Anda di halaman 1dari 37

KALIMAT EFEKTIF

LIESNA ANDRIANY
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63) kalimat dikatakan
efektif apabila didukung oleh:
a. kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran
yang logis;
b. keparalelan, untuk tujuan efektivitas tertentu;
c. ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama;
d. kehematan dalam pilihan kata;
e. kevariasian dalam penyusunan kalimat;
f. kelogisan. 2
TIGA SYARAT TAMBAHAN

• pilihan kata,
• ejaan, dan
• tanda baca (pungtuasi)
a. Kesepadanan

Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa


untuk mendukung gagasan atau ide yang dikandung,
untuk itu yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

1)Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan


predikat.
contoh:
Mereka membicarakan masalah batas studi.

Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi


oleh kata mereka, fungsi P diisi oleh kata membicarakan, 4

dan fungsi O diisi oleh frasa masalah batas studi.


2) Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat

contoh:
Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.

Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia meninggalkan


kelas.

Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah sedang


berlangsung maka kalimat di atas menjadi berikut ini.

Kuliah sedang berlangsung, ketika ia meninggalkan


kelas. 5
b. Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk
bahasa atau konstruksi bahasa yang sama dalam
susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai
kesejajaran pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.

Jika bagian kalimat itu menggunakan verba


berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun
harus menggunakan di- lagi dan begitu juga dengan
penggunaan verba lainnya
6
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan
kembali pasukan AS dari Filipina akan
mempercepat perwujudan cita-cita segenap
bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya
kembali pasukan AS dari Filipina akan
mempercepat terwujudnya cita-cita segenap
bangsa Filipina. 7
KETEGASAN atau KEFOKUSAN
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat.

Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat

Membuat urutan kata yang bertahap

Melakukan pengulangan kata (repetisi)

Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan

Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)


c. Ketegasan dan Keutamaan

Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu


tulisan, seorang penulis harus memperhatikan posisi
bagian yang diutamakan. Hal itu dapat ditempuh
dengan:

1) Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat,


contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada
kesempatan yang lain.
atau 9
Pada kesempatan yang lain masalah kenaikan harga itu
dapat dibicarakan.
Contoh lain
• Presiden mengharapkan agar rakyat membangun
bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada
pada dirinya.
• Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan


mengubah posisi kalimat
2) Mengulang gagasan yang penting,
contoh:
Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita
maka perlu kesadaran moral, kesadaran politik,
kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan
kesadaran berbudaya.

3) Mempertentangkan gagasan yang satu dengan yang


lain,
contoh:
Perusahaan menghendaki perbaikan secara menyeluruh
bukan setengah-setengah. 11
4) Menekankan gagasan yang penting dengan partikel –
lah

contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

12
d. Kehematan

Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan


seorang penulis dapat berhemat dalam pemakaian
kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa yang lain.
Kehematan ini menyangkut gramatikal dan
makna kata.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara

1) Menghindari pengulangan subjek kalimat

contoh:

Mereka naik pentas begitu mereka tiba.


(ada pengulangan S)

Mereka naik pentas begitu tiba.(tanpa pengulangan)

14
2) Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun
dalam hubungannya dengan nama hari, tanggal,
bulan, dan tahun.

contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan
September tahun 1965.

Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.


Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.

15
3) Menghindari pemakaian hipernim
contoh:
Pakaiannya berwarna merah menyala.
Pakaiannya merah menyala.(hemat)

4)Menghindari pemakaian kata penghubung yang


berlebihan
contoh:
Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
Walaupun sakit, ia berangkat juga.

16
5) Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-
kata yang memiliki makna sama)

contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju
dan berkembang.

Kalimat di atas diperbaiki menjadi berikut ini.

Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan


berkembang.
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan17
berkembang.
VARIASI
dilakukan dengan
• Cara mengawali kalimat
• Panjang pendek kalimat
• Jenis kalimat
• Kalimat aktif atau pasif
• Kalimat langsung atau tidak langsung
e. Variasi
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan
menjemukan, diperlukan adanya variasi.

Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara


berikut.

1)Variasi penggunaan kata


contoh:
Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa.
(monoton)
Pembicaraan itu membahas kenakalan
19
mahasiswa.(variatif)
2) Variasi dalam pembukaan kalimat

a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu


diletakkan di awal kalimat.
contoh:
Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.

b) frasa verbal :Penggunaan


contoh:
Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.

c) Penempatan klausa anak kalimat :


contoh: 20
Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
• Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai
berikut.
• Bapak Menteri kami persilakan.

Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan selesailah makalah


ini. (SALAH)

Puji Syukur kepada Tuhan atas segala rahmat-Nya sehingga


makalah ini selesai. (BENAR)
Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Unsur-
unsur pembentuknya harus memiliki hubungan
logis yang dapat diterima akal sehat.
Contoh:
1.Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan
selesailah makalah ini. (SALAH)
2. Puji Syukur kepada Tuhan atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini selesai.
(BENAR)
f. Kelogisan
1) Kambing sangat senang bermain hujan.
2) Ibu memakan rumput.
3) Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.
4) Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan, sepuluh
ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan.
5) Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan, selesailah makalah
ini tepat pada waktunya.
Kalimat dengan 52 kata
Sedangkan pada Surat Keputusan yang dikeluarkan DPRD Kota
Malang Nomor 29 Tahun 2005, tertanggal 14 Desember 2005 yang
ditandatangani Ketua DPRD Kota Malang Raden Bagus (RB)
Priyatmoko Oetomo, juga tentang Persetujuan Perjanjian Kerja
Sama antara Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika Taman
Olympic tentang Pembangunan dan/atau Renovasi Stadion
Gajayana Kota Malang.

24
PERBAIKAN:

2010
• Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD Kota
Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal 14

KOMPAS
Desember 2005, ditandatangani oleh Ketua DPRD
Kota Malang, Raden Bagus (RB) Priyatmoko Oetomo.

Felicia N. Utorodewo
Dalam SK tersebut, tercantum persetujuan Perjanjian
Kerja Sama antara Pemerintah Kota Malang dengan
PT Mustika Taman Olympic tentang Pembangunan
dan/atau Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang.

25
TIDAK SELALU KALIMAT PENDEK ITU JELAS

Kucing makan tikus mati.


• Kucing memakan tikus yang mati.
• Kucing makan tikus lalu mati.
• Kucing makan, tetapi tikus mati.
• Kucing makan dan tikus mati.
• Sementara kucing makan, tikus mati.
• Oleh karena kucing makan, tikus mati.
• Walaupun kucing makan, tikus mati.
26
JANGAN GUNAKAN DI AWAL KALIMAT:

19
Desember 2007
FMIPA-KTM
• Dan • Sehingga
• Hingga • Tetapi

(c) Boen S. Oemarjati


• Karena • Yaitu
• Sedangkan • Yang

27
Pembahasan materi selesai.

Sekarang, mari kita berlatih!


1. Bunga ini merupakan adalah bunga favoritnya.
2. Mereka bekerja demi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Petani harus rajin agar supaya hasil panennya berlimpah.
4. Suasana di rumahnya sangat sepi sekali.
5. Sekolahnya banyak terdapat berbagai jenis tanaman obat.
6. Kakaknya anak paling tercantik di keluarganya.
7. Rapat dihadiri para pejabat-pejabat.
8. Seminar itu diikuti semua mahasiswa-mahasiswa.
9. Keduanya saling bantu-membantu dalam kesulitan.
10. Meskipun demam, namun Anas tetap pergi kuliah.
11. Walaupun lelah sekali, tetapi Ana tetap ikut bakti sosial.
12. Jika bekerja dengan keras, maka kamu pasti berhasil.
13. Karena kakaknya sakit, maka ia pergi ke rumah sakit.
14. Setelah memasak, kemudian ibu mencuci baju.
15. Ana menulis cerpen setelah Ana membaca cerpen Hasan.
16. Saya berdoa sebelum saya makan.
17. Soal itu saya kurang jelas.
18. Dia datang dengan hanya membawa rasa belas kasihannya saja.
19. Sangatlah aneh jika seorang Jawa bahkan tidak bisa berkomunikasi
dengan bahasa Jawa.
20. Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
Paragraf
Paragraf
Paragraf adalah bagian dari bab sebuah
karangan yang mengandung ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru.
Paragraf yang baik memuat dua bagian
penting berikut:
1. Kalimat Utama
2. Kalimat Penjelas
Ciri-ciri Paragraf yang Baik

• Terdapat gagasan yang menarik


• Antar kalimat saling berkaitan
• Mengandung satu gagasan utama
dan beberapa pikiran penjelas
Syarat-syarat Paragraf
• Kesatuan Paragraf
Kalimat yang membentuk suatu paragraf
harus ditata secara cermat, agar tidak ada
satupun kalimat yang tidak sesuai dengan
gagasan pokok paragraf.
• Kepaduan Paragraf
Hal ini dapat diamati dari penyusunan
kalimat secara logis.
Pengembangan Paragraf
• Memberikan contoh/fakta
Gagasan yang disampaikan dalam kalimat
topik digambarkan dengan contoh, agar
jelas dan menarik.
• Memberikan Alasan
Gagasan yang disampaikan dalam kalimat
topik dijelaskan menggunakan alasan yang
logis, agar dapat meyakinkan pembaca.
Jenis-jenis Paragraf
• Paragraf Deskripsi
Merupakan pemaparan atau penggambaran secara jelas dan terperinci
seolah pembaca melihatnya sendiri.
• Paragraf Eksposisi
Merupakan paragraf yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan
penulis.
• Paragraf Argumentasi
Digunakan untuk memberikan pernyataan yang disertai paparan alasan.
• Paragraf Persuasi
Merupakan paragraf yang berisi ajakan
kepada seseorang dengan memberikan
alasan yang meyakinkan.
• Paragraf Narasi
Merupakan rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi sebuah alur cerita.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat ^^

Anda mungkin juga menyukai