Anda di halaman 1dari 14

KALIMAT TOPIK

Filed under: Uncategorized — Tinggalkan komentar

September 4, 2010

KALIMAT TOPIK

Gagasan atau pendapat dapat dikemukakan secara lisan dan tertulis. Pada prinsipnya
penyampaian gagasan atau pendapat secara lisan dan tulis hampir tidak berbeda. Dalam
mengemukakan pendapat diperlukan rumusan ide pokok yang jelas dan ide pendukung yang
memadai. Mengemukakan pendapat secara tertulis dalam bentuk paragraf-paragraf perlu
menggunakan cara pengaturan ide pokok dan ide pendukung yang baik. Untuk itu ikutilah tahap-
tahap cara mengemukakan pendapat secara tertulis berikut ini.

A. Menulis Kalimat Topik

Berdasarkan isinya, kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf dapat dibedakan menjadi


kalimat topik dan penjelas. Kalimat topik sering juga disebut kalimat utama, kalimat pokok, kalimat
sentral dan juga kalimat tesis. Kalimat ini merupakan kalimat yang sangat penting, karena berisi ide
pokok paragraf. Kalimat ini sebagai pusat kalimat-kalimat yang lain dalam paragraf tersebut.
Rumusan kalimat topik harus mengandung dua unsur pokok, yaitu topik dan pembatas. Secara
sederhana kalimat topik dapat dibuatkan rumus sebagai berikut.

Kalimat Topik = Topik + Pembatas

Topik merupakan kata atau frasa kunci yang berisi pokok pembicaraan yang dikembangkan
dalam paragraf. Biasanya, topik itu mencakup masalah yang sangat luas. Oleh sebab itu, topik perlu
dibatasi. Tanpa dibatasi, topik tidak mungkin dapat diterangkan dengan hanya satu paragraf. Oleh
sebab itu, pembatas dalam kalimat topik sangat diperlukan. Dalam paragraf pembatas berfungsi
untuk pemersempit cakupan topik. Topik yang telah dibatasi itu dinamakan kalimat topik.

Tentukan bagian yang menyatakan topik dan pembatas pada kalimat berikut!

(1) Meyontek tidak baik dilakukan oleh siswa.

(2) Emas mempunyai dua kegunaan penting.

(3) Kadar asam yang tinggi sangat berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan.

(4) Barang-barang koleksi dapat dikelompokkan menjadi perpustakaan empat macam.

(5) Bahasa Indonesia banyak memungut kata-kata dari bahasa daerah.


(6) Harga tanah sekarang membumbung terus.

(7) Kenakalan remaja itu perlu diatasi dengan bijaksana.

(8) Krisis ekonomi di negara kita harus dipulihkan kembali secara bersama-sama.

(9) Penegakan hukum tidak hanya bergantung pada polisi.

(10) Setiap orang mempunyai kewajiban dalam memperthankan negaranya.

B. Menentukan Keluasan Topik untuk sebuah Paragraf

Dalam paragraf, topik yang baik adalah topik yang tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu
umum. Topik yang terlalu sempit dapat mempersulit penulis untuk mencari ide penjelasnya. Topik
yang terlalu sempit sering menimbulkan masalah dalam mencari ide penjelas, yaitu kehabisan ide
penjelas. Sebaliknya, topik yang terlalu umum tidak cukup dikembangkan hanya dengan sebuah
paragraf. Topik yang umum dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan misalnya buku, artikel,
esai dsb.

Dalam memilih topik paragraf hendaknya diperhatikan panjang paragraf. Topik yang cocok
untuk paragraf biasanya dapat dikembangkan dengan menggunakan kata kurang lebih 150 kata.
Dengan kata sebanyak itu, topik dapat diterangkan dengan tuntas. Ketuntasan keterangan ditandai
dengan tidak adanya pertanyaan di hati para pembaca setelah membaca paragraf tersebut. Topik
yang cocok untuk menulis paragraf adalah topik yang cakupan atau keluasannya terbatas. Topik yang
cakupannya terbatas itu disebut topik terbatas.

Lengkapilah Tabel di bawah ini dengan seperangkat topik umum, topik sempit, dan topik
terbatas untuk sebuah paragraf!

Topik Umum Topik Sempit Topik Luas

perkawinan

hewan pemakan daging

pendidikan

lembaga keuangan

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________
___________________

___________________

___________________

___________________

jam akad nikah

kumis kucingku

nilai ulangan biologi kemarin

nilai nominal uang kertas seratus

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________

___________________ bulan madu

kucing

guru biologiku di SLTP

bekerja di bank

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________

__________________
__________________

__________________

C. Menentukan Kesalahan dalan Merumuskan Kalimat Topik

Ada empat jenis kesalahan yang sering dijumpai dalam merumuskan kalimat topik. Pertama,
rumusan kalimat topik yang berupa pernyataan topik atau masalah yang akan dibicarakan. Rumusan
itu berujud pengumuman tentang masalah yang dibahas dalam paragraf. Contoh rumusan ini
tampak seperti di bawah ini.

(1) Di bawah ini dibahas penyebab demoralisasi.

(2) Pada bagian ini akan dibicarakan gelombang kriminal di lota besar.

(3) Generasi bayi tabung merupakan pokok masalah yang akan disajikan pada bagian ini.

(4) Bagian ini menguraikan masalah debirokratisasi di negara-negara berkembang.

Contoh-contoh kalimat di atas merupakan contoh yang berupa pernyataan topik. Kalimat
topik semacam itu hendaknya diubah dengan memberi pembatas yang sesuai. Kalimat topik yang
demikian tidak banyak membantu dalam memilih kalimat penjelas.

Kedua, kalimat topik terlalu luas.Kalimat topik yang luas itu sangat cocok sebagai rumusan
tesis sebuah karangan. Rumusan kalimat topik paragraf yang terlalu luas akan mempersulit dalam
mempertahankan keutuhan paragraf. Selain itu, kalimat topik yang demikian itu juga mempersulit
dalam mencari ide penjelasnya, karena memerlukan penjelas yang tidak sedikit. Contoh rumusan
kalimat topik yang terlalu luas itu dapat dilihat di bawah ini.

(1) Kriminal merupakan masalah utama di kota besar.

(2) Generasi bayi tabung mampu mengubah sejarah kemanusiaan.

(3) Orang tuaku berpengaruh besar dalam seluruh kehidupanku.

(4) Pembaharuan politik Indonesia yang dilakukan pemerintah tidak disetujui DPR.

Rumusan kalimat topik seperti di atas terlalu luas bila untuk menulis paragraf. Rumusan
kalimat itu sangat cocok untuk menulis karangan besar, misalnya buku atau artikel. Oleh sebab itu,
kalimat topik yang demikian itu hendaknya dihindari dalam paragraf.

Ketiga, rumusan kalimat topik terlalu sempit. Kalimat topik yang terlalu sempit tidak
memberi kesempatan untuk memberi ruang gerak dalam memilih ide penjelas. Akibatnya, tidak ada
ide penjelas yang dapat mendukung ide pokoknya. Kalimat topik itu akan berdiri sendiri tanpa
kalimat pendukung. Kalimat topik yang demikian itu sering dikatakan berakhir dengan kematian.
Artinya, kalimat topik itu sudah tidak mungkin diterangkan lagi. Rumusan kalimat topik yang sempit
itu seperti contoh di bawah ini.

(1) Orang tuaku hanya mempunyai seorang anak.


(2) Baju yang kupakai merah muda.

(3) Kucingku berwarna hitam.

(4) Aku kemarin membaca buku Sejarah Indonesia.

Rumusan kalimat topik yang demikian itu termasuk rumusan yang terlalu sempit. Kalimat
topik yang demikian itu terlalu khusus, sehingga tidak ada penjelas yang perlu menjelaskannya. Oleh
sebab itu, kalimat topik yang demikian itu harus dihindari, agar paragraf tidak berakhir dengan
kematian penjelas.

Keempat, rumusan kalimat topik kabur. Rumusan yang kabur dapat menimbulkan
bermacam-macam tafsiran makna. Rumusan kalimat topik yang kabur biasanya menampilkan dua
hal atau lebih yang bertentangan (kontroversial). Karena bertentangan itulah rumusan itu dapat
menimbulkan berbagai masalah. Contoh rumusan yang demikian itu dapat diperiksa di bawah ini.

(1) Bayi tabung mempunyai banyak keuntungan, tetapi dapat mendatangkan banyak
masalah.

(2) Orang tuaku sering membantu dalam memecahkan masalah studiku, meskipun aku tak
mengharapkannya.

(3) Pencurian sepeda motor merupakan tantangan polisi, tetapi polisi banyak memperoleh
keuntungan.

Rumusan kalimat topik di atas kabur. Dalam kalimat itu terdapat dua hal yang bertentangan,
sehingga tidak memperlihatkan adanya fokus pembicaraan. Sebaliknya, pertentangan itu tidak
dirumuskan dalam kalimat topik.

Di bawah ini terdapat rumusan ide pokok. Tulislah:

U di samping rumusan yang terlalu umum,

S di samping rumusan yang terlalu sempit,

K di samping rumusan yang kabur,

L di samping rumusan yang layak,

P di samping rumusan yang berisi pengumuman masalah.

______ (1) Komputer mampu mengubah masyarakat kita.

______ (2) Kampus merupakan tempat pengembangan intelektual mahasiswa.

______ (3) Perpustakaan sekolahku tidak layak untuk belajar

______ (4) Kami akan menguraikan peranan wanita dalam pembangunan.

______ (5) Mobil kuno dicari orang banyak, tetapi ba-nyak orang yang tak suka.

______ (6) Pertama kali aku dirawat di rumah sakit.


______ (7) Banyak mahasiswa bekerja di toko swalayan.

______ (8) Orang tuaku tidak pernah mengizinkan kakakku keluar malam.

______ (9) Malam minggu yang lalu aku duduk di teras.

______ (10) Penonton TV merasa kecewa dengan terputusnya siaran itu.

D. Mengungkapkan Gagasan secara Deduktif: Menempatkan Kalimat Topik di Awal

Kalimat topik dapat ditempatkan pada awal paragraf. Pola menempatkan kalimat topik di
awal paragraf ini merupakan cara pengungkapan gagasan secara deduktif. Artinya, ide yang penting
(pokok) ditempatkan di awal dan diikuti oleh penjelas. Letak kalimat topik di awal dapat
mempermudah pembaca dalam menemukan ide pokok paragraf. Letak kalimat topik yang demikian
itu membantu dalam membaca jenis skimming, skipping, dan scanning. Contoh

Jakarta adalah kota keras. Penodong merajalela. Teman saya dari Malang ditodong di depan
pertokoan. Dengan tiba-tiba tiga orang sudah mengelilinginya. Saku celananya dibedah begitu saja.
Dengan sekali tarik di bagian saku, semua uang tunai dan travelers cheque-nya terbang. Ia pulang ke
hotel dengan celana bedah. Tahun lalu, seorang tentara kena todong juga di dalam bus kota yang
terkenal angker itu. Ia dengan tenang mencabut–bukan dompet–pistol dan menembak penodong itu
tanpa ampun. Masyarakat menyanjungnya sebagai pahlawan. Tetapi, toh ia harus berhadapan
dengan polisi.

Paragraf di atas, kalimat topiknya diletakkan di awal paragraf. Kemudian disusul dengan
beberapa kalimat penjelas yang berupa contoh atau bukti-bukti yang mendukung kalimat topik.
Paragraf yang kalimat topiknya diletakkan pada awal paragraf dan diikuti oleh pendukung topik
dinamakan paragraf deduktif. Bila dianalisis, akan tampak seperti berikut.

Kalimat Topik: Jakarta adalah kota keras.

Bukti-bukti:

a) Teman dari Malang ditodong

b) Seorang tentara ditodong di bus kota.

Peletakan kalimat topik pada awal kalimat itu sangat menguntungkan para pembaca.
Dengan cara seperti itu, pembaca dapat cepat menangkap ide sentral paragraf. Setelah itu, pembaca
hanya mengikuti bukti-bukti yang memperkuatnya.

Di bawah ini ada masalah yang bersifat kontroversial. Kalian dapat memilih setuju atau tidak
setuju (menolak) terhadap pernyataan itu. Tugas kalian di sini memberi pendapat secara deduktif
yang disertai dengan alasan atau contoh yang menyakinkan untuk menolak atau menyetujui
pernyataan di bawah ini.
(1) Kata merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ‘bebas’ (dari
penghambaan, penjajahan, dan sebagainya). Merdeka juga bisa berarti tidak terikat atau tergantung
kepada orang atau pihak tertentu. Jika kita menggunakan batasan ini, maka negeri kita ini belum
merdeka sepenuhnya. Apakah kalian setuju atau menolak pernyataan ini? Kemukakan alasan kalian!

Alasan:

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

(2) Selama ini wanita selalu menjadi kaum yang tertindas oleh laki-laki. Perjuangan wanita
untuk meraih hak dan kedudukan yang seimbang dengan laki-laki mengalami banyak hambatan.
Banyak kaum wanita sendiri menghalangi perjuangan itu. Memang, sesuai dengan kodratnya wanita
tidak perlu memperjuangkan hak dan kedudukan yang sama dengan laki-laki. Apakah kalian setuju
atau menolak pernyataan ini? Kemukakan alasan kalian!

Alasan:

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

(3) Sekarang banyak siswa SMU dan sekolah yang sederajat terlibat dalam perkelahian masal
antarsekolah. Perkelahian sering menimbulkan korban tewas, di samping kerugian dan kerusakan
harta-benda. Untuk mencegah perkelahian itu, perlu diberikan sanksi yang berat pada siswa yang
terbukti melakukan penyerangan. Sanksi yang diberikan dapat berupa pemecatan atau dikeluarkan
dari sekolah. Apakah kalian setuju atau menolak pernyataan ini? Kemukakan alasan kalian!

Alasan:

________________________________________________________
________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

(4) Setiap orang normal selalu dapat berbahasa. Tidak ada orang di dunia ini yang gagal
menguasai bahasa, kecuali orang tuli dan bisu. Oleh sebab itu, tidak perlu belajar bahasa, termasuk
bahasa Indonesia. Apakah kalian setuju atau menolak pernyataan ini? Kemukakan alasan kalian!

Alasan:

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

(5) Berpacaran itu tidak baik bagi siswa. Banyak siswa yang mengalami kegagalan dalam
belajar atau bersekolah disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam mengendalikan perasaan saat
berpacaran. Berpacaran mengandung lebih banyak sisi negatif daripada sisi positif. Oleh karena itu,
berpacaran perlu dihindari oleh para siswa. Apakah kalian setuju atau menolak pernyataan ini?
Kemukakan alasan kalian!

Alasan:

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

E. Mengungkapkan Gagasan secara Induktif: Menempatkan Kalimat Topik di Akhir


Mengemukakan gagasan dapat diawali dengan contoh-contoh atau bukti. Contoh-contoh itu
digunakan untuk memberikan gambaran awal dan kemudian diikuti oleh sebuah kalimat simpulan.
Kalimat simpulan inilah yang disebut kalimat topik. Contoh

Di tengah malam buta itu, Alex tiba-tiba bangkit dari tempat tidurnya. Dia langsung
menghajar istrinya, membanting jendela, dan membuat lubang-lubang di dinding rumahnya. Lalu dia
rebah lagi dan langsung terlelap. Esoknya dia bangun seperti biasa, ramah pada istrinya seolah tak
terjadi apa-apa tadi malam. Sang istri tentu saja terheran-heran. Mel Abel, 73 tahun, tampak lain
lagi. Setiap hendak tidur, bekas pengusaha real estate itu lebih dulu mengikat dirinya di ranjang
dengan sabuk pengaman. Ini perlu dilakukan, karena Abel selalu giat, walaupun dalam tidurnya.
Ternyata, sabuk itu tidak menolong banyak, karena akhirnya Abel sering bisa melepas sabuk. Saat
bangun pagi, dia menemukan istrinya gemetar di sampingnya, waswas melihat tingkahnya. Dan
Abel, seperti biasa, tak paham apa yang sebenarnya terjadi. Itulah penyakit tidur aktif, yang banyak
menyerang orang-orang berusia lanjut. (Diadaptasi dari Tempo, 6 Februari 1988)

Kalimat topik paragraf di atas diletakkan pada bagian akhir. Paragraf itu diawali dengan
contoh-contoh yang berupa anekdot, kemudian diikuti dengan sebuah simpulan. Paragraf demikian
disebut paragraf induktif. Paragraf induktif di atas dapat dianalisis sebagai berikut. Contoh

Contoh-contoh:

a) Kasus Alex

b) Kasus Mel Abel

Kalimat topik: Itulah penya kit “tidur aktif” yang sering banyak

menyerang orang-orang berusia lanjut.

Tulislah sebuah pendapat dalam sebuah paragraf secara induktif! Kalian dapat memilih salah
satu topik berikut ini.

a. Tempat wisata di Indonesia

b. Bahan pencemar (polutan)

c. Melihat TV

d. Pahlawan kemerdekaan

e. Olah raga permainan

F. Mengungkapkan Gagasan secara Deduktif-Induktif: Menem-patkan Kalimat Topik di Awal


dan di Akhir

Selain diletakkan di awal atau di akhir paragraf, kalimat topik dapat juga diletakkan di awal
dan akhir secara bersama-sama seperti paragraf di bawah ini.

Kacang kedele merupakan bahan makanan yang tinggi kadar proteinnya. Menurut hasil
penelitian ilmiah, protein yang dikandungnya mencapai 35% dari beratnya. Dibanding dengan kadar
protein yang dikandung oleh bahan makanan lain kadar protein kedele dapat diperoleh
perbandingan seperti berikut, yaitu dua kali protein daging, empat kali telur, empat kali gandum,
lima atau enam kali roti, dan dua belas kali susu. Selain jumlah kadar proteinnya, protein kedelai
mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya telah dikenal bahwa protein hewani seperti daging,
susu, telor mempunyai protein lengkap, sebaliknya protein nabati dikenal tidak lengkap. Namun,
ternyata protein kedele meskipun termasuk protein nabati, kualitasnya lebih mirip menggambarkan
protein hewani. Jelasnya, kacang kedele mempunyai kadar protein yang tinggi dan kualitas protein
yang lengkap. Jadi, kacang kedele itu merupakan bahan makanan yang baik.

Kalimat topik paragraf di atas diletakkan pada awal paragraf dan diulang pada akhir
paragraf. Paragraf ini sering disebut paragraf deduktif-induktif (campuran).

Coba kemukakan pendapat kalian secara deduktif-induktif pada masalah-masalah di bawah


ini!

(1) Sogok-menyogok dalam mencari pekerjaan di pemerintahan menjadi pemandangan yang


biasa di negeri ini. Dalam hal ini, menerima sogokan merupakan tindakan korupsi yang terkutuk.
Seperti kita ketahui, korupsi merupakan tindakan yang tidak terpuji. Kita semua membenci korupsi.
Siapakah yang patut disalahkan dalam kasus korupsi dalam penerimaan pegawai pemerintah?
Bagaimana mengatasi korupsi itu?

(2) Di negeri kita, pemakai jalan terkesan bertingkah seenaknya. Di jalan raya seolah-olah
kendaraan besar menjadi raja di jalan, terutama di jalan negara (jalur lebar antarprovinsi).
Pengendara kendaraan yang besar kurang mempedulikan pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Bagaimana cara mengatasi atau mengubah sikap pengendara kendaraan besar tersebut?

(3) Menurut beberapa ahli pendidikan, kemampuan rata-rata siswa di Indonesia berada di
bawah kemampuan siswa negara-negara tetangga. Salah satu yang menyebabkan rendahnya
kemampuan siswa itu adalah kurangnya minat baca siswa. Pada umumnya siswa di Indonesia tidak
suka membaca. Mereka lebih senang melakukan aktivitas yang membuang waktu, seperti
mengobrol dan makan-makan serta berhura-hura. Menurut kalian, bagaimana cara meningkatkan
kegemaran membaca pada diri siwa? Apa yang harus dilakukan siswa untuk meningkatkan
kemampuannya?

(4) Untuk memperoleh nilai yang tinggi, siswa sering menyontek pada waktu mengikuti
ujian. Menyontek pada waktu ujian tergolong tindakan curang yang tidak terpuji. Di setiap kelas
selalu ada siswa yang berusaha menyontek pada waktu ujian. Coba susunlah beberapa alasan
mengapa siswa menyontek? Bagaimanakah cara mengatasi agar siswa tidak menyontek?

(5) Pada akhir-akhir ini banyak di antara siswa SMU dan SMK terlibat dalam perkelahian.
Pada umumnya mereka membela temannya, walaupun mereka tidak mengetahui masalah yang
dihadapi temannya. Karena rasa solidaritas, mereka tidak dapat menentukan salah dan benar.
Bagaimanakah cara mengatasi pekerlahian siswa antarsekolah itu?

G. Mengenali Kalimat Penjelas

Di atas telah dijelaskan bahwa kalimat yang berisi gagasan utama itu disebut kalimat utama.
Kalimat yang lain merupakan kalimat penjelas. Kalimat penjelas itu berisi gagasan penjelas, atau
kalimat yang menjelaskan pembatas kalimat utama. Dalam paragraf, kalimat penjelas biasanya lebih
dari satu buah.

Perhatikanlah dua contoh berikut!

Contoh 1

Anak sekolah memerlukan sari makanan yang banyak mengandung Omega-6. Omega-6
merupakan zat sejenis lemak yang dapat mempercepat proses pertumbuhan sel syarat otak pada
anak usia sekolah. Omega-6 ini berbeda deengan kolesterol. Oleh karena itu, Omega-6 tidak
membahayakan. Omega-6 bisa diperoleh dalam daging ikan laut, misalnya, pindang, tongkol, tengiri,
dan ikan laut sejenisnya.

Contoh 2

Saat ini di pasaran banyak beredar obat-obatan pemacu kecerdasan anak sekolah. Orang tua
harus hati-hati menggunakannya karena apa pun jenis obat-obatan itu pasti ada efek sampingnya.
Adapun zat Omega-6 yang diperoleh secara alamiah, yakni dari ikan laut tidak ada efek sampingnya.
Dengan demikian, mengonsumsi makanan yang mengandung Omega-6 lebih baik daripada minum
obat-obatan pemacu kecerdasan.

Pada contoh 1, kalimat utamanya terletak di awal paragraf, yakni kalimat Anak sekolah
memerlukan sari makanan yang banyak mengandung Omega-6. Kalimat penjelas paragraf 1 adalah
kalimat-kalimat yang menjelaskan alasan pentingnya Omega-6 bagi anak sekolah. Pada contoh 2,
kalimat utamanya di akhir paragraf, yakni kalimat Dengan demikian, mengonsumsi makanan yang
mengandung Omega-6 lebih baik daripada minum obat-obatan pemacu kecerdasan. Kalimat
penjelas paragraf 2 adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan alasan lebih pentingnya mengonsumsi
makanan yang mengandung Omega-6 daripada meminum obat-obatan pemacu kecerdasan..

Bacalah bacaan berikut dengan saksama! Kemudian, kerjakanlah tugas yang menyertai
bacaan!

HANYA MAU AIR BERSIH

(1) Nyamuk Aedes aegypti menjadi penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Nyamuk itu memiliki sifat tertentu yang harus diwaspadai. Pertama, daur hidupnya dan kedua, ciri-
ciri nyamuk terse¬but. “Selain itu, kita juga perlu mengetahui tanda-tanda dan gejala penyakit
demam berdarah tersebut,” kata Prof. Dr. Sumarmo Purwo Soedarmo, staf ahli Menteri Kesehatan
bidang Teknologi Kesehatan dalam seminar Peng-gerakan Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk DBD di Jakarta baru-baru ini.

(2) Daur hidup nyamuk itu adalah telur, jentik-jentik, pupa, dan nyamuk sebenarnya. Mula-
mula, nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air (TPA) atau sedikit di
bawah permu¬kaan air. Lalu, telur tersebut berkembang menjadi jentik-jentik. Setelah itu dalam
waktu 7–10 hari jentik-jentik berubah menjadi pupa (kepompong). Setiap dua hari sekali, nyamuk
betina menghisap darah manusia untuk bertelur. Umur nyamuk betina tersebut dapat mencapai 2–3
bulan. “Pada prinsipn¬ya, baik nyamuk dewasanya, jentik-jentik, maupun telur nyamuk harus
dimusnahkan semua. Apalagi, daya tahan hidup mereka relatif panjang,” katanya.

(3) Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dan belang-belang (loreng) putih pada seluruh
tubuhnya. Nyamuk tersebut berkembang biak di tempat penampungan air (TPA) dan barang-barang
tempat air tergenang, misalnya, bak mandi, vas bunga, kaleng, ban bekas, dan tempat minum
burung. Anehnya, nyamuk Aedes aegypti tidak dapat berkembang biak di genangan air kotor,
misalnya, selokan dan kolam yang barlantai tanah. Nyamuk itu menggigit di pagi hari sampai
menjelang malam hari. Ke-mampuan terbang nyamuk itu sampai dengan radius 100 m.

(4) Selain hal-hal tersebut, perlu juga dikenali sifat jentik-jentik nyamuk itu yang agak
berbeda dengan jentik-jentik nyamuk lainnya. Jentik nya¬muk itu berukuran agak besar (0,5–1 cm)
dan sangat aktif. Jentik-jentik itu bergerak dari bawah ke atas per¬mukaan air untuk ber¬nafas. Pada
waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan per¬mu¬kaan air.

(5) Berbeda dengan jentik-jentiknya, telur nyamuk Aedes aegypti sangat kecil. Telur itu
berukuran hanya sekitar 0,7 mm, tidak terli¬hat dengan mata telanjang. Telur itu berwarna hitam
dan tahan sampai enam bulan di tempat yang kering. “Jadi, meski semua penampungan air sudah
dibersihkan, jangan heran kalau jentik-jentik nyamuk terse¬but tetap saja ada,” katanya.

(6) Gejala penyakit DBD, kata Sumarmo, didahului oleh demam tinggi secara mendadak,
terus-menerus, berlangsung selama 2–7 hari, kemudian turun secara cepat disertai dengan
pendarahan pada penderita. Petechia (bintik-bintik me¬rah) merupakan tanda pendar¬ahan yang
sering diketemukan.” “Tanda-tanda ini dapat muncul pada hari-hari pertama de¬mam. Epitaxis
(hidung berdarah) dan pendara¬han gusi jarang ditemukan. Penderita juga mengalami shock, kulit
terasa dingin dan lembab, terutama pada ujung hidung. Pen¬derita juga merasa gelisah. Gejala klinis
lain yang dapat menyertai penderita penyakit DBD ialah anoreksia, lemah, mual, muntah, nyeri
perut, diare, konstipasi atau kejang,” katanya.

(Dikutip dari harian Jawa Pos, 3 Januari 1997, Hlm. 7)

Tulislah huruf U jika pernyataan berikut merupakan kali¬mat utama dan tulislah J jika
pernyataan tersebut merupa¬kan kalimat penjelas sesuai dengan bacaan!

(1) ____ Nyamuk Aedes aegypti menjadi penyebab demam berdarah dengue (DBD).
(Paragraf 1)

(2) ____ Umur nyamuk betina tersebut dapat mencapai 2–3 bulan. (Paragraf 2)

(3) ____ Nyamuk Aedes aegyp¬ti berwarna hitam dan belang-belang (loreng) putih pada
seluruh tubuhnya. (Paragraf 3)

(4) ____ Kemampuan terbang nyamuk ini sampai dengan radius 100 m. (Para-graf 3)

(5) ____ Jentik-jentik nyamuk berukuran agak besar (0,5–1 cm) dan sangat aktif bergerak
dalam air. (Paragraf 4).
(6) ____ Berbeda dengan jentik-jentiknya, telur nyamuk Aedes aegypti sangat kecil.
(Paragraf 5)

(7) ____ Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita penya¬kit DBD ialah anoreksia,
lemah, mual, muntah, nyeri perut, diare, dan konstipasi atau kejang,” katanya. (Paragraf 6)

H. Menuliskan Kembali Kalimat Penjelas

Kalimat pertama pada setiap nomor pelatihan berikut ini merupakan kalimat utama. Kalimat
berikutnya merupakan kalimat penjelas. Lengkapilah kalimat penjelas tersebut sesuai dengan
bacaan!

(1) Ada tiga hal yang perlu kita ketahui tentang nyamuk Aedes aegypti. Pertama,
________________. Kedua, _________________ Ketiga, ______________.

(2) Daur hidup nyamuk Aedes aegypti adalah telur, jentik-jentik, pupa, dan nyamuk
sebenarnya. Mula-mula nyamuk betina meletakkan telurnya _________. Lalu, telur tersebut ______.
Setelah itu, jentik-jentik berubah menjadi _______ dalam waktu 7–10 hari. Setiap dua hari sekali
nyamuk betina mengisap darah manusia untuk bertelur. Umur nyamuk betina tersebut dapat
mencapai 2–3 bulan.

(3) Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti dapat dikemukakan berikut ini. Nyamuk ini berwarna
_________. Tempat berkembang biaknya di _________ Nyamuk ini menggigit manusia pada
________ . Nyamuk ini dapat terbang ____________.

(4) Sifat-sifat jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti agak berbeda dengan nyamuk lainnya.
Ukuran jentik-jentik nyamuk _________. Gerakan jentik-jentik nyamuk _____, _____, dan
_________. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air.

(5) Telur nyamuk Aedes aegypti sangat kecil. Ukuran telur nyamuk ini hanya ________.
Warnanya __________. Telur ini dapat bertahan _______________.

Iklan

Report this ad

Report this ad

Comments RSS feed

Tinggalkan Balasan

« Kalimat Efektif (via Yusuf182’s Blog)

Iklan

Report this ad

Recent entries

KALIMAT TOPIK

Kalimat Efektif (via Yusuf182’s Blog)


Kalimta Efektif

Hello world!

Browse popular tags

Meta

Daftar

Masuk

Entries RSS

Comments RSS

Anda mungkin juga menyukai