Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH

“JENIS TEKS MIKRO”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sulastriningsih Djumingin, M. Hum

Oleh :

Ririn Indriani Safitri

230101501023

KELAS A12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2023

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat

waktu.

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk

menyelesaikan tugas dari dosen Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk memperluas wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai Jenis

teks mikro.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Sulastriningsih

Djumingin, M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah

memberikan tugas sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang

studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan

demi membangun kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 10 November 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................4

2.1 Genre Mikro..............................................................................................3

2.2 Genre Makro..............................................................................................30

BAB 3 PENUTUP................................................................................................47

3.1 Kesimpulan................................................................................................47

3.2 Saran..........................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................48

LAMPIRAN..........................................................................................................49

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teks atau akademik yang sering disebut teks ilmiah berbeda teks nonakademik

atau teks nonilmiah. Teks dan teks akademik nonakademik ditandai dengan ciri ciri

tertentu. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik Anda akan merasa yakin bahwa

jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti bahwa

dalam menjalani kehidupan akademik, Anda harus membaca dan menciptakan teks

akademik.

Teks atau teks ilmiah ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis misalnya

buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Jenis

jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung

campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, dan lain-

lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa maksudnya genre makro dan mikro?

2. Apa saja jenis teks akademik genre mikro?

3. Apa saja jenis teks akademik genre makro?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian genre makro dan mikro;

2. Untuk mengetahui jenis teks akademik genre mikro;

3. Untuk mengetahui jenis teks akademik genre makro.

3
1.4 Manfaat

1. Untuk penulis menambah pengetahuan penulis mengenai apa itu teks mikro dan

teks makro.

2. Untuk pembaca mengetahui secara jelas bagaimana itu teks mikro dan teks

makro sekaligus ciri-cirinya.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Genre Mikro

Genre mikro adalah genre tunggal yang berdiri sendiri sesuai dengan jenis jenis

teks sederhana. jenis teks genre akademik mikro yaitu deskripsi, prosedur,

eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.

1. Deskripsi Teks

A. Pengertian Deskripsi Teks

Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya

disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau

peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca. Sehingga pembaca

seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks

tersebut.

B. Tujuan Deskripsi Teks

Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi, dimana tujuan teks deskripsi

sangat jelas yaitu agar orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang

merasakan langsung apa yang sedang dijelaskan dalam teks tersebut.

C. Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Ciri-ciri yang dimiliki teks ini sangat jelas sehingga akan sangat mudah

membedakan teks ini dengan teks lainnya.

Berikut ini ciri-cirinya:

1. Paragraf deskripsi yang menggambarkan sesuatu.

2. Paragraf yang dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan

kesan indera.
5
3. Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan

langsung apa yang sedang dibahas di dalam teks.

4. Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik suatu benda, seperti bentuk,

ukuran, warna, atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.

D. Struktur Teks Deskripsi

Adapun 3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu

keutuhan. 3 struktur tersebut yaitu:

1. Identifikasi

Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.

2. Klasifikasi

Penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang

telah ditetapkan.

3. Deskripsi bagian

Bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian dalam teks

tersebut.

E. Jenis Teks Deskripsi

Teks deskripsi dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Teks paragraf deskripsi subyektif : suatu paragraf deskripsi yang

menggambarkan objeknya menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.

2. Teks paragraf spasial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya

berupa tempat, benda, ruang dan lainnya.

3. Teks paragraf tujuan: teks ini objek dijelaskan apa adanya menurut

keadaan objek yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu

sendiri.

6
F. Langkah-langkah Membuat Teks / Paragraf Deskripsi

1. Menentukan tema (objek yang akan dibahas).

2. Menentukan tujuan.

3. mengumpulkan data-data dan melakukan observasi langsung mengenai

objek yang akan dibahas.

4. Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka

karangan.

5. Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan

dengan topik.

G. Ciri/Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi:

1. Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti:

sekolah, rumah, guruku, teman saya, dll.

2. Menggunakan frase yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu

beliau adalah seorang kepala sekolah yang rendah hati, dll.

3. Mengandung kata sifat yang menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin,

dua kaos kaki putih, dll.

4. Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi

subjek. Seperti: siswa itu mengenakan seragam putih biru, dll.

5. Berisi kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan

pandangan pribadi penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir itu adalah

kucing cerdas, saya yakin buku itu murah, dll.

6. Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan

mengenai objek. Seperti: dengan cepat, di rumah, di kantin, dll.

7
7. Mengandung bahasa kiasan berupa perumamaan atau metafora. Seperti:

kulitnya lembut seperti benang sutra, dll.

Contoh Deskripsi Teks

Aku punya kucing bernama Tara. Bulunya berwarna hitam dan putih, dengan

warna putih sebagai warna dominan. Tara mempunyai ekor yang panjang dan

sangat lucu. Tara suka sekali memakan ikan dengan nasi. Saat Tara lapar, dia

akan mengeong meminta makan.

2. Penjelasan

A. Pengertian Teks Eksplanasi

Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan

menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang

menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651)

Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang

berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena

alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Sedangkan MENURUT Restuti (2013:85) mengatakan bahwa

pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan

mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Dan Menurut

(Mahsun, 2013: 189) : Teks ini disusun dengan struktur yang terdiri atas

bagian-bagian yang menampilkan pernyataan umum (pembukaan), deretan

penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Bagian pernyataan umum berisi

informasi singkat tentang apa yang dibicarakan. Bagian rangkaian penjelas

berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang

terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis

8
tentang peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks

eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada.

B. Jenis-Jenis Teks Eksplanasi

Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat

empat jenis teks eksplanasi. Berikut ini adalah beberapa jenis teks

eksplanasi tersebut:

a) Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian

tahapan suatu fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai

makanan.

b) Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai

asal muasal atau penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara

bertahap. Misalnya; proses terjadinya tanah longsor.

c) Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi

kemungkinan yang bisa terjadi di balik suatu fenomena

alam. Misalnya; Letusan gunung merapi mungkin memicu terjadinya

bencana alam lain yang dahsyat.

d) Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang

efek serta hasil dari suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.

C. Tujuan Teks Eksplanasi

Tujuan penulisan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan proses

terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya

fenomena alam maupun sosial.

D. Struktur Teks Eksplanasi

9
Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum,

dilanjutkan dengan urutan akibat dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk

lebih memahami lebih lanjut mengenai struktur tersebut silahkan simak

uraian berikut ini.

1) Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena

yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau

penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa

gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses

peristiwa alam tersebut bisa terjadi.

2) Deretan Penjelas,Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena

tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu

paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan memperkirakan

penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.

3) Interpretasi (Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan suatu

keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan

intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan

penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil

kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)

E. Skematik Eksplanasi

1. Pernyataan Umum,Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik,

yang akan menjelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya, proses

terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang

mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca detailnya.

10
2. Urutan penjelasan, Berisikan tentang detail penjelasan proses

keberadaan, proses terjadinya. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan

bagaimana, yang definisinya berupa pernyataan atau kalimat

deklaratif. Penggunaan sequence markers sangat mustahil mengingat

proses perlu dijelaskan secara bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau

pertama, berikutnya, terakhir.

3. Penutup,Berisikan kesimpulan atau pernyataan tentang topik/proses yang

dijelaskan.

Menulis teks eksplanasi merupakan sebuah komponen yang dibelajarakan

dalam suatu kegiatan belajara mengajar. Kegiatan menulis teks ini

merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa mengenai teks

tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil

observasi siswa mengenai teks ini, baik isi, struktur, maupun kebahasaan

yang terdapat dalam teks eksplanasi.

F. Ciri ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk

membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut akan

penjelasan ketiga ciri-ciri teks eksplanasi.

a) Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan

interpretasi seperti yang telah dijelaskan diatas.

b) Memuat informasi berdasarkan fakta “faktual”.

c) Faktualnya memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti

sains dan lainnya.

G. Kaidah Kebahasan Teks Eksplanasi

11
Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri-ciri bahasa sebagai berikut:

a. Fokus pada hal umum “generik” bukan partisipan manusia (nonhuman

partisipan) misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.

b. menyampaikan menggunakan istilah ilmiah.

c. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja

aktif”.

d. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal misalnya jika, bila, sehingga,

sebelum, pertama dan kemudian.

e. Menggunakan kalimat pasif.

f. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang

diungkapkan secara kausal itu benar adanya.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial

Pengamen Jalanan

Semakin menjamurnya pengamen jalanan saat ini terutama di kota – kota

besar seolah menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara

positif namun lebih banyak lagi yang menanggapinya secara negatif. Pengamen

jalanan adalah penari, penyanyi, atau pemain musik yang mengadakan

pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah – pindah dari satu kendaraan ke

kendaraan lain. Pengamen jalanan direkatkan dengan simbol anak jalanan yang

digambarkan dekil, kotor, nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat

terhadap pengamen jalanan menimbulkan permasalahan tersendiri yang patut

untuk dibahas.

Stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen sudah

berlangsung sejak lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor

12
tersebut antara lain, karena sebagian besar masyarakat menganggap buruk

profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen jalanan tidak

berpendidikan dak akrab dengan dunia kriminal hitam, dan masih banyak

lainnya. Faktor – faktor diatas hanyalah segelintir dari beragam alasan yang

muncul di masyarakat terkait tanggapan negatif mereka terhadap pengamen

jalanan.

Banyak hal yang melatarbelakangi orang – orang untuk turun ke jalan dan

mengamen. Hal ini disebabkan karena himpitan ekonomi sehingga

mengharuskan mereka untuk turun ke jalan demi sesuap nasi. Ada juga yang

dilatarbelakangi alas an untuk menyampaikan hobi dan minat mereka. Lazim

ditemui para pelajar yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka

bernyanyi dan bermain musik.

Masyarakat di kota – kota besar yang menggunakan moda transportasi

pribadi maupun umum mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen

jalanan yang menyatu dengan para pedagang asongan, pengemis, gelandangan,

dll. Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen di jalanan beragam, ada

yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka. Lebih

banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap

mereka. Pengamen Cita diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang

melibatkan pengamen jalanan sebagai pelakunya.

Pengamen jalanan tidak boleh kita lihat hanya dengan sebelah mata. Ada

beberapa seniman papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis cakrawala

dari jalanan. Dalam negeri ada Charlie Van Houten, yang dulu tergabung dalam

salah satu band ternama di Indonesia, ST 12. Ia mengaku memulai karya

13
mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga Tegar, Aris

'Idol', dll. Di luar negeri, ada grup band yang termahsyur di zamannya yaitu

bahkan melegenda hingga sekarang band kenamaan The Beatles. Ada juga Ed

Sheeran yang dahulunya merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di

London, Inggris. Ia diakui sebagai musisi yang hebat, ditambah banyaknya

penghargaan yang telah diraihnya termasuk yang paling bergengsi dalam

industri musik dunia “Grammy Awards”. Artis – artis di atas menjadi bukti

nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh memandang ke sebelah mata.

Menangapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola

penyelesaian masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan

masyarakat. Pemerintah juga harus memegang peran untuk mengedukasi dan

membimbing para pengamen jalanan agar menjadi pribadi – pribadi yang lebih

baik kedepannya. Kita sebagai masyarakat harus bijaksana. Seperti pepatah yang

mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”, mungkin sudah

saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen

di jalanan di sekitar kita.

Kerangka Teks Eksplanasi Fenomena Sosial ( Pengamen Jalanan )

 Topik : Pengamen jalanan yang dipandang negatif oleh masyarakat

 Tujuan : Untuk mengetahui penyebab dan alasan munculnya opini dan

pendapat negatif masyarakat terhadap pengamen jalanan

 Tema : Stigma Negatif Seniman Jalanan

 Kerangka Isi Teks Eksplanasi :

 Pengertian pengamen jalanan

 Faktor – faktor penyebab pengamen dipandang negatif oleh masyarakat


14
 Ragam latar belakang pengamen jalanan

 Pendapat masyarakat terhadap pengamen

 Artis – seniman papan atas yang pernah berprofesi sebagai pengamen

jalanan

 Pola penyelasaian stigma negatif terhadap pengamen jalanan

 Struktur teks eksplanasi Pengamen Jalanan :

 Pernyataan umum = Paragraf 1

 Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2, 3, 4, dan 5

 Interpretasi (Penutup) = Paragraf 6

C. Teks eksposisi

1. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di

dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk

menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang

singkat, padat dan akurat.

2. Tujuan Teks Eksposisi

Untuk menjelaskan informasi tertentu agar dapat menambah ilmu

pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka

pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau

kejadian.

3. Struktur Teks Eksposisi

Di dalam jenis teks seperti ini terdapat struktur penulisan yang baku

sehingga pembacanya dapat membedakannya dengan jenis teks

lainnya. Adapun struktur teks eksposisi adalah sebagai berikut:


15
a. Tesis (Pernyataan Pendapat)

Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan teks eksposisi. Tesis

merupakan pernyataan pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik

atau masalah yang dibahas.

b. Argumentasi (Argumentasi)

Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi

tentang alasan-alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat

penulis pada bagian tesis tadi. Argumentasi ini bisa diambil dari hasil

penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar di bidang tertentu sehingga

memperkuat pendapat pribadi si penulis.

c. Pengulangan (Penegasan Ulang Pendapat)

Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian

tesis sehingga pembaca dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks

tersebut. Biasanya reiterasi disertai dengan bukti-bukti pendukung, dan

merupakan bagian dari kesimpulan suatu teks yang dibuat penulis.

4. Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Jenis teks eksposisi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis teks

lainnya. Adapun ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:

 Penyampaian informasi dilakukan dengan cara yang singkat, padat, akurat,

serta mudah dipahami oleh pembacanya.

 Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif

informatif atau mengajak orang lain.

 Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan

menggunakan bahasa baku dan sesuai EYD.

16
 Penyampaian informasi dalam tulisan yang bersifat objektif, tidak memihak,

serta berdasarkan bukti yang konkret.

 Deskripsi informasi di dalam teks disertai dengan data-data akurat yang

berasal dari sumber terpercaya sebagai pendukung isi tulisan.

 Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan

kontribusi.

5. Kaidah Penulisan Teks Eksposisi

Pada umumnya terdapat tiga kaidah dalam penulisan teks eksposisi. Adapun unsur

kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Konjungsi

Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam

teks eksposisi. Kata penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada

banyak sekali, yang digunakan untuk menunjukkan waktu, perbandingan,

penjelasan, gabungan, dan lainnya. Misalnya kata “lalu”, “setelah” untuk kata

penghubung waktu.

2) Kata ganti

Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis

pronomina, antara lain;

 Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia,

saya, dia.

 Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan

orang. Misalnya; di sana, di situ, di sini.

3) Leksikal

17
Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata

benda, dan kata keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

 Kata kerja; berlari, menulis, membaca, dan lain-lain.

 Kata benda; batu, kayu, meja, piring, dan lain-lain.

 Kata sifat; baik, buruk, cantik, menarik, dan lain-lain.

 Kata Keterangan; di sini, di situ, malam, pagi, dan lain-lain.

6. Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Secara umum, ada beberapa jenis teks eksposisi yang sering digunakan,

diantaranya adalah:

 Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau

peristiwa. Jenis teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau

koran.

 Ilustrasi, jenis teks yang digunakan untuk menggambarkan secara sederhana

atau bentuk konkret suatu ide atau gagasan. Jenis teks ilustrasi biasanya

menggunakan frase penghubung dalam mendeskripsikan sesuatu kepada

pembaca.

 Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok

bahasan dengan menggunakan metode perbandingan.

 Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan

untuk melakukan sesuatu.

 Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu

objek tertentu.

18
 Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan

objek lainnya. Biasanya teks ini menggunakan kata penghubung frase,

misalnya; akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain.

 Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu

pokok bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk

kemudian dikembangkan secara berurutan.

Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Realita Hukum Di Indonesia

Tesis :

Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana telah diatur

pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak

kejahatan. Namun, kenyataannya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang

merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi mencolok di

hadapan koruptor.

Argumentasi:

Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman

yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima

fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita

bahwa seorang maling dihajar masa hingga terbunuh. Namun belum pernah ada

koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai terbunuh.

Penegasan Ulang:

Hukum di Indonesia bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja

kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri

19
kayu, dia terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang

jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

D. teks prosedur

1. Pengertian Teks Prosedur

Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau

melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara

berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.

Pada prosedur teks, isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai

akhir, dan dari setiap isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah

dipahami oleh pembaca.

2. Tujuan Teks Prosedur

Prosedur teks bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar

agar dapat mengikuti langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya

dapat sesuai keinginan pembaca maupun pendengar.

3. Struktur Teks Prosedur

Tujuan

Tujuan pada prosedur teks adalah memperkenalkan umum sebagai penanda

apa yang akan dibuat atau dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.

Bahan dan Alat

Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan ukuran yang

akurat.

Langkah-langkah

Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.

Penutup

20
Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.

4. Ciri Ciri Teks Prosedur

Adapun ciri-ciri teks prosedur yang diantaranya yaitu:

 Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif).

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/

memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh :

Tolong matikan kran air itu!

Jangan membuat ribut, anak-anak!

Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!

Menggunakan kata kerja aktif.

 Kata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya misalnya

a. Menyiram

b. Membungkus

c. Melempar dan lain – lain.

 Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan

kegiatan.Kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir

dan bersifat kronologis.Contoh:

–Selanjutnya

–Berikutnya

–Kemudian

–Lalu

–Setelah itu.

21
 Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan

cara yang akurat.Gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada

kata lain.

Contoh:

 Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam.

 Intan menyiram bunga dengan tangki air miliknya.

 Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.

 Terdapat tujuan, langkah-langkah dan penutup.

 Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah sehingga

pembaca bisa mengikuti apa yang diperintahkan pada sebuah teks.

 Menggunakan kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks

saling terkait.

 Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung.

 Menggunakan kalimat saran dan larangan.

 Menggunakan kriteria atau batasan tertentu.

 Menggunakan kata keterangan.

 Berisi memberikan informasi.

 Beri langkah-langkah yang terperinci

 Menggunakan akhiran -i dan -kan, contohnya, jangan lupa selalu

siram-i bunganya setiap hari, lempar-kan bola tersebut keatas.

5. Jenis/Macam – Macam Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki 3 macam jenis diantaranya, teks prosedur

sederhana, kompleks dan protokol.

22
a) Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah

sederhana yang biasanya hanya 2-4 langkah saja dalam

melakukannya, contohnya cara login facebook.

b) Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah

dalam melakukannya. contohnya, cara membuat sambal balado, cara

mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang STNK,

prosedur pembuatan ktp.

c) Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya

dapat diubah tidak harus runut, meskipun berubah, tetapi hasil

akhirnya tetap sama. Misalnya, jika memasak mie instan kita bisa

merebus dengan memasukan mie dan bumbu ke dalam air rebusan

dari tungku atau bisa memasukan air panas ke dalam wadah yang

berisi mie lalu memasukan bumbu.

6. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Prosedur teks memiliki kaidah kebahasaan diantaranya, konjungsi

temporal, kata imperatif, verba material dan tingkah laku, partisipan

manusia, bilangan pendanda, kalimat introgatif dan kalimat deklaratif.

a) Kalimat Imperatif – Kalimat yang mengandung perintah, fungsinya

adalah untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan

sesuatu.

23
b) Kalimat Deklaratif – Kalimat yang berisi pernyataan, fungsinya adalah

untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

c) Kalimat Interogatif – Kalimat yang berisi pertanyaan, fungsinya adalah

untuk meminta keterangan tentang sesuatu.

d) Konjungsi Temporal – Konjungsi temporal merupakan kata

penghubung yang berhubungan secara kronologis dengan waktu dan

kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan. Misalnya,

setelah ini, kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu, dan

lain-lain.

e) Verba material dan tingkah laku – Verba material adalah perbuatan

yang mengacu pada tindakan, seperti potonglah ubi itu, masukkan udara

ke dalam wadah. Sedangkan Verba tingkah laku adalah perbuatan yang

mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira

5 menit, tunggu sampai matang, tetap bertahan, dan lainnya.

f) Partisipan manusia – Partisipan manusia adalah mempartisipasikan atau

mengikutsertakan manusia dalam tulisan tersebut untuk membantu

langkah-langkahnya.

g) Bilangan marker – Bilangan marker adalah bilangan yang mengurutkan

langkah-langkah pada tulisannya.

Contoh Teks Prosedur

Cara Mendirikan Tenda Kemah

Ada beberapa jenis tenda yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan,

tetapi untuk kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya

merupakan tenda standar yang membangunnya dengan menggunakan tali dan

24
patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan ketangkasan anggotanya dalam

kegiatan berkemah tersebut.

Berikut ini cara membangun tenda yang benar dan baik dalam kegiatan

berkemah pramuka yaitu :

1. Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat

yang akan dipasangi tenda

2. Persiapan perlengkapan dan perlengkapan untuk memasang tenda

seperti ; tenda, tiang, patok, tali, palu kecil, dll.

3. Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan menentukan arah dan

sudut tenda.

4. Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda

yang bersangkutan.

5. Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.

6. Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang

sudah tertancap di tanah.

7. Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika

menggunakan tali ganda).

8. Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain

sebagainya.

E. Teks diskusi

1. Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai

suatu hal (pro dan kontra) yang mengakibatkan kedua pihak menjadi saling

membicarakan masalah yang menjadi persoalan (diskusi).

25
Salah satu manfaat dari berdiskusi yaitu bisa memperluas pengetahuan dan

memperbanyak pengalaman. Diskusi adalah salah satu kegiatan

wicara. Diskusi adalah pertukaran gagasan, pemikiran, dan pendapat antara

dua orang atau lebih secara lisan.

2. Struktur Teks Diskusi

Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi

utuh. Struktur tersebut yaitu:

 Masalah; berisi masalah yang akan dibahas lebih lanjut.

 Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang

menjadi pokok masalah diskusi.

 Argumen yang menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan

argumen yang mendukung.

 Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang

dibahas. sebaiknya ambil jalan tengah tentang suatu yang sedang

dibahas.

3. Jenis Teks Diskusi

Teks diskusi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu antara lain:

 Seminar.

 Simposium.

 Panel diskusi.

 Kongres.

 Muktamar.

 Sarasehan.

 Lokakarya.
26
4. Tujuan Teks Diskusi

Diskusi dilakukan dengan tujuan mencari kesepatakan atau kesepahaman

gagasan/pendapat. Diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang disebut

diskusi kelompok.

Diskusi kelompok membutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua

diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi,

membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi

anggota yang berdebat, dan menyimpulkan hasil diskusi.

5. Unsur/Kaidah Kebahasaan

1. Penggunaan Konjungsi Perlawanan

Konjungsi perlawanan menggunakan kata hubung : tetapi,

sedangkan, namun, sebaliknya.

2. Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal

i. Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan

kata.

ii. Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan

menggunakan elemen dan aturan gramatikal.

3. Penggunaan Modalitas

Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan,

kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Biasanya

dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin.

Contoh Teks Diskusi

Dampak Menonton Televisi bagi Remaja

Masalah

27
Di era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari. Dengan

menonton televisi, kita bisa memperoleh berbagai macam informasi, termasuk di

dalamnya hiburan. Pertanyaannya apakah adakah dampak negatif yang

ditimbulkan dari menonton televisi? Sebagian masyarakat beranggapan bahwa

menonton televisi berdampak positif, namun banyak juga masyarakat yang

beranggapan bahwa menonton televisi berdampak negatif.

Argumen yang mendukung

Dampak positif dari menonton televisi adalah sebagai berikut :

 Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi

pada umumnya selalu up to date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak

ketinggalan informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada

remaja secara cepat.

 Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan

pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar

bisa mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi

tersebut.

 Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya adalah remaja dapat menyegarkan

otak dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh

stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan

yang lain.

 Keempat, acara televisi sering menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki

pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang

lainnya. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu

remaja untuk mencontohkan kesuksesan mereka.

28
Argumen Menentang Sementara itu, dampak negatif dari menonton televisi adalah

sebagai berikut :

 Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu. Bagi pelajar, kecanduan

menonton televisi menjadi kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar

yang kewajibannya belajar.

 Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidik di televisi dapat

mempengaruhi kejiwaan remaja. Film-film yang menampilkan adegan

tidak layak ditonton remaja tanpa ada sensor sangat mudah ditonton oleh

remaja.

 Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja. Karena

televisi merupakan media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap

konsumennya. Iklan yang ditayangkan secara terus menerus sepanjang

hari, remaja untuk membeli produk yang dipromosikan oleh

produsen.Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai

dengan norma masyarakat Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita

yang sering menampilkan kekerasan tanpa disensor terlebih dahulu. Acara

seperti itu jika ditonton oleh remaja yang notabene suka meniru, tentu bisa

ditiru oleh mereka.

Simpulan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi

mempunyai dampak positif atau negatif. Hal itu bergantung pada penonton

televisi.

2.2 Genre Makro

29
Seperti yang telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau teks ilmiah dapat

diwujudkan dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian,

laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro

yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro

seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro

adalah genre yang digunakan untuk memotret suatu jenis teks secara keseluruhan,

dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di

dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

1. ulasan buku

a. Pengertian Teks Ulasan Buku

Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau

menilai karya yang dihasilkan oleh orang lain. Ulasan juga diartikan dengan

timbangan, resensi dan review. Ulasan tidak hanya dilakukan pada buku tetapi

juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya seni dan lain-

lain. Ulasan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang

dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan sekedar memberikan penilaian

terhadap buku yang diulas, melainkan dapat memberikan gambaran kepada

pembaca untuk memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya.

Tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut:

1) Menyajikan informasi secara komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah

karya.

2) Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, memikirkan dan

mendiskusikan lebih jauh fenomena atau permasalahan pada suatu karya.

30
3) Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak

dinikmati atau tidak.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teks ulasan buku adalah

salah satu teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif terhadap

kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. Buku yang dimaksud

boleh berupa buku fiksi maupun non fiksi. Teks ulasan buku biasanya

dipublikasikan melalui media masa seperti majalah dan surat kabar.

b. Struktur Teks Ulasan Buku

Struktur teks ulasan buku adalah sebagai berikut:

 Identitas (Opsional)

Pada bagian identitas yang dimuat judul, penulis, penerbit, tahun

terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain. Pada bagian

identitas dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan si pengulas

buku. Jenis mikro yang dipakai untuk mengungkap identitas adalah

deskripsi.

 Orientasi

Orientasi adalah pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi

tahapan yang mendasarinya adalah menyampaikan informasi tentang buku

yang diulas, memposisikan buku yang diulas, dan menyatakan pendapat

pengulas tentang buku. Jenis mikro yang digunakan pada bagian orientasi

adalah eksposisi dan deskripsi.

 Tafsiran

Pada bagian tafsiran, dipaparkan penceritaan ulang tentang hal yang

dilakukan oleh penulis saat menulis buku dan ringkasan buku yang

31
merupakan ulasan dari pengulas buku. Untuk memperkuat tafsirannya,

penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda yang diulas

dengan karya benda lain yang sejenis. Jenis mikro yang digunakan pada

tafsiran adalah deskripsi dan rekon.

 Evaluasi

Pada bagian evaluasi, dipaparkan penilaian pengulas terhadap karya

yang diulas. Bagian ini merupakan bagian paling penting dalam mengulas

buku. Aspek-aspek yang dinilai adalah kedalaman isi buku yang diulas,

tata gagasan organisasi yang tergambar pada penataan bab, gaya penulisan

yang digunakan, keunggulan dan kelemahan buku yang diulas. Jenis mikro

yang digunakan pada bagian evaluasi adalah dekripsi dan eksplanasi.

 Rangkuman

Pada bagian rangkuman, penulis dirumuskan simpulan yang ditujukan

kepada pembaca karya atau benda yang telah diulas. Ulasan dibuat

berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah dilakukan

sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi pembaca

tentang layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca,

dinikmati, atau dimiliki. Jenis mikro yang digunakan pada bagian

rangkuman adalah deskripsi dan eksposisi.

c. Cara Merekomendasikan Teks Ulasan Buku

Merekomendasikan teks ulasan buku adalah membacakan kembali

teks ulasan yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal

yang harus diperhatikan dalam merekonstruksikan teks ulasan buku adalah

sebagai berikut:

32
 Membaca teks ulasan.

 Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat

mencari informasi mengenai buku tersebut.

 Melihat struktur teks ulasan.

 Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

d. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku

Mengulas sebuah buku artinya memberikan peniliaian terhadap buku

yang ditulis secara objektif. Langkah-langkah yang harus diperhatikan

adalah sebagai berikut:

1) Memilih buku yang diulas

Buku yang akan diulas sebaiknya sesuai dengan minat

pengulas. Setelah menentukan buku yang diulas sebaiknya melakukan

penjajakan ringkasan terhadap buku yang diulas, meliputi penulis,

penerbit, dan isi buku secara singkat.

2) Membaca kritis

Membaca kritis (komprehensif) merupakan bagian penting dalam

mengulas buku dan diharapkan membaca keseluruhan buku dari awal

sampai akhir. Bagian pendahuluan pada buku juga merupakan hal

yang sangat penting karena akan memberikan informasi mengenai

latar belakang penulisan buku, aliran ilmu yang dianut, tujuan

penulisan, dan target pembaca yang diharapkan dan dibuat catatan-

catatan kecil dalam mengulas buku.

3) Membuat ringkas

33
Ringkasan buku yang diulas sebaiknya berdasarkan catatan-catatan

yang telah dibuat saat kegiatan membaca kritis. Ringkasan buku yang

dibuat dapat mewakili isi buku secara keseluruhan.

4) Menentukan kriteria penilaian

Penilaian yang dilakukan terhadap buku yang diulas harus

berdasarkan keunggulan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,

pencernaan bab, kerangka penulisan, sistematika, bobot ide, maupun

aspek teknis lainnya.

5) Mencari buku pembanding dan referensi untuk referensi

Pembanding buku akan menjadikan penilaian terhadap buku yang

diulas semakin baik dan pembanding buku harus sejenis.

6) Menulis laporan yang dirinci

Pada saat menulis resensi, peresensi harus menguasai dan

mengetahui isi dan identitas buku yang akan diresensi. Pemahaman

terhadap isi buku dapat membantu memperlancar peresensi dalam

menyelesaikan tulisannya. Setelah selesai dalam menulis ulasan,

dilakukan review sehingga teks ulasan menjadi lebih baik. Review

dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain.

2. Laporan

a. Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah sebuah teks yang berisi klarifikasi mengenai suatu

objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan bersifat unum atau

universal.Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut

memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatau berdasarkan kriteria

34
tertentu.Teks laporan mengenai hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan

sub kelas yang ada di dalamnya.Hubungan itu terwujud karena dalam teks

laporan biasanya terdapat klasifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu

berdasarkan kriteria tertentu sebagiamana dinyatakan diatas.

b. Model Teks Laporan penelitian

Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan

proses kegiatan penelitian. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan

menjadi 3 menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya, yaitu:

1) Para ilmuan,karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah

ilmu pengetahuan akan bertambah luas.

2) Pemerintah, birokrat atau pengambilan keputusan yang informasi lain

yang diperoleh dari penenlitian akan bermanfaat bagi keputusan

keputusan sehingga daya dukung keputusan tersebut cukup kuat karena

berupa data aktual.

3) Masyarakat luas baik secara individu maupun kelompok, Adanya

informasi dari penelitian ini lah maka kehidupan manusia menjadi lebih

dipermudah.

Pada kenyataannya,sekalipun isi dari laporan penelitian garis besarnya sama

dan inti laporan selalu merupakan sesuatu yang ditonjolkan namun wujud

penampilan laporan penelitian mempunyai variasi kerangka sesuai dengan

ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penelitian.

c. Model Teks Tegas Kegiatan

Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai

dilaksanakan.Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau individu yang

35
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut.Teks laporan ini

digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban untuk pemberi mandat, atasan

ataupun sponsor kegiatan tersebut.

 Kerangka Tegas Kegiatan

 JUDUL

 RINGKASAN

 BAB I PENDAHULUAN

 Latar belakang kegiatan

 Objek kegiatan dan strategi pelaksanaanya

 Tujuan kegiatan

 BAB II DESKRIPSI KEGIATAN

 Nama kegiatan

 Lokasi

 Waktu

 Pelaksana

 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

 BAB IV PENUTUP

 Simpulan

 Saran

d. Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian

Untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan

penelitian diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai dapat diketahui

36
dengan menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan

penelitian yang dibawah ini.

1) Abstrak

Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan

penelitian.Pada laporan penelitian abstrak adalah genre mikro yang berisi

ringkasan seluruh penelitian yang dilaporkan.Abstrak disebut juga

ringkasan atau intisari.

2) Pendahuluan

Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal

penelitian pada dasarnya sama.Oleh karena itu genre mikro yang

digunakan untuk mengungkap tahapan pendahuluan dan penutup relatif

sama,yaitu eksposisi atau meliputi deskripsi.Pendahuluan pada laporan

penelitian merupakan pengungkapan hasil pelaksanaan dari rencana yang

sudah dikerjakan, sehingga modalitas dan penenda waktu yang digunakan

menggambarkan waktu lampau.

3) Landasan teori atau tinjauan pustaka

Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi dua hal.Yang

pertama,adalah landasan teori yang berfungsi menyampaikan ulasan teori

yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti,dan yang kedua

adalah,tinjauan pustaka yang berfungsi unruk menyatakan perbandingan

antara penelitian yang melaporkan itu dan penelitian sebelumnya. Genre

mikro yang digunakan adalah ulasan atau riview

4) Metodologi penelitian

37
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi

laporan,rekon,dan prosedur.Deskripsi yang digunakan untuk

mengklasifikasikan data,rekon digunakan untuk menyatakan rangkaian

kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung,prosedur

digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam

melakukan penelitian.

5) Hasil penelitian dan pembahasan

Tahapan hasil penelitian dan pembahasan terdiri atas dua hal yang

berbeda.Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil

penelitian dan pembahasan adalah deskripsi dan diskusi

6) Penutup

Untuk menyampaikan simpulan dan ssaran genre mikro yang digunakan

adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi.Deskripsi digunakan untuk

memaparkan simpulan yang merupakan jawaban langsung terhadap

pertanyaan penelitian yang disampaikan pada pendahuluan.

7) Hubungan Genre pada Teks Tegas Kegiatan

Teks laporan kegiatan mengandung unsur yang saling berhubungan

yaitu,ringkassan,pendahuluan,deskripsi kegiatan,pelaksanaan kegiatan,dan

penutup.Struktur teks yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu

direalisasikan oleh genre mikro dengan isi dan fungsi retoris masing-

masing.

1. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan

1. Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian

Langkah penulisan teks laporan penelitian adalah sebagai berikut:

38
a. Penulisan pendahuluan

Penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah,rumusan

masalah,tujuan penelitian,dan manfaat penelitian.Yang dituli pada

latar belakang msalah adalah hal-hal yang menimbulkan masalah

dan biasanya ditujukkan dengan adanya gambaran antara harapan

dan kenyataan.tujuan penelitian dirumuskan sesuai dengan

rumusan masalah.Manfaat yang ditulis adalah manfaat teoritis dan

manfaat praktis hasil penelitian

b. Penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka

Yang ditulis pada bagian landasan teori adalah teori-teori yang

digunakan dalam menjelaskan atau menilai variabel-variabel

penelitian.Teori yang digunakan harus ditulis sebagai

kutipan.untuk penelitian eksperimen dan deskriptif korelasional

biasanya bagian ini dilanjutkan dengan penulisan kerangka

berpikir dan hipotesis.

c. Penulisan metodologi penelitian

Yang ditulis pada bagian ini adalah jenis penelitian yang

dilakukan,data dan sumber data,teknik pengumpulan data,teknik

analisis data dan prosa penelitian.

d. Penulisan hasil penelitian dan pembahasan

Pada bagian ini, data dissajikan dan dianalisis untuk menemukan

jawaban terhadap rmusan masalah yang terdapat pada bagian

pendahuluan. Pada pembahsana, hasil penelitian untuk setiap

variabel dibahas satu persatu.

39
e. Penulisan penutup

Yang ditulis pada bagian ini adalah simpulan dan saran .Simpulan

ditulis berdasarkan hasil penelitian dan saran ditulis berdasarkan

simpulan.

2. Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan

Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan adalah sebagai

berikut:

a) Penulisan pendahuluan

Yang ditulis pada bagian ini adalah latar belakang

kegiatan,gambaran tentang jenis dan bentuk

kegiatan,tujuan,manfaat dan gambaran strategi tentang jenis dan

bentuk kegiatan.

b) Penulisan deskripsi kegiatan

Yang ditulis pada bagian ini adalah nama

kegiatan,lokasi,waktu,dan pelaksana. Pelaksana adalah orang-

orang yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan itu.

c) Penulisan pelaksanaan kegiatan

Yang ditulis pada bagian ini adalah rangkaian tata cara

pelaksanaan kegiatan.Tahapan ini berfungsi untuk menguraikan

kegiatan yang dilakukan,strategi yang digunakan dalam

pelaksanaan kegiatan,kendala yang menghadap,dan langkah-

langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang

dinyatakan.

d) Penulisan penutup

40
Pernyataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sudah

terlaksan dengan baik,relatif lancar,dan bermanfaat.Saran yang

ditulis adalah saran perbaikan yang berguna bagi kegiatan yang

akan datang.

e) Manfaat Teks Laporan

Teks laporan mempunyai banyak manfaat, tidak hanya bagi

peneliti atau pelaksana kegiatan tetapi juga bagi pihak yang

menerima laporan. Menurut Nurwardani dkk laporan penelitian

dan kegiatan mempunyai 4 fungsi yaitu:

1) Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang

berkepentingan

2) Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada

atasan, sponsor atau pembaca bahwa penelitian dan kegiatan

telah dilaksanakan

3) Sebagai saran untuk melakukan pengawasan kepada peneliti

dan pelaksana kegiatan

4) Sebagai bahan pertimbangan keputusan mengenai sesuatu.

3. Usulan

a. Proposal Pemahaman Teks

Teks proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu

atau bias juga dikatakan sebagai rencana yang diruangkan dalam bentuk

rencana kerja .Keberhasilan suatu proposal dapat ditunjang dengan keahlian

seseorang dalam menuliskan buka saja sekadar dasar pemikiran dan tujuan

41
proyek atau kegiatan yang jelas namun kepiawan dalam menjelaskan hal- hal

yang berkaitan dengan kegiatan terbut.

Tujuan yang berbeda dapat mempengaruhi bentuk teks laporan yang

menggambarkan bahwa teks laporan merupakan sebuah usulan mengenai

rencana kegiatan yang disusun berdasarkan komponen-komponennya guna

menjelaskan isi dari tujuan teks proposal tersebut adalah agar mendapatkan

persetujuan atau bahkan mendapatkan bantuan dana atau sarana dari pihak

yang membaca.

b. Jenis usulan

Secara umum dapat dibedakan beberapa menjadi diantaranya adalah

7) proposal kegiatan adalah proposal yang disusun sebelum melakukan

kegiatan

8) proposal kegiatan atau bisnis adalah kegiatan yang disusun oleh panitia

untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak

yang terkait

9) proposal penelitian adalah sebuah ulasan atau rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan pada waktu tertentu.

10) proposal usaha dan bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan

tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha

atau mengajukan kredit, merger ataupun usaha untuk kerja sama dalam

rangka mengembangkan bisni.

11) proposal penelitian adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan

sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan bernuansa pendidikan seperti

42
pengajuan beasiswa,penulisan karya ilmiah ,proyek ilmiah,sripsi,tugas

akhir,KTI dll .

4. Artikel Ilmiah

a. Pengertian Teks Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah dapat dijelaskan menjadi artikel penelitian dan artikel

konseptual. Dalam hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun

berdasarkan sebuah laporan penelitian,sedangkan artikel konseptual adalah

artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran secara konseptual.

Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah:pertama,teks artikel

ilmiah bersifat objektif.Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur

subjektifitasnya ke dalam karyanya.Kedua,segala sesuatu yang dikemukakan

penulis,harus berdasarkan data.Ketiga,penyimpulan berpola induktif dan

deduktif.Keempat,data dibahas berdasarkan rasio.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah

tulisan lengkap yang pembahasannya bersifat objektif, berdasarkan data dan

penyimpulan didalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan

datanya berdasarkan rasio.

b. Struktur Teks Artikel Ilmiah

Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks

artikel konseptualisasi.Teks artikel penelitian adalah teks artikel yang

penyusunannya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.Teks artikel

konseptual adalah teks artikel yang disusun berdasarkan pemikiran

konseptual.Struktur teks penelitian adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan

pustaka, metode penelitian, hasil, pembahasan dan simpulan. Struktur teks

43
konteks adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan dan

simpulan.

c. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Penulisan artikel ilmiah dapat membantu dalam mengerjakan tugas tugas

penulisan yang sejenis dengan artikel ilmiah,misalnya paper ilmiah,misalnya

paper,esai,atau makalah dengan lebih mudah.Artikel ilmiah dapat diterbitkan di

berbagai forum dan media dan lazim dipublikasikan di surat kabar,majalah,dan

media sosial lainnya.

d. Langkah langkah penulisan teks Artikel Ilmiah

Penulisan teks artikel kontekstual dapat dibagi atas tiga tahap,yaitu pra-

penulisan,penulisan,dan revisi.Langkah langkah pada tahap pra-penulisan

adalah

(1) pemilihan topik

(2) mencakup topik

(3) penentuan judul

(4) pemutaran tema

(5) pemgumpulan bahan

(6) penyusunan kerangka.

Langkah langkah yang dicapai pada tahap penulisan adalah

(1) Penulisan pendahuluan

(2) Penulisan pustakawan

(3) penulisan pembahasan

(4) Penulisan penutup

44
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Genre merupakan organisasi yang memformulasikan bentuk-bentuk bahasa

untuk mengemban tugas atau fungsi sosial.

Perbedaan genre makro dan genre mikro: jika genre makro mencakup semua

jenis teks dalam keseluruhan, yang termasuk ke dalam genre mikto yaitu Ulasan

buku, laporan, proposal, artikel ilmiah.Sedangkan genre mikro merupakan teks yang

berdiri sendiri secara tunggal sesuai dengan jenis-jenis yang ada. Genre mikro pula

lebih mendetail dalam penjelasan dalam teks. Jenis teks genre akademik mikro

adalah deskripsi, eksplanasi, eksposisi, prosedur, dan diskusi.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman

pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah di atas.

45
DAFTAR PUSTAKA

Asdar. (2017). Menulis 5 Karangan. Yogyakarta: Pustaka AQ Publishing House.

Harahap, R. Teks Argumentasi. GUEPEDIA.

Hermaditoyo, S. (2018). Teks deskriptif dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum


2013. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 10(2), 267-273.

Marwiyah, N. (2022). MODUL AJAR BAHASA INDONESIA PARAGRAF


ARGUMENTASI .

Permatasari, I. A. (2020). Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia.

Ramadania, F., & Aswadi, D. (2020). Blended learning dalam merdeka belajar teks
eksposisi. Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(1), 10-21.

Reykhani, P. S., Kosasih, E., & Harras, K. A. (2019). Teks Diskusi Sebagai Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Di SMP Negeri 3 Majalengka. Metabahasa: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 14-34.

Trianto, A., Kosasih, E., & Harsiati, T. (2018). Bahasa Indonesia Kelas 9. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Wahyuni, D. (2022). Modul Ajar Bahasa Indonesia.

46
LAMPIRAN

1. Apa yang dimaksud dengan teks mikro? Bagaimana cara membedakan jenis-

jenis teks mikro?

Oleh kelompok 7: Astrianingsih

Jawaban kelompok 8 oleh Mustainah:

Teks mikro adalah teks yang singkat dan padat, seringkali terdiri dari beberapa

kalimat atau paragraf pendek. Teks ini biasanya fokus pada satu topik atau

gagasan utama. Cara membedakan jenis-jenis teks mikro dapat dilakukan

dengan memperhatikan tujuan komunikasinya. Berikut beberapa contoh jenis

teks mikro beserta cara membedakannya:

1) Teks Deskriptif: Teks ini menjelaskan atau menggambarkan suatu objek,

tempat, atau situasi dengan detail. Biasanya berusaha memberikan

gambaran visual yang jelas. Contoh: deskripsi produk, deskripsi tempat

wisata.

2) Teks Eksplanasi: Jenis teks ini bertujuan menjelaskan suatu konsep,

proses, atau fenomena. Biasanya menggunakan alasan dan bukti untuk

mendukung penjelasan. Contoh: artikel ilmiah, petunjuk penggunaan.

3) Teks Argumentatif: Teks ini berusaha meyakinkan pembaca atau

pendengar tentang suatu pandangan atau pendapat dengan menyajikan

argumen yang kuat. Contoh: editorial, opini.

47
4) Teks Eksposisi: Teks ini bertujuan menyampaikan informasi secara

objektif tanpa pendapat atau penilaian pribadi. Biasanya digunakan dalam

pelaporan berita atau data. Contoh: berita, laporan penelitian.

Cara membedakan jenis teks mikro ini dapat dilakukan dengan memahami

tujuan komunikasi teks tersebut, struktur kalimatnya, penggunaan kata

kunci, dan konteks penggunaannya.

Jawaban individu :

Teks mikro adalah teks pendek yang mengangkat persoalan kehidupan

manusia dan dapat bersumber dari pengalaman pribadi penulis atau orang lain,

baik yang berupa pengalaman keseharian hingga renungan filosofis yang

direfleksi dari kehidupan nyata. Jenis-jenis teks mikro dapat dibedakan

berdasarkan tema, alur, latar, konflik, sudut pandang, tokoh, karakter, gaya

bahasa, dan amanat yang dapat dipetik untuk menjadi pelajaran hidup.

Sumber : Uman Rejo. (2020). KARAKTERISTIK JENIS TEKS SASTRA

SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 72-87.

2. Apa perbedaan teks eksposisi dan teks argumentasi?

Oleh kelompok 13: Nurfadillah

Jawaban kelompok 8 oleh Fauziyyah Wati Hasdar:

Teks eksposisi dan teks argumentasi adalah dua jenis teks yang berbeda.

Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

1) Teks Eksposisi

 Tujuannya adalah memberikan informasi atau pengetahuan tambahan

pada pembacAa.

48
 Berisi penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi

informasi atau pengetahuan tambahan pada pembaca.

 Didominasi dengan fakta-fakta dan contoh.

 Tidak memerlukan argumen yang kuat.

 Tidak memerlukan pendapat penulis.

 Tujuannya adalah membuat pembaca yang tadinya belum tahu

menjadi tahu.

2) Teks Argumentasi

 Tujuannya adalah mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui

pendapat, sikap, dan keyakinan penulis.

 Berisi alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan.

 Didominasi dengan opini/pendapat yang disertai dengan contoh.

 Memerlukan argumen yang kuat.

 Memerlukan pendapat penulis.

 Tujuannya adalah membuat pembaca menjadi

sependapat/mendukung pemikiran penulis.

Dalam teks eksposisi, penulis hanya memberikan informasi atau

pengetahuan tambahan pada pembaca, sedangkan dalam teks argumentasi,

penulis berusaha mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui

pendapat, sikap, dan keyakinan penulis. Teks eksposisi didominasi dengan

fakta-fakta dan contoh, sedangkan teks argumentasi didominasi dengan

opini/pendapat yang disertai dengan contoh. Teks eksposisi tidak

49
memerlukan argumen yang kuat dan pendapat penulis,

sedangkan teks argumentasi memerlukan argumen yang kuat dan

pendapat penulis.

Jawaban individu:

Teks eksposisi dan teks argumentasi memiliki perbedaan dalam

tujuan dan struktur. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan,

menguraikan, atau menggambarkan suatu topik secara objektif tanpa

adanya upaya untuk mempengaruhi pendapat pembaca. Sementara itu,

teks argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan

memberikan pendapat atau argumen yang mendukung suatu posisi atau

pandangan tertentu.

Dalam hal struktur, teks eksposisi cenderung lebih deskriptif dan

informatif, sedangkan teks argumentasi memiliki struktur yang lebih

persuasif dengan adanya pendapat, alasan, dan bukti yang mendukung

argumen yang disampaikan.

Sumber : Uman Rejo. (2020). KARAKTERISTIK JENIS TEKS

SASTRA SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5(2), 72-87.

Anda mungkin juga menyukai