Oleh :
Kelompok
XII IPS 4
www.kotepoke.co.cc
TINGKAT KEBAKUAN
PENGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM NOVEL REMAJA
Oleh :
Kelompok
XII IPS 4
1. Danik Dwi R. (33)
2. Susiani N. (08)
3. Andrea Teddy (28)
4. Dona Rizky (27)
5. Deviana Ratih (10)
www.kotepoke.co.cc
MOTTO
Kegagalan
Adalah
Keberhasilan
Yang
Tertunda
www.kotepoke.co.cc
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan TME yang telah berkenan
memberikan segenap kekuatan serta kemampuan kepada penyusun untuk dapat
menyelsaikan tugas dalam pembuatan karya tulis ini.
Karya tulis ini penyusun sajikan selain bertujuan untuk memperoleh nilai
Bahasa Indonesia menjelang semester ganjil, penyusun juga bertujuan untuk
mengajak pembaca untuk menyadari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan
memberikan sedikit gambaran mengenai kebakuan dan tidak bakuan pengunaan
Bahasa Indonesia dalam novel remaja.
Penyusun sangat berterima kasih kepada:
1. Bapak Wahyudi, M.M selaku kepala SMA Negeri 1 Mojosari.
2. Bapak Sumarsono, M.Pd selaku guru pembimbing kami.
3. Bapak Waras S.Pd selaku wali kelas XII IPS 4.
4. Teman-teman XII IPS 4.
5. Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Mojosari.
Akhirnya penyusun sangat menyadari akan keterbatasan kemampuan serta
pengalaman yang penyusun miliki dalam penyusunan karya tulis ini, maka
penyusun mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan
kesempurnaan karya tulis ini. Dan mudah-mudahan apa yang telah penyusun
sajikan, didalamnya merupakan jendela kecil yang dapat digunakan untuk
meninjau lebih dalam mengenai Bahasa Indonesia dan sekedar dapat membantu
pembaca memperbaiki kesalahan pada waktu mengunakan Bahasa Indonesia.
Penyusun
www.kotepoke.co.cc
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam novel “Dealova” ditemukan banyak ragam bahasa, ragam bahasa
merupahkan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dari pemakaian bahasa,
variasi itu muncul karena pemakaian bahasa memerlukan alat komunikasi yang
sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Sutrisno mengatakan bahwa tiap-tiap bahasa mempuniyai kaidah-kaidah
tertentu baik merupahkan kaidah yang ketata bahasanya maupun kosakatanya,
kaidah tersebut merupahkan pedoman yang harus ditaati pembaca dalam
mengungkapkan pikirannya dengan mengunakan bahasa yang baik secara lisan
maupun tulisan (1984:91).
Dalam novel “Dealova” masih banyak kata yang tidak baku yang ditulis
oleh penulis, padahal kemampuan komutatif dalam bahasa dikatakan dengan
bentuk makna, ragam serta struktur bahasa yang dikaitkan erat dengan
penyampaian ide atau konsep dalam pembuatan novel, dalam kemampuan
mengunakan bahasa ini mencakup kemampuan system bahasa dan aturan-aturan
sosial pengunaan bahasa secara tepat, baik dan benar. Dalam konteks bahasa.
Bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan masyarakat
perubahan itu berupa variasi bahasa yang dipakai menurut keperluannya, misalnya
bahasa yang dipakai remaja dalam pembicaraan dengan rekan sepermainan,
meskipun banyak variasi dalam bahasa, tidak akan mengurangi fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana tingkat kebakuan pengunaan bahasa Indonesia dalam novel
“Dealova”?
• Mengapa novel “Dealova” megunakan bahasa Indonesia tidak baku dalam
novelnya?
1.3 Tujuan Pembuatan Karya Tulis
Dalam pembahasan ini penyusun mempunyai tujuan, antara lain:
1. Sedikit dapat memberikan gambaran tentang kata baku dan tidak baku.
2. Mendorong pembaca untuk dapat mengetahui kata yang baku dan tidak
baku untuk di ucapkan dalam resmi maupun tak resmi.
www.kotepoke.co.cc
3. Mengetahui seberapa besar tingkat kelakuan pengunaan bahasa Indonesia
oleh penulis novel.
4. Pemakaian bahasa yang menjadi model dan dapat dicontoh oleh pemakai
bahasa yang hendak berbahasa secara benar.
1.4 Manfaat Karya Tulis
Manfaat karya tulis ini hamper sama dengan tujuan pembuatan karya tulis
ini adalah:
• Agar pembaca dapat mengetahui bahasa yang baku maupun tidak baku
baik secara lisan maupun tulisan.
• Agar diperoleh alat komunikasi yang sebaik-baiknya dan seefisien dalam
segalah kegiatan.
• Dapat menambah pengetahuan pengunaan bahasa yang baku.
www.kotepoke.co.cc
KAJIAN PUSTAKA
Mengharapkan suatu tata bahasa yang baku dalam bahasa Indonesia itu
sangat sulit, karena banyak masyarakat intelektual yang tidak terlalu
menghiraukan apakah kata yang digunakan itu sudah baku apa belum yang
penting kata itu bisa dimengerti oleh lawan bicaranya. Bahasa baku banyak
mengalami kesulitan karena berdasarkan kenyataan di atas ada beberapa teori
linguistic, namun demikian, tidak yang dipakai sebagai dasar kindifikasi tata
bahasa baku.
KESULITAN-KESULITAN
1. Bahasa Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan
dengan cepat sekali, dapat mempengarui kebakuan bahasa Indonesia
karena dipengarui oleh beberapa model bahasa misalnya bahasa gaul, sms,
atau lainnya.
2. Masih sangat terbatasnya para linguistic kita baik kemampuan yang kita
miliki maupun waktu untuk mencurahkan segala perhatiannya bagi
pengucapan bahasa baku.
3. Dari beberapa teori linguistic yang ada, belum tahu teori mana yang dapat
dipakai sebagai kondifikasi bahasa Indonesia karena boleh dikatakan dari
beberapa kumpulan baku atau teori yang pernah digunakan, sehingga
menimbulkan perdebatan suatu dialog antar para linguistic mengenai
beberapa kebakuan bahasa.
4. Sebenarnya sangat penting adalah kurangnya pengunaan bahasa baku
dalam waktu formal atau non formal.
www.kotepoke.co.cc
ingin dicapai ialah memberikan semacam pedoman bagi teori linguistic yang
dipakai sebaik-baiknya.
Untuk itu secepatnya kita akan melangkah pada pokok persoalan, marilah
lebih dahulu kita memehami arti dan pokok masalah tersebut berupa pembubuhan
tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induknya.
Banyak hal yang berkaitan dalam rangka penyusunan sebuah kalimat hal-
hal itu adalah ejaan, pilihan kata, penulisan, kebakuan dan frase. Oleh karena itu
banyak hal yang menyebabkan kalimat menjadi tidak baku.
www.kotepoke.co.cc
METODE PENELITIAN
www.kotepoke.co.cc
PENGERTIAN BAHASA BAKU
Dari beberapa ahli yang mnegartikan bahasa baku yang pernah penyusun
jumpai adalah:
1. Bahasa baku adalah:
• Bahasa baku atau bahasa standart adalah ragam bahasa yang berkelakuan
sangsi sosial dan diterima masyarakat bahasa yang sebagai acuan model.
• Yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang
mengikuti kaidah bahasa Indonesia baik menyangkut ejaan, lafal, bentuk
struksur kalimat maupun pengunaan bahasa.
• Bahasa Baku adalah suatu bentuk pemakaian bahasa yang menjadi model
yang dapat dicontoh oleh setiap pemakai bahasa yang hendak memakai bahasa
secara benar.
• Bahasa baku adalah ragam bahasa atau dialog yang diterima untuk dipakai
dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat resmi, dan
pembicaraan umum.
Dari keempat rumusan diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa:
1. Bahasa baku merupahkan ragam bahasa.
2. Dalam ragam itu tercermin pengunaan kaidah yang benar.
3. Bahasa yang benar akan di jadikan acuan atau model oleh masyrakat
pemakai bahasa.
4. Ragam baku itu digunakan dalam situasi yang formal.
www.kotepoke.co.cc
PEMBAHASAN
www.kotepoke.co.cc
KRITIK DAN SARAN
Kritik dan saran yang dapat penyusun berikan kepada pembaca antara lain:
• Marilah kita berbicara yang baik dan benar dengan cara mempelajari,
memperhatikan, menyadari dan menerapkan aturan-aturan atau pedoman-
pedoman yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
• Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sedang tumbuh dan berkembang
sehingga banyak unsur-unsur serapan didalamnya dan kita harus mampu
mengunakan system bahasa dan aturan-aturan sosial pengunaan bahasa
secara tepat, baik dan benar.
• Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya digunakan
dalam pembicaraan saja, tapi juga di gunakan dalam teori.
www.kotepoke.co.cc
PENUTUP
Bahasa adalah suatu alat yang sangat diperlukan sebagai alat komunikasi
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, harus disadari bahwa bahasa baku
hanyalah salah satu ragam dari berbagai ragam yang ada dalam bahasa Indonesia.
Oleh karena itu kalimat baku merupahkan salah satu aspek penting dari bahasa
tersebut. Wujud pengunaan bahasa yang baik adalah dengan mengunakan kaidah-
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Masalahnya adalah bagaimana cara membelajarkan unsur tata bahasa itu
agar tidak hanya tidak pengetahuan bahasa saja. Tetapi juga penerapannya dalam
kehidupan untuk berkomunikasi.
KESIMPULAN
Dalam urutan yang penyusun paparkan pada bab pendahuluan maka dapat
di simpulkan sebagai berikut:
• Tiap bahasa mempunyai kaidah tertentu, baik berupa kaidah-kaidah tata
bahasa maupun kosakata. Kaidah tersebut bagi pemakai bahasa
merupahkan pedoman yang harus ditaati dalam pengunaannya.
• Kebakuan dan ketidak bakuan suatu kalimat itu terletak dalam pengunaan
ejaan dan frase yang benar.
www.kotepoke.co.cc