Bahasa Indonesia
Oleh:
230101501023
Pemeriksa:
KELAS A12
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
menyelesaikan tugas dari dosen Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memperluas wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai Ejaan
Djumingin, M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Pengertian..................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP................................................................................................20
3.1 Kesimpulan................................................................................................20
3.2 Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari
bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat
sedang menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus
dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu,
terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak semrawut. Seperti itulah
(EYD). EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972
ini memang upaya penyempurnaan ejaan yang sudah dipakai selam dua puluh
lima tahun sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan
pada tahun 1947). Sebelum Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan
1
ejaan pertama bahasa Indonesia yaitu Ejaan van Ophuysen (nama seorang
guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang diberlakukan pada
tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang menjajah Indonesia pada masa itu.
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga inotasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antara
bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca
adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
c. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
Contoh:
3
Dr. (doktor)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
Contoh:
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
Contoh:
kelipatannya.
Contoh:
4
Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
masyarakat.
Contoh:
PT (Perseroan Terbatas)
Contoh:
Cu (tembaga)
52 Cm
53 l (liter)
54 Rp350,00
5
j. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
Contoh:
Sistem Acara
Lihat Pula
atau pembilangan.
ikan.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
Contoh:
d. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
6
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan
tetapi
Contoh:
Contoh:
O, begitu.
h. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah
7
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6.
k. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
Contoh:
33,5 m
Rp10,50
8
o. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
penghubung.
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila
Contoh:
Ekonomi Perusahaaan.
9
b. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
Contoh:
c. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii)
di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul
Contoh:
e. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu
Contoh:
anak-anak
berulang-ulang
10
kemerah-merahan
bagian-bagian tanggal.
Contoh:
p-e-n-g-u-r-u-s
8-4-1973
bagian ungkapan.
Contoh bandingkan:
ribuan (1×25000).
berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka,
(c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
Contoh:
se-Indonesia
ber-SMA
sinar-X
11
Menteri-Sekretaris Negara
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
Wikipedia terbesar.
3. Tanda pisah en (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang
berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke',
atau 'sampai'.
Contoh:
1919–1921
Medan–Jakarta
12
4. Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara,
Contoh:
b. Tanda elips menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
Contoh:
Kapan ia berangkat?
13
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kebenarannya.
Contoh:
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
Contoh:
Merdeka!
Contoh:
14
Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah
Contoh:
kokain(a)
d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.
kalimatnya.
Contoh:
pemimpin Ukraina.
15
Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) merupakan seorang
Hryhoriyiv.
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
sini.
Contoh:
Indonesia."
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
16
Contoh:
Suatu Tempat.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
Contoh:
nama "cutbrai".
langsung.
belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai
Contoh:
sebabnya.
17
a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain.
Contoh:
Hamdan.
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
Contoh:
No. 7/PK/1973
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau
Contoh:
18
7/8 atau 7⁄8
xn/n!
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
d. Di dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau
kata atau.
angka tahun.
Contoh: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)\Malam 'lah tiba. ('lah = telah)\1
19
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagaimanapun juga penggunaan tanda baca EYD yang baik & benar
sangat penting untuk sebuah tulisan. Bayangkan jika kita membaca sepuluh
paragraf tanpa titik atau koma, akan sangat membingungkan bukan? Apalagi
ketika kita hanya bisa mendengar dan dibacakan. Tidak hanya untuk
tanda baca yang sering digunakan tetapi tidak umum seperti titik, koma, tanda
pada tiap tulisan, tetapi itulah seni dalam tipografi. Tidak ada salahnya
Beberapa kesalahan ejaan dan kalimat tampak seperti hal yang lumrah
terjadi di tempat-tempat umum. Data di atas hanya sebagian kecil dari begitu
terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang
pemilihan kata.
20
Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan
Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu hal yang
3.2 Saran
penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD. Tujuannya agar terciptanya ragam
kebahasaan yang efektif, mudah dipahami, dan benar dilihat dari struktur
serta ejaannya.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, Kritik dan
di kemudian hari.
21
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Finoza, Lamudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
22