Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN TANDA BACA

Dosen Mata Kuliah : Ibu yuli Murdianingsih,S.ST,M.Kom.

KELOMPOK 7

Kelas : Teknik Informatika .C(2)

Disusun oleh:

Muhammad Ikhsan Amrullah (2106700073)

Fuji Muhammad Ikhwan ( 210670001)

Anita Primawati (2106700070)

UNIVERSITAS MANDIRI SUBANG

Alamat : Jl. Marsinu No.5, Dangdeur, Kecamatan Subang,

Kabupaten Subang, Jawa Barat 41211, Indonesia.

Telp 0260-417853 Email : info@universitasmandiri.ac.id


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penggunaan Tanda Baca”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Fakultas
Teknik Informatika,UNIVERSITAS MANDIRI SUBANG. Dalam penulisan dan
menyusun makalah, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia,Ibu yuli Murdianingsih,S.ST,M.Kom.. yang
telah memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................... ................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanda Baca ........................................................................ 5

2.2 Jenis-jenis Tanda Baca dan Contoh Penggunannya ............................ 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu peranan yang amat sangat penting dalam


kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung,
bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era
globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi saat ini, masyarakat dituntut
secara aktif untuk dapat mengawasi, menguasai dan memahami infrormasi di
segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung
kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi
secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis,
diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan
indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa
secara tertulis, sehingga informasi yang diharapkan dapat di sampaikan dan di
fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan
tersebut dapat digunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses
penggunaan tata bahasa indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.
Setiap karya tulismenerapkan aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD). EYD memberikan salah satu dari beberapa pedoman yang
ada, yaitu cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar. Pemakaian tanda
baca menjadi bahasan yang sangat penting, karena setiap karya tulis ilmiah
membutuhkan tanda baca.
Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam penulisan suatu karya tulis
ilmiah salah dalam pemakaian tanda baca. Masalah tersebut muncul akibat
kurangnya ketelitian serta kurangnya pemahaman tentang tanda baca yang baik
dan benar. Namun, masalah tersebut dapat diatasi agar tidak menjadi kesalahan
yang berkelanjutan. Perlu diketahui, bahwa tanda baca dalam EYD ada beberapa
macam, antara lain: tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik

3
dua (:), tanda hubung (-), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ( (..) ),
tanda garis miring (/), tanda petik (“…”).
Bahasa tulisan merupakan salah satu bentuk wacana yang menggunakan bahasa
sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis untuk menguasai kaidah-
kaidah bahasa, khususnya penggunaan EYD yang baik dan benar. Karena dengan
pengusaaan terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan atau informasi yang
disampaikan dalam tulisan dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis membatasi beberapa sub pokok bahasan
meliputi: 
a. Apa yang dimaksud dengan tanda baca?

b. Apa saja jenis-jenis dari tanda baca?

c. Apa saja contoh-contoh penggunaan dari tanda baca?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian tanda baca.

2. Mendeskripsikan tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, tanda hubung, dan
tanda pisah.

3. Menjelaskan pemakaian tanda baca serta memberi contoh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanda baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis.

2.2 Jenis-Jenis Tanda Baca dan Contoh Penggunaannya

1. Tanda Titik ( . )

a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Contoh: Saya suka makan nasi.

Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu


ketukan.

b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Contoh:  Irwan S. Gatot

Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.


Contoh: Anthony Tumiwa

c. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan. Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi), Kol. (kolonel),
Bpk. (bapak)

d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih

5
hanya dipakai satu tanda titik.Contoh: dll (dan lain-lain), dsb (dan
sebagainya), tgl (tanggal), hlm (halaman)

e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7
lewat 10 menit 12 detik)

f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya. Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.

g. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh: Nama Ivan
terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.

h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga


pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh
masyarakat. Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), SMA (Sekolah
Menengah Atas), PT (Perseroan Terbatas), dan lain-lain.

i. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang. Contoh: Cu (tembaga), 52 cm, l
(liter), Rp350,00, dan lain-lain.

j. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh: Latar
Belakang Pembentukan, Sistem Acara, Lihat Pula, dan lain-lain.

2. Tanda Koma (,)

a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau


pembilangan. Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.

b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi,

6
dan melainkan. Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi
tidak aktif.

c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang

d. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

e. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara


kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh: Oleh
karena itu, kamu harus datang.

f. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,


kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Wah, bukan main.

g. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian


lain dalam kalimat. Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".

h. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan. Contoh: Medan, 18 Juni 1984.

i. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik


susunannya dalam daftar pustaka. Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara
Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.

j. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contoh:


Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia,
1990), hlm. 22.

7
k. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga. Contoh: Rinto Jiang, S.E.

l.  Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah


dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: 33,5 m. Tanda koma
dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai
sekali.

n. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang


keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Dalam pembinaan
dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-
sungguh.

o. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari


bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contoh: "Di mana Rex
tinggal?" tanya Stepheen.

3. Tanda Titik Koma (;)

a. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian


kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; kami
belum selesai juga.

b. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara
di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di
dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri
asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

8
4. Tanda Titik Dua (:)

a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan
rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian. Contoh: Ketua : Borgx

c. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:Borgx :"Jangan lupa
perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"

d. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan. Contoh:(i) Tempo, I (1971), 34:7, (ii) Surah
Yasin:9, (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.

e. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).


Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.

f. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh: Kita
memerlukan kursi, meja, dan lemari.

5. Tanda Hubung (-)

a. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Contoh: anak-anak,


berulang-ulang,kemerah-merahan.Tanda ulang singkatan(seperti
pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak
dipakai pada teks karangan.

b. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.Contoh: - p-e-n-g-u-r-u-s , - 8-4-1973.

9
c. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-
bagianungkapan. Contoh : ber-evolusi dengan be-revolusi

d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata


berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c)
angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau
kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh: se-Indonesia, hadiah ke-2, dan tahun 50-an

e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia


dengan unsur bahasa asing. Contoh: di-charter, pen-tackle-an

6.Tanda Pisah (–, —)

a. Tanda pisah em (—) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang


memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contoh:
Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia
terbesar.

b. Tanda pisah em (—) menegaskan adanya posisi atau keterangan yang


lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. Contoh: Rangkaian
penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom
—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

c. Tanda pisah en (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang
berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke',
atau 'sampai'. Contoh: 1919–1921, Medan–Jakarta, 10–13 Desember
1999

d. Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara,
atau bersama tanda kurang (−). Contoh: dari halaman 45 sampai 65,
bukan dari halaman 45–65

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di muka, dapat ditarik 4 butir kesimpulan berikut.

1. Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan.

2. Tanda baca dalam penggunaannya dapat dilihat pada bahasan di atas, bukan
soal tahu saja tapi harus dipahami lebih dalam tentang permasalahan yang
sering muncul (salah penggunaan tanda baca) dalam karya tulis ilmiah.

3. Salah dalam menggunakan tanda baca akan menyebabkan kesalahan yang


sangat fatal yang tanpa disadari kalaupun sebelumnya belum mengetahui hal
tersebut.

4. Sarana belajar dan giat berlatih merupakan jalan keluar dari masalah yang
terkadang timbul akibat salah dalam penulisan tanda baca.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, diajukan saran-saran konstruktif kepada pihak-pihak


sebagai berikut.

Pertama, pihak penulis karya tulis ilmiah yang belum memahami penggunaan
tanda baca secara baik dan benar hendaknya belajar dari fasilitas yang ada seperti
media internet atau buku, agar kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
penggunaan tanda baca dapat dicegah sedini mungkin.

Kasus di lapangan yang muncul yaitu kurangnya perhatian para penulis karya
ilmiah yang kurang tahu mengenai seluk beluk membuat karya tulis ilmiah yang

11
baik dan benar. Contohnya, dalam membuat makalah, sebagian besar mungkin
berpendapat bahwa makalah harus menyertakan kata pengantar, untuk apa hal
tersebut, makalah tidak butuh kata pengantar, karena makalah adalah kertas kerja
bukan seperti buku.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://masagengprastiyo.blogspot.com/2013/07/makalah-pemakaian-tanda-
bacadalam.html

https://pendisetiyo.blogspot.com/2016/06/makalah-pemakaian-tanda-baca-
dalam.html

13

Anda mungkin juga menyukai