Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGUKURAN DAN PENILAIAN BAHASA

DOSEN PENGAMPU :

RIKY HANDOKO SITINDAON M.Th

DI SUSUN OLEH :

EFULGEN DAELI

NIM : 21.1592

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA EBENHAEZER (STTE)

Tanjung Enim, Oktober 2021


KATA PENGANTAR

Bersyukur atas pertolongan Tuhan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas


makalah yang berjudul Pengukuran dan Penilaian Bahasa  tepat pada waktunya.

Kita perlu mengetahui bahwa sangat berguna penilaian berbahasa ini untuk
keberlangsungan aktivitas dalam menghadapi era perkembangan dunia yang sangat
modern. Tanpa disadari banyak hal yang mengakibatkan perbedaan pendapat dikarenakan
tidak memahami apa yang di sampaikan oleh lawan bicara. Dan ini juga berkaitan kepada
mahasiswa Theologia dalam menghadapi situasi dunia luar.

Adapun tujuan dari Penulis membuat makalah ini, untuk memenuhi tugas  dari
bapak Ricki Handoko Sitindaon M.Th  pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini di buat untuk menambah wawasan tentang bagaimana memberikan
penyampaian sesuatu dengan baik dan mempunyai nilai nilai pemikiran yang
berpendidikan. .Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya dalam membantu untuk membuat makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikannya meskipun ada banyak kekurangan.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini, ada banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran guna untuk
perbaikan kedepannya serta menjadi pembelajaran.

Tanjung Enim, Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bagian ini penulis akan menguraikan pokok-pokok pembahasan di


antaranya: latar belakang penulisan, rumusan masalah dan tujuan masalah.

A. Latar Belakang

Pentingnya mempelajari soal Bahasa ini di karenakan sangat berguna bagi kalangan
dan terlebih dalam mewujudkan suatu kerukuran lewat Bahasa. Tanpa Bahasa orang-
orang disekeliling kita mungkin saja susah untuk di ajak berbicara karena adanya
perbedaan sehingga menimbulkan kurang terjalinnya rasa persatuan. Kalau kita melihat
di bangsa kita ini, ada sekitar 718 bahasa dengan pengucapan yang berbeda-beda dan itu
sebabnya bangsa kita ini disebut sebagai bangsa yang mempunyai banyak perbedaan.
Akan tetapi negara kita merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai Pancasila,
meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Bahasa sudah menjadi suatu penunjang perkembangan bangsa, mengapa? Karena


dalam berbagai segi selalu di butuhkan yang namanya komunikasi. Tanpa komunikasi
maka tidak akan berhasil apa yang akan di rencanakan dalam suatu organisasi dan
membuat terhambatnya proses dalam kelancaran segala apapun yang ingin di
perjuangkan. Dalam era perkembangan dunia saat ini, sangat di wajibkan untuk bisa
berbahasa asing, karena dimana-mana selalu berhubungan dengan berbicara dan itu
merupakan suatu hal yang membuat hubungan antar negara-negara dapat
terjalin,terciptanya rasa untuk saling melengkapi karena sudah dilandasi oleh komunikasi
yang baik antar negara. Begitu juga dalam bahasa daerah yang ratusan,, bila di bayangkan
sangat susah untuk memahami dan belajar tentang berbagai macam bahasa. Namun, itu
tidak menjadi suatu penghalang untuk berinteraksi kepada sesama, karena di negara
Indonesia ini sudah mengesahkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dan yang
menjadi pertanyaannya, apakah kita sudah kepada sesama dengan bahasa yang mudah
dicerna? Terkadang karena ketidaksadaran, dengan sendirinya orang tidak memikirkan
dulu kalau mau bicara dan merasa benar dengan apa yang mereka sampaikan.

Dengan adanya bahasa,, kita mampu mengerti dan dapat menilai sejauh mana orang
untuk menyusun sebuah penulisan ilmiah, pembuatan makalah, dan berguna untuk
berbicara di depan umum. Untuk itu, diperlukan bahan informasi dan kebanyakan bahan
informasi didapat dari sebuah penelitian sehingga nantinya akan mendapat hasil yang
boleh menjadi dasar dalam melaporkan suatu kasus. Ada banyak permasalahan-
permasalahan akibat bahasa,,dimulai dari perkumpulan antar suku dan ada satu oknum
yang memakai bahasa daerahnya, sehingga timbullah suatu ketidaknyamanan di dalam
perkumpulan itu. Kenapa? Karena suku lain merasa mereka lagi di bicarakan. Lewat
bahasa ini, ada banyak perubahan dalam berbagai segi. Dan di sini kita akan belajar
bersama-sama mengenai pembahasan bahasa yang mempunyai nilai.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, ada banyak permasalahan yaitu
sebagai berikut:

1. Apa arti bahasa dan beri penjelasannya?


2. Bagaimana mengukur dan meneliti suatu bahasa?
3. fungsi dan kegunaan bahasa
4. Dampak bahasa bagi kehidupan seseorang.
5. Akibat menyalahgunakan bahasa
6. Penerapan penulisan karya ilmiah dan penulisan surat dengan bahasa yang baik

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberitahukan kepada pembaca tentang suatu bahasa yang baik dan penuh
penelitian, guna menciptakan tertatanya bahasa yang layak dipakai serta memotivasi
pembaca untuk terus berkontribusi dalam memajukan bahasa.
2. Agar pembaca lebih memahami dan mendalami pokok pembahasan tentang
pengukuran dan penilaian bahasa secara lebih luas.
3. Sebagai penambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam menghadapi era
Pendidikan yang penuh dengan persaingan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa sudah menjadi hal utama dalam mengawali
kegiatan, baik itu di dalam rumah tangga, maupun di lingkungan luar, sebagai modal
untuk menjalin hubungan baik antar sesama. Bahasa dapat kita definisikan sebagai
alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Arti Bahasa sangat penting dipahami sebagai alat komunikasi,
karena tanpa Bahasa manusia tidak bisa mengungkapkan perasaan, pikiran, emosi,
keinginan dan keyakinannya. Kita tahu bahwa, jika tidak ada bahasa maka tidak akan
ada suatu persatauan dikarenakan tidak mengerti tentang apa yang dibicarakan dan
bisa terjadi kesalahpahaman antar sesama. Komunikasi melalui Bahasa ini
memungkinkan tiap orang untuk menyesuaiakan dirinya dengan lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya. Sehingga ia dapat memungkinkan tiap orang untuk mempelajari
kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latarbelakangnya masing masing.

B. Pengukuran dan Penilaian Bahasa

Bahasa yang benar tentunya ada suatu penilaian, dimana untuk mencapai suatu
hasil yang menjadi dasar dalam mempergunakan suatu bahasa yang baik dan bisa
mempermudah dalam hal berkomunikasi. Penilaian suatu bahasa merupakan penelitian
tentang fenomena-fenomena kebahasaan yang ada dalam suatu masyarakat untuk
melihat sejauh mana perkembangan bahasa dalam suatu daerah. Penelitian dilakukan
memperoleh suatu data yang valid sehingga dapat diambil keputusan guna
meningkatkan kualitas berbahasa yang sesuai dengan ketentuan. Seseorang terkadang
menganggap benar tentang yang di ucapkannya namun kenyataan sangat jauh dengan
yang sebenarnya sehingga melanggar norma-norma yang umumnya berlaku, sebab
bahasa yang dipergunakan itu haruslah bahasa yang umum dipakai. Seseorang yang
belum mahir mempergunakan bahasa akan mengalami kesulitan-kesulitan, bicara yang
tidak jelas, karena apa yang dipikirkannya tidak akan sempurna bagi orang yang
mendengarnya. Penggunaan bahasa yang salah seringkali terjadi dalam pergaulan
umum, orang lain terkadang bingung ketika komunikasi kepada seseorang yang
bicaranya kurang huruf penutup ataupun ditambahkannya suatu huruf dan itu terjadi
jika sudah mulai bicara ynag cepat sehingga tidak bisa menguasai kata-kata yang akan
diucapkan. Dan bukan hanya itu, orang juga terkadang bosan apabila sering
melakukan pengulangan kata, yang disebabkan oleh kurangnya perbendaharaan kata
yang di miliki. Maka ini perlu diperhatikan untuk mencegah rasa malu pada saat
berbicara di depan umum dan harus dilatih secara terus menerus untuk dapat
mempergunakan daya pikir secara efektif dan bertujuan untuk menambah kosakata
dalam berbahasa.

Dalam melakukan penilaian dan pengukuran bahasa, ada beberapa hal yang perlu
di perhatikan, yaitu:

1. Penelitian berupa studi sebab akibat


2. Peneliti harus berada disekitar masalah yang sedang terjadi
3. Memahami suatu masalah
4. Berpatokan terhadap kaidah dan stuktur kebahasaan yang berlaku.
5. Mengambil suatu keputusan tentang masalah yang telah diteliti.

Untuk meneliti baik tidaknya bahasa, berawal dari diri kita untuk melakukan
pengintropeksian diri yang memberikan suatu gambaran kepada kita sampai dimana
ilmu yang didapat dan memperlihatkan kualitas berbahasa. Kita perlu mengembangkan
proses berpikir yang teratur untuk menciptakan kepuasan pendengar dalam
berkomuniksi dan itu bisa didapat melalui pendidikan sehingga menambah wawasan
berpikir karena dengan seringnya kita berinteraksi kepada sesama maka cepat atau
lambat akan berubah dan membuahkan suatu bahasa yang baik dan benar. Pendidikan
sudah menjadi sarana dalam mempersiapkan generasi-generasi yang siap dipakai, dan
yang menjadi pertanyaannya mengapa masih ada orang yang tidak bisa berkomunikasi
yang baik?.

Beberapa faktor yang mengakibatkan orang tidak bisa berkomunikasi yang baik
yaitu:

1. Kurang memahami persoalan yang dibahas


2. Kosakata yang sedikit, yang mengakibatkan sulit untuk bicara
3. Bicara yang cepat sehingga membuat kata-kata yang diucapkan kacau
4. Tidak percaya diri berkomunikasi dengan lawan bicara.
Dari 4 uraian di atas, dapat kita pahami persoalan bagi orang-orang yang
menggunakan bahasa dengan tidak etis. Ini sangat memungkinkan terjadinya
ketidakberanian berdiri didepan umum jika maasih memiliki keempat hal yang diatas.

C. Fungsi dan Kegunaan Bahasa

Bila kita melihat sejarah adanya bahasa, mengingatkan perjuangan nenek


moyang dalam menciptakan bahasa sebagai alat untuk dapat bertukar pikiran dan
mengerti tentang suatu hal yang disampaikan. Mungkin sering orang bertanya,
sebelum adanya bahasa, apa yang dipakai oleh nenek moyang kita? Penulis
berpendapat bahwa bisa jadi mereka memakai bahasa tubuh sebagai sarana untuk
mengerti apa yang ada dibenak pikiran lawan bicara. Kita juga perlu tahu apa saja
fungsi dan kegunaan suatu bahasa supaya tidak disalahgunakan.

Beberapa fungsi bahasa di antaranya yaitu:

1. Sebagai alat komunikasi


2. Untuk menyatakan ekspresi diri
3. Untuk dapat bersosialisasi kepada lawan bicara
4. Untuk mengenal adat istiadat, tingkah laku dan tata kramah dalam lingkungan
sendiri maupun dilingkungan orang lain.

Kegunaan bahasa diantaranya yaitu:

1. Untuk melayani orang-orang luar yang mau berkunjung kesuatu daerah yang
tidak tahu bahasa di tempat yang mereka kunjungi, seperti wisatawan.
2. Dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

Di zaman yang sekarang ini, sangat dibutuhkan orang-orang yang bisa


menguasai beberapa bahasa mengingat kemajuan yang begitu pesat sehingga
memungkinkan adanya terobosan baru dalam menyambut masa-masa yang sulit.
Untuk mengakses internet saja dibutuhkan kosakata bahasa Inggris untuk dapat
menerjemahkan perintah yang ada pada web yang kita kunjungi. Kembali kita dari
atas bahwa hanya satu yang dapat mewujudkan pertumbuhan bahasa yang benar di diri
kita yaitu melalui jalur pendidikan. Sedikit kita ketahui tentang pengertian Pendidikan
bahasa yaitu pengajaran dan pembelajaran bahasa yang dapat diterapkan lewat sekolah
dan menjadikan satu mata pelajaran khusus, seperti halnya mata kuliah Bahasa
Indonesia.

Sekolah sangat berpengaruh dan memiliki peran penting khususnya dibidang


kebahasaan demi memajukan daerah dan terlebih bangsa. Bahasa juga harus di
lestarikan serta mengajarkan kepada anak cucu dan kepada keturunan agar tidak di
lupakan jerih payah nenek moyang kita. Sebagai bukti bahwa bahasa harus dijunjung
tinggi yaitu dengan adanya bunyi Sumpah Pemuda yang mengatakan “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Ini merupakan
keharusan bagi bangsa Indonesia supaya bahasa Indonesia tidak di curi dan tidak ada
bangsa yang mengatasnamakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari negara tersebut.
Itulah sebabnya pemerintah membuka satu mata kuliah umum yaitu bahasa Indonesia
untuk bisa mempertahankan nilai nilai kebahasaan yang ada.

D. Dampak Bahasa

Pengguna bahasa mempunyai dampak yang sangat besar dimulai dari pola
berpikir, cara beradaptasi, membangun wawasan dan bahkan jika mempunyai wibawa
dalam berbahasa maka akan di hargai.

Untuk meraih hal yang di atas tentunya tidak gampang, ada banyak rintangan
yang harus diterima dan dihadapi. Seseorang yang mau memperbaiki pola berbahasa
yang buruk menjadi baik harus siap untuk di permalukan, menerima masukan orang
lain, menghilangkan dari dalam diri rasa selalu benar tentang apa yang diperbuat dan
menanamkan didalam diri sifat ingin tahu. Jika ini dapat diterapkan, maka perlahan-
blahan akan berkembang bahasa yang baik dan memberi dampak yang begitu besar.
Selain mempunyai dampak bagi diri sendiri, orang lain juga akan merasakan
kenyamanan ketika mampu menyampaikan suatu bahasa yang baik, dan kita tentunya
akan disenangi. Dalam melaksanakan suatu rapat, maka sangat dibutuhkan bahasa
yang resmi atau bahasa yang formal, sehingga dapat menyesuaikan dalam rana mana
dan situasi seperti apa seseorang berbicara. Jadi akan ada perubahan yang sangat
berbeda dari yang sebelumnya jika memberikan diri untuk dididik dan itu tidak lepas
dari Pendidikan. Memang orang yang sudah berpendidikan akan sangat berbeda dari
yang belum pernah mengikuti proses Pendidikan karena dilihat dari segi kualitas yang
dimiliki.

E. Akibat Menyalahgunakan Bahasa

Kesalahan-kesalahan dalam menyampaikan bahasa yang baik akan


mempengaruhi banyak hal yang mengarah kepada gaya berbicara sehingga terjadinya
kegagalan dalam mengikuti proses Pendidikan di bangku sekolah atau kuliah.
Penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa adalah karena tidak
adanya keinginan pada saat diajarkan, jadi kita sendiri yang menanggung akibatnya.
Orang yang menggunakan bahasa dengan tidak teliti atau asal bicara akan
mengakibatkan suatu masalah kepada lawan bicaranya, karena yang sangat di
perhatikan ketika berinteraksi kepada seseorang yaitu gerak-gerik tubuhnya dan cara
berbahasa yang baik. Seringkali dalam berbahasa, tidak menjaga tata kramah dan tidak
ada namanya penyesuaian terhadap situasi berhubung karena penanaman moral
berbahasa yang sesuai dengan aturan belum ditanamkan di dalam diri.

Berikut ada beberapa akibat dalam menyalahgunakan bahasa yaitu:

 Orang lain akan menjauh dan tidak mau berkomunikasi dengan kita
 Bisa mengakibatkan perpecahan dalam sebuah perkumpulan
 Terbatas dalam berinteraksi.

Kemahiran berbahasa dapat melancarkan interaksi dan komunikasi yang jelas


serta teratur dalam lingkungan yang kita tinggalin. Jika sudah menguasai bahasa
yang sesuai dengan tata aturan yang berlaku, maka secara implisit kita akan memiliki
kesanggupan-kesanggupan dalam berbagai macam, baik itu dalam berimajinasi,
timbulnya potensi yang baru sehingga membuat diri kita berguna.
Maka dari pembahasan ini, penulis menarik kesimpulan bahwa sangat berguna
orang-orang yang dapat menggunakan bahasa yang teratur berhubung dalam
menyingkapi perkembangan zaman yang begitu maju.

BAB III

APLIKASI

A. Penerapan Penulisan Karya Ilmiah

Penulisan Karya Ilmiah memberikan suatu pemahaman dan pejelasan tentang


sesuatu yang diteliti untuk membuat suatu laporan dan itu biasanya ada pada
penulisan makalah, skripsi da tesis. Kita juga perlu mengetahui bahwa Karya Ilmiah
merupakan karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan
landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data,
fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah
dilakukan secara runtut dan sistematis.1

Dalam penulisan suatu karya ilmiah, sangatlah tidak mudah, karena ada
banyak hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum memulainya, untuk menciptakan
sebuah karya tulis yang mempunyai susunan yang sesuai dengan ketentuan dalam
penulisan suatu karya ilmah. Hasil dari suatu karya ilmiahyangh baik memberi
kenyamanan kepada seorang pembaca karena memiliki penataan yang teratur
sehingga membuat seorang mendapat ilmu baru tentang apa yang didapatkannya.
Maka dari itu untuk mewujudkan sebuah karya ilmiah yang memiliki penataan yang
baik dan benar, penulis mencoba memaparkan bagaimana cara menulis suatu karya
ilmiah itu.

Karya Ilmiah yang baik dimulai dari peyelidikan, untuk mendapatkan suatu
informasi yang ril sehingga dalam menyusunnya dapat tertata dengan rapi dan
mengikuti kaidah-kidah yang telah ditetapkan dalam menulis suatu karya ilmiah.
Sebuah penyelidikan yang baik adalah refleksi dari jalan pikiran yang ilmiah. Dalam
melakukan penyelidikan ada tiga aspek dasar yang dapat menyalurkan dan menguji
cara-cara berpikir, yaitu diantaranya, penjelasan ilmiah, perumusan pemikiran dalam
bentuk-bentuk operasional dan mengenai cara berpikir kuantitatif .2

Berikut penjelasan tentang aspek-aspek dalam melakukan aspek-aspek penyelidikan yaitu:

a. Penjelasan Ilmiah adalah suatu ilmu yang mempunyai proses penyelidikan secara
sistematis untuk mendapatkan suatu bukti yang kuat sebelum melakukan peulisan
suatu karya.
b. Perumusan pemikiran dalam bentuk-bentuk operasional adalah pemberian atau
penetapan makna bagi suatu variable dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan
atau operasi yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkategorisasi, atau
memanipulasi variable. 3
c. Cara berpikir kuantitatif adalah menarik berbagai kesimpulan jumlah dari berbagai
kualitas dalam bentuk kauntitas untuk mendapatkan nilai kuantifikasi.4

Sebelum menulis suatu karya ilmiah di perlukan pola pemikiran atau kerangka berpikir
yang secara umum di anataranya yaitu:

1
https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/.
2
Surakhmad Winarno,Pengatar Penelitian Ilmiah (Penerbit:TARSITO, Bandung, 1980) hal. 43

3
https://penerbitdeepublish.com/definisi-operasional/
4
Surakhmad Winarno,Pengatar Penelitian Ilmiah (Penerbit:TARSITO, Bandung, 1980) hal. 50
 Memilih dan menentukan judul atau masalah, kemudian Menyusun konsep yang
akan dipakai sebagai landasan penelitian.
 Metode yang digunakan dan di anggap sesuai dengan objek (variabel, hipotesa dan
tujuan) yang akan ditelieti.
 Generalisasi hasil pengamatan terhadap fakta.
 Memberi kerangka orientasi (naturalistik atau positivistik untuk analisa dan
klarifikasi data yang dikumpulkan sebagai dasar teori dan pendekatan.
 Memberi ramalan terhadap gejala baru yang mungkin terjadi dan relevan.
 Mengamati kejadian konkrit (nyata) yang ada sangkut pautnya dengan objek
diteliti, secara umum disebut fakta atau informasi. 5

Jika sudah melakukan suatu pengamatan dengan langkah-langkah diatas, maka


dapat menyusun karya ilmiah dengan tersedianya masalah yang ingin dibahas. Namun
perlu diketahui dalam penyusunan suatu karya ilmiah yang baik, memerlukan penataan
yang begitu rapi, dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah untuk dipahami.

Dalam menulis suatu karya ilmiah, kesalahan yang sering terjadi adalah masalah
kebahasaan, sehingga mempengaruhi koherensi sebuah kalimat dalam bentuk kata ganti
dan kata transisi. Ini yang membuat seorang penulis karya ilmiah gagal dalam
menunjukkan hasil karyanya, disebabkan oleh karena tidak adanya ketelitian dalam
membuat suatu karya yang baik. Yang perlu di perhatikan dalam penulisan karya ilmiah
adalah penempatan suatu kalimat yang searah dengan pembahasan dan begitu juga
dalam penggunaan bahasa yang tepat. Sering kali kalau seseorang menulis karya ilmiah
terkadang jauh dari apa yang ditulis pada rumusan masalah,, dan itu bisa saja dibuat
karena tidak ada lagi yang ingin dibahas, sehingga mengaitkan materi yang jauh dari
pembahasan. Tindakan-tindakan seperti ini harus secepatnya diatasi, guna supaya tidak
tersebar kemana-mana karya ilmiah yang penyusunannya tidak baik.

Langkah-langkah yang diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah yaitu:

 Tentukan judul yang ingin diangkat dan bisa dikembangkan dengan lebih luas.

5
Soeharto Bohar, Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (Penerbit: TARSITO, Bandung,1989)
hal. 1
 Siapkan buku-buku ataupun informasi lainnya sesuai dengan judul yang telah
ditetapkan, sebagai bahan dalam pengembangan suatu makalah atau karya ilmiah.
 Merumuskan suatu permasalahan sesuai dengan judul dan materi yang ada di dalam
buku yang telah dipersiapkan.
 Jika sudah memenuhi semuanya, maka karya ilmiah ataau makalah siap ditulis.

Perancangan materi-materi karya ilmiah memerlukan pemikiran yang luas dan


memiliki banyak pengetahuan, supaya tidak semua berpatokan pada buku atau dalam kata
lain semuanya diambil dari buku. Kebanyakan orang melakukan plagiarisme dikarenakan
ketidak adanya suatu bahasa yang baru, ataupun tidak ingin susah dalam berusaha,
sehingga mengambil jalan pintas untuk melakukan aksi pencurian hasil kerja orang lain.
Untuk mengantisipasi hal itu didalam diri seseorang dalam melakukan aksi plagiariasme,
harus mengajari, memberi pemahaman, dan mencoba membuka wawasan dalam berpikir
dengan tujuan untuk meninggalkan kebiasaan yang lama. Jadi, dalam membuat suatu
makalah atau karya ilmiah, ada beberapa pedoman penyusunan yang harus diperhatikan
yaitu antara lain:

 Judul karya ilmiah


 Kata pengantar
 Daftar isi
 Bab atau bab-bab pendahuluan
 Bab atau bab-bab penguraian
 Bab kesimpulan atau rekomondasi
 Bibliografi
 Apendiksi
 Indeks

a. Judul karya ilmiah merupakan keterangan pada pokok persoalan.


b. Kata penagantar merupakan memberitahukan dengan ringkas sifat dan tujuan
pembahasan dan lain-lain yang dianggap oleh penulis perlu untuk diketahui oleh
pembaca sebagai latar belakang untuk lebih mengerti tulisan itu.
c. Daftar isi merupakan untuk menjadi petunjuk bagi pembaca (misalnya dihalaman
nomor berapakah ia akan menjupai uraian suatu soal).
d. Bab atau bab-bab pendahuluan merupakan perumusan dan penjelasan tentang suatu
masalah umum (perumusan masalah, dan penguraiannya sampai kepada anak-anak
masalah).
e. Bab atau bab-bab penguraian merupakan bab yang memuat penjelasan mengenai
setiap segi yang telah diperkatan dalam bab pendahuluan.
f. Bab kesimpulan/rekomondasi merupakan sesuatu yang menyimpulkan, akan
memperlihatkan interpretasi mengenai implikasi, hubungan dan akibat atau hasil
dari segenap uraian yang mendahuluinya, sedangkan ikhtisar meringkaskan apan
yang telah dikatakan.
g. Bibliografi merupakan penulisan kembali yang telah dibicarakan dalam bab
pendahuluan, bab penguraian dan bab kesimpulan tentang dari mana sumber-
sumber materi yang kita dapat (Daftar Pustaka).
h. Apendiks diperlukan apabila ada bahan-bahan yang bersifat suplementer
(menggenapi) atau eksplanatoris (menjelaskan), yang tidak perlu dimasukkan
dalam badan laporan, misalnya peraturan-peraturan, formulir, contoh-contoh, dan
sebagainya.6

Langkah-langkah atau pedoman serta penjelasan penulisan karya ilmiah diatas bila
diikuti dengan baik maka akan menghasilkan suatu karya ilmiah yang memiliki struktur
yang sesuai dengan ketetapan dalam menulis sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu,
susunlah sebuah karya ilmiah yang baik dan benar serta bahasa yang mudah dicerna dan
tidak bertele-tele karena terkadang penulisan sebuah karya ilmiah ini yang kadang
menggagalkan seseorang dalam menyelesaikan tahap yang akhir atau penyusunan
skripsi.

B. Penulisan Surat

Sebelum adanya sebuah alat elektronik atau pada umumnya handphone, suratlah
yang di pakai untuk menjadi sebuah sarana komunikasi untuk menyampaikan sesuatu
kepada keluarga, teman, maupun untuk seorang kekasih. Pembuatan sebuah surat
memerlukan suatu penyusunan yang sangat detail, supaya dapat memberikan informasi
yang jelas dan tidak menimbulkan suatu kesalahan, misalnya dalam penulisan nama,
tempat, tujuan surat dan ada banyak yang harus diperhatikan, dan itu akan kita bahas
pada penjelasan berikutnya. Sebelum kita masuk dalam penjelasan atau penguraian
bagaimana menyusun surat yang baik dalam penggunaan bahasa serta metode-metode
6
SURAKHMAD WINARNO, Pengantar Penelitian Ilmiah (penerbit: TARSITO, Bandung 1980) hal. 264-268
yang tepat, penulis mengartikan bahwa surat merupakan suatu alat komunikasi sebelum
adanya alat elektronik, dan bahkan sampai sekarang pun surat masih tetap dipakai untuk
keperluan instansi pemerintahan maupun organisasi lainnya sebagai bentuk penyampaian
informasi yang tidak secara langsung bertatap muka.

Seperti yang kita ketahui bahwa surat itu ada berbagai macam jenis, di antaranya ada
surat keputusan, surat perjanjian, surat perintah,surat pengumuman dan surat berita acara.
Tentunya dalam pembuatan surat yang bermacam-macam diatas menggunakan
penyusunan yang berbeda-beda untuk dapat mengetahui dalam rana apa surat itu ditulis.
Sehingga jika kmempunyai penyusunan yang tepat sesuai dengan fungsi atau kegunaan
masing-masing surat, maka membuat penerima jadi senang dan terlebih merasa sangat
terhargai dengan ia membacanya.

Berikut uraian-uraian dalam penyusunan surat yang baik dan benar yaitu:

1. Penyunan surat keputusan diantaranya: kepala surat, judul, nomor surat, subjudul,
konsiderans, diktum, nama kota tempat penetapan keputusan, tanggal penetapan
keputusan, jabatan pengambil keputusan, tanda tangan dan nama pengambil
keputusan, tembusan (kalau ada) dan lampiran (kalau ada).
2. Penyusunan surat perjanjian diantaranya: kepala surat, yang berjanji (nama,
pekerjaan dan alamat), tanggal penetapan perjanjian, tanda tangan yang berjanji,
saksi-saksi dan tanda tangan pejabat pemerintahan.
3. Penyusunan surat perintah diantaranya: judul, nomor, konsiderans, isi perintah yang
diawali penjelasan kepada siapa perintah diberikan dan apa yang harus
dilakukannya, nama kota tempat perintah dikeluarkan, tanggal, bulan dan tahun
perintah dikeluarkan, nama dan tanda tangan orang yang memberi perintah,
tembusan (kalau ada).
4. Penyusunan surat pengumuman diantaranya: kepala surat (nama organisasi atau
instansi), judul pengumuman, nomor pengumuman, pendahuluan, isi, penutup,kota
tempat pengumuman dikeluarkan, tanggal, bulan, tahun, nama dan jabatan penanda
tangan.
5. Penyusunan surat berita acara dinataranya: judul berita, berita tentang apa, hari,
tanggal, bulan dan tahun, pendahuluan, isi (pernyataan pihak pertama dan kedua),
penutup, hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan berita acara dan tanda tangan
pihak pertama dan pihak kedua.7

Jadi tidak semua penyusunan sebuah surat itu sama, akan tetapi mempunyai
angkah-langkah yang berbeda guna memberikan suatu tatanan yang rapi dan orang

7
Finozza Lamuddin, Aneka Surat Statua, Laporan, dan Notula (penerbit: Mawar Gempita, Jakarta 1994) hal.
9-69
mampu membedakan surat ketika diberikan kepada mereka. Dengan cara-cara yang telah
diuraikan oleh penulis, dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan surat.

BAB VI
PENUTUP

Berbahasa sudah menjadi hal utama untuk berkomunikasi yang memberi dampak
yang luar biasa apabila dapat memakainya dengan baik untuk membangun relasi dengan
sesama. Dalam materi tentang bahasa ini, penulis telah menjelaskan berbagai masalah-
masalah yang sering terjadi dalam penggunaan bahasa, namun penulis meminta maaf
karena tidak semua dapat dijelaskan secara lebih rinci, dan penulis berharap dengan karya
ilmiah (makalah) yang sudah disusun boleh bermanfaat untuk para pembaca. Penulis juga
tahu bahwa ada banyak kekurangan dalam penyusunan materi Pengukuran dan Penilaian
Bahasa, baik dalam segi penempatan setiap kata maupun dalam memecahkan masalah
yang kurang dipahami oleh pembaca.

Jadi penulis meyakini akan adanya suatu terobosan baru dalam berkomunikasi dan
mampu menyingkapi setiap permasalahan-permasalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/.

Surakhmad Winarno,Pengatar Penelitian Ilmiah (Penerbit:TARSITO, Bandung, 1980)

https://penerbitdeepublish.com/definisi-operasional/

Soeharto Bohar, Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (Penerbit: TARSITO,
Bandung,1989)

Finozza Lamuddin, Aneka Surat Statua, Laporan, dan Notula (penerbit: Mawar Gempita,
Jakarta 1994)

Anda mungkin juga menyukai