Anda di halaman 1dari 28

BAB 7

KALIMAT EFEKTIF
Syarat-syarat kalimat efektif
• Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara
atau penulis.
• Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam
pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh
pembicara atau penulis.

Kesatuan gagasan
• Setiap kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan
gagasan, mengandung satu ide pokok.
• Kesatuan gagasan janganlah pula diartikan bahwa hanya
terdapat suatu ide tunggal. Bisa terjadi bahwa kesatuan
gagasan itu terbentuk dari dua gagasan pokok atau lebih.
Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh
subjek, predikat dan objek.
Contoh kalimat yang jelas
kesatuan gagasannya
• Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa
emosi itu seringkali merupakan tenaga pendorong yang
amat kuat dalam tindak kehidupan kita.
• Semua penduduk desa itu mendapat penjelasan mengenai
Rencana Pembangunan Lima Tahun.
• Dia telah meninggalkan rumahnya pukul enam, dan telah
berangkat dengan pesawat satu jam yang lalu.
Yang tidak jelas kesatuan gagasannya
Kesatuan gagasan biasanya menjadi kabur karena kedudukan
subjek atau predikat tidak jelas, terutama karena salah
menggunakan kata-kata depan. Kesalahan lain terjadi karena
kalimatnya terlalu panjang sehingga penulis atau pembicara
sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang mau dikatakan, sehingga
gagasannya menjadi kabur.
• Di daerah-daerah sudah mempunyai Lembaga Bahasa.
• Di dalam pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat
komunikasi antara anak didik dan pendidik.
• Di rumah-rumah sakit penuh sesak penderita- penderita yang
belum mati.
• Di Bali sekarang ini terkenal dengan patung-patung yang
bercorak sangat primitif
Koherensi yang baik dan kompak
• Yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan
kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas
antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk
kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat,
hubungan antara predikat dan objek, serta keterangan-
keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi
• Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah
menempatkan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai
atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang
tidak sesuai dan sebagainya.
• Dalam koherensi lebih ditekankan segi struktur , atau
interrelasi antara kata-kata yang menduduki sebuah tugas dalam
kalimat.
Contoh koherensi yang baik dan
yang tidak
• Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai
dengan pola kalimat.
• Baik : Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun
kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
• Tidak baik : Adik saya yang paling kecil memukul dengan
sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing.
• Tidak baik :Anjing kemarin pagi di kebun adik saya memukul
dengan sekuat tenaga
• Kepaduan kalimat akan rusak pula karena salah
menggunakan kata-kata depan, kata penghubung, dan
sebagainya.
• Contoh: Interaksi antara perkembangan kepribadian dan
perkembangan penguasaan bahasa menentukan bagi pola
kepribadian yang sedang berkembang. (tanpa bagi)
• Sejak lahir manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada
kekejaman alam, atau kepada pihak lain karena merasa
dirinya lebih kuat ( tanpa kepada)
Pola Benar -Salah
Benar Salah
• membahayakan negara • membahayakan bagi
• berbahaya bagi negara negara
• membicarakan suatu • membicarakan tentang
masalah suatu….
• berbicara tentang suatu • mengharapkan akan belas
masalah kasihan
• mengharapkan belas kasihan • saling bantu- membantu
• berharap akan belas kasihan
• saling membantu
• Kesalahan lain yang dapat merusak koherensi adalah
pemakaian kata, baik karena merangkaikan dua kata yang
maknanya tidak tumpang tindih, karena hakikatnya
mengandung kontradiksi
• Contoh: Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang
yang sedang berlangsung itu merupakan Perang Dunia di Timur
Tengah (atau banyak peninjau atau para peninjau; makna
banyak dan para tidak tumpang tindih)
• Sampai tahun 1952 banyak penjahat-penjahat perang Jerman
yang dilepaskan dan diampuni dosanya ( banyak penjahat)
• Demi untuk kepentingan Saudara sendiri, Saudara dilarang
merokok ( demi kepentingan atau untuk kepentingan)
• Suatu corak kesalahan lain yang sering dilakukan
sehubungan dengan persoalan koherensi atau kepaduan
kalimat adalah salah menempatkan keterangan aspek
(sudah, telah, akan, belum dsb.)
• Contoh: Saya sudah membaca buku itu hingga tamat (baik)
• Sudah saya baca buku itu hingga tamat (baik)
• Saya sudah baca buku itu hingga tamat (kurang baik, bahasa
percakapan)
• Buku itu saya sudah baca hingga tamat (salah)
• Buku itu sudah saya baca hingga tamat (baik)
4. Penekanan
Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan
utama) haruslah dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan.
Ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi
penekanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa
tulis
Cara memberi penekanan
A. Mengubah posisi dalam kalimat:
1. Kami berharap pada kesempatan lain kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
2. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan
lagi pada kesempatan lain.
3. Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
4. Kita dapat membicarakan lagi soal ini pada kesempatan
lain demikian harapan kami.
5. Soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain,
demikian harapan kami.
B. Mempergunakan repetisi
Repetisi adalah pengulangan kata yang dianggap penting dalam
sebuah kalimat.
Contoh: Harapan kita demikianlah dan demikian pula harapan setiap
pejuang.
Kemajuannya menyangkut kemajuan di segala bidang, kemajuan
kesadaran politik, kesadaran bermasyarakat, kesadaran berekonomi,
kesadaran berkebudayaan, dan kesadaran beragama.
C. Pertentangan
Dapat pula dipergunakan untuk menekan suatu gagasan.
Contoh:
Kita tidak menghendaki sastra yang merupakan pidato- kecap berisi
propaganda politik tertentu.Tetapi kita tidak pula menghendaki
sastra yang tanpa konsepsi. Yang kita kehendaki adalah sastra yang
dikehendaki oleh rakyat, yakni sastra yang benar-benar bertumpu
pada problematik rakyat sendiri, yang berjiwa pancasila dan
melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
D. Partikel penekan: lah, kah, pun, tah
Contoh :
• Saudaralah yang harus bertanggungjawab dalam soal itu.
• Bapaklah yang harus lebih dulu memberi contoh.
• Ia pun mencoba mendekatkan kedua belah pihak dalam suatu
perundingan.
• Kami pun turut dalam kegiatan itu.
E. Variasi
Merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi.
Repetisi atau pengulangan sebuah kata untuk memperoleh efek
penekanan, lebih banyak menekankan kesamaan bentuk.
Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam
cara, yaitu:
a.Variasi sinonim kata
Yaitu penjelasan-penjelasan yang berbentuk kelompok kata
yang pada hakikatnya tidak mengubah isi amanat yang akan
disampaikan.
Contoh :
Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu
realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral
yang menjiwai seluruh puisi.
Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar cita.
Pengertian makna, realitas yang baru, dan kebenaran
merupakan hal yang sama diperoleh penyair dalam renungan
itu. Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan
hal yang sama.
b. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Pemakaian bentuk gramatikal yang sama dalam beberapa
kalimat berturut-turut juga dapat menimbulkan kelesuan.
Sebab itu haruslah dicari variasi pemakaian bentuk gramatikal,
terutama dalam mempergunakan bentuk-bentuk kata kerja
yang mengandung prefik me- dan di-
Contoh
Seorang ahli Inggris yang duduk dalam tim penelitian dan
pengembangan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pernah
mengemukakan bahwa di daerah-daerah yang luas tetapi
tipis penduduknya serta kurang aktivitas ekonominya,
seyogyanya pemerintah tidak membangun pelabuhan
samudra. Namun pemerintah tidak memutuskan demikian.
Memang,cukup mengendorkan semangat kalau kita
melihat keadaan di Nusa Tenggara (tidak termasuk Bali dan
Lombok) yang tetap ‘tidur nyenyak’meskipun pemerintah
sudah membangun banyak fasilitas pengangkutan laut serta
udara.
C. Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat
Di bidang angkutan udara MNA mempergunakan pesawat
Twin Otter yang harganya tiga kali lebih mahal dari harga
Dakota, karena beberapa keunggulannya.
(Mempergunakan; MNA; pesawat Twin Otter;harganya tiga
kali lebih mahal; karena beberapa keunggulannya)
e. Paralelisme
Paralelisme atau kesejajaran bentuk membantu memberi
kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan
bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.
Perhatikan kutipan berikut:
Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita jadikan
titik tolak, maka menonjolkan beberapa masalah pokok
yang minta perhatian dan pemecahan. Reorganisasi
administrasi departemen-departemen .Ini yang pertama.
Masalah pokok yang lain yang menonjol ialah pemborosan
dan penyelewengan. Ketiga karena masalah pembangunan
ekonomi yang jadikan titik tolak, maka kita ingin juga
mengemukakan faktor lain. Yaitu bagaimana memobilisir
potensi nasional secara maksimal dalam partisipasi
pembangunan ini.
Bila kita perhatikan teks di atas maka tampak bahwa
reorganisasi administrasi, pemborosan, dan penyelewengan
serta mobilisasi potensi nasional merupakan masalah pokok
yang mempunyai hubungan satu sama lain. Dengan
mempergunakan konstruksi yang paralel ketiganya dapat
dihubungkan secara mesra, serta akan memberi tekanan
yang lebih jelas.
Baik : Tahap terakhir dari penyelesaian gedung itu adalah:
pengecatan seluruh tembok, pemasangan penerangan,
pengujian sistem pembangunan air, dan pengaturan tata
ruangnya. (mengecat…,memasang,…menguji,
mengatur)
Salah : tahap terakhir dari penyelesaian gedung itu adalah:
pengecatan seluruh temboknya, memasang
penerangan,pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruangnya.
Bandingkan
Seorang ahli Inggris yang duduk dalam tim penelitian dan
pembangunan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pernah
mengemukakan bahwa di daerah-daerah yang luas, tetapi
tipis penduduknya serta kurang aktivitas ekonominya,
seyogyanya tidak dibangun pelabuhan samudra. Namun
pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup
mengendorkan semangat kalau kita melihat keadaan di
Nusa tenggara (tidak termasuk Bali dan Lombok) yang tetap
‘ tidur nyenyak’meskipun fasilitas-fasilitas pengangkutan
laut dan udara sudah banyak dibangun
f. Penalaran atau logika
Jalan pikiran pembicara turut menentukan baik atau tidaknya
kalimat seseorang. Mudah atau tidaknya pikirannya dapat
dipahami.
Jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk
menghubung-hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada
suatu kesimpulan yang masuk akal.
Contoh:
Orang itu mengerjakan sawah-ladangnya dengan sekuat tenaga
karena mahasiswa-mahasiswa Indonesia harus menggarap suatu
karya ilmiah sebelum dinyatakan lulus dari suatu perguruan
tinggi. Dia mengatakan pada saya bahwa ia telah lulus , tetapi
anjing itu tidak mau mengikuti perintah pemburu itu.
Catatan: tiap klausa bisa dipahami, tetapi dalam kalimat luas
tidak logis.
Proses Berpikir Logis
Definisi ( batasan)
Definisi atau batasan yang tepat merupakan kunci dari ciri
berpikir yang logis, dan dengan demikian juga menjadi ciri-
ciri menulis yang logis. Tidak ada kesepakatan mengenai
arti dari sesuatu hal, biasanya menimbulkan salah paham.
Macam-macam definisi yang dikenal:
1. Definisi berupa sinonim kata
Definisi berupa sinonim kata adalah pembatasan pengertian
sebuah kata dengan memberikan sinonim atau kata-kata
yang bersamaan artinya dengan kata yang dijelaskan.
Misalnya kita membatasi pengertian pendidikan dengan
pengajaran.
2. Definisi berupa etimologi adalah suatu variasi lain dari definisi
yang berusaha membatasi pengertian sebuah kata dengan
mengikuti jejak etimologi dan arti yang asli hingga arti yang
sekarang. Tujuan definisi ini adalah usaha untuk menunjukkan
bahwa istilah itu tidak hanya mengandung pengertian yang
sekarang saja.
Contoh: Referendum berasal dari kata lain re+ ferre yang berarti
‘membawa kembali’. Referendum berarti sesuatu yang harus
dibawa kembali, hal yang harus diajukan kembali (untuk
dipertimbangkan, disetujui dan sebagainya)
Bahaya berasal dari kata sansekerta ‘bhaya ‘ yang berarti
ketakutan, kedahsyatan, kecemasan, sesuatu yang mendatangkan
bencana ,kecelakaan ,kesengsaraan dsb. Kata bhaya sendiri lebih
jauh berakar pada kata kerja bhi yang berarti takut. Pada waktu
kata bhaya diterima dalam bahasa Melayu, terjadilah penyisipan
bunyi /a/ antara /b/ dan /h/ sehingga menjadi kata bahaya.
3. Definisi formal atau riil atau logis
Definisi formal adalah suatu cara untuk membatasi pengertian
suatu istilah dengan membedakan genusnya dan mengadakan
diferensiasinya. Dengan demikian bila kita menyebut kata
definisi., maka yang pertama-tama dimaksudkan adalah
pengertian definisi ini.
Pokok Genus/ kelas
• Gergaji • Semacam alat pemotong
• Permadani • Semacam alat penutup lantai
• Bedil • Semacam senjata (kurang
jelas karena kelasnya terlalu
luas)
• Semacam senjata api (lebih
• Bedil jelas,karena kelasnya lebih
sempit)
Definisi luas: definisi yang lebih luas dari definisi - logis
Contoh : pengertian demokrasi parlementer adalah bentuk
pemerintahan yang kekuasaan politiknya berada ditangan
rakyat dan oleh rakyat diberi kepada wakil-wakil yang
dipilihnya. (definisi logis )
Perlu diingat demokrasi parlemen di Indonesia lain, di
Perancis , Belanda juga menganut sistem demokrasi tapi
sistemnya lain.

Generalisasi: Suatu pernyataan yang mengatakan bahwa apa


yang benar mengenai beberapa hal yang semacam, adalah
benar atau berlaku pula untuk kebanyakan dari peristiwa
atau hal yang sama
Contoh:
Contoh: Dalam pengalaman kita yang pertama, ketika
sepotong besi dimasukkan ke dalam api, ternyata
volumenya membesar. Pengalaman-pengalaman selanjutnya
dengan : tembaga,kuningan, emas, perak dan aluminium
memperlihatkan hal-hal yang sama seperti besi,yakni:
volumenya memuai. Berdasarkan kenyataan lain bahwa
semua barang yang dikemukakan di atas adalah logam,
maka kita dapat menyimpulkan : “ semua logam akan
memuai bila dipanaskan.
Peristiwa A Saudara saya menabrak seorang anak kecil di
depan rumah kemarin pagi.
Peristiwa B : Ketika pulang dari belanja, Nyonya Anton
menabrak pintu garasinya.
Peristiwa C: Tiang lampu di pinggir jalan itu tumbang
ditabrak oleh seorang gadis yang mengendarai sedan merah.
Generalisasi: Wanita tidak bisa menyetir mobil (generalisasi
yang tidak meyakinkan karena faktanya terlalu kurang

Anda mungkin juga menyukai