Anda di halaman 1dari 22

Bahasa dan Tanda Baca

Pertemuan 3
Bahasa
• Bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis.
• Sebagai pengungkap gagasan, bahasa dalam artikel ilmiah dituntut
mampu mengungkapkan gagasan keilmuan secara tepat sehingga
gagasan penulis dapat ditangkap pembaca secara tepat.
• Kesalahan penggunaan bahasa dalam artikei ilmiah menyebabkan
gagasan yang disampaikan penulis tidak dapat diterima pembaca.
• Pemakaian bahasa yang salah menyebabkan pemahaman pembaca
bertoiak belakang dengan gagasan penulis.
Bahasa tulis ilmiah
• Perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah, adapun ciri-
ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
3. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
4. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ciri bahasa ilmiah (1)
1. Cendekia
• Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat
dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat
diterima oleh pembaca secara tepat;
• Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang
objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika;
• Kecendekiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata
seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatic.
Ciri bahasa ilmiah (2)
2. Lugas
• Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi
kalimat akan terhindarkan;
• Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak mengungkapkan sesuatu
secara langsung (lugas).

3. Jelas
• Ketidakjelasan pada umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat
panjang;
• Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas;
• Dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang;
• Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun
kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
Ciri bahasa ilmiah (3)
4. Bertolak dari gagasan
• Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak
pada penulis / pelaku.

5. Formal
• Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosakata, bentukan kata, dan kalimat.
• Kosakata yang digunakan cenderung mengarah pada kosakata ilmiah teknis
yang jarang dipahami oleh masyarakat umum.
• Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh:
a. Kelengkapan unsur wajib(subjek dan predikat)
b. Kebenaran isi
c. Tampilan esai formal
Ciri bahasa ilmiah (4)
6. Obyektif
• Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif

7. Ringkas dan padat


• Contoh :
Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan
dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.

8. Konsisten
• Contoh :
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua telah disiapkan
kendaraan ekstra.
Tanda Baca
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan
a. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi,
atau tabel.
b. Tanda titik tidak digunakan pada akhir alamat penerima dan pengirim surat dan tanggal
surat.
c. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
III. Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Tanda Baca
2. Tanda titik tidak dipergunakan pada angka atau huruf yang sudah
bertanda kurung dalam suatu perincian
Contoh
Benar:
(1) menyampaikan kritik atas suatu fenomena atau tokoh.
(2) menghibur pembaca.
Salah
(1.) lambang nasional
(2). identitas nasional
Tanda Baca
3. Tanda titik tidak dipergunakan pada akhir penomoran digital lebih dari satu angka.
Contoh:
• (BENAR)
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

• (SALAH)
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
Tanda Baca
4. Tanda titik tidak dipergunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka pada judul tabel, bagan, grafik,
atau gambar.

Contoh:
(BENAR)
• Bagan 2 Struktur Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
• Grafik 1.1 Distribusi Pendapatan Petani di Desa Karangmuncang

(SALAH)
• Gambar 7. Gedung SMP Negeri 2 Wonowari
• Tabel 1.1. Kondisi Irigasi di Desa Babakan Jati
Tanda Baca
5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
• Pukul 11.25.37 (pukul 11 lewat 25 menit 37 detik atau pukul 1, 25
menit, 37 detik)
• 23.23 (3 jam, 23 menit, 23 detik)
• 00.34 (pukul 12 malam lewat 34 detik)
• 23.49 jam (23 menit, 49 detik)
• 00.53 jam (53 detik)
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan.
• Contoh:
• Seminar tersebut akan dihadiri oleh menteri, rektor, serta pembicara-
pembiacara yang tak kalah luar biasa.
• Wati, Indra, dan Siska merupakan tiga bersaudara.
• Lomba ini akan memperebutkan juara pertama, kedua, dan ketiga.
Tanda Koma (,)
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung (konjungsi) yang
menunjukkan pertentangan, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan
lain sebagainya dalam kalimat majemuk setara (baca : contoh kalimat
majemuk setara).
Contoh:
• Anita bekerja di salah satu perusahaan swasta, tetapi gaji yang ia
terima jauh dibawah rata-rata.
• Ayahnya bukan pegawai bank, melainkan manajer di salah satu di
perusahaan swasta.
• Ibu bertugas memasak di dapur setiap harinya, sedangkan Ani
mencuci peralatan kotor yang ada.
Tanda Koma (,)
3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang dalam
penulisannya mendahului induk kalimat.
Contoh:
• Demi mencegah terjadinya tindak kejahatan, aparat kepolisian merazia setiap
kendaraan bermotor yang lewat di Jalan Juanda siang itu.
• Karena dosen memiliki sebuah urusan, perkuliahan pada hari ini ditiadakan.
• Bila ia datang, maka aku memilih untuk tetap tinggal.
Catatan: untuk induk kalimat yang ditulis terlebih dahulu dari anak kalimat,
maka tidak perlu ditambahkan tanda baca titik di antara keduanya.
Misal:
• Kelas diliburkan karena dosen yang mengajar sedang ada urusan.
• Dia mendapat nilai tertinggi di ujian karena dia paling rajin ketika di kelas.
Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan
kalimat setara lainnya dalam kalimat majemuk.
Contoh:
• Ayah baru saja pulang; anak-anak masih belum tidur.
• Tono bertugas menyiapkan alat dan bahan; Wati bertugas membuat
pudding; Cita bertugas menjual pudding yang sudah dibuat.
Tanda Titik Koma (;)
2. Tanda titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh:
Di buka lowongan untuk Management Trainee, dengan kriteria sebagai
berikut:
(1) lulusan S-1 dengan IPK minimal 3.00/4.00 (untuk universitas negeri)
atau 3.25/4.00 (untuk universitas swasta);
(2) memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis
maupun lisan;
(3) sehat jasmani dan rohani;
(4) bersedia mengikuti program training selama satu tahun.
Contoh Kalimat
(1) Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan
terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama
pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang
dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa
Indonesia.
(2) Pada era globalisasi informasi ini, dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia, terutama karena
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
Contoh Kalimat
• Perpustakaan sekolah adalah akses bagi sekolah, khususnya bagi guru dan
siswa untuk mendapatkan informasi dan sarana untuk menunjang kegiatan
proses belajar dan mengajar. Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung
proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan bahan pustaka
dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum sekolah.
• Minat adalah suatu keinginan dan kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang
tinggi terhadap bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat (Sutarno, 2006).
• Dalam menumbuhkan minat baca dan membuktikan bahwa suatu
perpustakaan tidak hanya sekedar tempat membaca tetapi sudah
berkembang sebagai tempat anak-anak untuk mengembangkan
kemampuan dan bakatnya melalui perpustakaan.
Contoh Kalimat
• Guru dan pustakawan memiliki peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan minat baca siswa. Misalnya, dengan cara guru
menjelaskan suatu pembelajaran yang menarik dan bersumber dari
buku, majalah, dan sebagainya. Guru dapat juga memberi tugas
kepada siswa yang jawabannya hanya dapat ditemukan di buku.
Selain dapat meningkat minat baca juga membuat siswa lebih banyak
memanfaatkan buku-buku yang ada di dalam perpustakaan.
Contoh kalimat
• Di bawah pohon yang rindang di halaman perpustakaan, siswa
sekolah menggelar tikar, dan duduk melingkar. Mereka sedang
membahas sebuah novel karya Pramudya Ananta Tur. Tetapi angin
sepoi-sepoi, telah menimbulkan rasa kantuk yang teramat sangat
pada seluruh siswa sekolah tersebut. Bukannya berdiskusi, mereka
justru saling bersandar dan nyaris terlelap
Contoh Kata
• Kata Formal Kata Informal
berkata bilang
membuat bikin
hanya cuma
memberi kasih
bagi buat
daripada ketimbang

Anda mungkin juga menyukai