Oleh :
NAMA : ADIMAN
NIM : MJ.21.01.274
KELAS : MANAJEMEN 3A
Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
semoga Allah SWT selalu mencurahkan kepada Nabi junjungan kita Nabi
Muhamad SAW, Keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang setia hingga
ii
DAFTAR ISI
BAB I PEDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada yang menggunakan bahasa secara lisan dan ada pula yang
unsur non verbal itu tidak terdapat dalam bahasa tulis sehingga
iv
ketiadaanya dapat menimbulkan kesalah pahaman.
bahasa lisan orang akan lebih mudah untuk memahami maksud dari
dalamnya tanda baca sebagai intonasi atau jeda dalam tulisan agar
(seperti titik, koma, titik dua, dan sebagainya). Tanda baca dapat
v
perlu menguasai tanda baca sebagai peranti yang dapat mewakili
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda yang di baca dalam sistem ejaan (titik,
koma, tanda tanya, dan tanda hubung). Tanda baca disebut juga pungtuasi-
suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara
titik, koma, titik dua, dan sebagainya). Tanda baca dapat dapat membantu
vi
maksud pembicara karena pembicara dapat menggunakan intonasi, gerak
tubuh, atau unsu-unsur non bahasa lainnya. Bahkan, lawan bicara dapat
Hal ini tidak terjadi dalam interaksi penulis-pembaca. Oleh karena itulah,
penulis perlu menguasai tanda baca sebagai peranti yang dapat mewakili
Ada lima belas tanda baca yang fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atauseruan.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan,
3. Tanda titik digunakan untuk penanda waktu (jam, menit, dan detik).
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit di dalam
daftar pustaka.
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan judul gambar
vii
atau judul karangan, tabel, dan sebagainya.
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
yang satu dan kalimat setara yang lainnya yang didahului kata
6. Tanda koma digunakan diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-
bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan
kaki.
viii
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
memerlukan perincian.
3. Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang
4. Tanda titik dua digunakan (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman, (ii) di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, (iii) di
antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota
ix
dan penerbit buku acuan dalam karangan.
pergantian baris.
ulang.
x
2. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi atau keterangan yang
kebenaranya.
xi
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
urutan keterangan.
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
langsung.
petikan lain.
xii
n. Fungsi tanda garis miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan
Misalnya:
Misalnya:
S. Takdir Alisahban
3. Tanda titik digunakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan
xiii
Misalnya:
Prof. (Profesor)
Bpk. (Bapak)
4. Tanda titik di gunakan pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum. Pada singkatan terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
Misalnya:
5. Tanda titik digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
Misalnya:
Keterampilan berbahasa
xiv
xv
BAB III
KESIMPULAN
maka dapat disimpulkan bahwa kita perlu memahami dan mengerti tentang
hal-hal yang apa yang menjadi kesalahan dalam tanda baca agar informasi
16
DAFTAR PUSTAKA
17