Anda di halaman 1dari 35

“satuan kumpulan kata yang terkecil yang

mengandung pikiran yang lengkap.”

Contoh:
Saya makan.
Kakak sedang membaca novel
Suatu bagian dari ujaran yang didahului dan
diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya
menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap.

Kridalaksana:
“satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual dan potensial terdiri dari
klausa.
 Bagian terkecil ujaran atau teks(wacana) yang
mengungkapkan pikiran yang utuh secara
kebahasaan.
 Dalam wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan
titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi
selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang
memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi
bunyi.
 Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
akhir (tanda titik, tanda tanya, dan atau tanda
seru)
Kalimat
Kalimat Majemuk
Tunggal
kalimat yang hanya terdiri atas satu pola (SP,
SPO, atau SPOK) atau
Kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa

Contoh:
1. Alex pergi.
2. Nurkholis melempar apel.
3. Fateen pergi ke sekolah tadi pagi.
Kalimat
Kalimat intransitif
Nominal
Kalimat
Kalimat ekatransitif
Ajektival Kalimat
dwitransitif
Kalimat
Kalimat
Verbal
semitransitif
Kalimat Kalimat
Preposisional pasif
Kalimat tunggal yang predikatnya dari kata
atau frase benda.

Contoh:
Ibuku petani sawah.
Ayahku pegawai kantor bea cukai.
Pamanku tukang kayu.
Kalimat tunggal yang predikatnya dari kata
atau frase sifat atau ajektival.

Contoh:
Adik iparku sangat cantik.
Orang itu sopan dan bijaksana.
Kakakku pintar sekali.
Kalimat tunggal yang predikatnya tidak
memerlukan objek.

Contoh:
Adikku sedang berenang di kolam.
Teman-temanku sedang belajar bahasa
Indonesia.
Kalimat tunggal yang predikatnya hanya
memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap.

contoh:
Saya makan nasi goreng.
Ibu mencuci pakaian.
Kalimat tunggal yang predikatnya memerlukan
objek dan pelengkap.

Contoh:
Ali membelikan adiknya baju tadi malam.
Sari memasakkan suaminya bubur kemarin.
Dewi mendengarkan neneknya bicara di kamar.
Kalimat tunggal yang predikatnya dari
semitransitif.

Contoh:
Kontrakan kakakku kemasukan pencuri
kemarin.
Ibu Yanti kedatangan tamu dari Sulawesi.
Kalimat tunggal yang predikatnya biasanya
berawalan di-/ter.

Contoh:
Mobil itu dibeli oleh Pak Agung.
Anjing itu dipukul oleh Rangga.
Persoalan itu telah terselesaikan oleh ketua
kelas IIC.
Kalimat tunggal yang predikatnya dari kata
depan atau preposisi.

Contoh:
Tempat tinggalnya di Makassar.
Ayah anak itu dari Amerika.
Kalimat Berita
Kalimat Tanya

Kalimat Perintah

Kalimat Seru
Kalimat yang digunakan bila kita ingin
mengutarakan suatu peristiwa atau kejadian
yang kita alami dan atau yang dialami orang
lain.

Contoh:
Siska pergi ke pasar tadi pagi.
Andi bermain bola di lapangan.
 Kalimat yang maksudnya atau berfungsi
untuk menanyakan sesuatu yang di dlamnya
terdapat tiga kemungkinan ciri:
1. Menggunakan intonasi tanya.
2. Menggunakan kata tanya
3. Menggunakan partikel –kah

Contoh:
Ibu datang?
Siapa nama adikmu?
Akankah kekasihmu datang?
1. menanyakan benda/hal: apa, untuk apa,
tentang apa
2. menanyakan manusia : siapa, dengan siapa,
untuk siapa
3. Untuk menanyakan jumlah : berapa, berapa
banyak
4. Untuk menanyakan pilihan : mana, yang
mana
5. Untuk menanyakan tempat : di mana, ke
mana, dari mana
6. Untuk menanyakan temporal : bila, kapan,
bilamana
7. Untuk menanyakan kausalitas : mengapa, apa
sebab, akibat apa
 Kalimat tanya biasa
Contoh: Bagaimana cara merakit mainan ini?
 Kalimat tanya retoris

Contohnya: Siapa yang tidak jengkel melihat


tingkahnya?
 Kalimat tanya yang senilai perintah

Contoh: Bisakah kamu menemui saya di kantin


nanti siang?
 Kalimat yang maksudnya menyuruh orang lain
melakukan sesuatu. Kalimat ini meliputi:
1. Suruhan = Ambilkan buku itu!
2. Permintaan = Tolong ambilkan garam di almari!
3. Memperkenankan = Masuklah ke dalam, kalau
kamu perlu!
4. Ajakan = Ayo kawan-kawan kita bersihkan ruang
kelas ini!
5. Larangan = Jangan pernah melawan kedua orang
tua!
6. Sindiran = Pukullah dia, kalau berani!
7. Harapan = Semoga kamu lekas sembuh!
Kalimat yang mengungkapkan perasaan
kagum. Karena rasa kagum berkaitan dengan
sifat, maka kalimat seru hanya dapat dibuat
dari kalimat berita yang predikatnya ajektiva.
contoh:
Bukan main lincahnya anak itu!
Amboi, indah benar pemandangan itu!
KALIMAT MAJEMUK
HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA
DALAM KALIMAT MAJEMUK
1. Penjumlahan  dan, lagipula, dll. (KMS)
2. Perturutan lalu, kemudian, dll. (KMS)
3. Pemilihan atau, dll. (KMS)
4. Perlawanan tetapi, meskipun, dll. (KMS)
5. Lebih bahkan, dll.
6. Waktu ketika, sewaktu, sesudah, dll.
7. Perbandingan daripada, seperti, dll.
8. Sebab karena, sebab, dll.
HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA
DALAM KALIMAT MAJEMUK
9. Akibat sehingga, sampai, dll.
10. Syarat jika, asalkan, dll.
11. pengandaian seandainya, andaikata, dll.
12. Harapan agar, supaya, dll.
13. Penerang yang, tempat, dll.
14. Isi bahwa, apakah, dll.
15. Cara sambil, seraya, dll.
16. perkecualian kecuali, selain, dll.
17. kegunaan untuk, buat, dll.
Bagian tulisan (karangan) yang terdiri atas
kalimat-kalimat yang berhubungan secara
utuh dan padu serta merupakan satu
kesatuan pikiran
KATA KUNCI
Bagian tulisan atau karangan
Himpunan kalimat
Kesatuan pikiran
 Permudah pikiran atau gagasan
 Memisahkan dan menegaskan perhatian

secara wajar dan formal


 Memiliki kesatuan pikiran
 Memiliki kohesi dan koherensi
 Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85
persen. Impor beras meningkat, diperkirakan
menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada
tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3
ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada
tahun 1993. pada tahun 1994, neraca
perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Impor beras meningkat dan pada tahun 1997
mencapai 2,5 juta ton.
 Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu
mengenai masalah naik turunnya produksi beras Indonesia.
Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah
terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki
kohesivitas yang baik sehingga gagasan tersebut sulit
dipahami.
 Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen.
Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1
ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada
tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar
371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun
1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan
beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras
meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
 Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah
jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka
cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran
audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan
daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena
membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol
dengan makna. Radio adalah media alat elektronik
yang banyak didengar di masyarakat . Namun
demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak
akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat
membutuhkan proses dan sarana yang kondusif
 Paragraf di atas dikatakan tidak koheren
karena terdapat satu kalimat yang melenceng
dari gagasan utamanya
• Alamiah spasial
• Klimaks Kronologis
• Analogi
• Sebab akibat
• Contoh-contoh
• Definisi luas
• Perbandingan dan pertentangan
• Klasifikasi
Menurut letak gagasan utamanya:
Deduktif

Induktif

Campuran

Menurut tujuannya:
Narasi

Eksposisi

Argumentasi

Persuasi

Deskripsi
 Tiap kelompok memilih salah satu jenis
paragraf dan mengumpulkan sebanyak-
banyaknya informasi mengenai jenis paragraf
tersebut.
 Masing-masing kelompok menyertakan

contoh jenis paragraf yang dipilih dengan


menggunakan naskah drama, artikel atau
teks berita.
 Tugas ditulis dalam format power point dan

dipresentasikan di depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai