Anda di halaman 1dari 8

BAB VII

KALIMAT EFEKTIF

A. Pengertian
Bahasa adalah medium komunikasi baik lisan maupun tulisan. Kepiawaian
seseorang dalam menggunakan bahasa –terutama merangkai kalimat– akan menentukan
kejelasan sebuah pesan. Dalam ragam tulis, tujuan penulis akan tercapai apabila tulisan
dikemas dengan jalinan kalimat yang efektif. Sebaliknya, tujuan penulisan dikatakan
gagal apabila tulisan disusun dengan kalimat tidak efektif. Dengan kata lain, sesuatu
yang mudah akan menjadi sulit dipahami apabila disampaikan dengan bahasa yang
berbelit-belit. Sebaliknya, hal yang sulit akan menjadi mudah dipahami jika
disampaikan dengan kalimat yang jelas dan teratur.
Uraian di atas mengisyaratkan betapa pentingnya penggunaan kalimat efektif
dalam kegiatan tulis menulis. Seperti apakah kalimat efektif tersebut? Sebuah kalimat
dikatakan efektif jika ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran penulis. Juga, kalimat
efektif memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pembaca seperti apa yang dimaksudkan penulis. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara singkat tetapi mempunyai daya
informasi yang tepat sehingga secara tepat pula mewakili gagasan penulis. Penggunaan
kalimat efektif tersebut sangat diutamakan dalam kegiatan tulis menulis karena ia
mampu menciptakan komunikasi yang baik sehingga penyampaian dan penerimaan
informasi berlangsung dengan sempurna.

B. Ciri-ciri Kalimat Efektif


Untuk dapat membuat kalimat efektif, ada empat hal yang harus diperhatikan
penulis. Keempat hal tersebut adalah kesatuan gagasan, kepaduan, kesejajaran,
kelogisan.

1. Kesatuan Gagasan
Syarat pertama agar sebuah kalimat menjadi efektif adalah kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan dimaksudkan setiap kalimat harus mempunyai gagasan pokok yang
jelas dan utuh. Artinya, setiap kalimat harus mengandung satu ide pokok. Untuk
keefektifan, tidak benar menggabungkan dua gagasan yang tidak memiliki hubungan
dalam satu kalimat.
Kesatuan gagasan dinyatakan dengan keutuhan struktur kalimat dan kesatuan
logika. Oleh karena itu, struktur kalimatnya harus benar, demikian pula logikanya.
Sebuah kesatuan gagasan dapat pula dihasilkan dengan kerapihan struktur kalimat.
Kerapihan struktur kalimat dapat dilihat melalui pemunculan unsur kalimat yang

79
berfungsi sebagai subjek dan predikat; bila diperlukan unsur objek dan keterangan.
Kesatuan yang diwakili oleh subjek, predikat dan ± objek dan predikat dapat
membentuk kesatuan tunggal atau kesatuan gabungan. Dengan demikian, setiap kata
dalam kalimat itu benar-benar merupakan unsur yang berfungsi dan terpadu.
Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut:

a. Kalimat yang jelas kesatuan gagasannya


(1) Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu seringkali
merupakan tenaga pendorong yang sangat kuat dalam tindak kehidupan kita.
(Kesatuan tunggal)

(2) Saat seorang sarjana merumuskan konsep-konsep menjadi istilah, terkadang


mengalami kesulitan. (Kesatuan tunggal)

b. Kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya


(1) Di dalam pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi antara
pendidik dan peserta didik.

(1) Dengan adanya kenakalan anak-anak yang kadang-kadang sudah merupakan


perbuatan kriminal memerlukan perhatian yang cukup serius.
kup serius.

Latihan
Perbaiki kalimat berikut sehingga menjadi kalimat yang memiliki kesatuan gagasan
yang jelas!
a. Dari uraian di atas kita dapat menarik simpulan bahwa yang disebut
bahasa itu memiliki cakupan pada dua bidang yaitu bunyi dan makna.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
_________________________________________________
b. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
berhubung karena kurangnya pengalaman maupun pengetahuan dari penulis tentang
materi tersebut.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
_________________________________________________
c. Sebagaimana kita lihat dari pasal tujuan perkawinan adalah membentuk
keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
_________________________________________________

2. Kepaduan atau Koherensi


Kepaduan atau koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas di
antara unsur yang membentuk sebuah kalimat. Unsur-unsur tersebut adalah hubungan
makna antara jabatan-jabatan kalimat, yaitu hubungan subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Hubungan yang tepat dan jelas antara unsur-unsur tersebut
menghasilkan kalimat yang memiliki kepaduan yang baik dan kompak.
Terdapat perbedaan penekanan antara kepaduan dan kesatuan gagasan. Kepaduan
lebih pada struktur, sedangkan kesatuan pada isi pikiran. Hal ini berarti bahwa sebuah
kalimat yang mengandung kesatuan gagasan belum tentu memiliki kepaduan yang baik.
Kesalahan yang banyak ditemukan dalam tulisan sehingga merusak kepaduan
kalimat adalah penempatan kata-kata yang tidak sesuai dengan struktur kalimat yang
benar. Di samping itu, adanya penempatan preposisi, konjungsi, dan kata tugas yang
salah.

Perhatikan contoh-contoh berikut!


a. Kepaduan sebuah kalimat akan rusak karena salah menggunakan kata depan atau kata
hubung.
(1) Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan
bahasa menentukan bagi pola kepribadian yang sedang berkembang.
Seharusnya:
Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa
menentukan pola kepribadian yang sedang berkembang.
(2) Mereka sedang mendiskusikan tentang UU Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Seharusnya:
Mereka sedang mendiskusikan UU Kekerasan dalam Rumah Tangga.
b. Kepaduan yang rusak akibat kesalahan merangkai dua kata yang maknanya sama.
(1) Demi untuk kepentingan kita bersama, saudara hendaknya mematuhi semua
peraturan yang telah ditetapkan.
Seharusnya:
Demi kepentingan kita bersama, saudara hendaknya mematuhi semua peraturan
yang telah ditetapkan. Atau:
Untuk kepentingan kita bersama, saudara hendaknya mematuhi semua peraturan
yang telah ditetapkan.
(2) Agar supaya hidup kita menjadi tentram, kita dianjurkan untuk selalu berzikir
kepada-Nya.
Seharusnya:
Agar hidup kita menjadi tentram, kita dianjurkan untuk selalu berzikir kepada-Nya.
Atau:
Supaya hidup kita menjadi tentram, kita dianjurkan untuk selalu berzikir kepada-
Nya.

c. Kepaduan kalimat yang rusak karena salah menempatkan keterangan (sudah, telah,
akan, atau belum)
(1) Saya akan baca buku itu hingga selesai.
Seharusnya:
Saya akan membaca buku itu hingga selesai. Atau:
Akan saya baca buku itu hingga selesai.
(2) Kami sudah lihat pertunjukkan itu kemarin.
Seharusnya:
Sudah kami lihat pertunjukkan itu kemarin.
Kami sudah melihat pertunjukkan itu kemarin.

Latihan
Perbaiki kalimat-kalimat berikut menjadi kalimat yang efektif!
1. Dalam kehidupan, kita harus berargumentasi sehingga dapat menunjukkan benar
atau tidaknya suatu pendapat.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
2. Hikmat terbesar membaca al-Quran adalah memperoleh ketenangan hati.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_________________
3. Banyak mahasiswa tidak menyetujui putusan pimpinan mengenai tata tertib
perkuliahan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_________________
4. Setiap manusia diharapkan saling tolong menolong sehingga beban yang diderita
terasa ringan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_________________
5. Seminar itu dimulai sejak dari tanggal 3 sampai 6 Maret 2005.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

3. Kesejajaran atau Keparalelan


Kesejajaran adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sejajar atau sama untuk
unsur-unsur kalimat yang mempunyai jabatan yang sama. Apabila salah satu gagasan
ditempatkan pada nomina (kata benda), kata-kata yang lain yang menduduki jabatan
yang sama harus menggunakan nomina. Atau, apabila yang satunya menggunakan
verba, yang lainnya juga harus menggunakan verba.

Perhatikan contoh berikut!


1) Apabila kita mengajak orang lain untuk beriman, orang itu harus diberi contoh.
2) Pikun adalah penyakit pada usia tua yang paling mengerikan dan berbahaya
sebab pencegahan dan cara mengobatinya belum ada yang tahu.

Kedua contoh di atas dinilai tidak paralel, karena itu perlu diperbaiki. Perbaikan
kalimat tersebut berbentuk:
1) Apabila kita mengajak orang lain untuk beriman, kita harus menjadi contoh,
jangan hanya memberi contoh.
2) Penyakit pikun adalah suatu segi usia tua yang paling mengerikan dan
membahayakan sebab pencegahan dan pengobatannya tidak ada yang tahu.

Latihan
Perbaiki kalimat berikut!
1) Karena kenaikan harga buku, peningkatan upah kerja, dan pertambahan biaya
cetak, terpaksa harga buku naik 50%.
___________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____
2) Aminah menimang mesra adiknya, didendangkannya sebuah lagu, dan
mengajaknya bercanda ria sehingga kegembiraan menyelimuti keduanya.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

3) Umat Islam menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, dihayati, dan


diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_________________________________________________________________

4) Mereka telah merencanakan mendirikan sekolah unggulan, pembukaan


poliklinik, dan pengadaan transfortasi umum.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

5) Manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Sandang,


pangan, papan.

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
___________________________________________________________________

4. Kelogisan
Struktur gramatikal yang baik bukan tujuan dalam komunikasi, melainkan hanya
merupakan alat untuk merangkai sebuah pikiran dengan jelas. Oleh karena itu, ada unsur
lain yang harus diperhatikan, yakni unsur logika.
Logika atau jalan pikiran merupakan suatu proses berpikir yang berusaha
menghubung-hubungkan unsur-unsur dalam kalimat sehingga membentuk kesatuan
pikiran yang masuk akal. Jalan pikiran seseorang menentukan baik tidaknya kalimat
yang ditulis. Artinya penalaran yang baik akan menghasilkan kalimat yang baik dan
kalimat yang baik (logis) akan memberikan kesan baik pada pembaca.

Perhatikan kalimat berikut:


(1) Waktu dan tempat kami persilakan!
(2) Bagi yang merasa kehilangan jam tangan, harap diambil di kantor TU!
(3) Mereka ditugaskan oleh dosennya untuk melakukan penelitian ilmiah.
Bandingkan dengan kalimat berikut!
(1) Bapak Menteri Agama RI kami persilakan!
(2) Yang merasa kehilangan jam tangan harap mengambilnya di
kantor TU.
(3) Mereka ditugasi oleh dosennya untuk melakukan penelitian
ilmiah.

Kalimat 1, 2, dan 3 tidak logis. Ketidaklogisannya terlihat pada hubungan S dan P.


Siapa yang dipersilakan pewara? Jawabnya: Bapak Menteri Agama RI, bukan waktu
dan tempat. Begitu juga kalimat nomor 2. Yang harus diambil adalah jam tangan, bukan
yang kehilangan jam tangan. Kalimat nomor 3, ditugasi = ‘diberi tugas’, sedangkan
ditugaskan = ‘dijadikan (sebagai) tugas’.

Latihan
Perbaiki kalimat berikut ini!
1. Penulis terbaik mendapatkan piala tetap dari Menteri Agama RI.

2. Sebagian karyawan sudah pulang, kecuali Ibu Yani.

3. Rumah adalah tempat orang-orang tinggal.


_________________________________________________________
_____________________________________________

4. Orang-orang yang luar biasa radikal pada masa mudanya selalu menjadi
konservatif bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan.
_________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________

5. Polisi sibuk mengatur kemacetan lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai