mengandung kata hipernim serta hiponim:

1. Di hutan itu banyak segala jenis binatang buas, misalnya seperti harimau, beruang, ular,dan
lain sebagainya

Untuk Kata hipernim : Binatang buas. Sedangkan untuk kata hiponim : harimau, beruang, ular,dan
lain sebagainya

Budiyanto ke supermarket membeli sayur-sayuran, seperti sayur bayam, sawi, lobak dan lain
sebagainya
Kata hipernim : sayur-sayuran. Sedangkan kata hiponim: bayam, sawi, lobak dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai